L APORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. A
No. MR
: 705582
Tanggal lahir
: 28 Februari 1996
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
KELUHAN UTAMA
DEMAM
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Baik
: Normal
Tanda vital
Tekanan Darah
Nadi
: 89 x / menit
Pernapasan
Suhu
: 110/70 mmHg
: 22 x / menit
: 37.8C
Kepala
Normosefali, tidak ada tanda trauma atau benjolan. Rambut hitam, tidak mudah
Mata
dicabut.
Konjungtiva kanan dan kiri tidak anemis, tidak ada sklera ikterik pada kedua mata, refleks cahaya
Telinga
Hidung
Tenggorok
Gigi dan Mulut
Leher
Thorax
bening.
Inspeksi: Pada keadaan statis dada terlihat simetris kanan dan kiri, pada pergerakan/dinamis
dinding dada terlihat simetris kanan dan kiri, tidak ada yang tertinggal, tidak terdapat retraksi atau
penggunaan otot pernapasan tambahan, Pembuluh darah dalam batas normal, buah dada tidak
ada kelainan, sela iga simetris kiri dan kanan
Paru :
Palpasi: Fremitus raba sama kuat kanan dan kiri. Iktus kordis tidak teraba.
Perkusi: Pada lapangan paru didapatkan bunyi sonor.
Paru Kiri : sonor
Paru Kanan : sonor
Batas paru hati : didapatkan pada ICS VI sebelah kanan.
Batas Paru Belakang Kanan : Liniea vertebrathoracal X
Batas Paru Belakang Kiri : Linea vertebrathoracal X
Auskultasi: Bunyi paru vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-.
Jantung
Punggung
Alat Kelamin
Anus dan Rectum
Ekstremitas atas
bawah
Kuku
Tes
Darah Lengkap
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hemoglobin
11,91()
g/dl
12,00 - 16,00
Hematokrit
34,91()
37,00 - 47,00
Eritrosit
4,17
10^6/l
4,40 - 5,90
Leukosit
5.4
10^3/l
3,80 - 10,60
Hitung jenis
Basofil
0,3
01
Eosinofil
0,8
13
Limfosit
16,4
25 40
Monosit
10,5
28
Trombosit
314
10^3/l
150,000 - 440,000
Biokimia
SGOT (AST)
48()
u/l
<38
SGPT (ALT)
14
u/l
<41
Fungsi Ginjal
Ureum
Creatinine
Widal
S. typhi
21
mg/dl
10-50
0,80
mg/dl
L(<1.3);P(<,1.1)
S. paratyphi A
O: Neg; H:1/80
S. paratyphi B
O :Neg; H:1/160
S. paratyphi C
O:1/320;H: 1/80
Postif/6
DHF IgG/igM
Negatif
ASSESMENT
Diagnosis Kerja
Demam Tifoid
Diagnosis Banding
Demam Dengue
PLANNING
Pengobatan
Diet biasa
Infus NaCl 0,9 % 20 tetes/menit
Paracetamol 500 mg/8 jam/oral
Ceftriaxone 3 gram/ 24 jam/drips dalam NaCl 100cc
Omeprazole 40 mg/12jam/intravena
Neurodex 1 tablet/24jam/oral
Bedrest Total
Rencana Pemeriksaan
Kultur Darah dan Sensitivitas AB
Tanggal 21 Maret
2015
S : demam (+), mual (+),
sedang
x/ menit, RR 24 x/menit,
36,8C, konjungtiva anemis (+), 36,8C, konjungtiva anemis (+), 36,8C, konjungtiva anemis (+),
A : Demam typhoid
P : - Diet biasa
A : Demam typhoid
P : - Diet biaasa
Neurodex 1
Ceftriaxone 3 gram/24
Neurodex 1
tablet/24jam/oral
akral hangat
A : Demam typhoid
P : - Diet biaasa
-
Omeprazole
Ceftriaxone 3 gram/24
Neurodex 1
tablet/24jam/oral
Omeprazole
40mg/12jam/intravena
40mg/12jam/intravena
-
jam/oral
menit
40mg/12jam/intravena
jam/oral
40mg/12jam/intravena
-
jam/oral
-
akral hangat
tetes / menit
-
Ceftriaxone 3 gram/24
jam/drips dalam NaCl 0.9%
Neurodex 1
tablet/24jam/oral
DISKUSI
DEFINISI
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut
disebabkan oleh kuman gram negatif Salmonella
typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut
bermultiplikasi dalam sel fagositik mononuklear dan
secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah
PATOGENESIS
Transplasenter
Oral Enteral
GAMBARAN KLINIK
Masa tunas : 1 3 mgg
Demam
Ggn sal. cerna
Ggn kesadaran
1. Demam :
Minggu I : meningkat, berangsur
Minggu II : merata
Minggu III : menurun, berangsur
Setiap hari, sore & malam lebih tinggi
Febris remitten
2 3 mgg lisis
Foetor ex ore
Anorexia
Mual
Muntah
Meteorismus
Konstipasi / Diare
Hepatomegali / Splenomegali
3. Gangguan Kesadaran
Gejala lain :
LABORATORIUM
1. Darah Tepi :
Anemia ringan
Lekosit = normal, turun atau naik
Trombosit = normal
2. Bakteriologik :
Isolasi S. typhosa
Darah
mgg I
Tinja
mgg II
Urine
mgg III
4. Sumsum tulang :
Hiperaktif RES
5. Pemeriksaan Widal
TATALAKSANA
Tatalaksana Medikamentosa
Pilihan pertama :
Kloramfenikol / Tiamfenikol 100 mg/kgBB/hari selama 10 hari
golongan Fluoroquinolone selama 5-7 hari seperti Ciprofloksasin 20 mg/kgbb/hari selama 6 hari atau
Levofloksasin 10 mg/kgbb/hari selama 1-2 minggu. Namun golongan Fluoroquinolone tidak boleh diberikan
pada anak-anak (sampai usia 18 tahun). Maka dapat diganti dengan obat golongan Cephalosporin generasi
ketiga seperti Ceftriaxone. Pada orang dewasa yang resisten terhadap golongan Fluoroquinolone juga dapat
diberikan golongan Cephalosporin generasi ketiga seperti Ceftriaxone 3 gram dalam NaCl 100 cc diberikan
selama 30 menit perinfus sekali sehari, diberikan selama 3 hingga 5 hari
Pilihan lain :
Kotrimoxazole : trimetroprim 6mg/kgBB/hari 10 hari
Amoksisilin : 100 mg/kgBB/hari 10 hari
Sefriakson : 80 mg/kgBB/hari 5 hari
TATALAKSANA NONMEDIKAMENTOSA
1. Isolasi penderita dan disinfeksi pakaian dan ekskreta untuk mencegah penularan kuman ke
orang-orang sekitar pasien.
2. Bedrest.
Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali yaitu istirahat mutlak,
berbaring terus di tempat tidur. Seminggu kemudian boleh duduk dan selanjutnya boleh duduk
dan berjalan.
3. Perawatan yang baik dilakukan untuk mencegah komplikasi, mengingat sakit yang lama,
lemah, anoreksia dan lain-lain.
4. Pengaturan diet.
Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan tidak
boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas. Susu 2
kali satu gelas sehari perlu diberikan. Jenis makanan untuk penderita dengan kesadaran menurun
ialah makanan cair yang dapat diberikan melalui NGT. Bila pasien sadar dan nafsu makan baik,
maka dapat diberikan makanan lunak.
KOMPLIKASI
1. Komplikasi Intestinal
Perdarahan UsusPergforasi Usus
Perforasi Usus
2. Komplikasi NonIntestinal
Komplikasi ekstra-intestinal yang terjadi karena lokalisasi peradangan
akibat sepsis (bakteremia) yaitu komplikasi hematologi, hepatitis tifosa,
pancreatitis tifosa, miokarditis, meningitis, dan lain lain. Dehidrasi dan
asidosis dapat timbul akibat masukan makanan yang kurang dan perspirasi
akibat suhu tubuh yang tinggi.
TERIMA KASIH