Anda di halaman 1dari 27

BAB II

KLASIFIKASI BAHAN

Tujuan Pembelajaran :
1.Klasifikasi Bahan.
2.Jenis-jenis Bahan

1.Klasifikasi Bahan.
Berdasarkan sifatnya, bahan dapat
di bedakan menjadi :
sifat fisik, mekanik, listrik, termal,
optikal, kimia, magnetik
Sifat bahan berasal dari struktur
dalamannya
Sifat bahan dapat berubah pada
pemprosesannya karena perubahan
terjadi pada struktur dalamnya.

Klasifikasi Bahan.
Berdasarkan strukturnya, bahan di bedakan
menjadi , yaitu :
1. Logam.
Berat dan dapat mengalami perubahan bentuk.
Daya hantar listrik sangat baik.
2. Keramik - Campuran antara logam dan bukan
logam. Ciri utamanya adalah berupa gelas dan
isolator.
3. Polimer - Campuran organik karbon dan
hidrogen serta bahan bukan logam yang lain.
Cirinya fleksibel.

Klasifikasi Bahan.
4. Komposit - dua atau lebih bahan.
Berasal dari gabungan logam-logam, logampolimer dan polimer keramik.
Cth: fiberglass - kekuatan seperti kaca dan
kemuluran seperti polimer.
5. Semi konduktor : adalah bahan-bahan yang
mempunyai sifat setengah menghantar. Mis.
Transistor.
6. Biomaterial : bahan yang digunakan pada
komponen-komponen yang dimasukkan ketubuh
manusia untuk menggantikan bagian tubuh yang
sakit atau rusak.

Sifat Bahan.
1. Sifat Fisik
Densitas
Densitas = massa / volume
Densitas Berguna dalam upaya
pendayagunaan bahan. Karena sangat
erat hubungannya dengan sifat
mekanik.

Sifat Bahan.
2. Sifat Mekanik
a. Tegangan dan regangan
Adanya perubahan ukuran
persatuan dari suatu bahan
Tegangan = Force
Area
Regangan = Panjang setelah berubah
panjang awal

Sifat Mekanik
b. Ketangguhan, Menggambarkan
kemampuan bahan dalam
menahan beban (energi yg di
perlukan hingg perpatahan)--- ft.lb
c. Kekerasan dan Ketahanan
Kekerasan adalah ketahanan
material terhadap goresan atau
lekukan.
Ketahanan adalah perubahan fisik
permukaan suatu bahan karena

3. Sifat Listrik
a. Konduktivitas
Resistivitas Listrik () adalah
suatu ukuran ketahanan listrik
dari suatu bahan, di rumuskan :
= R.A/ L (.m)
Konduktivitas () = 1/ ( s/m atau
-1.m-1)

Sifat Listrik
3. Sifat Listrik
b. Dielektrik
Adalah kondisi voltase tertinggi
yang menyekat bahan, dapat
menahan tanpa adanya
gangguan listrik, di rumuskan :
Kekuatan dielektrik (volt/m) = gangguan
voltase
ketebalan
insulator

4. Sifat Termal
Adalah Perubahan bagian suatu
bahan yang di sebabkan oleh
perubahan temperatur.

Sifat Termal
Sifat Termal, meliputi :
1. Koefisien Linear
yaitu kadar jumlah penambahan
panjang material ketika
temperatur di naikkan, di
rumuskan :
Perubahan Panjang

, K -1
Panjang Asli x Perubahan Temperatur

Sifat Termal
2. Kapasitas Panas Spesifik (c)
yaitu Jumlah panas yang di
perlukan per Kilogram bahan
untuk menaikkan temperatur
sebanyak 1 K, di rumuskan:
Jumlah Panas
c
, J/Kg.K
Massa x Perubahan Temperatur

Sifat Termal
3. Konduktivitas Termal()
Yaitu kemampuan bahan untuk
menghantarkan panas, di
rumuskan:
Jumlah Panas/detik

, W/m.K
Gradien Temperatur

5. Sifat Optikal
Sifat Optikal yang penting dalam
bahan adalah indeks Bias, Misal :

Medium A
Medium B
r

Indeks Bias A B

Sin i
Sin r

6. Sifat Kimia
Sifat Kimia yang penting dalam
bahan adalah Oksidasi dan
Korosi.
a.
Oksidasi
Adalah reaksi yang menghasilkan
elektron atau reaksi antara logam
dengan oksigen atau udara atau
dengan oksidator lain. Pada
Temperatur Tinggi,oksidasi lebih cepat
terjadi, dapat
di rumuskan
B k = konstanta
Kecepatan:Oksidasi

k A.

T A & B = Konstanta, ( Tergantung fase yang di tinj

Sifat Kimia
b. Korosi
Adalah kemunduran dan kehilangan
bahan oleh agresi kimiawi, terbagi
menjadi :
1. Korosi Larutan, di sebabkan karena
perbedaan sifat dan struktur
pelarut dan zat terlarut.
2. Korosi Oksidasi, di sebabkan karena
proses oksidasi (adanya air dan
udara)
3. Korosi Galvanic, disebabkan karena
sel galvanic (elektroda potensial)

7. Sifat Magnetik
Sifat magnetik ialah fenomena pada bahan yang

mempunyai daya tarikan dan tolakan terhadap


bahan lain. Bahan yang mempunyai sifat magnet
mempunyai kutub utara dan selatan.
Ruang disekitar bahan yang bersifat magnet
mempunyai medan magnet.
Dwipolar magnet dalam bahan digambarkan
sebagai magnet-magnet kecil yang mempunyai
kutub utara dan selatan. Dwipolar magnet
dipengaruhi oleh medan magnet yang
menyebabkan dwipolar magnet senantiasa
berada searah dengan arah medan magnet.

7. Sifat Magnetik
a. Densitas Fluks (B)
Adalah area di mana masih terdapat
pengaruh magnet, yang di tunjukkan
dengan jumlah fluks yang lewat
melalui suatu unit area, dapat di
rumuskan
:

= Jumlah Fluks, Wb
A = Luas Area, m2

Sifat Magnetik
Untuk Inti magnet yang hampa udara
(konstan), nilai densitas fluks
menjadi :
Bo = o x H, dimana o adalah
permeabilitas ruang hampa. Sehingga
: r B B

Bo

o H

r = Permeabilitas Relatif

Sifat Magnetik
b. Kekuatan Medan Magnet (H)
Kekuatan medan magnet H diartikan sebagai
kekuatan medan magnet dalam suatu solenoid
(lingkaran silinder) dengan jumlah lilitan N dan
panjang l yang dialirkan arus listrik i, menurut
formula :

Nxi
H
L
Dimana :
N = Jumlah Lilitan
i = Arus Listrik
L = Panjang Lilitan

Anda mungkin juga menyukai