Anda di halaman 1dari 10

SI

ST
E

IN

M
FO A K
RM AL
AS AH
IM
AN

Pekik sih baskro


Hari Aji
Kristian Nugroho
UF
AK

TU

TEKNIK MESIN

J
U
S
T
I
N
T
I
M
E

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah


sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
modern
yang
dikembangkan
oleh
perusahaanperusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah
yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh
konsumen

Konsep Dasar Just In Time


Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya
gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua
proses dapat menghasilkan produk ynag diperlukan, pada waktu yang
diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas
dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua
proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun pada
lini rakit akhir. Proses manufaktur suku cadang menghasilkan suku
cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem
dorong, artinya proses sebelumnya memasok suku cadang pada
proses berikutnya.

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI


MANUFAKTUR

A. Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk
mengendalikan proses fisik yang berlangsung. Pengendalian
proses dengan komputer biasa digunakan untuk mengendalikan
proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik
kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian proses
menggunakan model matematika untuk menganalisa data yang
dibangkitkan
oleh
proses
yang
sedang
berjalan
dan
membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau
peramalan permintaan.

B. Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan
gerakan mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control. Pengendali
peralatan mesin dalam pabrik merupakan sebuah bentuk aplikasi dari
Numerical Control. Program komputer numerikal kontrol untuk
peralatan mesin mengubah data geometrik dari gambar teknik dan
instruksi mesin dari rencana proses kedalam kode numerik sebagai
perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin dapat
melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus
yang disebut dengan Programable logic controllers (PLCs). Alat ini
mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai dengan petunjuk dari
program Numerical Control.

MRP (MATERIAL REQUIREMENT


PLANNING)
Ada beberapa pengertian dari MRP, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Material Requirement Planning (MRP)merupakan suatu teknik atau prosedur logis
untuk menterjemahkan Jadwal Produksi Induk (JPI) dari barang jadi atau end item
menjadi kebutuhan bersih untuk beberapa komponen yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan JPI. MRP ini digunakan untuk menentukan jumlah dari kebutuhan
material untuk mendukung Jadwal Produksi Induk dan kapan kebutuhan material
tersebut dijadwalkan. (Orlicky,et al., 1994).
2. Material Requirement Planning (MRP)merupakan sistem informasi berbasis komputer
yang didisain untuk memesan dan menjadwalkan permintaan (raw material, komponen
dan sub assemblies) dengan cara yang terkoordinasi.(Oden,et al., 1998)
3. Material Requirement Planning (MRP)merupakan aktivitas perencanaan material
untuk Seluruh komponen dan raw material (bahan baku) yang dibutuhkan sesuai
dengan Jadwal Produksi Induk (JPI) yang sama halnya dengan demand / permintaan per
komponen (John A. White, et al., 1987).

Tujuan Material Requirement Planning (MRP)

Tujuan Sistim MRP adalah untuk mengendalikan tingkat


inventori, menentukan prioritas item, dan merencanakan
kapasitas yang akan dibebankan pada sistim produksi. Secara
umum tujuan pengelolaan inventori dengan menggunakan sistim
MRP tidak berbeda dengan sistim lain yakni:
memperbaiki layanan kepada pelanggan,
meminimisasi investasi pada inventori, dan
memaksimisasi efisiensi operasi
Filosofi MRP adalah menyediakan komponen, material yang
diperlukan pada jumlah, waktu dan tempat yang tepat.

Keunggulan dan Kelemahan Material


Requirement Planning (MRP)
Keunggulan MRP diantaranya:
1) Memberikan kemampuan untuk menciptakan harga yang lebih kompetitif,
2) Mengurangi harga jual,
3) mengurangi persediaan,
4) Layanan yang lebih baik kepada pelanggan,
5) respon yang lebih baik terhadap tuntutan pasar,
6) kemampuan mengubah skedul master,
Sedang kelemahan yang pokok adalah menyangkut kegagalan MRP mencapai tujuan yang disebabkan
oleh :
1) kurangnya komitmen dari manajemen puncak dalam pengimplementasian MRP,
2) MRP dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dari sistim lain, lebih dipandang sebagai sistim yang
berdiri sendiri dalam menjalankan operasi perusahaan daripada sebagai suatu sistim yang terkait
dengan sistim lain dalam perusahaan atau suatu bagian dari keseluruhan sistim perusahaan,
3) mencoba menggabungkan MRP dengan JIT tanpa memahami betul karakteristik kedua pendekatan
tersebut,
4) membutuhkan akurasi operasi,

MRP II ( Material Resource


Planning)
Material Resource Planning (MRP II) adalah sistem informasi yang
terintegrasi yang digunakan oleh bisnis. Manufaktur Resource
Planning (MRP II) berevolusi dari Bahan awal Requirement Planning
(MRP) sistem dengan memasukkan integrasi data tambahan,
seperti karyawan dan kebutuhan keuangan. Sistem ini dirancang
untuk memusatkan, mengintegrasikan dan informasi proses untuk
pengambilan keputusan yang efektif dalam penjadwalan, rekayasa
desain, manajemen persediaan dan pengendalian biaya di bidang
manufaktur.

TH
TAH AN
K
T
A
T
ATTH NEKN YO
U
TAE
Y
T
O
I
F
N
O
AT
O
U
K
T
N
R
F
TE IY
O
O
Y
O
N
NT
R Y OU
U
ION FO
OU R
RY
R
OU
R
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai