MUAMALAH
Nama Kelompok :
- Afriyani
Mita Desyastuti
Rismayanti
Rully Satriawan
Sinatrya Naladinda
Uli Trisnawati
E. Utang Piutang
Pengertian
Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang
dengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja dengan
tidak mengubah jumlah atau keadaannya. Memberi utang kepada sseorang
berarti menolongnya dan sangat dianjurkan agama.
Rukun Utang Piutang
Ada 3 rukun utang piutang, yaitu :
1. Orang yang berutang dan berpiutang
2. Ada harta atau barang
3. Lafadz kesepakatan
Secara etimologi, qardh berarti al-qathI yaitu memotong. Di dalam kamus Al-Munawwir al-qardh berarti alsulfah yaitu pinjaman. Pengertian qardh menurut terminologi, antara lain dikemukakan oleh ulama Malhkiyah
adalah sesuatu penyerahan harta kepada orang lain yang tidak disertai imbalan atau tambahan dalam
pengembaliannya.
Sedangkan menurut ulama Syafiiyah, qardh mempunyai pengertian yakni akad pemilikan sesuatu untuk
dikembalikan dengan yang sejenis atau yang sepadan.
Dari definisi tersebut tampaklah bahwa sesungguhnya qardh merupakan salah satu jenis pendekatan untuk
bertakarrub kepada Allah dan merupakan jenis muamalah yang bercorak pertolongan kepada pihak lain
untuk memenuhi kebutuhannya.
Allah berfirman dalam Al-quran
Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan
(balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. (QS. Al-Hadid: 11)
Rukun dan Syarat al-Qardh
Adapun yang menjadi rukun qardh adalah:
Aqad qardh dimaksudkan untuk menolong sesama muslim, bukan bertujuan untuk memperoleh
keuntungan. Para Fuqaha sepakat bahwa jika pinjaman dipersyaratkan agar memberikan keuntungan apapun
bentuknya atau tambahan kepada pihak muqaridh, maka yang demikian itu haram hukumnya.
Jika keuntungan tersebut tidak disyaratkan dalam akad atau jika hal tersebut telah menjadi kebiasaan
di masyarakat menurut mazhab Hanafiyah adalah boleh.
F. Sewa Menyewa
Pengertian
Sewa menyewa dalam fikih Islam disebut ijarah, artinya imbalan yang harus
diterima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa disini berupa
penyediaan tenaga, fikiran, tempat tinggal, atau hewan.
Syarat dan rukun sewa-menyewa
a. Yang menyewakan dan menyewa haruslah telah baligh dan berakal sehat
b. Sewa menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing, bukan karena
dipaksa.
c. Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya
d. Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
e. Manfaat barang tersebut
f. Waktu penyewaan
g. Harga sewa
()
Barang siapa yang meminta untuk menjadi buruh, beritahukanlah upahnya.
(HR. Abdul Razaqdari Abu Hurairah).
Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa Rasulullah SAW,
bersabda:
()
Berikanlah olehmu upah orang bayaran sebelum keringatnya kering
THANKYOU