Anda di halaman 1dari 19

Sejarah Kerajaan Islam Di Sumatra

Di Indonesia, kehadiran Islam secara lebih nyata terjadi sekitar


akhir abad 13 M, yakni dengan adanya makam Sultan Malik alSaleh, terletak di kecamatan Samudra di Aceh utara. Pada
makam tersebut tertulis bahwa dia wafat pada Ramadhan 696
H/1297 M. Dalam hikayat Raja-raja Pasai dan Sejarah Melayu
Malik, dua teks Melayu tertua Malik Al-Saleh digambarkan
sebagai penguasa pertama Kerajaan Samudra Pasai (Hill, 1960;
Ibrahim Alfian, 1973, dalam artikel Ambary). Tetapi sebenarnya
Sejak abad ke-7 M, kawasan Asia tenggara mulai berkenalan
dengan tradisi Islam. Ini terjadi karena para pedagang muslim,
yang berlayar di kawasan ini, singgah untuk beberapa waktu.
Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di semenanjung
Melayu dan nusantara

Berikut merupakan contoh kerajaan


disumatra dan perkembangannya

1. Kerajaan Samudra Pasai


Sebelum bernama Samudra Pasai, kerajaan ini bernama kerajaan
Samudra saja. Kerajaan Samudra merupakan kerajaan yang makmur
dan kaya. Juga memiliki angkatan tentara laut dan darat yang teratur.

Kerajaan Samudra semakin bertambah maju, yang kemudian dikenal


dengan nama Samudera Pasai, yaitu setelah dibangunnya Bandar
Pasai pada masa pemerintahan Raja Muhammad.

Hubungan Kerajaan Samudra Pasai dengan Kerajaan Perlak sangatlah


baik. Dan hal ini makin dipererat dengan menikahnya Sultan Malik as
Shaleh dengan putri raja Perlak.
Puncak kejayaan kerajaan Samudra Pasai yaitu pada masa
pemerintahan Sultan Al Malik Al Zahir (13261349/757750 H).

Letak Kerajaan
Letak Kerajaan
Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan
Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan
pertama di Indonesia yang menganut
pertama di Indonesia yang menganut
agama Islam. Secara geografis, Kerajaan
agama Islam. Secara geografis, Kerajaan
Samudera Pasai terletak di Sumatera
Samudera Pasai terletak di Sumatera
bagian utara yang berdekatan dengan jalur
bagian utara yang berdekatan dengan jalur
pelayaran dan perdagangan internasional,
pelayaran dan perdagangan internasional,
yaitu Selat Malaka.
yaitu Selat Malaka.
Kerajaan Samudera Pasai dijadikan bandar
Kerajaan Samudera Pasai dijadikan bandar
transito (penghubung) antara para
transito (penghubung) antara para
pedagang Islam dari berbagai Negara.
pedagang Islam dari berbagai Negara.
Kerajaan Samudera Pasai sebagai penghasil
Kerajaan Samudera Pasai sebagai penghasil
lada terbesar.
lada terbesar.

Raja-Raja yang Memerintah

1. Nazimuddin al Kamil
- Merupakan pendiri Kerajaan Samudera Pasai, ia seorang
Laksamana laut dari Mesir,
- Pada tahun 1238 M, ia mendapat tugas merebut
Pelabuhan Kambayat di Gujarat yang dijadikan tempat
pemasaran barang-barang perdagangan dari timur,
- Nazimun al Kamil mendirikan Samudera Pasai dengan
tujuan untuk dapat menguasai perdagangan rempah-rempah
dan lada,
- Pada masa pemerintahannya, secara politis Kerajaan
Samudera berada di bawah kekuasaan Majapahit.

2. Sultan Malikul Saleh (1258-1297 M)


- Semula menganut alirah Syiah kemudian
berbalik menganut aliran Syafei,
- Perkawinan Sultan Malikul Saleh dengan Putri
Ganggang Sari dapat memperkuat kedudukannya di
daerah pantai timur Aceh, sehingga Samudera Pasai
menjadi pusat perdagangan di Selat Malaka.
3. Sultan Malikul Thahir (1297-1326 M)
- Merupakan putra Sultan Malikul Saleh,
- Pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa
penting, yaitu saat putra Sultan Malikul Saleh yang
bernama Abdullah memisahkan diri ke daerah Aru
(Barumun) dan bergelar Sultan Malikul Mansur (ia
kembali kepada aliran Syiah).

Kehidupan sosial,ekonomi,dan politik


dan budaya Samudra Pasai
. Kehidupan Sosial
- Kehidupan sosial masyarakat Samudera Pasai sudah
diatur menurut aturan-aturan dan hukum-hukum Islam,
- Kehidupan sosial masyarakat Samudera Pasai banyak
memiliki persamaan dengan daerah-daerah Arab, sehingga
daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi Mekkah. .
. Kehidupan Budaya
Kerajaan Samudera Pasai berkembang sebagai penghasil
karya tulis yang baik. Beberapa orang berhasil
memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam
untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu, yang
kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut
Arab Jawi. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.

. Kehidupan politik
Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Nazimuddin al-Kamil
(berasal dari Mesir) yang membawa Kerajaan Samudera
Pasai menjadi berkembang cukup pesat. Raja pertama
Samudera Pasai adalah Marah Silu (Malik as-Saleh). Ia
meninggal lalu digantikan oleh putranya yang bernama Mailk
ath-Thahir.
. Kehidupan ekonomi
Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung
kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia
maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar bandar yang digunakan untuk:
1. Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya
2. Mengurus masalah masalah perkapalan
3. Mengumpulkan barang barang dagangan yang akan
dikirim ke luar negeri
4. Menyimpan barang barang dagangan sebelum diantar
ke beberapa daerah di Indonesia

Beberapa faktor kemajuan dan kemunduran


Kerajaan Samudra Pasai
Faktor kemajuan
Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan
Samudera Pasai bertambah pesat, sehingga selalu
menjadi perhatian sekaligus incaran dari kerajaan
kerajaan di sekitarnya. Setelah Samudera Pasai
dikuasai oleh Kerajaan Malaka maka pusat
perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka.
. Faktor kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan
Samudera Pasai :
1. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan
Nusantara,
2. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih
strategis,
3. Setelah Sultan Malik at-Thahir meninggal,
tidak ada yang menggantikan sehingga

Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudera
Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun
1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majaphit, dan
sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami
kemunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad
ke-14 M, kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri dengan
penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang
dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M) .
Pada tahun 1524 M, Mughayat Syah berhasil menaklukkan
Pasai, dan sejak saat itu, menjadi satu-satunya kerajaan
yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut. Bisa
dikatakan bahwa, sebenarnya kerajaan Aceh ini
merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai untuk
membangkitkan dan meraih kembali kegemilangan
kebudayaan Aceh yang pernah dicapai sebelumnya.

. Letak Geografis
Letak geografis terletak di Pulau Sumatera bagian utara dekat jalur
pelayaran dan perdagangan internasional saat itu.
Latar belakang
Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan
Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat
Syah naih tahta menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan
dan mempersatukan wilayah Aceh dalam kekuasaannya, termasuk
menaklukkan kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun 1511 M, kerajaankerajaan kecil yang terdapat di Aceh dan pesisir timur Sumatera seperti
Peurelak (di Aceh Timur), Pedir (di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru
(di Sumatera Utara) sudah berada di bawah pengaruh kolonial Portugis.
Mughayat Syah dikenal sangat anti pada Portugis, karena itu, untuk
menghambat pengaruh Portugis, kerajaan-kerajaan kecil tersebut kemudian
ia taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat itu,
kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam dengan wilayah
yang luas, hasil dari penaklukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.

Raja yang memerintah


1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)
- Merupakan raja pertama di Kerajaan Aceh.
- Pada masa pemerintahannya, diadakan
perluasan wilayah kebeberapa daerah di wilayah
Sumatera Utara seperti daerah Daya,dan Pasai,
bahkan melalukan serangan terhadap Portugis yang
berkedudukan di Malaka dan menyerang Kerajaan Aru.
2. Sultan Salahuddin (1528-1537 M)
- Merupakan putera dari Sultan Ali Mughayat
Syah
- Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh
mengalami kemerosotan yang sangat tajam, karena
Sultan Salahuddin tidak memperdulikan
pemerintahannya. Akhirnya Sultan Salhuddin
digantikan saudaranya yang bernama Alauddin Riayat
Syah-al-Kahar untuk menyelematkan Kerajaan Aceh.

3. Sultan Alauddin Riayat Syah-al-Kahar (1537-1568 M)


- Pada masa pemerintahannya, diadakan berbagai perubahan dan
perbaikan dalam segala bentuk pemerintahan Kerajaan Aceh. Diadakan
perluasan wilayah dengan menyerang Kerajaan Malaka (tapi gagal0.
Kerajaan Aru berhasil didtaklukan.
- Setelah Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar wafat, Kerajaan
Aceh mengalai kemunduran yang sangat tajam. Pemberontakan dan
perebutan kekuasaan sering terjadi. Baru setelah Sultan Iskandar Syah
naik tahta , Kerajaan Aceh mengalami perkembangan yang pesat.

4. Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)


- Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mencapai
puncak kejayaan sebagai kerajaan besar dan berkuasa atas
perdagangan Islam dan menjadi bandar transito yang dapat
menghubungkan dengan pedagang Islam di dunia Barat.
- Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Aceh, Sultan
Iskandar Muda melakukan serangan terhadap portugis di Malaka
dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya dengan tujuan
menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka
dan menguasai daerah-daerah penghasil lada.
- Sultan Iskandar Muda menolah permintaan Inggris dan
Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian barat.
- Kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerahdaerah seperti Aru, Pahang, Kedah, Perlak dan Indragiri.
(sehingga wilayah kekuasaannya sangat luas).
- Pada masa pemerintahannya, hidup dua ahli tasawuf
yang terkenal di Aceh, yaitu Syekh Syamsuddin bin Abdullah
as-Samatrani dan Syekh Ibrahim as-Syamsi.

5. Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)


- Merupakan menantu dari Sultan Iskandar Muda
- Ia memerintah dengan meneruskan tradisi
kekuasaan Sultan Iskandar Muda
- Pada masa pemerintahannya, hidup seorang
ulama besar yang bernama Nuruddin ar-Raniri yang
menulis sejarah Aceh berjudul Bustanussalatin.
Sebagai ulama besar, ia sangat dihormati oleh Sultan
dan keluarganya serta rakyat Aceh
- Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tahta
kerajaan diteruskan oleh permaisurinya (putri Sultan
Iskandar Syah) dengan gelar Putri Sri Alam Permaisuri
(1641-1675 M).

KEHIDUPAN SOSIAL,EKONOMI, POLITIK DAN


BUDAYA SAMUDRA PASAI

. Kehidupan sosial
. Kehidupan sosial
Lapisan sosial masyarakat Aceh berbasis pada jabatan struktural,
Lapisan sosial masyarakat Aceh berbasis pada jabatan struktural,
kualitas keagamaan dan kepemilikan harta benda. Mereka yang
kualitas keagamaan dan kepemilikan harta benda. Mereka yang
menduduki jabatan struktural di kerajaan menduduki lapisan sosial
menduduki jabatan struktural di kerajaan menduduki lapisan sosial
tersendiri, lapisan teratasnya adalah sultan, dibawahnya ada para
tersendiri, lapisan teratasnya adalah sultan, dibawahnya ada para
penguasa daerah. Sedangkan lapisan berbasis keagamaan
penguasa daerah. Sedangkan lapisan berbasis keagamaan
merupakan lapisan yang merujuk pada status dan peran yang
merupakan lapisan yang merujuk pada status dan peran yang
dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan keagamaan. Dalam
dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan keagamaan. Dalam
lapisan ini, juga terdapat kelompok yang mengaku sebagai
lapisan ini, juga terdapat kelompok yang mengaku sebagai
keturunan Nabi Muhammad. Mereka ini menempati posisi istimewa
keturunan Nabi Muhammad. Mereka ini menempati posisi istimewa
dalam kehidupan sehari-hari, yang laki-laki bergelar Sayyed, dan
dalam kehidupan sehari-hari, yang laki-laki bergelar Sayyed, dan
yang perempuan bergelar Syarifah. Lapisan sosial lainnya dan
yang perempuan bergelar Syarifah. Lapisan sosial lainnya dan
memegang peranan sangat penting adalah para orang kaya yang
memegang peranan sangat penting adalah para orang kaya yang
menguasai perdagangan, saat itu komoditasnya adalah rempahmenguasai perdagangan, saat itu komoditasnya adalah rempahrempah, dan yang terpenting adalah lada.
rempah, dan yang terpenting adalah lada.

Kehidupan politik
Kehidupan
politik Aceh adalah pemerintahan sipil dan
Corak
pemerintahan
Corak pemerintahan
Aceh
adalahPendiri
pemerintahan
pemerintahan
atas dasar
agama.
kerajaan sipil
Acehdan
adalah
pemerintahan
atas
dasar
agama.
kerajaan
Aceh adalah
Mudzaffar
Syah.
Raja
yang
pernahPendiri
memerintah
kerajaan
Aceh
Mudzaffar
Syah.
Raja
yang
pernah
memerintah
kerajaan
Aceh
adalah Sultan Ali Mughayat Syah, Sultan Salahudin, Sultan
adalah Sultan
AliSultan
Mughayat
Syah,Muda,
Sultan
Salahudin,
Sultan
Alauddin
Riayat,
Iskandar
Sultan
Iskandar
Alauddin Riayat, Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar
Thani.
Thani.
Kehidupan ekonomi
Kehidupan
Dalam
masaekonomi
kejayaannya, perekonomian Aceh berkembang pesat.
Dalam
masa
kejayaannya,
perekonomian
Aceh
berkembang
Daerahnya yang
subur banyak
menghasilkan
lada.
Kekuasaanpesat.
Daerahnya
yang subur banyak
menghasilkan
lada.
Kekuasaan
Aceh
atas daerah-daerah
pantai Timur
dan Barat
Sumatera
Aceh atas daerah-daerah
pantai Timur
dan Barat
Sumatera
menambah
jumlah ekspor ladanya.
Penguasaan
Aceh
atas
menambah
jumlah
ekspor ladanya.
Penguasaan
Aceh atas
beberapa
daerah
di Semenanjung
Malaka
menyebabkan
beberapa daerah
di Semenanjung
Malaka
bertambahnya
bahan
ekspor penting
sepertimenyebabkan
timah dan lada yang
bertambahnya
bahan
ekspor
penting
seperti
timah dan lada yang
dihasilkan di daerah itu.
dihasilkan di daerah itu.

Kehidupan budaya
Aceh sering disebut sebagai Negeri Serambi Mekah, karena
Islam masuk pertama kali ke Indonesia melalui kawasan
paling barat pulau Sumatera ini. Orang Aceh mayoritas
beragama Islam dan kehidupan mereka sehari-hari sangat
dipengaruhi oleh ajaran Islam ini. Oleh sebab itu, para ulama
merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat Aceh.
Pengaruh Islam yang sangat kuat juga tampak dalam aspek
bahasa dan sastra Aceh. Peninggalan Islam di Nusantara
banyak di antaranya yang berasal dari Aceh, seperti
Bustanussalatin dan Tibyan fi Marifatil Adyan karangan
Nuruddin ar-Raniri pada awal abad ke-17 ; Kitab
Tarjuman al-Mustafid yang merupakan tafsir Al Quran
Melayu pertama karya Shaikh Abdurrauf Singkel tahun
1670-an; dan Tajussalatin karya Hamzah Fansuri. Ini bukti
bahwa Aceh sangat berperan dalam pembentukan tradisi
intelektual Islam di Nusantara.

Beberapa faktor penyebab


kemajuaan kerajaan aceh
1. Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim
pada tahun 1514.
2. Letaknya strategis di pintu gerbang pelayaran
internasional.
3. Pelabuhan Olele memiliki persyaratan sebagai
pelabuhan dagang yang baik.
4. Aceh kaya akan tanaman lada.
5. Aceh bekembang pesat setelah Malaka
dikuasai Portugis.
6. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan
berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai
kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat
agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.

Beberapa faktor penyebab kemunduran


kerajaan aceh

1. Kekalahan perang antara Aceh


melawan Portugis (1629).
2. Pengganti Sultan Iskandar Muda
kurang Cakap.
3. Permushan antara kaum muda.
4. Daerah yang jauh dari pemerintahan
pusat, melepaskan diri dari Aceh.

Anda mungkin juga menyukai