Anda di halaman 1dari 30

Kontribusi Filsafat

dalam Merekonstruksi Mitos


(Rambut Gembel-Jawa Tengah)
Untuk Memperoleh Kebenaran
Ilmiah
Disusun Oleh :
1. Arif Eko Sumaryanto, S.Si (14708251016)
2. Fitria Arifiyanti, S.Pd
(14708251019)
3. Ratna Dwi Astuti, S.Pd (14708251025)
4. Setyo Eko Rusmanto, S.Pd (14708251029)
5. Maria Yuliana Kua, S.Pd (14708251042)
6. Anastasia Moi Sawu, S.Pd (14708251044)
Yogyakarta, Oktober 2014

A. Pengertian
Mitos
Filsaf
at
Ilmu

Mitos
Mitos atau mite adalah cerita prosa
rakyat yang menceritakan kisah masa
lalu (masa lampau), yang mengandung
penafsiran tentang alam semesta serta
keberadaan makhluk di dalamnya, dan
dianggap benar-benar terjadi oleh
yang empunya cerita atau
penganutnya.
Manusia menjelaskan realita yang ada
dengan menghadirkan sosok dewadewi yang mengatur kehidupan. Apa
yang mereka terima lebih berupa

Filsafat
Secara
Secara Etimologis
Etimologis

KBBI
KBBI

Ahli
Ahli

Filsafat/Philosophia
Filsafat/Philosophia
berasal
berasal dari
dari
bahasa
bahasa Yunani,
Yunani,
philos
philos dan
dan
shopia.
shopia. Pilo
Pilo
artinya
artinya cinta
cinta
dalam
dalam arti
arti yang
yang
luas,
luas, keinginan
keinginan
yang
yang mendalam.
mendalam.
Sophia
Sophia artinya
artinya
kebijaksanaan
kebijaksanaan
yang
yang artinya
artinya
pandai,
pandai, pengertian
pengertian
yang
yang mendalam.
mendalam.
Jadi
Jadi filsafat
filsafat adalah
adalah
keinginan
keinginan yang
yang
mendalam
mendalam untuk
untuk
mendapatkan
mendapatkan
kebijaksanaan,
kebijaksanaan,
atau
atau keinginan
keinginan
yang
yang mendalam
mendalam

Pengetahuan
Pengetahuan dan
dan
penyelidikan
penyelidikan
dengan
dengan akal
akal budi
budi
mengenai
mengenai hakikat
hakikat
segala
segala yang
yang ada,
ada,
sebabnya,
sebabnya, asalnya,
asalnya,
hukumnya
hukumnya
Ilmu
Ilmu yang
yang
berintikan
berintikan logika,
logika,
estetika,
estetika,
metafisika,
metafisika, dan
dan
epistomoiogi
epistomoiogi

MenurutHarun
MenurutHarun
Nasution,filsafat
Nasution,filsafat
adalahberfikir
adalahberfikir
menurut
menurut tata
tata tertib
tertib
(logika,
(logika, dengan
dengan
bebas,
bebas, tak
tak terikat
terikat
tradisi,
tradisi, dogma,
dogma,
atau
atau agama)
agama) dan
dan
dengan
dengan sedalamsedalamdalamnya
dalamnya
sehingga
sehingga sampai
sampai
ke
ke dasar-dasar
dasar-dasar
persoalan.
persoalan.
MenurutPlato(
MenurutPlato( 42
42
7-347
7-347 SM)
SM) filsafat
filsafat
adalah
adalah
pengetahuan
pengetahuan
tentang
tentang segala
segala
yang
yang ada
ada

Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat
koheren, empiris, sistematis, dapat
diukur, dan dibuktikan.
Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah
lukisan atau keterangan yang
komprehensif dan konsisten tentang
fakta pengalaman dengan istilah
sederhana
Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di
Rutgers University menyimpulkan bahwa
ilmu adalah pengetahuan yang disusun
dalam satu sistem yang berasal dari

Sebelum lanjut,
nonton dulu
yok.

B. Mitos Rambut Gembel Di Jawa


Tengah

Dieng
(Wonosob
o)

Fenomen
a unik

Anak
gembel
(rambut
gimbal)

Anakanak
asli
Dieng

Berusi
a 40
hari
6
tahun

Memili
ki
rambu
t
gimbal

ALA
MI

Anak
gimbal
(tadi)

Awalnya
diserang
demam
tinggi

Dan
mengiga
u waktu
tidur

ngrome
t

ngrome
t

Tidak
bisa
diobati

Normal
dengan
sendiri

NAMUN

Rambut
anak
berubah
menjadi
gimbal

Anak-anak gimbal ini


juga kadang
bertingkah tidak
seperti anak
seumurannya karena
sering menyendiri.

Masyarakat setempat
percaya bahwa saat
anak tersebut
menyendiri adalah
tengah
bercengkerama
dengan teman
gaibnya

masyarakat
tidak berani
melanggar
pantanganpantangan
menyangkut
mitos anak
gembel ini

memotong
rambut gimbal
tersebut
sebelum si
anak meminta
untuk dipotong

Apabila
dilanggar
maka akan
mengakibatka
n si anak sakit
dan rambut
pun kembali
gimbal

Selama berkeliling desa anak-anak


rambut gembel ini dikawal para
sesepuh, para tokoh masyarakat,
kelompok-kelompok paguyuban seni
tradisional, serta masyarakat.

Setiap bulan Agustus


atau bulan Sura dalam
kalender Jawa dilakukan
upacara pemotongan
rambut gembel massal

C. Mitos Rambut Gembel


dalam Kajian Filsafat

filsafat dikatakan
sebagai upaya manusia
untuk membebaskan diri
dari pengaruh mitos
dengan menggunakan
logos

Kajian filsafat terhadap mitos


rambut gembel yang dipercayai
masyarakat di daerah Dieng-Jawa
Tengah dapat ditinjau melalui aspek
epistemologi. Istilah epistemologi
sendiri berasal dari bahasa Yunani,
episteme = pengetahuan dan logos
= perkataan, pikiran, ilmu. Kata
episteme dalam bahasa Yunani
berasal dari kata kerja epistemai,
artinya mendudukkan,
menempatkan, atau meletakkan.
Jadi, secara harafiah episteme
berarti pengetahuan sebagai upaya
intelektual untuk menempatkan
sesuatu dalam kedudukan
setepatnya.

Filsafat bermaksud secara kritis


menggugat serta mengusik
pandangan dan keyakinan mengenai
ruwatan gembel yang sudah mapan
di tengah masyarakat. Bukan sekadar
cari perkara, tetapi lebih kepada
tujuan merangsang orang untuk
berpikir secara lebih rasional dan
bertanggungjawab dan melalui ini,
mitos rambut gembel dihantar pada
suatu kajian ilmiah yang kemudian
dapat dibuktikan secara empiris
kebenarannya.

Dalam upaya menjawab pertanyaanpertanyaan dan membuktikan kebenaran


ruwatan gembel, dilakukan penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif berupa studi kasus. Penelitian ini
dilaksanakan di dukuh Karangkobar, dusun
Kecis Kelurahan Selomerto, Kecamatan
Selomerto, Kabupaten Wonosobo dan desa
Telagawarna, Dieng. Subjek penelitian
pewarisan sifat rambut gembel adalah suatu
keluarga yang memiliki keturunan rambut
Gembel yang dapat dilacak sampai 3 (tiga)
generasi. Analisis data dilakukan secara
deskrtiptif kualitatif dan eksploratif.
INI DIAAAA

D. KESIMPULAN

Hasil penelitian secara ilmiah di


atas membuktikan bahwa
rambut gembel lebih tepat jika
dikatakan sebagai faktor
keturunan (genetis) yang
diturunkan dari orang tua, bukan
karena pengaruh mitos yang
dipercayai masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai