Anda di halaman 1dari 28

EFUSI PLEURA

Disusun Oleh:
Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
1161050105
Pembimbing:
dr. Yvonne N. Y. Palijama, SpRad. MARS

I. Latar Belakang
Pleura merupakan membran serosa yang melapisi

permukaan paru dan membatasi permukaan dalam


dinding dada. Terbagi atas pleura viseral yang menyelaputi
pada paru, dan pleura parietal yang menyelaputi dinding
dada, yang kemudian menuju ke hilus, dimana lipatan
pleura memanjang ke inferior untuk menunjukkan ligament
pulmonary inferior.
Efusi pleura terjadi bila terdapat kelebihan jumlah cairan
dalam rongga pleura. Efusi pleura merupakan manifestasi
paling umum dari penyakit pleura, dengan etiologi mulai
dari gangguan kardiopulmoner, penyakit inflamasi atau
keganasan yang memerlukan evaluasi dan pengobatan
segera.

Menurut WHO (2008), efusi pleura merupakan suatu

gejala penyakit yang dapat mengancam jiwa


penderitanya.
Menurut Depkes RI (2006), kasus efusi pleura mencapai
2,7 persen dari penyakit infeksi saluran napas lainnya.
Amerika Serikat
Penyebab utama gagal jantung kongestif 500.000/tahun

Indonesia
Penyebab utama Tuberkulosis
Usia terbanyak untuk efusi pleura karena tuberkulosis 21-30
tahun (30,62%)

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN FISIOLOGI


Paru-paru terletak pada rongga dada
Berbentuk kerucut dengan ujung berada diatas tulang iga

pertama dan dasarnya berada pada diafragma


Paru-paru kanan
3 Lobus

Paru-paru kiri
2 Lobus

Bronchopulmonary
segments

Pleura viseral
Pleura
Pleura parietal

Terdapat
rongga berisi
sedikit cairan
(10-20 ml)
Pelumas gesekan
antara permukaan
kedua pleura

Merupakan membran tipis, halus


dan licin yang membungkus
dinding anterior thoraks dan
permukaan superior diafragma

Disusun oleh:
- Jaringan ikat fibrosa (terdapat
kapiler limfe, darah, serat saraf
kecil)
- Sel-sel (fibroblast dan makrofag)

DEFINISI
Efusi pleura Terkumpulnya cairan di dalam rongga

pleura yang diakibatkan oleh transudat atau eksudat yang


berlebihan dari permukaan pleura.

KLASIFIKASI
Berdasarkan cairan:

Transudat

Eksudat

Darah

Chyle

Mengandung
<3 g/dl
protein
Berwarna
jernih atau
kuning samar
Sering terjadi
bilateral

Mengandung
>3 g/dl
protein
Berwarna
kuning,
berawan,
sampai pus

Hampir
selalu
merupakan
trauma dada
Kadar
eritrosit
5.000-10.000
mm3

Cairan
seperti susu
tinggi lemak
dan asam
lemak
Kerusakan
atau
obstruksi
pemb. Darah
limfatik
thoraks

Berdasarkan lokasi cairan


Unilateral
Tidak memiliki
kaitan yang
spesifik dengan
penyakit
penyebabnya

Bilateral

Jantung kongestif
Sindroma nefrotik
Asites
Infark paru
SLE
Tumor
Tuberkulosis

Loculated

Encapsulated

Free Flowing

Empyema

Dapat
terlokalisir
pada satu
fisura
interlobar atau
lebih
Membentuk
seperti lensa
bikonveks
atau cembung

Dapat
dibedakan
dengan cairan
free flowing
dengan
metode
gravitasi
Sulit
dibedakan
dengan
opasitas
ekstrapleura,
penyakit
parenkim
paru/massa
mediastinum

Menunjukkan
bayangan
densitas dari
air/jaringan
lunak
Efusisedikit
cairan
terkumpul
mengisi sinus
kostofrenikus

Adanya level
cairan
Bentuk
lentikular dan
dapat
menekan paru
dibawahnya

ETIOLOGI
Efusi pleura dapat terjadi ketika adanya cairan peura yang

berlebih atau ketika terjadi penurunan fungsi pengeluaran


cairan oleh pembuluh limfe
Transudat
Gagal jantung
Hiponatremia
(SN, Sirosis
hepatis,
anemia)
Pericarditis

Eksudat
Pneumonia
bakterial
Tuberkulosis
pulmonal
Abses paru
Bronkietaksis
Ca paru
Infark pulmonal

Darah
Pneumothoraks
Infark pulmonal

Chyle
Trauma dada
Ca paru
Limfoma

PATOFISIOLOGI
TRANSUDAT

Pleura parietal
dan viseral

Selapis tipis
cairan serosa

Keseimbangan
antara transudasi
dari kapiler pleura

Cairan pleura
tertimbun pada
dasar paru

Akumulasi
cairan

Pengeluaran
cairan dari
pembuluh darah

Reabsorbsi oleh
vena viseral &
parietal

EKSUDAT

Peradangan
atau
keganasan
pleura

Perluasan
infeksi

Cairan pleura
tertimbun pada
dasar paru

Mengalami
organisasi,

Gangguan
absorpsi getah
bening

Perlekatan antar
pleura viseral
dan parietal

Peningkatan
permeabilitas
kapiler

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium
Pada efusi pleura dengan tipe cairan eksudat didapatkan

setidaknya salah satu dari kriteria dimana pada tipe


transudat tidak ditemukan:
Protein atau serum protein > 0,5 pada cairan pleura
LDH atau serum LDH > 0,6 pada cairan pleura
LDH dalam cairan pleura >2/3 nilai normal

Pemeriksaan Radiologi

PA

Lateral

Tampak perselubungan homogen


Meniscus sign
Sinus costophrenicus tumpul
Mendorong mediastinum kearah
kontralateral

LLD

Loculated effusion

Tampak efusi pada sinus


costophrenicus posterior

Menunjukkan mediastinum tidak


pada tempatnya karena adanya
pengumpulan cairan pleura
loculated

Tampak rongga besar hipoechoic


pada basal paru

DIAGNOSA
Anamnesis
Dispnea
Nyeri pleuritik
Pemeriksaan fisik
I : Pergerakan dada berkurang pada bagian yang efusi
P: Vocal fremitus berkurang
P: Meredup diatas efusi
A: BND berkurang diatas efusi

Pemeriksaan radiologi
Cairan tampak perselubungan homogen radioopak dengan
permukaan atas cekung (meniscus sign)
Ruang intercostal menonjol
Trakea bergeser menjauhi sisi yang mengalami efusi

DIAGNOSA BANDING
Atelektasis Suatu keadaan paru atau sebagian yang

mengalami hambatan berkembang secara sempurna.


Akibat suatu kelainan yang dapat disebabkan:
Bronkus tersumbat
Tekanan ekstrapulmoner
Paralisis/paresis gerak pernapasan
Hambatan gerak pernapasan

Gambaran radiologik:
Radioopak (densitas tinggi)
Penarikan mediastinum kearah atelektasis
Diafragma tertarik keatas
Sela iga menyempit

Pneumonia
Secara radiologik dibedakan atas dua jenis yaitu

pneumonia alveolar dan pneumonia interstitial


Eksudat alveolar
gambaran perselubungan
Air bronchogram diantara daerah konsolidasi

Pneumonia interstitial
bronchial cuffing penebalan dan edema dinding bronkiolus
Corakan bronkovaskular meningkat
Bercak-bercak infiltrat

Pneumonia lobaris kiri

Pneumonia rheumatik

Emfisema Lobaris
Suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara,

sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior


maupun ukuran paru secara vertikal kearah diafragma
Menyebabkan bentuk thoraks kifosis diafragma letak
rendah dengan bentuk diafragma yang datar
Menghasilkan bayangan lebih radiolusen
Corakan jaringan paru tampak lebih jelas
Pendorongan mediastinum kearah kontralateral

Tampak bayangan radiolusen di


hemithoraks kanan atas yang
mendorong mediastinum kearah
kiri dan sisa jaringan paru lobus
bawah-kanan mendesak ke
bawah

PENATALAKSANAAN
Efusi transudatif biasanya ditangani dengan mengobati

penyakit dasarnya.
Efusi pleura yang massif, baik transudat maupun eksudat
dapat menyebabkan gejala respiratori berat.
Dalam keadaan ini, meskipun etiologi dan penanganan
penyakit dasarnya telah dipastikan, drainase efusi perlu
dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
Torakosintesis terapeutik bertujuan untuk mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang banyak pada efusi pleura untuk
mengurangi sesak dan menghambat proses inflamasi
yang sedang berlangsung dan juga fibrosis pada efusi
parapneumonia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai