PERATURAN DI DESA
Tujuan :
a. Mengetahui Peraturan di Desa
menurut UU No.6/2014 dan aturan
pelaksananya;
b. Mengetahui Tata cara penyusunan
peraturan di Desa dengan benar;
c. Memahami Kerangka peraturan di
Desa dengan benar.
Curah Pendapat
APA YANG SAUDARA KETAHUI
TENTANG JENIS PERATURAN
DI DESA...?
1.PERATURAN DESA:
ASAS-ASAS PEMBENTUKAN
PERATURAN
1.
Kejelasan tujuan;
2.
3.
4.
Dapat dilaksanakan;
5.
6.
7.
Keterbukaan.
HIRARKI PERATURAN
PERUDANG-UNDANGAN
PERATURAN
DESA
PERATURAN
BERSAMA
KEPALA DESA
PERATURAN
KEPALA
DESA
MATERI PELAKSANAAN
KEWENANGAN DESA DAN
PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG LEBIH TINGGI
Landasan
sosiologis
adalah
landasan
yang
berkaitan dengan kondisi atau kenyataan empiris
yang hidup dalam masyarakat, sehingga mempuyai
daya mengikat secara efektif (living law)
PRINSIP PEMBUATAN
PERATURAN DESA
PERATURAN DESA DILARANG BERTENTANGAN
DENGAN KEPENTINGAN UMUM DAN/ATAU KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG LEBIH TINGGI.
( PASAL 69 AYAT 2 UU NO. 6 TAHUN 2014)
Camat /
Masy/LKD
memberik
an
masukan
Pembahasan dan
penyepakatan
Ranc (Kades
&BPD)
Penyusunan
Rancangan Perdes
(prakarsa Kades/BPD)
3 hr
Surat Bupati hasil
klarifikasi (setuju/tdk
setuju)
30 hr
Tim klarifikasi
Bupati
mengklarifikasi
hr
Kades menerima
kesepakatan ranc.
15 hr
Kades menetapkan
ranc
sosialisa
si
Kades menyampaikan
kpd Bupati utk
diKlarifikasi
7 hr
Sekdes
memproses
pengundang
an
Pengundan
gan dlm
Lemb.ds
KERANGKA
PERATURAN DI DESA
A.
B.
C.
D.
E.
Penamaan/Judul
Pembukaan
Batang Tubuh
Penutup
Lampiran (jika
diperlukan)
1. PENAMAAN/JUDUL
SETIAP PERATURAN DI DESA DAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA MEMPUNYAI
PENAMAAN/ JUDUL.
2. PENAMAAN/JUDUL PERATURAN DI DESA
DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA MEMUAT
KETERANGAN MENGENAI JENIS, NOMOR,
TAHUN DAN TENTANG NAMA PERATURAN
ATAU KEPUTUSAN YANG DIATUR.
3. NAMA PERATURAN DI DESA DAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA DIBUAT SINGKAT
DAN MENCERMINKAN ISI / SUBSTANSI
4. JUDUL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL
TANPA DIAKHIRI TANDA BACA.
1.
Contoh :
2. PEMBUKAAN
1. PEMBUKAAN PADA PERATURAN DESA TERDIRI
DARI :
a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
b. Jabatan Pembentuk Peraturan Desa
c. Konsiderans
d. Dasar Hukum
e. Frasa Dengan kesepakatan bersama
Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa
f. Memutuskan dan
g. Menetapkan
PENJELASAN
a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ,
Kata frasa yang berbunyi Dengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa merupakan kata yang harus
ditulis dalam Peraturan Desa, cara penulisannya
seluruhnya huruf kapital dan tidak diakhiri tanda
baca.
Contoh :
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Jabatan
b. Jabatan pembentuk Peraturan di Desa dan
Keputusan Kepala Desa ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma ( , )
Contoh :
KEPALA DESA KUSUMANEGARA,
KONSIDERANS
DASAR HUKUM
1.
FRASA
Frasa Dengan kesepakatan bersama Badan
Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa
,merupakan kalimat yang harus dicantumkan
dalam Peraturan Desa, dan cara penulisannya
dilakukan sebagai berikut :
1. Ditulis sebelum kata MEMUTUSKAN;
2. Kata Dengan Kesepakatan Bersama
hanya huruf awal kata ditulis huruf kapital.
3. Kata antara dan , semuanya ditulis
dengan huruf kecil;
4. Kata Badan Permusyawaratan Desa dan
Kepala Desa
seluruhnya ditulis huruf kapital.
Contoh :
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
KUSUMANEGARA
dan
KEPALA DESA KUSUMANEGARA
Contoh :
Jenis Peraturan Desa :
Menetapkan
MEMUTUSKAN :
: PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA.
Contoh :
Jenis Peraturan bersama kepala Desa :
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA KUSUMA
DAN KEPALA DESA KALASAN TENTANG
KERJASAMA TRANSPORTASI DARAT
Contoh :
Jenis Keputusan Kepala Desa :
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG TATA
CARA PUNGUTAN IURAN PASAR DESA.
Menimbang : a. bahwa.................................................................;
b. bahwa.................................................................;
c. dan seterusnya....................................................;
Mengingat
: 1. ...........................................................................;
2. ...........................................................................;
3. dan
seterusnya...................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA... (Nama
Desa) DAN
KEPALA DESA... (Nama Desa) TENTANG ... (Judul
Peraturan Bersama).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG TATA CARA PUNGUTAN UANG SAMPAH.
Menimbang : a. ..;
b ;
c .dst;
Mengingat : 1. ..;
2. ;
3. ..dst;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PENETAPAN PETUGAS SISKAMLING.
KESATU
: ........
KEDUA
: ....
KETIGA
: ...............
KEEMPAT
: Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
BATANG TUBUH
Batang tubuh memuat semua materi yang dirumuskan dalam
pasal-pasal atau diktum-diktum.
Batang tubuh yang dirumuskan dalam pasal-pasal adalah jenis
Peraturan di Desa yang bersifat mengatur ( Regelling ),
sedangkan jenis Keputusan Kepala Desa yang bersifat
menetapkan ( Beschikking ), batang tubuhnya dirumuskan
dalam diktum-diktum.
1. Batang Tubuh Peraturan Desa
- Ketentuan Umum
- Materi yang diatur
- Ketentuan Peralihan ( kalau ada )
- Ketentuan Penutup
2. Pengelompokkan materi dalam bab, bagian dan paragraf
tidak
merupakan keharusan.
URUTAN PENGGUNAAN
KELOMPOK
1.
2.
3.
Contoh :
BAB I
KETENTUAN UMUM
( Beschiking )
1) Batang Tubuh Keputusan Kepala Desa memuat
semua materi muatan keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum
2) Pengelompokkan dalam batang tubuh terdiri atas
materi yang akan diatur
Contoh :
KESATU : .
KEDUA : .
CATATAN
DALAM KEPUTUSAN KEPALA DESA
TIDAK PERLU ADA KETENTUAN UMUM
DAN KETENTUAN PERALIHAN
KARENA KEPUTUSAN KEPALA DESA
YANG BERSIFAT PENETAPAN ADALAH
KONKRIT, INDIVIDUAL DAN FINAL
d.PENUTUP
1.
2.
3.
4.
Contoh : Perubahan yg
pertama
PERATURAN DESA KUSUMANEGARA
NOMOR 33 TAHUN 2007
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA
KUSUMANEGARA NOMOR 22 TAHUN
2007 TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Contoh : Perubahan
selanjutnya
e. PENJELASAN
1.
2.
3.
4.
57