Anda di halaman 1dari 20

GEOFISIKA

LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH


INDUSTRI DAN RUMAH TANGGA
Rohmawati Metaningrum
15/388399/PPA/04838

Pendahuluan
Aktivitas manusia dalam
memanfaatkan alam selalu
meninggalkan sisa yang
dianggap sudah tidak berguna
lagi sehingga diperlakukan
sebagai barang buangan, yaitu
sampah dan limbah (Widyatmoko
dan Sintorini, 2002)

Pencemaranadalah masuk atau


dimasukkannyamahluk
hidup,zat,energi dan/ atau
komponen lain ke
dalamairatauudara.
Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi)
air atauudaraoleh
kegiatanmanusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya.
(Pencemaran menurut SK
Menteri Kependudukan
Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988)

Pengertian limbah

Berdasarkan

PPNo.
18/1999Jo.PP85/1999Limbahdidefinisikan
sebagai sisa/buangan dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia.
Hampir semua kegiatan manusia akan
menghasilkan limbah. Limbah tersebut sering
kali dibuang ke lingkungan, sementara jumlah
limbah yang dihasilkan terus meningkat seiring
dengan pertambahan penduduk dan kemajuan
teknologi serta perekonomian. Ketika mencapai
jumlah atau konsentrasi tertentu,limbah yang
dibuang kelingkungan akan menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan.

Pengertian Baku Mutu Lingkungan

Dalam

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang


diatur dalam UU RI No. 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungn hidup mendefinisikanBaku
Mutu Lingkungan sebagai ukuran batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaanya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup.
Dengan kata lain,baku mutu lingkungan adalah
ambang batas/batas maksimum suatu zat atau
komponen yang diperbolehkan berada dilingkungan
agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Pengelompokan Limbah
Limbah Organik
1.
Pengelompokan berdasarkan jenis
senyawa
Limbah organik merupakan limbah
yang memiliki unsur hidrokarbon
(hidrogen dan karbon) yang mudah
diuraikan oleh mikroorganisme (Jasad
Makhluk hidup, sisa makanan, kertas,
kotoran hewan)
. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah
yang tidak memiliki unsur hidrokarbon
(hidrogen dan karbon) dan sulit
diuraikan (plastik, karet, besi, kaleng
bekas, pecahan kaca).

2. Pengelompokan berdasarkan wujud

Limbah Berwujud Cair


Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud
cairan, diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :
1) Limbah cair domestik (domestic wastewater),
yaitu limbah cair hasil buangan darri perumahan
(rumah tangga) Contoh: Air detergen, air sabun,
dan air tinja.
2) Limbah cair industri (Industrial wastewater),
yaitu limbah cair hasil buangan industri.Contoh:
air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari
industri pengolahan makanan dan dari sisa
pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
3) Rembesan dan luapan(infiltration and inflow),
yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan
limbah cair melalui rembesan kedalam tanah atau
melalui luapan dari permukan.
Contoh: halaman, Air buangan dri talang atap,
pendingin ruangan (AC), halaman, bangunan
perdagangan industri, serta pertanian atau
perkebunan.
4) Air Hujan (storm water), yaitu limbah cair yang
berasal dari aliran air hujan diatas permukaan
tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan
padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.

Limbah Berwujud Padat


Limbah padat merupakan salah satu limbah
yang paling banyak terdapat dilingkungan
Biasanya limbah padat disebut sampah.
Limbah padat di klasifikasikan menjadi 4
kelompok :
1) Sampah organik mudah busuk
(garbage), yaitu limbah padat semi basah,
berupa bahan-bahan organik yang mudah
membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contoh : sisa dapur, sisa makanan, sampah
sayuran, kulit buah-buahan.
2) Sampah anorganik dan organik tak
membusuk (Rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang
sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga
sulit membusuk.
Contoh: Selulosa, kertas, plastik, kaca,
logam.
3) Sampah Abu (ashes), yaitu limbah
padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa
angin karena ringan dan tidak mudah
membusuk.
4) Sampah Industri (Industrial waste), yaitu
semua limbah padat yang bersal
daribuangan industri. Komposisi sampah ini
tergantung dari jenis industrinya.

Limbah

Berwujud Gas

Limbah gas biasanya dibuang ke


udara. Di udara,terkandung unsurunsur kimia seperti
O2,N2,NO2,Co2,H2, dan lain-lain.
Penambahan gas keudara yang
melampaui kandungan udara alami
akan menurunkan kualitas udara.
Limbah

Suara

Yaitu, Limbah yang berupa


gelombang bunyi yang merambat
diudara. Limbah suara dapat
dihasilkan dari mesin kendaraan,
mesin-mesin pabrik, peralatan
elektronikdan sumber-sumber yang
lainnya.

3. Pengelompokan berdasarkan sumber

Limbah Domestik
Adalah limbah yang berasal dari kegiatan
pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan
usaha seperti pasar, restoran, dan gedung
perkantoran. Contoh : sisa makanan, kertas, kaleng,
plastik, air sabun, detergen, tinja.

Limbah

Industri
Adalah limbah buangan hasil industri,jenis limbah
yang di hasilkan tergantung pada jenis industri.
Contoh: Limbah organik cair atau padat akan
banyak dihasilkan oleh industri pengolahan
makanan, sedangkan limbah anorganik seperti
logam berat dihasilkan oleh industri tekstil, Industri
yang melakukan proses pembakaran menghasilkan
limbah gas.

Limbah Pertanian
Adalah limbah yang berasal dari limbah pertanian, limbah ini biasanya
berupa senyawa-senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk
kegiatan pertanian. Contoh: Pupuk, pestisida, sisa-sisa tumbuhan.
Limbah Pertambangan
Adalah limbah yang berasal dari kegi kegiatan pertambangan. Kandungan
limbah ini terutama berupa material tambang. Contoh: Logam atau batuan.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berrbahaya dan
beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung
maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat bahan yang mengandung satu
atau lebih senyawa:
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Mudah terbakar (flammable)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi(irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker(carcinogenic)
Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)

Metode geofisika untuk pencemaran


lingkungan
Studi kasus Pola sebaran limbah TPA studi
kasus di Jatibarang Semarang
Latar Belakang

Tujuan penelitian
Mengetahui nilai resistivitas bawah permukaan TPA
Jatibarang dengan metode geolistrik tahanan jenis
konfigurasi Schlumberger dan pola sebaran
kedalaman limbah di lingkungan TPA Jatibarang

Metodologi penelitian
Dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger

Konfigurasi Schlumberger jarak elektroda potensial MN dibuat tetap


sedangkan jarak AB yang diubah-ubah. Tetapi karena keterbatasan
kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB dirubah pada jarak yang
relatif lebih besar maka jarak MN hendaknya dirubah pula. Perubahan
jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB

Hasil dan pembahasan

Secara umum dari semua hasil data yang diperoleh


menunjukkan nilai resistivitas rendah, yang berarti kondisi
bawah permukaan di TPA Jatibarang memiliki nilai
konduktivitas yang sangat tinggi atau batuan dan material
penyusunnya merupakan konduktor yang baik sampai
konduktor pertengahan.

Berdasarkan penampang resistivitas pada titik


sounding 2 (Gambar 4) menyatakan bahwa air tanah
bergerak dari arah barat laut ke tenggara sehingga
pergerakan kontaminan mengikuti arah air tanah
dengan maksimal konsentrasi klorida sebesar 1.800
mg/I. Konsentrasi kontaminan yang masuk ke Sungai
semakin kecil, sehingga kualitas air sungai masih di
bawah baku mutu air permukaan.

Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran


limbah
Akibat pencemaran tanah :
Kerusakan struktur tanah
Penurunan produktivitas tumbuhan
Kematian pada tumbuhan dan hewan
Tempat berkembanya penyakit
Gangguan keindahan( tidak sedap dipandang, bau)

Akibat pencemaran udara:


Timbulnya penyakit pernafasan
Gangguan visibilitas
Kerusakan bangunan (akibat hujan asam)

Akibat pencemaran air:


Timbulnya berbagai penyakit (perut, kerusakan
organ tubuh akibat keracunan)
Penurunan oksigen terlarut di perairan (berakibat
kematian pada makhluk hidup di perairan)
Terjadinya pertumbuhan berlebih alga (nitrat dan
fosfat berakibat adanya eutrofikasi)
Masuknya racun ke dalam sistem perairan (dapat
berakumulasi pada makhluk hidup di perairan)
Kematian makhluk hidup di perairan

Upaya Pencegahan
Pencemaran Lingkungan
Prioritas utama :
Tidak menggunakan bahan yang berpotensi menjadi
pencemar
(ramah lingkungan)
Prioritas kedua adalah usaha-usaha penggunaan bahan
(pencemar) ke dalam bentuk yang menguntungkan :
Reuse, reduce, recycle
Usaha komersialisasi bahan (pencemar) yang
dimodifikasi
Prioritas terakhir adalah pengolahan bahan (pencemar) :
Penggunaan teknologi pengolahan limbah yang telah ada
Penggunaan sumber daya hayati untuk pengolahan
limbah (bioremediasi)

Masa depan bumi ada


di tangan kita!
Apa Tindakanmu sampai saat ini ?

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai