Anda di halaman 1dari 5

16.

5 Desain Global Bucking, Banyak Nelayan dan VIV

16.5.1 General
Desain intervensi dasar laut melalui analisis dilakukan sebagai Gambar 16.3

16.5.2 global Bucking

Sebuah pipa dapat gesper sebagai seabedfriction membangun untuk melawan ekspansi aksial
yang disebabkan oleh suhu dan tekanan beban (Hobbs1984, PedersenandJensen1988) .suatu
Angkatan tekan didirikan oleh theseabedfriction, di samping setiap ssuch kekuatan eksternal
lainnya seperti Angkatan menahan diri pada tie-inpoints, umumnya disebut sebagai gaya aksial
efektif.
Analisa siklus shutdwn/startup pada flowline bending untuk bergerak keatas dan ke bawah untuk
siklus elastis. Untuk semua kasus, tegangan/regangan terbesar akan muncul selama operasi
pertama kali menyala. Untuk kasus dengan koefisien friksi = 0,1displacement pada level
maksimum berada pada kisaran 9.0 m setelah mencapai 10 siklus. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut.

16.5.3 trawlboard
Pada area dipancing dengan alat berupa jaring ini sering dilakukan,
pelatihan pada industri di Laut Timur telah banyak dilakukan yakni untuk
melindungi pipeline dengan diameter kurang dari 16 inchi dari interaksi
beban jaringan dengan trenching atau cover. Diameter yang lebih besar
dibiarkan terbuka di bawah laut dengan dilindungi oleh coating berupa
beton.
Trenching pada pipeline sangat mahal dan mungkin menyebabkan
kebutuhan tambahan untuk melindungi atau mengcovernya dengan diuruk
dengan batu agar menahan terjadinya buckling dari trench.
Pull over adalah hasil dari interaksi dinamis antara fishing gear dan
pilpeline. Dalam menginvestigasi perkembangan respon struktural dari
pipeline ke beban pull over menggunakan metode finite element non linier.

Kesimpulan dari besarnya angka dari simulasi pull over adalah :


1.

Span height : untuk pipeline berdiameter kecil, besarnya jarak atau span
adalah parameter struktural sifat pipa selama pull over. Untuk pipeline
dengan diameter 10 inch akan menghasilkan jarak maksimum yang
diizinkan sebesar 0,25m. Panjang jarak atau span bkanlah parameter
penting untuk respon struktural dari pull over.

2.

Trwaling frequency : berdasarkan detail informasi, frekuensi trawling


dengan Asgard kurang dari 1 impact per km setiap tahunnya.

3.

Respon impact : melalui analisa non linier dinamis telah didemostrasikan


bahwa hanya fraksi dari energi impact yang diserap pipa.

4.

Respon pull over pada pipeline di dasar laut yang datar : aliran mengalai
kontak dengan dasar laut yang datar dapat menghasilkan maksimum
trawlboard beban pull over meskipunmereka memiliki beban yang tinggi.

5. Respon pull-over pipeline didasar laut yang tidak rata


Hal ini menunjukan bahwa pipeline yang terpasang dapat menahan hight
pull-overloads dapat pada daerah ini, hal ini terjadi efek dari pull over yang
tinggi. Untuk flowline kondisi opersi yang diijinan adalah 0,25 (pada height
span) dengan menggunakann factor 1.
Panjang dari finite elemen dibatasi oleh antara dua rock berms, pada desain
itervensi laut, rock berm akan didesign dengan beban yang tinggi untuk
melawanya.
6. Sensitivitas Tanah
Efek dari variasi coofisient fraksi beban yang kecil pada respon trawl pullover, karena beban dibutuhkan pada pipa berbelok

Anda mungkin juga menyukai