Anda di halaman 1dari 30

ASKEP HEPATITIS &

SEROSIS HEPATIS

AMRIH WIDIATI

ANATOMI FISIOLOGI
Berat 1,2-1,8kg (25% BB org dewasa)
Fungsi detoksifikasi

Letak di kuadran atas abdomen

Fungsi imunologi
Pembentuka
n faktor
pembekuan
Penyimpanan
vitamin
Metabolisme glukosa,
protein, lemak

ANFIS
ANFIS HATI
HATI

Batas atas : sejajar ruang


IC V
Batas bawah :
menyerong ke atas dari
costae IX dextra ke
costae VIII sistra
Terdiri 2 lobus dan 8
segmen dan terdapat
50.000-100.000
75% peranan penting
dlm fungsi sirkulasi adl
vena porta

Metabolisme bilirubin

HEPATITIS

Hepatitis adalah suatu keadaan yang


mana terjadi peradangan pada hati
disebabkan oleh infeksi sistemik baik
oleh virusatau toksinyang mengakibatkan
terjadinya perubahan klinis, biokimia
serta seluler yang khas
(Corwin, 2009, Kumar et al, 2007, Price dan Wilson, 2006,
Mccance, K. L., &Huether, S. E.2010).

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis A adalah penyakit jinak yang dapat
sembuh dengan sendirinya dengan
inkubasi dua hingga enam minggu

masa

(Sanityoso, A, 2009 dan Kumar et al, 2007).

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis B (HBV) adalah peradangan
pada sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi
virus hepaititis B (HBV). Hepatitis B dapat
menyebabkan penyakit hati akut dan kronis

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis C (HCV) adalah peradangan pada sel-sel hati
yang disebabkan oleh infeksi virus hepaititis C (HCV). Apabila
respon peradangan ini berlanjut, maka akan menjadi kondisi
hepatitis kronis, yang bisa serius atau bahkan fatal
(Muttaqin dan Sari, 2011).

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis D (HCD) adalah peradangan pada sel-sel hati
yang disebabkan oleh infeksi virus hepaititis D (HDV). Virus
hepatitis D (HDV) adalah virus RNA yang secara struktural
tidak terkait dengan virus hepatitis A, B, dan C. Kondisi klinis
bervariasi dan berkisar dari infeksi akut sampai kegagalan
hati fulminan akut. Infeksi hati kronis dapat mengakibatkan
stadium akhir penyakit hati (Muttaqin dan Sari, 2011).

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis E (HEV) adalah peradangan pada
sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi virus
hepaititis D (HDV). HEV merupakan salah satu dari
beberapa virus yang dapat menyebabkan hepatitis
(Muttaqin dan Sari, 2011).

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis alkoholik terjadi ketika hati
rusak oleh alkohol.
Minuman keras memproduksi bahan
kimia yang sangat beracun seperti
asetaldehida.
Bahan kimia memicu peradangan dan
merusak sel-sel hati (bekas lukaserosis-tahap akhir pyk hati alkoholik)

KLASIFIKASI HEPATITIS
Hepatitis
karena
obat
adalah
peradangan/inflamasi pada hati yang
disebabkan oleh reaksi obat.
Ex
:
Acetaminophen,
Amoxicillin,
Amiodarone,
Chlorpromazine,
Ciprofloxacin, Diclofenac, Erythromycin,
Fluconazole,
Isoniasid,
Methyldopa,
Kontrasepsi
oral,
Statin/HMG-COA
reductase inhibitors, Rifampicin.

GEJALA HEPATITIS AKUT


Prin
sip

Meningkatkan pengembangan diri


dan profesional dengan memperluas,
berkembang dan merubah peran dan
tanggung jawab.
Mengikuti perkembangan dan
mengakomodir perubahan klinis,
organisasi dan sosial yang
mempengaruhi peran profesional.
Memperoleh dan menyempurnakan
keterampilan yang dibutuhkan untuk
peran baru atau tanggung jawab
(pengembangan karir).
Menempatkan pengembangan dan
pembelajaran individu sebagai
kebutuhan sebuah tim dan konteks
multiprofessional.

Pathway.docx

MANIFESTASI KLINIK

R, 2009, Smaltzer dan Bare 2010 dan Muttaqin dan


Menjabarkan terkait manifestasi klinik Hepatitis :
Mli asimtomatik, infeksi tidak nyata smp
kondisi fatal shg tjd gagal hati akut
Sindrom klinis : malaise, anorekosa, mual
muntah, gejala flu, faringitis, batuk, sakit
kepala dan mialgia
Awitan gejala cenderung muncul mendadak
pada HAV dab HEV
Demam jarang ditemukan kecuali pada infeksi
HAV
Immune complex mediated, serum sickness
like syndrome dapat ditemukan pada kurang

MANIFESTASI KLINIK

R, 2009, Smaltzer dan Bare 2010 dan Muttaqin dan


Menjabarkan terkait manifestasi klinik Hepatitis :
Gejala predromal menghilang pada saat
timbul kuning, tetapi gejala anoreksia,
malaise, dan kelemahan dapat menetap.
Ikterus didahului dengan kemunculan urin
berwarna gelap, pruritus dapat timbul ketika
ikterus meningkat.
Pemeriksaan
fisik
menunjukkan
adanya
pembesaran dan sedikit nyeri tekan pada hati.
Splenomegali dan limfadenopati pada 15%20% pasien.

KOMPLIKASI

Corwin (2009)menjabarkan beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada


pasien dengan penyakit hepatitis diantaranya:

Hepatoseluler
Hepatoseluler

Kolestitis
Kangker hati
Kematian

Serosis hepatis

Kematian
Kematian

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sanityoso, A.(2009) beberapa pemeriksan yang dapat dilakukan pada
pasien dengan hepatitis diantaranya:
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dalam normal) catatan :
merupakan batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus & non
virus.
AST (SGOT) ALT (SGFT) : awalnya meningkat, dapat meningkat 102
minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan
hidup SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan.
Leokopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegah)
Diferensiasi darah lengkap : leukositosis, monositasi, limfosit
atipikel, & sel plasma
Alkali fostosme lengkap : leukositosis, monositosis => agak
meningkat (kecuali ada leukstasis berat).
Feses : Warna tanah liat, steahorea (penurunan fungsi hati).
Albumin serum : menurun.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula darah, , hiperglikemia transfer /hipoglikemia (gangguan
fungsi hati).
Anti HAV lgM : Positif pada tipe A.
Hbs AG : Dpt Positif (tipe B) atau negative (tipe A) catatan :
merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala klinis.
Masa protombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)
Silirobin serum : Diatas 2.5 mg /100 ml bila diatas 200
mg /ml prognosis buruk mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis sekunder.
Biopsi hati : menunjukan diagnosis & luasnya nekrosis.
Scan hati, membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan
parenium.
Urinalisa : Peninggian kadar bilirobin dan protein
/Hematurita seperti terjadi.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Tirah baring selama fase akut penting dilakukan, dan diet
rendah lemak dan tinggi karbohidrat. Pemberian makanan
melalui intravena mungkin perlu diberikan selama fase akut
bila pasien terus-menerus muntah. Aktivitas fisik biasanya
perlu dibatasi hingga gejala mereda dan tes fungsi hati
kembali normal (Price dan Wilson, 2006).
Pasien yang menderita hepatitis harus menghindari minum
alkohol. Alkohol memperburuk stadium dan mempercepat
perburukan HBV dan khusunya HCV. Pemakaian alhohol pada
penderita HCV meningkatkan resiko terjadinya karsinoma
hepatoseluler dan menurunkan respon terhadap pengobatan
(Corwin, 2009)
Penderita hepatitis harus mendapatkan penyuluhan mengenai
cara penularan melalui mitra seksual dan anggota keluarga.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Suntikan interferon alfa (IFN-), suatu sitokin paten, telah disepakati
untuk mengobati HBV dan HBC. Suntikan diberikan 3 kali seminggu
selama 3 bulan.
Analog nukleaotida yang secara selektif bekerja pada enzim reverse
transkiptase virus menjadi obat penting bagi penderita hepatiti kronik
Terapi kombinasi interferon termodifsikasi dengan analog nukleotida
adalah pengobatan yang paling berhasil saat ini. I
Kerabat penderita ditawarkan untuk menerima gamma globulin murni
yang spesifik terhadap HAV atau HBV, yang dapat memberikan
imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifat sementara.
Tersedia juga vaksin HBV
Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskular.
Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan dosis
ketiga diberikan 2 sampai 6 bulan setelah dosis kedua.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan rasa nyaman; nyeri akut
Gangguan termoregulasi;
hipertermia
Kelelahan
Resiko kerusakan integritas kulit

SEROSIS HEPATIS

Serosis

Hepatis

adalah

suatu penyakit
dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar
dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami
perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi
penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim
hati yang mengalami regenerasi.

INSIDEN

lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika


dibandingkan dengan kaum wanita sekita 1,6 : 1
dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan
umur 30 59 tahun dengan puncaknya sekitar 40 49
tahun.

KLASIFIKASI
Sirosis hepatis diklasifikasikan berdasarkan
atas etiologi, morfologi, dan fungsional:

ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.

Virus hepatitis B dan C


Alkohol
Kelainan metabolic
Kolestasis Kronik/sirosis siliar sekunder intra dan
ekstrahepatik
5. Sumbatan/obstruksi saluran vena hepatica
6. Gangguan Imunitas: Hepatitis Lupoid
7. Toksin dan obat-obatan (misalnya : metotetrexat,
amiodaron,INH, metildopa, dll)
8. Operasi pintas usus halus pada obesitas
9. Kriptogenik
10.Malnutrisi
11.Indian Childhood Cirrhosis

Manifestasi Klinis
Tidak ada gejala awal yang jelas kelihatan pada sirosis hati.
Sirosis terjadi hanya ketika kerusakan sudah parah.
Tanda-tanda keparahan itu:
1. Kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan serta
pada saat BAK airnya berwarna gelap.
2. Kelelahan.
3. Sakit di perut bagian kanan atas.
4. Nausea, nafsu makan dan berat badan berkurang.
5. Perdarahan karena kemampuan pembekuan berkurang.
6. Kaki atau perut membengkak.
7. Payudara membesar pada laki-laki.
8. Timbul jerawat merah di telapak atau di tangan.
9. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak
sadarkan diri (Hepatic Enchephalopathy)

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari Sirosis hati
disebabkan oleh kegagalan Parekim hati,
hipertensi portal, asites, dan ensefalophati
hepatitis.
Seperti telah disebutkan diatas bahwa
pada hati terjadi gangguan arsitektur hati
yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi
dan kegagalan perenkym hati yang
masing-masing memperlihatkan gejala
klinis berupa :

Manifestasi Klinis

Kegagalan sirosis hati:


Edema
Ikterus
Koma
Spider nevi
Alopesia pectoralis
Ginekomastia
Kerusakan hati
Asites
Rambut pubis rontok
Eritema palmaris
Atropi testis
Kelainan darah (anemia,hematon/mudah terjadi perdaarahan)
Hipertensi portal:
Varises oesophagus
Spleenomegali
Perubahan sum-sum tulang
Caput meduse
Asites
Collateral veinhemorrhoid
Kelainan sel darah tepi (anemia, leukopeni dan trombositopeni)

KOMPLIKASI

Edema
Edema dan ascites
Spontaneous bacterial peritonitis (SBP)
Perdarahan dari Varices-Varices Kerongkongan
(esophageal varices)
Hepatic encephalopathy
Hepatorenal syndrome
Hepatopulmonary syndrome
Hypersplenism
Kanker Hati (hepatocellular carcinoma)

KASUS

Your Business Company slogan in here

Thank You !
L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai