MAULIDANUR AGUSTINA
1407101030365
Supervisor :
dr. Nurkhalis, Sp. JP FIHA
Diagnosa
Terapi
Terapi
1. Ny.P
6.
Tn. ZA,
49 tahun
47 tahun
Planning
Darah
Darah
Lengkap
Lengkap
EKG
EKG
Foto
Foto
Toraks
thorak
Rawat
Rawat
G2
ruangan
G2
Keterangan
Keteranga
n
DPJP :
DPJP :
dr.
dr. Novita,
Nurkhalis,Sp.J
PSp.JP - FIHA
SKENARIO
Tn. ZA berusia 47 tahun datang dengan keluhan
sesak napas, sesak napas sudah dirasakan sejak 2
minggu SMRS. Pasien mengatakan lebih nyaman tidur
2 batal . Pasien juga mengaku saat malam hari sering
terbangun dikarnakan sesak. Keluhan nyeri dada (-),
pasien juga Mual (+), muntah (-), riwayat kaki
bengkak (+).
Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi sejak
10 tahun yang lalu namun tidak meminum obat
hipertensi secara teratur. Riwayat DM disangkal.
Pasien merupakan perokok aktif yang biasanya
menghabiskan 2 bungkus rokok per hari.
Pemeriksaan vital sign pada saat pasien masuk IGD
didapatkan kesadaran Compos Mentis, TD: 150/100
mmHg, HR: 96 x/i, RR: 28 x/i, T: 36,4C.
Pemeriksaan fisik
Kepala: konjungtiva palpebra inf. pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor, ka=ki, 3mm
Leher: TVJ R 5 + 2 cm H2O, trakea medial, pembesaran KGB (-)
Toraks: Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
: Stem fremitus kiri=kanan, kesan normal
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : SP : vesikuler pada kedua lapangan paru
ST : ronki basah basal paru kiri
Abdomen: Inspeksi
: simetris
Palpasi
: soepel
Perkusi
: timpani
Auskultasi : peristaltik (+) n
Alat vital dalam batas normal.
Pinggang, inguinal, dan genitalia: dbn
Ekstremitas superior dbn, inferior : edema pre tibial
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
Leukosit
FAAL HEMOSTASIS
Waktu Perdarahan
Waktu Pembekuan
KIMIA KLINIK
Hasil
Nilai rujukan
13,4 *
42 *
5,2 *
243
8,4
14 -17 gr/dl
45-55%
4,7-6,1 x 106/mm3
150 - 450 x 103/mm3
4.1-10.5 x 103/mm3
2
7
1-7 menit
5 - 15 menit
142
4,7
107
135-145 mmol/L
3,5-4,5 mmol/L
90-110 mmol/L
236
<200 mg/dl
89*
13-43 mg/dl
2,72*
0,67-1,17
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)
Clorida (cl)
DIABETES
Glukosa darah sewaktu
GINJAL-HIPERTENSI
Ureum
Kreatinin
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Troponin I
<0,01
<1,5 ng/ml
CKMB
<25 U/L
KIMIA KLINIK
JANTUNG
Elektrokardiografi
Irama
Axis
: RAD
Gel. P
: 0,08 s
PR Interval
: >0,20 s
Kompleks QRS
: 0,08s
Gel Q patologis
: (+) I,AVL,V1-V6
T inverted
: (III)
ST elevasi
ST depresi
LVH
RVH
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Kesimpulan
:
sinus ritme, rate 91 x/menit, right
axis deviation, OMI anterolateral, AV
blok derajat 1
Diagnosis Kerja
CHF Fc NYHA IV ec CAD
OMI Anterolateral
Av-blok
Identifikasi Masalah
1. Apakah diagnosa pada kasus diatas ?
2. Bagaimana patogenesis penyakit pada pasien
tersebut?
3. Bagaimana tatalaksana pada kasus diatas?
4. Berapa skor framingham pada pasien ini?
Definisi
Gagal jantung adalah
ketidakmampuan jantung
untuk memompakan darah
dalam jumlah yang
memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
tubuh atau kemampuan
tersebut hanya dapat
terjadi dengan tekanan
pengisian jantung yang
tinggi atau kedua-duanya.
PATOFISIOLOGI
Gejala Klinis
Kelelahan (Fatigue)
Dispnea
Orthopnea
PND
Batuk non produktif
Ronkhi
Klasifikasi
Tahapan Gagal Jantung berdasarkan struktural dan
kerusakan otot jantung.
Stage A
Stage B
Kelas I
Kelas II
Stage D
Kelas III
Kelas IV
Klasifikasi Killip
Tabel Klasifikasi beratnya gagal jantung pada
Tidak terdapat gagal jantung. Tidak terdapat tanda dekompensasi jantung. Prognosis
kematian sebanyak 6%
Stage II
Gagal jantung. Terdapat : ronkhi, S3 gallop, dan hipertensi vena pulmonalis, kongesti
paru dengan ronkhi basah halus pada lapang bawah paru. Prognosis kematian
sebanyak 17%
Stage III
Gagal jantung berat, dengan edema paru berat dan ronkhi pada seluruh lapang
paru. Kilip P rognosis kematian sebanyak 38%
Stage IV
Shock Kardiogenik. Pasien hipotensi dengan SBP <90mmHg, dan bukti adanya
vasokontriksi perifer seperti oliguria, sianosis, dan berkeringat. Prognosis kematian
sebanyak 67%
Diagnosis
Kriteria Mayor:
Kriteria Minor:
Dyspnea on ordinary
exertion
Hepatomegali
S3 gallop
Efusi pleura
Takikardi 120x/menit
Hepatojugular reflux
Penurunan berat badan 4,5 kg dalam kurun
waktu 5 hari sebagai respon pengobatan gagal
jantung
Anamnesis
Ortopneu
PND
Cheyne stokes
Gejala GIT : Anorexia, mual, kembung, nyeri
KKA
Gejala Serebral : kebingungan, disorientasi,
gangguan tidur dan emosi
Edema
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum dan tanda
vital :
1.Tekanan darah sistolik bisa
normal atau tinggi,
2.Tekanan nadi bisa
berkurang, dikarenakan
berkurangnya stroke
volume
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan paru
Pemeriksaan Abdomen
1.Ronkhi
1.Hepatomegali
2.Ascites
Pemeriksaan Jantung
3.Jaundice
1.Murmur (+)
Pemeriksaan Ekstremitas
2.Gallop (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1.darah rutin,
2.urine rutin,
3. elektrolit (Na & K),
4. ureum & kreatinine,
5. SGOT/PT,
6. BNP
Foto Thorax
Elektrocardiografi
1. Q patologis,
2. Edema paru
3. Efusi pleura
Komplikasi
Cachexia jantung
Gangguan fungsi ginjal
Aritmia
Depresi
Angina dan serangan jantung
Kongesti paru
Cardiac arrest
Sudden death
Tata laksana
Tujuan pengobatan gagal jantung antara lain :
Menurunkan mortalitas
Mempertahankan / meningkatkan kualitas
hidup
Mencegah terjadinya kerusakan miokard,
progresivitas kerusakan miokard, remodelling
miokard, timbulnya gejala-gejala gagal jantung
dan akumulasi cairan, dan perawatan di rumah
sakit
NON
FARMAKOLOGIS
Perawatan mandiri dapat
didefinisikan sebagai
tindakan-tindakan yang
bertujuan untuk
mempertahankan stabilitas
fisik, menghindari perilaku
yang dapat memperburuk
kondisi dan deteksi dini
gejala-gejala perburukan
FARMAKOLOGIS
bertujuan mengatasi
permaslahan preload,
dengan menurunkan
preload, meningkatkan
kontraktilitas juga
menurunkan afterload.
Pemilihan terapi
farmakologis ini
tergantung pada
penyebabnya
Macam Obat
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME
INHIBITORS(ACEI)
ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER(ARB)
-bloker / PENGHAMBAT SEKAT-
DIURETIK
ANTAGONIS ALDOSTERON
HYDRALIZIN & ISOSORBIDE DINITRAT
GLIKOSIDA JANTUNG (DIGOXIN)
ANTIKOAGULAN (ANTAGONIS VIT-K)
Kelas NYHA IV
Kesimpulan
Congestive heart failure adalah ketidakmampuan
jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan pada saat istirahat atau kerja ringan.
Gambaran klinis gagal jantung secara umum
yaitu dispnea, orthopnea, asma kardial,
paroksismal nokturnal dispnoe, batuk non
produktif, hemoptisis, dan disfagia
Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala dan penilaian klinis, didukung
oleh pemeriksaan penunjang seperti EKG, foto
toraks, biomarker, dan ekokardiografi Doppler.
Kriteria diagnosis gagal jantung yang dipakai
adalah menurut Framingham Heart Study.
TERIMAKASIH