Anda di halaman 1dari 38

ALKIL HALIDA

Kelompok 5 :
M. Ilham Fahruzi
141810301024
Diramisti Palupi Ningtyas
141810301025
Aditiyan Andriyanto
141810301026
Ummu Salamah
141810301027
Nanda Ain An Nisa
141810301031
Ulfa Wulandari
141810301033

Turunan hidrokarbon di mana satu atau lebih


hidrogennya diganti dengan halogen.
Halida sederhana, umumnya dinamai sebagai
turunan hidrogen halida. Sistem IUPAC
menamai halida sebagai halo turunan
hidrokarbon.
Dalam nama umum, awalan n-, sek- (s-), dan
ter- (t-) secara berturut-turut menunjukkan
primer, sekunder, dan tersier.

Klasifikasi Alkil Halida


Alkil halida R-X atau yang biasa disebut
Organologam dibagi mejadi 3, yaitu :

Tabel sifat fisik alkil halida

Reaksi pada Alkil Halida

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK DAN ELIMINASI

1. Substitusi Nukleofilik
Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida pada
atom karbon hibrida-sp3 yang mengikat halogen
(X), menyebabkan terusirnya halogen oleh
nukleofil dan menjadi gugus pergi.

SN 1

SN 2

Perbedaan antara SN1 dan SN2


Orde 2

Kecepatan
reaksi
Nukleofil
Nukleofil
menyerang
dari sisi yang
sama dengan
gugus pergi

Membentuk
karbokation

Reaksi dua
tahap

SN1

C-tersier mudah
mengalami SN1
C-sekunder
lambat

Nukleofil kuat
Nukleofil
menyerang dari
belakang

Orde 2

Reaksi satu
tahap

SN2

C-primer dan
metil mudah
mengalami SN2
C-sekunder
lambat

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK


DAN ELIMINASI
2. Eliminasi
Pada reaksi eliminasi, halogen X dan hidrogen
dari atom karbon yang bersebelahan dieliminasi
dan ikatan baru (ikatan phi ) terbentuk di antara
karbonkarbon yang pada mulanya membawa X
dan H. Contoh :

E1

E2

CONTOH-CONTOH REAKSI SUBSTITUSI


NUKLEOFILIK DAN ELIMINASI

CONTOH-CONTOH REAKSI SUBSTITUSI


NUKLEOFILIK DAN ELIMINASI
1. Sintesis eter dengan cara Williamson
Tahap pertama, alkohol direaksikan dengan logam natrium untuk
menghasilkan alkoksida.

Alkil halida RX kemudian ditambahan pada alkoksida yang terbentuk


dan dipanaskan untuk mengahsilkan eter.

Sulfida mudah disintesis dengan cara


Williamson, menggunakan ion thiolate sebagai
nukleofil (SN2)

2. Amina dari alkil halida (SN2)


Tahap pertama adalah reaksi substitusi nukleofilik.

Tahap berikutnya amoniak kedua bertindak sebagai basa


mengambil proton dari ion alkilamonium sehingga
terbentuk amina.

Kedua persamaan tersebut dapat digabungkan seperti


berikut:

Amina sekunder mempunyai pasangan elektron bebas


pada nitrogen sehingga disebut nukleofil yang dapat
bereaksi dengan alkil halida menghasilkan amina tersier.

Amina tersier juga masih mempunyai pasangan elektron bebas pada


nitrogen sehingga berupa nukleofil, dan bereaksi dengan alkil halida
menghasilkan suatu garam kuarteneri.

Jadi reaksi antara amoniak dengan alkil halida menghasilkan


campuran antara amina primer, sekunder, dan tersier.

Pembuatan senyawa nitril (SN2)


Reaksi antara alkil halida dengan suatu anion karbon
membentuk senyawa nitril.

Pembuatan alkuna (SN2)


Alkilasi Alkunida

Reaksi antara 1-alkuna dengan suatu basa kuat


akan membentuk garam.

Alkilasi alkunida menghasilkan alkuna baru

Contoh reaksi alkilasi alkunida

Pembuatan alkena (E2)

Alkena dapat dibuat dengan mereaksikan 2bromobutana dengan basa


Bereaksi pada b-carbon
Contoh:

Pembuatan Alkuna (E2)

Vinil halida dengan basa kuat akan membentuk


alkuna.

Sintesis alkil halida

Mereaksikan
alkohol
dengan asam
halogen

Halogenasi
hidrokarbon

Adisi asam
halogen
pada alkena

Adisi
halogen
pada alkena
dan alkuna

Klorinasi
Metana

Brominasi
Alkana

Mereaksikan alkohol dengan asam


halogen
Reaksi alkohol primer dengan HBr melalui reaksi SN2

Reaksi alkohol tersier dengan HBr melalui reaksi SN1

Mereaksikan alkohol dengan SOCl2

Mereaksikan alkohol dengan PBr3

Halogenasi hidrokarbon

Klorinasi Metana

Brominasi Alkana
Brominasi alkane, hanya digunakan untuk
menyiapkan alkil bromide tersier dari alkane

Adisi asam halogen pada alkena

Adisi halogen pada alkena dan


alkuna

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai