Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 4

RIOS STEVEN
61112003
ALADIN
61112023
ELVANO ORINDA
61112025
REZKI NAZRI
61112026
TEGUH DHARMA IRIADY 61112036
NURUL RAHMI
61112049
LIDWINA NISLILI MANAO
61112057
DEPI NOPANIA UTAMI
61112058
MAIYUSVELA EKA CRISNA 61112081
DWIKI SURYA PRAYOGA 61112087
NOVA AYU SRIWIRAWAN 61112105
SARNI KURNIATI
61112106
Dosen Pembimbing : dr.Nopri
Esmiralda

Tn. Budi, 40 tahun, seorang wirahusahawan datang ke puskesmas


dengan keluhan sakit perut, demam, dan muntah-muntah sejak 10 hari
yang lalu. Dari anamnesis, diketahui bahwa 3 hari yang lalu Tn. Budi
sudah berobat ke Puskesmas dengan sakit perut dan demam. Dokter
Puskesmas mendapatkan hasil pemeriksaan fisik berupa nyeri tekan
abdomen kuadaran kanan bawah. Dokter puskesmas waktu itu
menganjurkan Tn. Budi di rujuk ke RS dengan kemungkinan diagnosis
acute appendicitis, namun Tn. Budi menolak untuk dirujuk, karena
alasan belum ada biaya dan takut dioperasi. Setelah menandatangani
surat pernyataan menolak untuk di rujuk dokter puskesmas
memberikan obat-obat analgetik seperti asam mefenamat untuk
mengurangi sakitnya Tn. Budi.
Namun kondisi Tn. Budi sejak dirumah selama beberapa hari
berikutnya tidak juga mengalami perbaikan sehingga Tn. Budi akhirnya
pergi ke RSUD Setempat. Dokter RSUD berdasarkan Pada
pemeriksaan fisis didapatkan suhu 39oC, perut kembung, defans
muscular, nyeri ketok, nyeri lepas pada seluruh permukaan abdomen .
Hasil laboratorium, lekosit 18.000/mm3.Dokter segera memasang
infus, mempuasakan pasien, memasang slang nasogastrik, kateter tetap
urethra dan memberi antibiotika injeksi. Tn. Budi sudah pasrah, karena
tidak tahan lagi menahan sakit perut.
Di RS, Tn. Budi diperiksa di IGD dan diputuskan harus segera
dioperasi berupa laparatomi karena telah terjadi komplikasi. Bagaimana
anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh Tn. Budi? Bagaimana
anda menjelaskan penatalaksanannya secara komprehensif ?

SKENARIO
4

TERMINOLOGI ASING

Acute apendisitiis
Laparatomi
Defans muscular

ANALISA MASALAH
1. Mengapa Tn.Budi mengeluh sakit perut, demam, dan muntah
muntah sejak 10 hari yang lalu ?
2. Bagaimana interprestasi hasil pemeriksaan fisik Tn.Budi ?
3. Mengapa pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukositosis ?
4. Mengapa dr. segera memasang infus, mempuasakan pasien,
NGT, kateter dan memberikan antibiotik ?
5. Mengapa dr. puskesmas memberikan analgetik

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami, mengerti
dan menjelaskan tentang acute apendisitis :
a. Definisi
b. Epidemiologi
c. Klasifikasi
d. Etiologi
e. Patofisiologi
f. Manifestasi klinis
g. Penegakan diagnosa
h. Diagnosa banding
i. Penatalaksanaan
j. Komplikasi
k. prognosis

SKEMA

ACUTE APENDISITIS

DEFINISI
Apendicitis adalah suatu peradangan apendik yang
dapat menyebabkan nyeri abdomen yang dapat
menimbulkan sensasi subyektif tidak menyenangkan
yang di rasakan disetiap regio abdomen, biasanya
nyeri yang di timbulkan dengan onset mendadak
dan nyeri alih. (at a galance ilmu bedah edisi. 3)
Apendicitis adalah kondisi dimana terrjadi infeksi di
umbai cacing. dalam kasus ringan dapat sembuh
tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan
laparotomy pada apendik yang terinfeksi. bila tidak
di rawat, maka angka kematian cukup tinggi di
karenakan peritonitis dan syok. (anonim, 2007
dalam docstoc,2010)

EPIDEMIOLOGI

Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada


negara maju dibandingkan dengan negara
berkembang. Dalam tiga sampai empat
dasawarsa terakhir menurun secara bermakna,
yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi
52 tiap 100.000 populasi.

Menurut data epidemiologi, apendisitis akut


jarang terjadi pada balita, meningkat pada
pubertas, dan mencapai puncaknya pada saat
remaja dan awal usia 20-30 tahun, dan angka
ini menurun pada usia menjelang dewasa.

Insiden apendisitis memiliki rasio yang sama


antara wanita dan laki-laki pada masa
prapubertas. Sedangkan pada masa remaja
dan dewasa muda rasionya menjadi 3:2.

KLASIFIKASI

1. Apendisitis akut
sederhana
2. Apendisitis
supuratif
3. Apendisitis akut
gangrenosa

ETIOLOGI
Penyebab tersering apendisitis akut
adalah :
1. Obstruksi
fekalit
merupakan
penyebab
umum obstruksi appendix, yaitu
sebesar 20 % pada anak dengan
appendisitis akut dan 30-40% pada
anak
dengan
dengan
perforasi
appendix.
2. Bakteriologi
sekitar 60 % cairan aspirasi yang
didapatkan dari bakteri jenis anaerob,
dibandingkan yg didapatkan dari 25%
cairan aspirasi yang normal.

Bakteri Aerob dan Fakultatif

Bakteri Anaerob

Batang gram (-)

Batang gram (-)

Eschericia coli

Bacterioides Fragilis

Pseudomonas Aeruginosa

Bacterioides Sp

Klebsiela Sp

Fusobacterium Sp

Coccus gram (+)

Clostridium Sp

Streptococcus Sp

Coccus Gram (+)

Enterococcus Sp

Peptostreptococcus Sp

3. Peran lingkungan : diet dan higiene


kebiasaan makanan rendah serat
dan pengaruh konstipasi terhadap
timbulnya apendisitis. Konstipasi akan
menaikkan timbulnya sumbatan
fungsional pada apendiks dan
meningkatkan pertumbuhan flora
kolon.

Patogenesis Appendicitis

Manifestasi Klinis

1. Anamnesis
Tanyakan identitas
Keluhan utama,misalnya nyeri perut
kuadran kanan bawah.
Nyeri pertama kali dirasakan daerah mana
Nyeri menetap atau menjalar
Nyeri saat melakukan apa(misalnya
batuk,defekasi,)

2.Pemeriksaan fisik
a.Inspeksi

Lihat cara berjalan saat pasien masuk ke ruangan


Lihat abdomen pasien apakah kembung tidak,jika kembung dicurigai
adanya perforasi
Apakah tampak tonjolan di kuadran kanan bawah (abses appendicular)

b.Palpasi

Nyeri tekan(+) dititik mc.burney(nyeri somatis)


Nyeri lepas tekan(rebound tenderness) dititik mc.burney

Rovsing sign and blumberg sign


Defens muskular(+) adanya rangsangan peritoneum parietal pada m.
rectus abdominis

Psoas sign

Obturator sign

Dunphy sign

Rectal toucher(jam 10-11)

Titik
mc.burney

Obturator sign

Psoas sign
active

Psoas sign
passive

3.Perkusi
Terdengar suara pekak hati menghilang akibat
perforasi
Nyeri ketok
4.Auskultasi
Bising usus biasa normal,tetapi jika terjadi
perforasi maka bising usus menghilang .

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan
laboratorium: leukosit
meningkat.
netrofil>75%
Pemeriksaan lain:
1. CT-Scan abdomen =
melihat adanya
fecolith

2. USG = tidak begitu jelas jika letaknya


retrosekal atau retroperitoneal

3.appendichography-menelan zat kontras setelah


8-12 jam baru dapat diperiksa.

Lumen
menyempit

DIANGNOSIS
BANDING
1. Gastroenteritis
2. Demam Dengue
3. Limfadenitis Mesenterika
4. Kelainan Ovulasi
5. Infeksi Panggul
6. Kehamilan di Luar Kandungan
7. Kista Ovarium Terpuntir
8. Endometriosis Eksterna
9. Urolitiasis Pielum/Ureter Kanan
10.Penyakit Saluran Cerna Lainnya

Penatalaksanaan
1.

Sebelum operasi
a. Observasi
Pasien diminta melakukan tirah baring
dan dipuasakan. Pasien diminta melakukan
tirah baring dan dipuasakan. Pemeriksaan
abdomen dan rectal serta pemeriksaan darah
(lekosit dan hitung jenis) diulang secara
periodic. Pada kebanyakan kasus, diagnosis
ditegakkan dengan lokalisasi nyeri di daerah
kanan bawah dalam 12 jam setelah timbulnya
keluhan.
b. Antibiotik : ampicilin, gentamisin

2.
3.

Operasi apendiktomi
Pasca operasi
Perlu dilakukan observasi tanda-tanda
vital untuk mengetahui terjadinya pendarahan
di dalam, syok, hipertermia, atau gangguan
pernafasan. Pasien dikatakan baik bila dalam
12 jam tidak terjadi gangguan. Satu hari
pascaoperasi pasien dianjurkan untuk duduk
tegak di tempat tidur selama 2x 30 menit.
Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan
duduk di luar kamar. Hari ke tujuh jahitan

KOMPLIKASI
Abses
merupakan
peradangan
appendiks yang berisi pus.
Perforasi
pecahnya appendiks yang
berisi pus sehingga bakteri
menyebar ke rongga perut.
Peritonitis
peradangan
peritoneum,
merupakan
komplikasi
berbahaya yang dapat terjadi
dalam bentuk akut maupun
kronis.

PROGNOSIS

Mortalitas adalah 0,1,jika


apendiksitis akut tidak pecah
dan 15 % jika pecah pada
orang tua.kematian biasanya
dari sepsis ,emboli paru, atau
aspirasi ,prognosis membaik
dengan diagnosis dini sebelum
rupture dan antibiotic yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
i.

Kumpulan kuliah ilmu


bedah.Bagian Bedah Staf
Pengajar FKUI
ii. Harrison.Pinsip-Prinsip Ilmu
Penyakit Dalam
iii. Buku Ajar Ilmu
Bedah.Penerbit EGC
iv. Sylvia.A.Price. Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai

  • Sop Bab 7
    Sop Bab 7
    Dokumen58 halaman
    Sop Bab 7
    Lili Manao
    Belum ada peringkat
  • Thorax
    Thorax
    Dokumen36 halaman
    Thorax
    Lili Manao
    Belum ada peringkat
  • NPWP
    NPWP
    Dokumen1 halaman
    NPWP
    Lili Manao
    Belum ada peringkat
  • Persepsi
    Persepsi
    Dokumen20 halaman
    Persepsi
    Lili Manao
    Belum ada peringkat
  • BIOETIKA
    BIOETIKA
    Dokumen30 halaman
    BIOETIKA
    Lili Manao
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Pada Gagal Ginjal
    Anestesi Pada Gagal Ginjal
    Dokumen16 halaman
    Anestesi Pada Gagal Ginjal
    Lili Manao
    Belum ada peringkat