Anda di halaman 1dari 15

12 SARAF CRANIAL

Ns. ABRAHAM. B.
RUMAYARA, S.Kep

Nervus I. Olfaktorius
Adalah
serabut2
saraf
yang
menghubungkan mukosa ruang hidung
dan bulbus olfaktorius. Serabut saraf
tersebut merupakan juluran sentral dari
serabut saraf bipolar di mukosa ruang
hidung.
Serabut itu tak berselubung
mielin
Sifatnya sensoris menyerupai hidung.
Membawa rangsangan
aroma (baubauan) dari rongga hidung ke otak.

Saraf pembau yang keluar dari otak


di bawah dahi, disebut lobus
olfaktorius.
Kemudian
saraf
ini
melalui lubang yang ada didalam
tulang tipis akan menuju rongga
hidung selanjutnya menuju sel-sel
panca indera.

Nervus II. Optikus


Sifatnya sensoris, mensarafi bola
mata,
membawa
rangsangan
penglihatan ke otak. Serabut mata
yang serabut-serabut sarafnya keluar
dari bukit IV dan pusat-pusat didekat
serabut-serabut tersebut, memiliki
tangkai otak dan membentuk saluran
optik dan bertemu ditangkai hipofise
serta membentang sebagai saraf
mata,
serabut
tersebut
tidak

Sebagian serabut saraf terletak


disebelah sisi serabut yang berasal
dari saluran optik. Oleh sebab itu
serabut saraf yang datang dari
sebelah kanan retina tiap-tiap mata
terdapat disebelah kiri.

Nervus III. Okulomotoris


Saraf ini bersifat motoris. Mensarafi
otot-otot orbital (otot penggerak bola
mata). Didalam saraf ini terkandung
saraf otonom (parasimpatis).

Nervus IV. Troklearis


Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot
orbital. Saraf pemutar mata yang
pusatnya terletak dibelakang pusat
saraf penggerak dan saraf penggerak
mata masuk dalam lekuk mata
menuju orbital miring atas mata.

Nervus V. Trigeminus
Sifatnya majemuk (sensoris motoris),
saraf
mempunyai
3
cabang.
Fungsinya sebagai saraf kembar tiga.
Saraf ini Merupakan saraf otak
terbesar yang mempunyai 2 buah
akar saraf besar yang mengandung
serabut saraf penggerak.

Nervus VI. Abdusen


Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot
orbital.
Sifatnya
sebagai
saraf
penggoyang sisi mata karena saraf
ini keluar disebelah bawah jembatan
pontis menembus selaput otak sela
tursika. sesudah sampai dilekuk
mata lalu menuju ke otot lurus sisi
mata.

Nervus VII. Facialis


Sifatnya
majemuk.
Serabut
motorisnya mensarafi otot-otot lidah
dan selaput lendir rongga mulut.
Didalam saraf ini terdapat saraf-saraf
otonom (parasimpatik) untuk wajah
dan kulit kepala. Fungsinya sebagai
mimik dan menghantarkan rasa
pengecap. Saraf ini keluar disebelah
belakang dan beriringan dengan
saraf pendengar.

Nervus VIII. Auditoris


Sifatnya sensoris, mensarafi alat
pendengar, membawa rangsangan
dari pendengaran dan dari telinga ke
otak.
Fungsinya
sebagai
saraf
pendengar.

Nervus IX. Glosofaringeus


Sifatnya majemuk. Mensarafi faring,
tonsil dan lidah. Saraf ini membawa
rangsangan cita rasa ke otak.
Mengandung saraf otonom. Saraf ini
berhubungan dengan nervus facialis
dan saraf simpatis ranting 11 untuk
ruang faring dan tekak.

Nervus X. Vagus
Sifatnya
majemuk.
Mengandung
serabut saraf motorik, sensorik,
parasimpatik faring, laring, paruparu, esofagus, gaster instinum
minor, kelenjar-kelenjar penvernaan
dalam abdomen. Fungsinya sebagai
saraf perasa. Saraf ini keluar dari
sum-sum penyambung dan terdapat
dibawah saraf lidah tekak.

Nervus XI. Asesorius


Sifatnya motoris dan mensarafi
muskulus
sternokleidomastoideus
dan muskulus trapesius. Fungsinya
sebagai saraf tambahan. Terbagi atas
2 bagian. Bagian yang berasal dari
otak dan sumsum tulang belakang.

Nervus XII. Hipoglosus


Sifatnya motoris dan mensarafi otototot lidah. Fungsinya sebagai saraf
lidah. Saraf ini terdapat didalam
sumsum
penyambung,
akhirnya
bersatu dan melewati lubang yang
terdapat disisi foramen oksipital.
Saraf ini juga memberikan rantingranting pada otot yang melekat pada
tulang lidah dan otot lidah.

Anda mungkin juga menyukai