Anda di halaman 1dari 84

Lebih Dekat Dengan Pajak

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


KANWIL DJP JAWA TIMUR I
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN
Surabaya, 24 September 2013

PENGERTIAN PAJAK

UNTUK
APA
PAJAK
ITU ??

APA SICH
PAJAK
ITU ???

????

UnSuR DaRi PaJaK


Iuran
Masyarakat

Negara

1. Iuran Masyarakat kepada Negara

2. Pemungutan Pajak harus berdasarkan


Undang-Undang

Saya dapat apa


ya, dari
Negara ??

3. Membayar pajak tidak berarti


langsung mendapat manfaat

4. Pajak digunakan untuk kepentingan


dan kesejahteraan Bangsa dan Negara
3

Bencana Alam

Sumbangan
(Sukarela)

Rumah Yatim
Piatu

RETRIBUSI

FUNGSI PAJAK

BUDGETAIR

MENGATUR

Sumber dana untuk


membiayai negara

Mengatur kebijakan di
bidang sosial, ekonomi

SISTEM PERPAJAKAN
INDONESIA

Sebelum reformasi
Official assesment

Reformasi
Perpajakan
Self-assessment
System:
Wajib Pajak diberikan
kepercayaan untuk
mendaftarkan diri,
menghitung, membayar dan
melaporkan pajaknya sendiri.
7

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


VISI:

MENJADI INSTITUSI PEMERINTAH YANG


MENYELENGGARAKAN SISTEM ADMINISTRASI
PERPAJAKAN MODERN YANG EFEKTIF DAN
EFISIEN, DAN DIPERCAYA MASYARAKAT DENGAN
INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME YANG TINGGI
MISI:

Menghimpun Penerimaan Negara Dari Sektor


Perpajakan Guna Menunjang Kemandirian
Pembiayaan APBN

Dasar Pemungutan Pajak


Pasal 23A UUD 1945
UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan
UU Pajak Penghasilan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
UU Pajak Bumi dan Bangunan
UU Bea Meterai

JENIS PAJAK
PEMERINTAH PUSAT
(Direktorat Jenderal Pajak)
PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI/PAJAK
PENJUALAN BARANG
MEWAH
BEA METERAI
PAJAK BUMI &
BANGUNAN/ BEA
PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH & BANGUNAN

PEMERINTAH DAERAH
PROPINSI
1. PKB & BBN Kendaraan bermotor
dan Kendaraan di atas air
2. Pajak Bhn Bakar Ranmor
3. Pajak Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Permukaan

KABUPATEN/KOTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Pengambilan
BahanGalian Golongan C
7. Pajak Parkir
8. Pemanfaatan Air Bawah
Tanah

10

Siapa yang Memungut Pajak ?

Pajak Pusat
Kementerian Keuangan

Direktorat Jenderal Pajak


Direktorat Jenderal Bea & Cukai
2

Pajak Daerah
Dinas Pajak Kota / Kab
Dispenda Propinsi

11

Pajak Pusat

Kas negara
12 atau KantOr PoS
UanG PajAk di sEtoR ke kAs NegArA melalui BanK-baNk

Hari Ini

Pajak Daerah

Kas Daerah

13

Pembayaran Pajak Pusat


Bank

ATAU

Surat Setoran Pajak


Kh
us
us

pe
m

ba

ya
ra

PB
B

BANK/ATM

Kantor Pos

Bank
Sarana Untuk
Membayar pajak

ATAU

Surat Setoran Pajak

Kantor Pos

Sarana Untuk
melaporkan
penghitungan dan
pembayaran pajak

Surat Pemberitahuan
(SPT)

ATAU

15

KPP
KPP

MODERNISASI PERPAJAKAN

Perubahan Paradigma Pajak


Organisasi Berdasarkan Jenis Pajak
menjadi berdasarkan Fungsi (client
Oriented)
Proses Manual menjadi Computerized
Mengedepankan Pelayanan ke WP (AR)
Complaint Center
Profesionalisme Pegawai
Adanya Kode Etik

Kantor Pelayanan Pajak Modern

KPP WP BESAR - LARGE TAXPAYERS


OFFICE (LTO)
o WP : Perusahaan terbesar di Indonesia
o
Wilayah : Seluruh Indonesia
o
Jenis Pajak : PPh dan PPN
KPP MADYA - MEDIUM TAXPAYERS OFFICE
(MTO)
o
WP : Perusahaan terbesar di Kanwil tsb
termasuk

WP lokasi yang domisilinya terdaftar pada

Kanwil modern lain


o
Jenis Pajak : PPh dan PPN

Kantor Pelayanan Pajak Modern

KPP PRATAMA - SMALL TAXPAYERS


OFFICE (STO)

Jumlah : seluruh KPP di seluruh


Kanwil

WP : tergantung (ribuan)

Jenis Pajak : seluruh jenis pajak

KPP Modern -

KARAKTER :

PELAYANAN LEBIH BAIK, TERPADU DAN


PERSONAL :

Struktur Organisasi berdasarkan fungsi --debirokratisasi Pelayanan


Adanya AR mitra Wajib Pajak

One Stop Service,

WP cukup menghubungi AR

untuk
menyelesaikan permasalahan SELURUH jenis pajak

(PPh ,PPN dan PBB)

Dukungan sistem komunikasi & teknologi informasi


terkini e-system antara lain : e-SPT, e-payment, e-

K P P P R ATAM A - PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE


PADA SEMUA LINI :
Penerapan sistem manajemen kasus
dan alur kerja dengan zero tolerance
terhadap KKN
SDM yang profesional :
Penerapan kode etik pegawai yang
tegas dan konsisten---diawasi oleh
Komite Kode Etik Pegawai
Pemberian tunjangan khusus
Keberatan dan Penyidikan hanya
dilakukan oleh Kanwil fair

JENIS-JENIS PELAYANAN OLEH DJP


Pelayanan Rutin :
Pelaporan Surat Pemberitahunan (SPT)
(SPT Masa dan Tahunan)

Pelayanan khusus :
- NPWP, NPPKP, Restitusi, SPMKP , Surat keterangan bebas
Pajak ,
- Keberatan

Layanan Unggulan Pajak

NPWP
NPPKP
Restitusi PPN
SPMKP
Keberatan
SKB Pasal 22 Impor
SKB PPHTB
SKB PPN

= 1 Hari kerja
= 1 Hari Kerja
= 7 hari
= 3 Minggu
= 9 Bulan
= 5 Hari
= 3 Hari
= 5 Hari KErja

Organisasi Direktorat Jenderal Pajak


Kantor Pusat DJP

Kantor Wilayah WP
Besar

Kantor Wilayah
Khusus

Kantor Pelayanan
Pajak/KPP

Kantor Pelayanan
Pajak/KPP

- KPP WP Besar
- KPP BUMN

- KPP Badora
- KPP PMA

Kantor
Wilayah
(30 di
Daerah2)
Kantor
Pelayanan
Pajak/KPP

- KPP Madya dan


- KPP Pratama

KPP Modern di Kanwil DJP Jawa Timur I

1. KPP Madya Surabaya


2. KPP Pratama Surabaya Sukomanunggal
3. KPP Pratama Surabaya Krembangan
4. KPP Pratama Surabaya Gubeng
5. KPP Pratama Surabaya Tegalsari
6. KPP Pratama Surabaya Wonocolo
7. KPP Pratama Surabaya Genteng
8. KPP Pratama Surabaya Pabean Cantikan
9. KPP Pratama Surabaya Sawahan
10.KPP Pratama Surabaya Rungkut
11.KPP Pratama Surabaya Simokerto
12.KPP Pratama Surabaya Karangpilang
13.KPP Pratama Surabaya Mulyorejo

General Taxes

26

WAJIB PAJAK
Pasal 1 angka 2 UU KUP

ORANG PRIBADI

PEMUNGUT /
PEMOTONG PAJAK
TERTENTU

BADAN

27
DIT. P2HUMAS

OBJEK PAJAK
PPh > setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan WP ybs,
dengan nama dan dalam bentuk apapun

PPN > Setiap Penyerahan Barang atau Jasa


dalam daerah Pabean, Kecuali ditentukan Lain.

28

OBJEK PAJAK

PBB > Tanah dan / atau


Bangunan

BPHTB > Atas Setiap

Perolehan Hak Tanah dan / atau


Bangunan

29

NPWP

APA?

SIAPA YANG WAJIB BER-NPWP?


MENGAPA? (MANFAAT)
BAGAIMANA CARANYA?
KEWAJIBAN SETELAH NPWP ?
30

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)


Adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana yang
merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan

Nomor NPWP
Nama
Nomor KTP
Alamat
Wilayah KPP
Keterangan :
Nomor NPWP
a. 9 digit pertama ( 07.869.601.0) : Kode
Register
b. 3 digit selanjutnya (652) : Kode Wilayah
KPP
c. 3 digit terakhir (000) : Kode cabang

SIAPA yang Wajib BerNPWP?

Orang pribadi yang menjalankan


usaha atau pekerjaan bebas.

Orang pribadi yang tidak menjalankan usaha


atau pekerjaan bebas, yang memperoleh
penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP)

Seluruh Badan Usaha.


32

APA MANFAAT NPWP?


Pengembalian
Pajak:

Pengajuan
SIUP

Zakat
Kredit Pajak Fiskal
Luar Negeri

Pengajuan
Kredit Bank

NPWP
Tidak
Terkena Tarif
yg Lebih
Tinggi

Pembukaan R/K
di Bank

33

BAGAIMANA CARANYA MEMPEROLEH NPWP ??


LANGSUNG DATANG KE KPP
Wajib Pajak

atau melalui

e-registration

Pendaftaran NPWP melalui internet

TIDA
K
DIPU
N
BIAY GUT
A

atau melalui

Pemberi kerja (perusahaan)


Khusus untuk Orang Pribadi
Karyawan
SYARATNYA .???

CUKUP FOTO COPY KTP!


34

Tata Cara Mendapatkan NPWP


FORM
K T P +Pendaftaran
NPWP
Keterangan
+ Surat
Izin Usaha
ORANG PRIBADI
Kantor Pelayanan Pajak

NPWP

AKTE

BADAN

KTP
+ PENGURUS

Surat Keterangan +
Izin Usaha
+

Per- 20.PJ.2013 tgl 30 Mei


2013

KPP

NPWP
PENGURUS

+
35

FORM
Pendaftaran
NPWP

Kewajiban Setelah Mempunyai NPWP


WAJIB PAJAK
ORG. PRIBADI
KARYAWAN

Menghitung, Membayar, dan


Melaporkan
Pajaknya Sendiri (MPS)

USAHAWAN

1. Menghitung, membayar,

1.

Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya orang/pihak
lain (MPO)
- Tiap Bulan :
SPT Masa 21,22,23, final

2.

melaporkan Pajaknya Sendiri


yaitu :
- Tiap Bulan : angsuran PPh 25, PPN
- Tiap tahun : SPT Tahunan (1770)

2.
Setiap Tahun
(SPT Tahunan 1770 S/SS)

BADAN

Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya Sendiri
yaitu :
- Tiap Bulan : angsuran PPh 25, PPN
- Tiap tahun : SPT Tahunan (1771)
Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya orang/pihak
lain (MPO)
- Tiap Bulan :
SPT Masa 21,22,23, final

36

Pembayaran Pajak
Paling lambat tgl 15 bulan berikutnya:
1. PPh Pasal 25 (angsuran bulanan)
Paling Lambat tgl 10 Bulan berikutnya:
1. PPh Pasal 21 dan Pasal 26
2. PPh Penghasilan Pasal 22;
3. PPh Pasal 23 dan 26
4. PPh Pasal 4 ayat (2)
5. PPh Pasal 15
Paling lambat akhir bulan berikutnya:
1. PPN dan PPnBM
Apabila bertepatan hari libur bisa hari setelahnya.

Pembayaran dilakukan dengan Formulir


SSP ke Bank/Ktr Pos
37

SANKSI TIDAK ATAU TERLAMBAT


MENYAMPAIKAN SPT
Jenis SPT

Saksi Denda

SPT Tahunan PPh Orang


Pribadi

Rp. 100.000 ,-

SPT Tahunan PPh Badan

Rp. 1.000.000 ,-

SPT Masa PPN

Rp. 500.000 ,-

SPT Masa Lainnya

Rp. 100.000 ,-

38

Status PTKP *
*Berdasarkan keadaan awal tahun ( PMK 162/PMK.011/2012 )

WP Tidak
Kawin

Kod
e

Jumlah

0 Tanggungan

TK/0

24.300.000

1 Tanggungan

TK/1

2 Tanggungan
3 Tanggungan

WP Kawin

Kode

Jumlah

0 Tanggungan

K/0

26.325.000

26.325.000

1 Tanggungan

K/1

28.350.000

TK/2

28.350.000

2 Tanggungan

K/2

30.375.000

TK/3

30.375.000

3 Tanggungan

K/3

32.400.000

WP Kawin + Penghasilan Istri


Digabung

Kode

Jumlah

0 Tanggungan

K/I/0

50.625.000

1 Tanggungan

K/I/1

52.650.000

2 Tanggungan

K/I/2

54.675.000

K/I/3

39
56.750.000

3 Tanggungan

39

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


STATUS KELUARGA

PTKP

SENDIRI (TK)

24.300.000

KAWIN BELUM PUNYA


ANAK (K/-)
KAWIN ANAK 1 (K/1)

+2.025.000

26.325.000

+2.025.000

28.350.000

KAWIN ANAK 2 (K/2)

+2.025.000

30.375.000

KAWIN ANAK 3 (K/3)

+2.025.000

32.400.000

Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)


Penghitungan PTKP :
+ PTKP Dia Sendiri
= 24.300.000
+ Kawin
= 2.025.000
+ Tanggungan
= 2 x 2.025.000 = 4.050.000
Jumlah PTKP
= 30.375.000
PMK

PTKP UTK KARYAWATI

STATUSTIDAK
TIDAKKAWIN
KAWIN
STATUS

HANYAUTK
UTKDIRI
DIRI
HANYA
SENDIRI
SENDIRI

STATUS KAWIN
SUAMI
TDK MENERIMA/
MEMPEROLEH
PENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRI


SEBAGAI WP
- STATUS KAWIN
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG

STATUS TDK
KAWIN

- UTK DIRI SENDIRI


SEBAGAI WP
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG

SYARAT:
SYARAT:
MENUNJUKKANKET.
KET.TERTULIS
TERTULISDARI
DARI
MENUNJUKKAN
PEMERINTAHDAERAH
DAERAHSETEMPAT
SETEMPAT
PEMERINTAH
SERENDAH-RENDAHNYAKECAMATAN
KECAMATAN
SERENDAH-RENDAHNYA
BAHWASUAMI
SUAMITIDAK
TIDAKMENERIMA/
MENERIMA/
BAHWA
MEMPEROLEHPENGHASILAN
PENGHASILAN
MEMPEROLEH

Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi


Pasal 17 Ayat (1) a
NO
.

LAPISAN PENGHASILAN
KENA PAJAK

1.

s.d. Rp 50.000.000,-

TARIF

Punya
NPWP

Tidak Punya NPWP

5%

6%
(5% + 20%x 5%)

15%

2.

Di atas
Rp 50.000.000,- s.d. Rp
250.000.000

18%
(15% + 20%x 15%)

25%

3.

Di atas
Rp 250.000.000,- s.d. Rp
500.000.000,-

30%
(25% + 20%x 25%)

4.

Di atas
Rp 500.000.000,-

30%

36%
42 + 20%x 30%)
(30%

42

Contoh Kasus SPT 1770 s


1. Nama

ADIL SAPUTRO

2. Alamat

Jl. Adil No. 1

3. Jabatan

Hakim

4.
5.
6.
7.

Kawin/2 Anak
Pegawai
48.999.666.3.011.000
Januari Desember 2012

Status/Tanggungan
Pekerjaan Isteri
NPWP
Tahun Pajak
43

43

Data Bukti Potong PPh Pasal 21


Atas Gaji (Form 1721-A2)

BIAYA JABATAN
= 5% x
Penghasilan
Bruto
(Maksimal :
6.000.000/Th,
500.000/Bln
IURAN PENSIUN
=
4.75% x
Gaji&Tunj
Keluarga=
4.75% x
74.100.000

44

44

Data Bukti Potong PPh Pasal 21


Atas Gaji (Form 1721-A2)

1. PPh Pasal 21
terutang
seluruhnya
Ditanggung
Pemerintah
2. PPh Pasal sebagai
Kredit Pajak dalam
SPT Tahunan PPh

45

45

TARIF WP BADAN
Tarif tunggal 30%
Diturunkan menjadi 28% pada tahun
2009, dan menjadi 25% pada tahun
2010.
Untuk WP Badan Masuk Bursa
diberikan tarif 5% lebih rendah dari
tarif yang berlaku.

46

FASILITAS PERPAJAKAN
Pasal 31 E
WP BADAN DALAM NEGERI DENGAN
PEREDARAN BRUTO S.D RP 50 MILIAR MENDAPAT FASILITAS
BERUPA
PENGURANGAN TARIF SEBESAR 50% DARI TARIF NORMAL
YANG DIKENAKAN ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK
DARI BAGIAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 4,8 MILIAR.

CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS PERPAJAKAN


Pasal 31 E

Peredaran bruto PT Y dalam tahun pajak 2010 sebesar


Rp4.500.000.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak
sebesar Rp500.000.000,00.
Penghitungan pajak yang terutang:
Seluruh Penghasilan Kena Pajak yang diperoleh dari
peredaran bruto tersebut dikenakan tarif sebesar 50% dari
tarif Pajak Penghasilan badan yang berlaku karena jumlah
peredaran bruto PT Y tidak melebihi Rp4.800.000.000,00.
Pajak Penghasilan yang terutang:
50% x 25% x Rp500.000.000,00 = Rp. 62.500.000,00
48

TARIF PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN


Jenis Pot/Put

Tarif Non-NPWP
dibandingkan
Tarif NPWP

Pasal 21

20% lebih tinggi

Pasal 22

100% lebih tinggi

Pasal 23

100% lebih tinggi

49

JENIS JENIS PAJAK

WAJIB

JENIS-JENIS PAJAK LAINNYA


Objek

Penjelasan

PPh Pasal 21

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi


sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan

PPh Pasal 4 ayat (2)

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &


sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak
atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)

PPh Pasal 22

Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan


pembelian barang

PPh Pasal 23

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,


deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21

PPh Pasal 26

Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.

PPN dan PPnBM

Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan


penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak

Bea Materai

Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)

BEA METERAI
Dokumen menyangkut dengan
kontrak/perjanjian dikenakan Bea Meterai
dengan tarif Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah).
Surat yang memuat jumlah uang , yaitu :
yang mempunnominal sampai dengan Rp
250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah),
yai harga tidak dikenakan Bea Meterai;

yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp


250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
sampai dengan Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), dikenakan Bea Meterai dengan tarif
sebesar Rp 3.000,00 (tiga ribu rupiah);
yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah), dikenakan
Bea Meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,00
(enam ribu rupiah).

53

Ini ...

54

tidak bergerak lho!!

55

Jika Anda melihat ada yang sedang berputar


go home, you need a break! *g*

56

... parallel ato tidak?

57

Melingkar atau lingkaran?

58

Terima Kasih

Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaann

59

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK


(NPWP)
Adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana yang
merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan

NPWP terdiri dari 15 digit angka:


9 digit pertama adalah nomor Register Anda
Digit ke 10, 11, 12 adalah kode KPP dimana anda terdaftar
Kode KPP Pratama Jakarta Gambir Dua : 407

3 digit terakhir adalah status Anda (status cabang/pusat untuk WP Badan)


60

BAGAIMANA CARANYA MEMPEROLEH NPWP ??


LANGSUNG DATANG KE KPP
Wajib Pajak

atau melalui

e-registration

Pendaftaran NPWP melalui internet

TIDA
K
DIPU
N
BIAY GUT
A

atau melalui

Pemberi kerja (perusahaan)


Khusus untuk Orang Pribadi
Karyawan
SYARATNYA .???

CUKUP FOTO COPY KTP!


61

Tata Cara Mendapatkan NPWP


FORM
K T P +Pendaftaran
NPWP
Keterangan
+ Surat
Izin Usaha
ORANG PRIBADI
Kantor Pelayanan Pajak

NPWP

AKTE

BADAN

KTP
+ PENGURUS

Surat Keterangan +
Izin Usaha
+

Per- 20.PJ.2013 tgl 30 Mei


2013

KPP

NPWP
PENGURUS

+
62

FORM
Pendaftaran
NPWP

Kewajiban Setelah Mempunyai NPWP


WAJIB PAJAK
ORG. PRIBADI
KARYAWAN

Menghitung, Membayar, dan


Melaporkan
Pajaknya Sendiri (MPS)

USAHAWAN

1. Menghitung, membayar,

1.

Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya orang/pihak
lain (MPO)
- Tiap Bulan :
SPT Masa 21,22,23, final

2.

melaporkan Pajaknya Sendiri


yaitu :
- Tiap Bulan : angsuran PPh 25, PPN
- Tiap tahun : SPT Tahunan (1770)

2.
Setiap Tahun
(SPT Tahunan 1770 S/SS)

BADAN

Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya Sendiri
yaitu :
- Tiap Bulan : angsuran PPh 25, PPN
- Tiap tahun : SPT Tahunan (1771)
Menghitung,
membayar,
melaporkan
Pajaknya orang/pihak
lain (MPO)
- Tiap Bulan :
SPT Masa 21,22,23, final

63

JENIS JENIS PAJAK

WAJIB
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
PEMOTONGAN & PEMOTONGAN PAJAK PUSAT ATAS
DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD
Objek

Penjelasan

PPh Pasal 21

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi


sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan

PPh Pasal 4 ayat (2)

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &


sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak
atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)

PPh Pasal 22

Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan


pembelian barang

PPh Pasal 23

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,


deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21

PPh Pasal 26

Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.

PPN dan PPnBM

Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan


penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak

Bea Materai

Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)

PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN

PAJAK PENGHASILAN
OLEH BENDAHARA

Penghasilan
Dibayarkan kepada

Dibayarkan atas

Dibayarkan atas

Dibayarkan atas

ORANG PRIBADI

PEMBELIAN
BARANG

Hadiah (selain obj.21)


Bunga
Deviden
Royalti
Sewa
Jasa (selain obj.21)

OBYEK-OBYEK
PPh Final

PPh Ps.23/26

PPh Final

sehubungan dgn:
Pekerjaan
Jabatan
Jasa
Kegiatan

PPh Ps.21/26

PPh Ps.22

Dapat Dikreditkan Dalam SPT Tahunan

PEMOTONGAN
DAN PEMUNGUTAN PPh
PPh PASAL 21

Pemotongan atas penghasilan yg


dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan jasa
& kegiatan

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


STATUS KELUARGA

PTKP

SENDIRI (TK)

24.300.000

KAWIN BELUM PUNYA


ANAK (K/-)
KAWIN ANAK 1 (K/1)

+2.025.000

26.325.000

+2.025.000

28.350.000

KAWIN ANAK 2 (K/2)

+2.025.000

30.375.000

KAWIN ANAK 3 (K/3)

+2.025.000

32.400.000

Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)


Penghitungan PTKP :
+ PTKP Dia Sendiri
= 24.300.000
+ Kawin
= 2.025.000
+ Tanggungan
= 2 x 2.025.000 = 4.050.000
Jumlah PTKP
= 30.375.000
PMK

Status PTKP *
*Berdasarkan keadaan awal tahun ( PMK 162/PMK.011/2012 )

WP Tidak
Kawin

Kod
e

Jumlah

0 Tanggungan

TK/0

24.300.000

1 Tanggungan

TK/1

2 Tanggungan
3 Tanggungan

WP Kawin

Kode

Jumlah

0 Tanggungan

K/0

26.325.000

26.325.000

1 Tanggungan

K/1

28.350.000

TK/2

28.350.000

2 Tanggungan

K/2

30.375.000

TK/3

30.375.000

3 Tanggungan

K/3

32.400.000

WP Kawin + Penghasilan Istri


Digabung

Kode

Jumlah

0 Tanggungan

K/I/0

50.625.000

1 Tanggungan

K/I/1

52.650.000

2 Tanggungan

K/I/2

54.675.000

K/I/3

68
56.750.000

3 Tanggungan

68

PTKP UTK KARYAWATI

STATUSTIDAK
TIDAKKAWIN
KAWIN
STATUS

HANYAUTK
UTKDIRI
DIRI
HANYA
SENDIRI
SENDIRI

STATUS KAWIN
SUAMI
TDK MENERIMA/
MEMPEROLEH
PENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRI


SEBAGAI WP
- STATUS KAWIN
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG

STATUS TDK
KAWIN

- UTK DIRI SENDIRI


SEBAGAI WP
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG

SYARAT:
SYARAT:
MENUNJUKKANKET.
KET.TERTULIS
TERTULISDARI
DARI
MENUNJUKKAN
PEMERINTAHDAERAH
DAERAHSETEMPAT
SETEMPAT
PEMERINTAH
SERENDAH-RENDAHNYAKECAMATAN
KECAMATAN
SERENDAH-RENDAHNYA
BAHWASUAMI
SUAMITIDAK
TIDAKMENERIMA/
MENERIMA/
BAHWA
MEMPEROLEHPENGHASILAN
PENGHASILAN
MEMPEROLEH

Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi


Pasal 17 Ayat (1) a
NO
.

LAPISAN PENGHASILAN
KENA PAJAK

1.

s.d. Rp 50.000.000,-

TARIF

Punya
NPWP

Tidak Punya NPWP

5%

6%
(5% + 20%x 5%)

15%

2.

Di atas
Rp 50.000.000,- s.d. Rp
250.000.000

18%
(15% + 20%x 15%)

25%

3.

Di atas
Rp 250.000.000,- s.d. Rp
500.000.000,-

30%
(25% + 20%x 25%)

4.

Di atas
Rp 500.000.000,-

30%

36%
70 + 20%x 30%)
(30%

70

Contoh Kasus SPT 1770 s


1. Nama

ADIL SAPUTRO

2. Alamat

Jl. Adil No. 1

3. Jabatan

Hakim

4.
5.
6.
7.

Kawin/2 Anak
Pegawai
48.999.666.3.011.000
Januari Desember 2012

Status/Tanggungan
Pekerjaan Isteri
NPWP
Tahun Pajak
71

71

Data Bukti Potong PPh Pasal 21


Atas Gaji (Form 1721-A2)

BIAYA JABATAN
= 5% x
Penghasilan
Bruto
(Maksimal :
6.000.000/Th,
500.000/Bln
IURAN PENSIUN
=
4.75% x
Gaji&Tunj
Keluarga=
4.75% x
74.100.000

72

72

Data Bukti Potong PPh Pasal 21


Atas Gaji (Form 1721-A2)

1. PPh Pasal 21
terutang
seluruhnya
Ditanggung
Pemerintah
2. PPh Pasal sebagai
Kredit Pajak dalam
SPT Tahunan PPh

73

73

TIDAK TERMASUK PENGHASILAN


YANG DIPOTONG PPh PASAL 21

PENGHASILAN
PEMBAYARAN MANFAAT ATAU SANTUNAN ASURANSI DARI PERUSAHAAN
SEHUBUNGAN DGN ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KECELAKAAN,
ASURANSI JIWA, ASURANSI DWIGUNA, DAN ASURANSI BEASISWA
PENERIMAN DLM BENTUK NATURA DAN/ATAU /KENIKMATAN DLM BENTUK
APAPUN YG DIBERIKAN OLEH WAJIB PAJAK ATAU PEMERINTAH
(Contoh PPh 21 yg ditanggung Pemberi Kerja atau yg ditanggung Pemerintah)

IURAN PENSIUN YANG DIBAYARKAN KEPADA DANA PENSIUN YG


PENDIRIANNYA TLH DISAHKAN MENKEU,IURAN TUNJANGAN HARI TUA
ATAU IURAN JAMINAN HARI TUA KEPADA BADAN PENYELENGGARA
TUNJANGAN HARI TUA/JAMSOSTEK YANG DIBAYAR OLEH PEMBERI KERJA
ZAKAT YG DITERIMA OLEH ORANG PRIBADI YG BERHAK DARI BADAN/
LEMBAGA AMIL ZAKAT YG DIBENTUK ATAU DISAHKAN PEMERINTAH, ATAU
SUMBANGAN KEAGAMAAN YG SIFATNYA WAJIB BAGI PEMELUK AGAMA YG
DIAKUI DI INDONESIA YG DITERIMA OLEH ORANG PRIBADI YG BERHAK DARI
LEMBAGA KEAGAMAAN YG DIBENTUK ATAU DISAHKAN PEMERINTAH
BEASISWA YG DITERIMA WNI DLM RANGKA MENGIKUTI PENDIDIKAN
FORMAL/NON FORMAL (TERSTRUKTUR DAN BERJENJANG) DI DLM
NEGERI DAN/ATAU DI LUAR NEGERI DGN SYARAT PEMBERI DGN 74
PENERIMA BEASISWA TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Tarif Final
Penghasilan Atas Honorarium
Yang Bersumber dari APBN/APBD
TARIF

Ket

0%

Dibuat Bukti
Pemotongan

NO.

PENERIMA PENGHASILAN

1.

PNS Golongan I dan II


Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Tamtama dan Bintara, dan
Pensiunannya

5%

2.

PNS Golongan III


Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Perwira Pertama, dan
pensiunannya

15%

3.

Golongan IV
Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Perwira Menengah dan Perwira
Tinggi, dan Pensiunannya
75

Dibuat Bukti
Pemotongan

Dibuat Bukti
Pemotongan

Penggunaan dana untuk membayar


honorarium
Pengajar Kursus, Tutor dan sejenisnya :
Memotong PPh Pasal 21 atas honor tersebut dengan ketentuan tarif :

PNS
PNS

Bukan
Bukan PNS
PNS

Tarif
Tarif 5%
5%

Jumlah
Jumlah
Bruto
Bruto

Gol
Gol IV
IV

Tarif
Tarif 15%
15% dan
dan
bersifat
bersifat final
final
Jumlah
Jumlah Bruto
Bruto

Gol
Gol III
III

Gol
Gol II
II

Tarif
Tarif 5%
5% dan
dan
bersifat
final
bersifat final

Tidak
Tidak dipotong
dipotong

Jumlah
Jumlah Bruto
Bruto

Nihil
Nihil

Bagi yg belum ber-NPWP wajib dipotong PPh Pasal 21 lebih tinggi 20% dibanding

CONTOH PERHITUNGAN PPh 21


LAMPIRAN PER-31/2009 & PER57/2009

CONTOH PENGHITUNGAN
PPh PASAL 21
Contoh 1
Dr. Iqbal (bukan PNS), menerima honorarium pembicara di Kemdiknas sebesar Rp
10.000.000,Penghitungan PPh Pasal 21
5% x (50%Rp 10.000.000) = Rp250.000,Jika Dr. Slamet tidak punya NPWP
5% x (50%Rp 10.000.000)x 120% = Rp300.000,Contoh 2
Ditha Setiadhi (status TK/0)mempunyai NPWP, menerima honorarium sebesar Rp
10.000.000,- / tiap bulan selama 6 bulan sebagai pelatih Di Mabes Polri.
Ditha Setiadhi menyatakan dirinya hanya menerima penghasilan dari Mabes Polri
saja. Penghitungan PPh Pasal 21:
= ((Rp 10.000.000 x 50%) PTKP sebulan) x tarif Pasal 17 ayat (1) hurruf a
= (Rp 5.000.000 1.320.000) x 5%
=Rp 1.800.000 x 5%
=Rp 90.000,-

78

Bea Meterai

BEA METERAI
Dokumen menyangkut dengan
kontrak/perjanjian dikenakan Bea Meterai
dengan tarif Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah).
Surat yang memuat jumlah uang , yaitu :
yang mempunyai harga nominal sampai
dengan Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh
ribu rupiah), tidak dikenakan Bea Meterai;

yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp


250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
sampai dengan Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), dikenakan Bea Meterai dengan tarif
sebesar Rp 3.000,00 (tiga ribu rupiah);
yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah), dikenakan
Bea Meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,00
(enam ribu rupiah).

Terima Kasih

Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya!


84

BANGGA BAYAR PAJAK

Anda mungkin juga menyukai