Anda di halaman 1dari 134

METODOLOGI

PENELITIAN
Oleh:

M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi,


http://www.sonilaksono.blogspot.com
Akt.
http://www.laksonotri.zoomshare.com
E-mail : sonilaksono@yahoo.com

PENGERTIAN PENELITIAN

MODUL 2

APAKAH PENELITIAN ITU?


Pengertian
yang
salah
tentang
Penelitian
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan
informasi (data)
2. Penelitian bukan hanya memindahkan
fakta dari suatu tempat ke tempat lain
3. Penelitian bukan hanya membongkarbongkar mencari informasi
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk
menarik perhatian.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 2)

APAKAH PENELITIAN ITU?

Research (Inggris) dan recherche (Prancis)


re (kembali)
to search (mencari)
Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yg hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.
(T. Hillway)
Penelitian adalah suatu proses untuk
mencapai (secara sistematis dan didukung
oleh
data)
jawaban
terhadap
suatu
pertanyaan,
penyelesaian
terhadap
permasalahan, atau pemahaman yang
dalam
terhadap
suatuPENELITIAN
fenomena
M. Laksono
Tri R- METODOLOGI
(Modul 2)(Leedy,

Pengertian yang benar tentang


Penelitian dan Karakteristik
Proses Penelitian
1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.

Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan


atau permasalahan.
Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas
tentang tujuan.
Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang
spesifik.
Penelitian biasanya membagi permasalahan
utama menjadi sub-sub masalah yang lebih
dapat dikelola.
Penelitian
diarahkan
oleh
permasalahan,
pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang
spesifik.
Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
Penelitian memerlukan pengumpulan dan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 2)

Bagan Penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 2)

Macam Tujuan Penelitian


1.

2.

3.

4.

Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan


upaya untuk menentukan apakah suatu
fenomena ada atau tidak.
Deskripsi (description), berkaitan dengan
pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dgn fenomena yang lain
Prediksi
(prediction),
berupaya
mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang
memungkinkan
kita
berspekulasi
(menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
Eksplanasi
(explanation),
mengkaji
hubungan
sebab-akibat
diantara
dua
fenomena atau lebih.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 2)

Hubungan Penelitian dengan


Perancangan

Menurut
Zeisel
(1981),
perancangan
mempunyai tiga langkah utama, yaitu:
imaging, presenting dan testing, sedangkan
imaging dilakukan berdasar empirical
knowledge.
Perancangan/perencanaan/pengembangan,
selain meng-gunakan pengetahuan dari
khazanah
ilmu
pengetahuan,
juga
mempertimbangkan hal-hal lain, seperti
estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang
pertimbangan politis, dan lain-lain.
Terhadap
hasil
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 2)

RAGAM
PENELITIAN
MODUL - 3

RAGAM PENELITIAN
MENURUT BIDANG ILMU

Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan


antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu
terapan.

Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmuilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas
(Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi,
dan Geografi.
Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmuilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi
pertanian, ilmu ekonomi, dll.

Ilmu-ilmu
dasar
dikembangkan
lewat
penelitian yang biasa disebut sebagai
penelitian
dasar
(basic
research),
sedangkan
penelitian
terapan
M. Laksono Tri RMETODOLOGI PENELITIAN
(Modul 3)(applied

RAGAM PENELITIAN
MENURUT PEMBENTUKAN
ILMU

Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian


induktif atau penelitian deduktif.
Secara
sederhana,
penelitian
induktif adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis,
sedangkan
penelitian
deduktif
merupakan penelitian yang menguji
(mengetes) teori atau hipotesis
(Buckley dkk., 1976: 21).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

RAGAM PENELITIAN MENURUT


BENTUK DATA (kuantitatif atau
kualitatif)
Macam
penelitian
dapat
pula
dibedakan dari bentuk datanya,
dalam
arti
data
berupa
data
kuantitatif atau data kualitatif. Data
kuantitatif diartikan sebagai data
yang berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau
statistik, sedangkan data kualitatif
adalah sebaliknya (yaitu: datanya
bukan berupa angka yang dapat
diolah
dengan matematika atau
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

RAGAM PENELITIAN
MENURUT PARADIGMA
KEILMUAN
Menurut Muhajir (1990),
terdapat tiga macam paradigma
keilmuan yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu :
(1) Positivisme,
(2) Rasionalisme, dan
(3) Fenomenologi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Beda Ketiganya

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

RAGAM PENELITIAN MENURUT


STRATEGI

Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian

Opini
Empiris
Kearsipan
Analitis

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).

Penelitian Empiris

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Penelitian Kearsipan
Arsip, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman
fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe
arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
fisik.

Penelitian Analitis
Terdapat problema penelitian yang tidak dapat
dipecahkan dengan penelitian opini, empiris
atau kearsipan.
Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat
atau logika.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Ragam Penelitian menurut


Lain-lain (1)
Ragam Penelitian menurut
pendekatan-sumber: Arikunto (1998:
9-10)
a. Penelitian dengan pendekatan
longitudinal (satu obyek penelitian
dilihat bergerak sejalan dengan
waktu)
b. Penelitian dengan pendekatan
penampang-silang (cross-sectional
yaitu
banyak
obyek
penelitian
dilihat
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Ragam Penelitian menurut


Lain-lain (2)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

9.

Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64)


Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
obyektif)
Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu)
Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu)
Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek)
Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu
faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi)
Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali)
Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat
dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi
dapat
diperoleh
informasi
pengganti
bagi
situasi
dengan
pengendalian)
Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebabakibat,
tapi
tidak
dengan
jalan
eksperimendilakukan
denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding)
Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru
M. Laksono
Tri R- METODOLOGI
dan diterapkan
langsung
serta dikaji PENELITIAN
hasilnya). (Modul 3)

Menurut Yin

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 3)

Ragam Penelitian & Syarat


penelitian

Melihat banyak ragam penelitian dari


berbagai sudut pandang dan dari berbagai
pendapat para penulis, maka kita perlu
hati-hati dalam menyebut ragam penelitian
kita, karena dengan istilah yang sama tapi
orang lain mungkin menangkap artinya
secara berbeda.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa
penelitian perlu dilakukan dengan syarat :

SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu,


tidak ruwet), dan
OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel
yang
cukup,
dipublikasikan
agar
dapat
dievaluasi
kelompok
pakar
M. Laksono Trioleh
R- METODOLOGI
PENELITIAN
(Modulbidangnya/
3)

UNSUR-UNSUR
PROPOSAL
PENELITIAN
MODUL - 4

PROPOSAL

Proposal atau usulan penelitian


diperlukan untuk mengawali suatu
kegiatan penelitian
Proposal tersebut perlu dikaji atau
dievaluasi oleh pembimbing
penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

UNSUR-UNSUR
PROPOSAL PENELITIAN
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Judul
Latar belakang & perumusan
permasalahan (& keaslian
penelitian, dan faedah yang dapat
diharapkan)
Tujuan dan Lingkup penelitian
Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
Hipotesis
Cara penelitian
Jadwal penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Keterkaitan antar unsur

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Judul, Latar belakang, dan


Rumusan Permasalahan

Bagian pertama atau awal sebuah


proposal dimulai dengan (1) judul,
disusul dengan (2) latar belakang,
(3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau
manfaat penelitian.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Judul proposal penelitian

Judul merupakan gerbang pertama


seseorang membaca sebuah proposal
penelitian.
karena merupakan gerbang pertama,
maka judul proposal penelitian perlu
dapat menarik minat orang lain untuk
membaca.
Judul perlu singkat tapi bermakna dan
tentu saja harus jelas terkait dengan
isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan
judul novel atau semacamnya dalam hal
M. Laksonokaitannya
Tri R- METODOLOGI
PENELITIAN
kejelasan
dengan
isi.(Modul 4)

Latar belakang

Mengapa kita memilih permasalahan


ini?

Apakah ada opini independen yang


menunjang diperlukannya penelitian
ini?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Rumusan permasalahan

Rumusan
permasalahan
perlu
dituliskan secara singkat, jelas,
mudah
dipahami
dan
mudah
dipertahankan
Tuliskanlah rumusan permasalahan
sebagai kalimat terakhir dari bagian
ini agar mudah dibaca (dan mudah
dicari) bahasan lebih panjang lebar
tentang
cara-2
merumuskan
permasalahan
termuat
di
bab
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Keaslian penelitian

Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu


kita tunjukkan (dengan dasar kajian
pustaka) bahwa permasalahan yang akan
kita
teliti
belum
pernah
diteliti
sebelumnya. Tapi bila sudah pernah
diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa
teori yang ada belum mantap dan perlu
diuji kembali.

Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila


permasalahan tersebut sudah pernah
diteliti dan teori yang ada telah dianggap
mantap, maka kita perlu mengganti
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Faedah yang diharapkan

Dalam bagian ini perlu ditunjukkan


manfaat atau faedah yang diharapkan dari
penelitian ini untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan atau pembangunan
negara.
Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat
berupa penemuan/pengembangan teori
baru atau pemantapan teori yang telah
ada.
Bagi pembangunan negara, apakah hasil
penelitian ini dapat diterapkan langsung
ke praktek nyata? atau bila tidak
langsung,
jalur
atau (Modul
batu-batu
M. Laksono Tri R- METODOLOGI
PENELITIAN
4)

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tujuan dan Lingkup


Penelitian

mengkaji (examine), mendeskripsikan


(describe), atau menjelaskan (explain)
suatu fenomena unik;
meluaskan generalisasi suatu temuan
tertentu;
menguji validitas suatu teori;
menutup kesenjangan antar teori
(penjelasan, explanasions) yang ada;
memberikan penjelasan terhadap buktibukti yang bertentangan;
memperbaiki metodologi yang keliru;
memperbaiki interpretasi yang keliru;
mengatasi kesulitan dalam praktek;
memperbarui informasi, mengembangkan
M. Laksono
Tri R- METODOLOGI
(Modul
4)
bukti
longitudinal
(dariPENELITIAN
masa ke
masa).

Tinjauan Pustaka
Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan
pustaka berfungsi:
untuk
mempelajari
sejarah
permasalahan
penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa
permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau
bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
untuk
membantu pemilihan cara penelitian
(dengan belajar dari pengalaman penelitian
sebelumnya);
untuk memahami kerangka atau latar belakang
teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil
pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai
Landasan Teori);
untuk memahami kelebihan atau kekurangan studistudi
terdahulu
(tidak
semua
penelitian
menghasilkan temuan yang mantap);

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Landasan Teori dan


Hipotesis

Landasan teori merupakan satu set


teori yang dipilih oleh peneliti sebagai
tuntunan
untuk
mengerjakan
penelitian lebih lanjut dan juga
termasuk untuk menulis hipotesis.
Hipotesis memuat pernyataan singkat
yang disimpulkan dari landasan teori
atau tinjauan pustaka dan merupakan
jawaban sementara (dugaan) terhadap
permasalahan yang diteliti.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Hipotesis masih perlu diuji


kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto,
1998: 70), penulisan hipotesis perlu
mengikuti persayaratan sebagai berikut:
a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;
b) dengan nyata menunjukkan adanya
hubungan antara dua variabel atau lebih;
c) didukung oleh teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli atau peneliti
yang terkait (tercantum dalam landasan
teori atau tinjauan pustaka).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Cara Penelitian dan


Jadwal Penelitian
Jadwal
penelitian
menguraikan
kegiatan
dan
waktu
yang
direncanakan dalam: (a) tahap-tahap
penelitian, (b) rincian kegiatan pada
setiap tahap, dan (c) waktu yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat
dipresentasikan
dalam
bentuk
tabel/matriks atau uraian narasi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Daftar Pustaka dan


Lampiran

Daftar Pustaka memuat informasi


pustaka-pustaka yang diacu dalam
proposal penelitian.
Dalam daftar pustaka, biasanya,
buku dan majalah tidak dipisahkan
dalam daftar sendiri-sendiri.
Untuk penulisan daftar pustaka
terdapat
banyak
corak
tata
penulisan ikutilah petunjuk yang
berlaku dan terapkan corak tersebut
secara
konsisten.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

Hubungan isi Prop Isi Laporan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 4)

TAHAP- TAHAP PROSES


PENELITIAN &
PERUMUSAN
PERMASALAHAN
MODUL - 5

TAHAP- TAHAP PROSES


PENELITIAN

Mengidentifikasi Masalah
Membuat Hipotesis
Studi Literature
Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Membuat Definisi Operasional
Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
Menyusun Desain Penelitian
Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi
dan Pengukuran
Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
Melakukan Analisa Statistik
Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Menulis Laporan Hasil Penelitian
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Penemuan Permasalahan
Permasalahan
dapat
diidentifikasikan
sebagai
kesenjangan antara fakta dengan
harapan,
antara
tren
perkembangan dengan keinginan
pengembangan,
antara
kenyataan dengan ide.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Cara Menemukan permasalahan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Cara-cara Formal
Penemuan Permasalahan

Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu


laporan penelitian pada bab terakhir
memuat kesimpulan dan saran. Saran
(rekomendasi)
umumnya
menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan atau
penelitian lain yang berkaitan dengan
kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini
dapat
dikaji
sebagai
arah
untuk
menemukan permasalahan.

Analogi adalah suatu cara penemuan


permasalahan dengan cara mengambil
pengetahuan dari bidang ilmu lain dan
menerapkannya ke bidang yang diteliti.
Dalam
halTriini,
dipersyaratkan
M. Laksono
R- METODOLOGI
PENELITIAN bahwa
(Modul 5) kedua

Cara-cara Formal Penemuan


Permasalahan

Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk


mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari
suatu teori.
Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau
sanggahan.
Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan
permasalahan dengan membuat tren (trend)
suatu teori atau tren permasalahan yang
dihadapi.
Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji
kemungkinan-kemungkinan
kombinasi
yang
terkandung dalam suatu permasalahan yang
rumit, kompleks.
Dekomposisi merupakan cara penjabaran
M. Laksono Tri R- suatu
METODOLOGI
PENELITIAN (Modul
5) dalam
(pemerincian)
pemasalahan
ke

Cara-cara Informal Penemuan


Permasalahan

Konjektur
(naluriah).
Seringkali
permasalahan dapat ditemukan secara
konjektur (naluriah), tanpa dasar-dasar
yang jelas.
Fenomenologi. Banyak permasalahan
baru dapat ditemukan berkaitan dengan
fenomena (kejadian, perkembangan) yang
dapat diamati.
Konsensus juga merupakan sumber
untuk mencetuskan permasalahan.
Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi,
pengalaman merupakan sumber bagi
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)
permasalahan.

Bentuk Rumusan
Permasalahan
1.

2.

3.

4.

bentuk
satu
pertanyaan
(question);
bentuk satu pertanyaan umum
disusul oleh beberapa pertanyaan
yang spesifik;
bentuk
satu
penyataan
(statement) disusul oleh beberapa
pertanyaan (question).
bentuk hipotesis; dan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Pertanyaan:

Seberapa
pengaruh
tingkat
penghasilan pada perubahan fisik
rumah perumahan KPR?
Faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar
pengaruh
masing-masing
faktor
pada
persepsi
penghuni
terhadap desain rumah subinti?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Pernyataan

Maksud penelitian ini adalah untuk


mengetahui
seberapa
pengaruh
tingkat
penghasilan pada perubahan fisik rumah
perumahan KPR.
Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi terhadap desain rumah subinti.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

Karakteristik Rincian
Permasalahan
1.

Setiap
rincian
permasalahan
haruslah
merupakan satuan yang dapat diteliti (a
researchable unit ).

2.

Setiap rincian terkait dengan interpretasi


data.

3.

Semua
rincian
permasalahan
perlu
terintegrasi
menjadi
satu
kesatuan
permasalahan yang lebih besar (sistemik).

4.

Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak


perlu semua rincian permasalahan diteliti)

5.

Hindari
rincian
permasalahan
yang
pengatasannya
tidak realistik.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI
PENELITIAN (Modul 5)

Contoh Rumusan
Permasalahan

Di bawah ini diberikan beberapa


contoh rumusan masalah, sebagai
berikut:
. . . . . . . permasalahan sebagai
berikut:
Apakah
kepemimpinan
mempunyai
pengaruh
langsung
terhadap kinerja perusahaan, dan
apakah motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan?
. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin
diketahui
faktor

faktor
apa
yang
dapat
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 5)

PENULISAN
TINJAUAN
PUSTAKA
MODUL - 6

Tinjauan Pustaka
mempunyai arti:
peninjauan kembali pustakapustaka yang terkait (review of
related literature).
Relevan dengan permasalahan
penelitian anda

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Kegunaan Tinjauan Pustaka

mengkaji sejarah permasalahan;


membantu
pemilihan
prosedur
penelitian;
mendalami landasan teori yang
berkaitan dengan permasalahan;
mengkaji kelebihan dan kekurangan
hasil penelitian terdahulu;
menghindari duplikasi penelitian;
dan
menunjang
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIANperumusan
(Modul 6)

Sumber-Sumber Pustaka
1)
2)
3)
4)
5)
6)

abstrak hasil penelitian


indeks
review
jurnal
buku referensi
Internet

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Indeks

Indeks menyediakan judul-judul buku yang


disusun berdasarkan deskripsi utama masingmasing
buku
tetapi
tidak
menyediakan
abstraknya,

misalnya Indeks Internet akan ditampilkan


sebagai berikut: bagian heading (kepala berita)
Internet, proxy server. Heading memberikan
informasi pada kita buku mengenai Internet, hal
utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Review

Review
berisi
tulisan-tulisan
yang
mensintesis karya-karya atau buku yang
pernah ditulis dalam suatu periode waktu
tertentu. Tulisan disusun berdasarkan
topik dan isi.

Dalam
review
biasanya
penulisnya
memberikan perbandingan dan bahkan
juga kritik terhadap buku atau karya yang
direview oleh yang bersangkutan. Kadang
penulis
review
juga
memberikan
kesimpulan
alternatif
kepada
pihak
pembaca yang tujuannya ialah agar
pembaca
dapat
memperoleh
pandangan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Jurnal

Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang


disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu
manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik
informatika dalam ilmu komputer.

Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan


sebagai sumber data sekunder karena pada
umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan
hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan
tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk
referensi dalam penelitian kita sebagaimana
buku-buku referensi.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Buku referensi

Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam


disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih
buku yang bersifat referensi bukn buku yang
bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu.

Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang


mendalam mengenai topik tertentu dan disertai
dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita
akan dapat mengetahui perkembangan teori
dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Cara Pencarian Pustaka

Manual
mengunjungi perpustakaan
tempat-tempat sumber informasi (BPS)

Online
http://www.google.com
http://www.yahoo.com
http://www.msn.com

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

CARA MERUJUK

Perujukan
dilakukan
dengan
menggunakan nama akhir dan tahun
Jika
terdapat
dua
pengarang,
perujukan dilakukan dengan cara
menyebut
nama
akhir
kedua
pengarang tersebut
Jika ada tiga pengarang atau lebih,
penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama pertama dari
pengarang tersebut diikuti dengan
dkk. Atau et al.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Penulisan Kutipan (Nama


penulis yang diacu dalam
uraian)
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya
a.

disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2


orang, hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:
Menurut Calvin (1978) .........

b.

Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943)


menghasilkan....

c.

Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk,


1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c)
berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough,
J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Merujuk Kutipan Langsung


Kurang dari 40 kata

Nama pengarang disebut dalam teks secara


terpadu :
Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan ada
hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar
Nama pengarang disebut bersama dengan
tahun penerbitan dan nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar
(Soebronto, 1990 : 13 ).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan
tanda kutip tunggal.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
terdapat kecenderungan semakin banyak
M. Laksono
Tri R- METODOLOGI
(Modul semakin
6)
campur
tangan
pimpinanPENELITIAN
perusahaan

Merujuk kutipan langsung 40 kata


atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih
ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah
dari teks yang mendahului, dimulai pada
ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri,
dan diketik dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan
sebagai berikut :
The placebo effect , with had been verified
in previous studies, disappeared when behavior
were studied in the manner. Furthermore, the
behavior ere never exhibited again, even when
real drug well administered. Earlier studies were
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Kutipan yang sebagian dihilangkan :


Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan
di sekolah . Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum
baru ( Manan, 1995 : 278 )
Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang
diganti dengan 4 titik :
Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan
koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .
Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar
(Asin, 1995 : 315 )
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa
tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun
keempat.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitannya :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat ( Salimi, 1990 : 13 )
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Penulisan Daftar Pustaka

Dalam daftar pustaka, semua penulis harus


dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya
penulis pertama diambah dkk atau et al. saja.

Contoh:
Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H.,
dan Weisz, P.B., 1 976, ....
Tidak boleh hanya:
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan
Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru.!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan
tidak boleh
dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar
akademik atau profesi
penulis)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Pencarian Pustaka
secara elektronis/on-line

Informasi ilmiah tersebut tersedia dari


media seperti: CD-ROM (yang dibaca
lewat komputer), pita rekaman suara, pita
rekaman video, dan lewat internet.
Komponen dasar dari sitasi (pengacuan)
pustaka adalah sebagai berikut: Nama
akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi
(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau
media informasi (tanggal informasi
dikumpulkan dari media tersebut).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

Contoh penulisan daftar


pustaka hasil penelusan
online
Contoh untuk situs FTP (File Transfer
Protocol):

Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture


ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr.
2000).

Contoh untuk situs WWW (World Wide Web):


Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban
Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/
(18 Apr. 2000).

Contoh untuk informasi lewat e -mail:


Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of
some coastal cities in the northern Central Java..
research-news@ugm.ac.id
(19 Apr. 2000).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN
(Modul 6)

Kita Merujuk Metode


pengutipan APA Style
Apa itu APA Style?
(American Psychological Association)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 6)

RUANG
LINGKUP
PENELITIAN
FARMASI
???

PENULISAN
SKRIPSI
MODUL - 8

Penulisan skripsi untuk semua


jenis penelitian di sajikan dalam
lima bab sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab III : Metode Penelitian
Bab IV : Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Bab V : Kesimpulan dan Saran

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan
Rumusan Permasalahan
Tujuan dan Kegunaan
Penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Latar Belakang Permasalahan

Latar Belakang Permasalahan merupakan


penjelasan fenomena yang diamati dan
menarik perhatian peneliti dan bukan
merupakan alasan pemilihan judul.
Latar
Belakang
Penelitian
apabila
memungkinkan dapat didukung oleh data
penunjang, yang dapat digali dari sumber
utama dan/atau sumber kedua seperti Biro
Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu,
jurnal dan internet
Latar Belakang Penelitian memuat hasil
penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan
menyebutkan sumber jurnal yang dipakai
sebagai referensi.
Apabila
perusahaan
(sebagai
sumber
utama)
M. Laksono
Tri R- METODOLOGI
PENELITIAN
(Modul 8)

Rumusan Permasalahan

Rumusan permasalahan disajikan


secara singkat dalam bentuk kalimat
tanya, yang isinya mencerminkan
adanya permasalahan yang perlu
dipecahkan
atau
adanya
permasalahan yang perlu untuk
dijawab.
Rumusan permasalahan merupakan
inti penelitian, sehingga bisa dipakai
pertimbangan menyusun judul dan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Tujuan dan Kegunaan


Penelitian

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian


merupakan sasaran yang hendak dicapai
oleh
peneliti
sebelum
melakukan
penelitian
dan
mengacu
pada
permasalahan. Berikut ini beberapa
contoh
cara
pengungkapan
tujuan
penelitian yang umumnya diawali dengan
kalimat tujuan penelitian adalah untuk
. atau penelitian ini bertujuan
untuk dan sebagainya.

Kegunaan
Penelitian:
Kegunaan
penelitian, menguraikan kontribusi yang
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka teori sebaiknya menggunakan


acuan
yang
berhubungan
dengan
permasalahan yg diteliti dan acuan-2 yg
berupa hasil penelitian terdahulu (bisa
disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab
tersendiri)
Jika penelitian bersifat korelasional maka :
Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada
Hipotesis
Penelitian
akhir bab
II dalam sub-sub tersendiri dengan

memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan


hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan
dalam bab III.
Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan
tidak untuk menganalisis data secara luas baik
masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya
(minor)
maka
dalam
hipotesis
tidak
perlu
dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
Hipotesis
berlandaskan
M. Laksono Triharus
R- METODOLOGI
PENELITIAN teori,
(Modul 8)jika ingin

BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Variabel dan Pengukuran
Populasi dan Sampel
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

JENIS PENELITIAN
Penelitian bisa bersifat kuantitaif
maupun kualitatif, misalnya:

Historis;
Deskriptif;
Perkembangan;
Kasus dan penelitian lapangan;
Korelasional;
Kausal komparatif;
Eksperimen murni;
Eksperimen semu;
Kaji tindak.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Pemilihan jenis penelitian dilakukan


berdasarkan
pertimbanganpertimbangan berikut :

Daya tarik permasalahan;


Kesesuaian dengan kemampuan dan
latar belakang pendidikan;
Tersedianya alat dan kondisi kerja;
Kesesuaian dengan kemampuan
untuk mengumpulkan data yang
diperlukan;
Kesesuaian dengan waktu, tenaga
dan biaya;
Resiko kegagalan.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Variabel dan Pengukuran

Perubah
(Variable)
merupakan
suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
ditarik
kesimpulannya. ( Sugiyono, 2003,
32)
Peubah harus terukur
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan orang


atau objek yang memiliki kesamaan dalam
satu atau beberapa hal dan yang
membentuk masalah pokok dalam suatu
riset khusus. Populasi yang akan diteliti
harus didefinisikan dengan jelas sebelum
penelitian
dilakukan.
(Santoso
&
Tjiptono, 2002, 79)
Sampel
adalah
semacam
miniatur
(mikrokosmos) dari populasinya (Santoso
& Tjiptono, 2002, 80)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data misalnya :

Wawancara
dapat
dilakukan
secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan
dapat dilakukan melalui tatap muka (face to
face) maupun dengan menggunakan telpon.
Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
Observasi merupakan suatu proses yang
komplek , suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua
di antara
yang
terpenting
adalah
prosesM. Laksono Tri
R- METODOLOGI
PENELITIAN
(Modul 8)

Metode Analisis

Metode analisis disesuaikan dengan


Rumusan Permasalahan pada Bab I
Jika metode analisis menggunakan
regresi dengan Ordinary Least
Square (OLS) Estimators, maka
uji asumsi klasik harus dilakukan.
Lihat buku "Ekonometrika Dasar"
oleh Damodar Gujarati alih bahasa
Sumarno Zain, 2000.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
BAHASAN

a. Penyajian Data
Pada sub bab ini dipaparkan data
yang ada relevansinya dengan topik
skripsi.
b. Analisis Data dan Interpretasi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 8)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.

2.

Kesimpulan
Kesimpulan menjelaskan butir-butir
temuan
(hasil
penelitian
dan
bahasan) yang disajikan secara
singkat dan jelas.
Saran
Saran-saran merupakan himbauan
kepada instansi terkait maupun
peneliti
berikutnya
yang
berdasarkan pada hasil temuan.
Saran
selaras
M. Laksonosebaiknya
Tri R- METODOLOGI PENELITIAN
(Moduldengan
8)

Daftar Pustaka
Lihat penjelasan Modul
sebelumnya

Lampiran:
Lampiran: memuat hal-hal atau
informasi yang mendukung bab-bab
sebelumnya, misalnya: data (hasil
Questionaire, data time series),
Laporan
Keuangan
perusahaan
(Neraca, R/L dsb), informasi yang
terkait dengan hasil (misal: olahan
komputer,
diskripsi
, (Modul
hasil
uji
M. Laksono Tri R- METODOLOGI
PENELITIAN
8)

POPULASI DAN
SAMPEL
SKALA
PENGUKURAN
MODUL - 9

Definisi

Populasi merupakan sekumpulan orang


atau objek yang memiliki kesamaan dalam
satu atau beberapa hal dan yang
membentuk masalah pokok dalam suatu
riset khusus. Populasi yang akan diteliti
harus didefinisikan dengan jelas sebelum
penelitian
dilakukan.
(Santoso
&
Tjiptono, 2002, 79)

Sampel
adalah
semacam
miniatur
(mikrokosmos) dari populasinya (Santoso
M. Laksono Tri2002,
R- METODOLOGI
& Tjiptono,
80) PENELITIAN (Modul 9)

Statistical Methods
Descriptive Statistics
Collecting and describing data.

Inferential Statistics
Making decisions based on sample data.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Descriptive Statistics
Collect Data

e.g. Survey

Present Data

e.g. Tables and Graphs

Characterize Data

e.g. Mean

xi

A Characteristic of a:
Population is a Parameter
Sample is a Statistic.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Inferential Statistics
Estimation
Hypothesis
Testing
Making decisions concerning a
population based on sample results.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Types of Data
D a ta
C a te g o r ic a l

N u m e r ic a l

D is c r e te

C o n tin u o u s

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Data Sources
Primary

Secondary

Data Collection

Data Compilation

Print or Electronic
Observation

Survey

Experimentation
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Types of Sampling Methods


Samples

Non-Probability
Samples

Probability Samples
Simple
Random

Judgement
Quota

Stratified

Chunk

Cluster
Systematic

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Probability Samples
Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

Probability Samples

Simple
Random

Systematic

Stratified

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Cluster

Simple Random Samples


Every individual or item from the
target frame has an equal chance of
being selected.
Selection may be with replacement or
without replacement.
One may use table of random numbers
for obtaining samples.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Systematic Samples
Decide on sample size: n
Divide population of N individuals into groups of
k individuals: k = N/n
Randomly select one individual from the 1st group.
Select every k-th individual thereafter.

N = 64
n=8

First Group

k=8
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Stratified Samples
Population divided into 2 or more groups according
to some common characteristic.
Simple random sample selected from each.
The two or more samples are combined into one.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Cluster Samples
Population divided into several clusters,
each representative of the population.
Simple random sample selected from each.
The samples are combined into one.
Population
divided into
4 clusters.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Types of Survey Errors


Coverage Error
Non Response Error
Sampling Error
Measurement Error

Excluded from
selection.
Follow up on
non responses.
Chance differences
from sample to
sample.
Bad Question!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Skala Pengukuran
Ada

empat tipe skala


pengukuran dalam
penelitian, yaitu :
nominal,
ordinal,
interval

dan

ratio.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk


mengklasifikasikan obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi
jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area
geografis.

Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas


digunakan angka-angka sebagai symbol.
Apabila kita menggunakan skala
pengukuran nominal, maka statistik nonparametrik digunakan untuk menganalisa
datanya.

Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk


persentase.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan


informasi tentang jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh
obyek atau individu tertentu.
Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala nominal ditambah dengan
sarana peringkat relatif tertentu yang
memberikan informasi apakah suatu obyek
memiliki karakteristik yang lebih atau
kurang tetapi bukan berapa banyak
kekurangan dan kelebihannya.
Jawaban pertanyaan berupa peringkat
misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi
symbol
angka
2, 3, 4 dan
5. Angka-angka
M. Laksono
Tri R-1,
METODOLOGI
PENELITIAN
(Modul 9)

Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti


yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu
berupa adanya interval yang tetap.

Dengan demikian peneliti dapat melihat


besarnya perbedaan karaktersitik antara satu
individu atau obyek dengan lainnya.

Skala pengukuran interval benar-benar


merupakan angka.

Angka-angka yang digunakan dapat


dipergunakan dapat dilakukan operasi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua


karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan
kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol)
empiris absolut.

Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat


ketidakhadirannya suatu karakteristik yang
sedang diukur.

Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk


perbandingan antara satu individu atau
obyek tertentu dengan lainnya.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Perhatikan Contoh
berikut!!!!

Apakah saudara setuju


kenaikan harga BBM?
1. setuju

dengan

2. tidak setuju

Termasuk skala pengukuran apakah


pertanyaan diatas?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Bagaimana dengan
yang ini?

Bagaimana pendapat anda tentang


kebijakan ekonomi pemerintah saat
ini?
1) Sangat buruk, 2) Buruk, 3) Cukup, 4)
Baik, 5) Sangat Baik

Apakah ini skala nominal?


M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Lalu yang ini?

Berapa kenaikan harga bahan pokok


yang Saudara setujui?
1). 2 %
5).10%

2). 4%

3). 6%

4). 8%

Apakah ini termasuk Skala Rasio?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Bagaimana yang
terakhir ini?

Berapa harga tiket kereta api Bandung


Jakarta yang Saudara inginkan untuk
kelas bisnis dan eksekutif?
1). Rp.60.000 - Rp.40.000
2). Rp.80.000 - Rp.40.000
3). Rp.120.000 - Rp.40.000
Apakah ini skala interval atau ordinal?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Contoh Questioner
Name

Age

Sex

Education

Departement
Address

M/F

NGO/University/Government/
:

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

Contoh Questioner
Opportunities

Strongly disagree (1) - Strongly agree (5)


1

Generating tourism business


Employment
Increasing family income
Increasing value of village

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul 9)

PENGOLAHAN
DATA
(Pengenalan SPSS)
MODUL -10

??
Apa

itu SPSS?
Apa yang bisa dilakukan
SPSS?
Apa kesamaan SPSS
dengan Microsoft Office
Excel?

SPSS is a software package used for


conducting statistical analyses,
manipulating data, and generating
tables and graphs that summarize data.
Statistical analyses range from basic
descriptive statistics, such as averages
and frequencies, to advanced inferential
statistics, such as regression models,
analysis of variance, and factor analysis
SPSS also contains several tools for
manipulating data, including functions
for recoding data and computing new
variables as well as merging and
aggregating datasets.

SPSS for Windows consists of three


different windows, each of which is
associated with a particular SPSS
file type
Two

windows most frequently used


in analyzing data in SPSS, the Data
Editor and the Output Viewer
windows.
In addition, the Syntax Editor and
the use of SPSS command syntax is
discussed briefly.
The Data Editor is the window that is
open at start-up and is used to enter

SPSS for Windows consists of three


different windows, each of which is
associated with a particular SPSS file
type

The Output Viewer opens automatically when you


execute an analysis or create a graph using a
dialog box or command syntax to execute a
procedure. The Output Viewer contains the
results of all statistical analyses and graphical
displays of data.
The Syntax Editor is a text editor where you
compose SPSS commands and submit them to the
SPSS processor. All output from these commands
will appear in the Output Viewer. This document
focuses on the methods necessary for inputting,
defining, and organizing data in SPSS.

Starting SPSS

To start SPSS, go to the Start icon


under Windows 95, Windows 98,
Windows 2000, and Windows NT.
You should find an SPSS icon under
the Programs menu item.
You can also start SPSS by doubleclicking on an SPSS file.

DATA VIEW

Baris di dalam data view adalah nomor


subjek
Kolom adalah banyaknya variabel

VARIABLE VIEW

Baris di dalam variable view adalah


variabel-variabel dari data,
Kolom adalah definisi dari tiap variabel

INPUT DATA
Menginput data dapat dilakukan
dengan memasukkan data secara
langsung ke data editor dalam
format SPSS maupun format
lain (misal Micosoft Excel)
Untuk mengubah data yang sudah
di-input dalam format lain menjadi
format SPSS, dapat menggunakan
copy-paste atau meng-import-nya
dari SPSS

DATA DALAM FORMAT


SPSS
Memasukkan (entri) data dengan
format SPSS dapat dilakukan
langsung meng-entri datanya di
data view
Atau dengan mendefinisikan
dahulu variabelnya di variable
view

NAME

Adalah nama atau singkatan dari


variabel
Nama atau singkatan variabel dibuat
dalam huruf kecil (di bawah versi 11.0)
Karakter pertama harus huruf dan tidak
menggunakan spasi

TYPE

Umumnya yang digunakan adalah tipe


NUMERIC (data berupa angka) dan
STRING (data berupa huruf)
Untuk mengubah tipe variabel klik di
pojok kanan kotak type variable type

WIDTH

Adalah banyaknya karakter dari data


yang akan dientri
Berkaitan dengan COLUMNS

DECIMALS
Adalah

banyaknya angka desimal yang


digunakan
Default angka desimal di SPSS adalah 2
Bila data (numeric) bilangan bulat,
sebaiknya desimal dibuat 0 (nol)
untuk mengubah nilai desimal klik di

LABEL

Adalah versi lengkap dari NAME,


bisa banyak karakter
Bisa huruf besar dan menggunakan
spasi
Sebaiknya dituliskan, terlebih bila
akan variabel tersebut akan diolah

VALUES

Digunakan untuk meng-coding data


NOMINAL
Untuk membuat coding suatu variabel
klik di pojok kanan kotak values
VALUE LABEL
Value untuk coding

MISSING
Digunakan bila dalam data yang akan
diolah terdapat datum yang tidak terisi
atau tidak lengkap
Sebaiknya data yang akan diolah lengkap
Bila ada beberapa datum tidak terisi, pilih
angka yang tertentu sebagai tanda missing
values atau kosongkan saja

COLUMN

Adalah lebar tempat nama karakter


dari NAME
Besarnya minimal sama dengan
besarnya nilai di WIDTH

ALIGN

Sama seperti Align di Microsoft Word


Lebih baik terlihat apabila dibuat
menjadi center, terutama untuk data
berupa angka
Untuk mengubah menjadi
Left/Centre/Right Klik di pojok

MEASURE
Adalah skala pengukuran dari
variabel yang bersangkutan
Untuk mengubah skala pengukuran
klik di pojok kanan kotak scale
Skala pengukuran Interval dan
Ratio dalam SPSS adalah SCALE

Anda mungkin juga menyukai