Anda di halaman 1dari 33

LUKA BAKAR

dr. Alex Kusanto


Disusun oleh :
Priscilla Odilia
Trisna Wijaya

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA
JAYA

DEFINISI
Luka yang menyebabkan hilangnya

integritas kulit, dapat disebabkan oleh


trauma seperti termal, sengatan listrik,
ataupun kimia.

Klasifikasi

Luas Luka Bakar

Patofisiologi
Lokal

- Zona koagulasi
merupakan zona nekrotik yang ireversibel oleh karena
kerusakan jaringan sel.
- Zona stasis merupakan zona yang mengelilingi area nekrotik
dan mengalami hipoperfusi, oleh karena kerusakan vaskular
atau
kebocoran vaskular.
- Zona hiperemis merupakan zona yang mengalami
vasodilatasi
dan merupakan asal pertumbuhan jaringan baru pada proses
penyembuhan2.

Patofisiologi (cont.)
Sistemik

Penanganan
Prehospital management
Initial assestment
Initial wound care
Resuscitation

Penanganan
Prehospital management
1. menajuhkan pasien dari sumber dan
2.

3.
4.
5.

menghentikan proses luka bakar.


disirami dengan air (suhu ruangan)
mengalir selama 15 menit untuk
mencegah kedalaman luka bakar, tetapi
diawasi agar tidak terjadi hipotermia
curiga mengalami cedera inhalasi
oksigen 100% dengan menggunakan
facemask.
lepaskan seluruh pakaian dan aksesoris

Penanganan (cont.)
Initial Assessment
1.
2.
3.

Primary Survey
Airway : trauma inhalasi?
Breathing : nafas adekuat?
Circulation : syok?
Menilai luas dan derajat luka bakar
Secondary survey

Penanganan luka awal


Menutup dan melindungi luka dari

lingkungan luar
Clean dry dressing
Mengurangi rasa nyeri
Injeksi narkotik SC / IM

Resusitasi
Resusitasi cairan
Ventilasi tekanan positif (jika perlu)
Anti nyeri analgesik
NGT, dengan Dobhoff tube jika perlu
Profilaksis tetanus

Resusitasi cairan
Cairan pilihan : Ringer Laktat
( BB (kg) x %TBSA ) : 8
pemberian setengahnya pada 8 jam
pertama, dan setengah sisanya pada 16
jam berikutnya.
Pada anak-anak dibawah 20kg, perlu

ditambahkan suplemen glukosa pada


perhitungan resusitasi cairan yang
diberikan.
Atau dapat diberikan cairan 5%
dextrose RL

Resusitasi

Resusitasi cairan
Target :
UO dewasa > 0,5 ml/kg BB/jam
UO anak > 1,0 ml/kg BB/jam
Komplikasi :
Compartment pressure
Orbita
Abdomen
ekstremitas

Perawatan luka
Assestment
Management
Rehabilitation

Perawatan luka
Assestment
Membersihkan luka dan debridemen luka

untuk mengetahui kedalaman luka


Management
Protect
Minimize bacterial / fungal colonization
Splinting action
Occlusive (reduce evaporative)
Comfort
Rehabilitation

Perawatan Luka
Pada luka bakar derajat I tidak diperlukan

dressing dan dapat diberikan topikal salep


untuk mengurangi rasa sakit dan menjaga
kelembaban kulit atau dapat diberikan
NSAID PO untuk mengurangi rasa sakit.
Pada luka bakar derajat II A, dapat
dilakukan daily dressing, topikal antibiotik,
dan kassa.
Pada luka bakar derajat 2B dan derajat 3
memerlukan eksisi dan graft kulit.

Pembedahan
Escharotomies
Burn wound excision
Burn wound coverage

Escharotomies
Dilakukan untuk memperbaiki aliran balik

vena, pada derajat luka II III


Edema generalisata aliran balik vena
menurun aliran arteri ke jaringan perifer
menurun
Rasa baal atau kesemutan pada distal
ekstremitas,
Nyeri pada ujung-ujung jari
CRT
USG doppler

Pembedahan
Burn wound excision

Bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan


dari
skar hipertrofik jaringan, kontraktur jaringan, dan
kekakuan
Tangential excision
Full thickness excision
Fascial excision
Burn wound coverage
Skingraft
Autograft
Allograft

Nutrisi
Penting
Dapat dimulai pemberian makanan

enteral secara dini


Perhitungan kebutuhan kalori pada luka

bakar >40% dapat dengan menggunakan


rumus Harris-Benedict.
Kebutuhan kalori pada luka bakar <40%
dapat dengan menggunakan formula
curreri

25kcal/kgBB/day + 40%kcal/TBSA/day

LUKA BAKAR LISTRIK


Luka ini disebabkan oleh sengatan arus

listrik yang mengalirkan energi panas. Suhu


pada sengatan arus listrik dapat mencapai
2500 derajat celcius.
Luka bakar oleh karena sengatan listrik
dapat
menimbulkan
aritmia
jantung
ataupun rhabdomyolysis.
Jaringan yang memiliki tahanan yang lebih
tinggi akan menerima panas yang lebih
banyak.
Urutan darah
tahanan
jaringan
saraf
pembuluh
otot
kulitadalah

sebagai- tulang
berikut
tendon

LUKA BAKAR LISTRIK (CONT.)


Panas pada pembuluh darah akan merusak tunika intima,

trombosis, kematian jaringan yang seakan-akan progresif,


nekrosis otot iskemik dan sindrom kompartemen
Pada daerah kepala : oedem otak atau katarak.
Tatalaksana:
putus aliran listrik
cairan parenteral.
Jika myoglobinuria : manitol 25 gr; dosis rumatan 12,5
gr/jam. Bila disertai dgn udem otak dapat ditingkatkan
sampai 6 kali.
Pembersihan jaringan mati bertahap, rekonstruksi.
Pada luka tersambar petir : resusitasi nafas buatan
segera.

Luka Bakar Kimia


Jarang, namun dapat berpotensi lebih parah.
Terapi pertama yang diberikan pada luka bakar

jenis ini adalah menyingkirkan zat-zat kimiawi


toksik dengan irigasi air selama kurang lebih 30
menit3.
Asam kuat menyebabkan nekrosis koagulasi,
denaturasi protein, dan rasa nyeri yang hebat.
Asam format dapat menimbulkan hemolisis dan
hemoglobinuria, sedangkan asam hidroflorida
dapat menembus jaringan sampai dalam dan
menyebabkan toksisitas sistemik yang fatal.
Basa kuat menyebabkan nekrosis yang berair

dengan kemampuan menembus jaringan lebih

Luka Bakar Kimia (cont.)


Perusakan jaringan masih dapat terus

berlanjut sampai dengan 72 jam.


Pada luka bakar akibat asam florida dapat
diberikan kalsium glukonat 10% untuk
mencegah ion flor menembus jaringan dan
menyebabkan dekalsifikasi tulang.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai