Definsi
Kanker prostat adalah keganasan pada prostat yang
diderita pria berusia lanjut dengan kejadian puncak pada
usai 65 - 75 tahun. Penyebab kanker prostat tidak
diketahui secara tepat
Lebih dari 95 % kanker prostat bersifat
adenokarsinoma. Penelitian menunjukkan bahwa 60 70% kasus kanker prostat terjadi pada zona perifer
sehingga dapat diraba sebagai nodul nodul keras
irregular pada saat DRE.
Gejala klinis
Tahap awal (early stage) : Yang mengalami kanker
prostat umumnya tidak menunjukkan gejala klinis atau
asimptomatik.
Tahap berikutnya (locally advanced): Ada obstruksi
sebagai gejala yang paling sering ditemukan. Biasanya
ditemukan juga hematuria, infeksi saluran kemih, serta
rasa nyeri saat berkemih
Tahap lanjut (advanced): penderita yang telah
mengalami metastase di tulang sering mengeluh sakit
tulang dan sangat jarang mengalami kelemahan
tungkai maupun kelumpuhan tungkai karena kompresi
korda spinalis. Biasanya ada juga anoreksia dan
Pemeriksaan
DRE
Penemuan prostat abnormal pada DRE berupa nodul atau
indurasi hanya 15 25 % kasus yang mengarah ke kanker
prostat. Namun jika di temukan tanda keganasan maka hampir
semua kasus memang terbukti kanker prostat karena nilai
prediktifnya 80%
Pemeriksaan
Pemeriksaan kadar Prostat Spesifik Antigen
Pasien yang memiliki kadar PSA lebih dari 10 ng/mL biasanya
menderita kanker prostat
Umur
40 49
0.0 2.5
50 59
0.0 3.5
60 69
0.0 4.5
70 79
0.0 6.5
Pemeriksaan
Biopsi Prostat
Biopsi porostat merupakan gold
standard untuk menegakkan
diagnose Ca Prostat. Pemeriksaan
biopsi prostat dilakukan apabila
ditemukan peningkatan kadar PSA
serum pasien atau ada kelainan
pada saat pemeriksaan DRE atau
kombinasi keduanya.
Kelenjar pada kanker prostat invasif
sering mengandung fokus atipia sel
atau Neoplasia Interaepitel Prostat
(PIN) yang diduga merupakan
prekusor kanker prostat.
Pemeriksaan
- Bone Scan penyebaran
tulang
- MRI dan CT scan
melihat penyebaran KGB
sekitar
Pemeriksaan
Transrectal Ultrasound
Scanning (TRUSS)
Adalah pemeriksaan yang
digunakan untuk
menentukan lokasi kanker
prostat yang lebih akurat
dibandingkan dengan DRE,
juga merupakan panduan
klinisi untuk melakukan
biopsi prostat, TRUSS juga
digunakan untuk mengukur
besarnya volume prostat
yang diduga terkena kanker.
Staging
Sistem staging yang
digunakan untuk Kanker
prostat adalah menurut
AJCC(American Joint
Committee on Cancer)
2010/ sistem TNM 2009
Derajat Diffrensiasi
Digunakan skor gleason untuk menentukan derajat
diffrensiasi menurut histopatologi. Dilihat dari 2 jenis
pola tumor yang di temukan, yaitu tumor yang memiliki
pola ekstensif / primary pattern, dan pola yang paling
tidak eksentif / secondary pattern
Terapi
Tindakan yang dilakukan terhadap pasien kanker
prostat tergantung pada stadium, umur harapan hidup,
dan dirajat diferensiasinya
Stadium
Alternatif Terapi
T1 T2 (A-B)
Radikal Prostatektomi
Observasi (pasien tua)
T3 T4 (C)
Radiasi
Prostatektomi
N atau M
Radiasi
Hormonal
Terapi
Observasi
Ditujukan untuk pasien dalam stadium T1 dengan umur
harapan hidup kurang dari 10 tahun
Terapi
Prostatektomi radikal
Pasien dengan stadium T1-2
N0 M0 adalah cocok untuk
dilakukan prostatektomi
radikal, yaitu pengangkatan
kelenjar prostat bersama
dengan vesika seminalis.
Biasanya efek sampingnya
dapat menimbulkan
perdarahan, disfungsi ereksi,
dan inkontinesia
Terapi
Radiasi
Ditujukan untuk pasien tua atau pasien dengan tumor yang
telah metastasis, pemberian radiasi eksterna biasanya di
dahului dengan limfadenektomi.
Terapi Hormone
Terapi hormonal ini bertujuan untuk menghilangkan
sumber Androgen