Anda di halaman 1dari 40

MODEL & TEORI

FISIKA NUKLIR
Adzilah Shahna Rosyadi
Handaru Putera Pratama
Veryanta

POTENSIAL NUKLEONNUKLEON
Gaya Atraktif,
Repulsive,
Coulomb
Gaya nuklir
bergantung spin
dan bias saturasi
Potensial
antarnucleon bias
dijelaskan dengan
interaksi kuat
quarks
Veryanta

Fermi Gas Model


Proton dan Neutron dianggap bergerak bebas dalam
volume inti yang dibatasi prinsip Pauli
Sumur potensial yang membatasinya berbentuk
kotak untuk neutron dan dengan modifikasi gaya
Coulomb untuk proton
Neutron dan Proton adalah fermion yang berbeda
sehingga memiliki sumur potensial masing-masing
Setiap level energi dapat diisi oleh dua buah
nucleon dengan spin berbeda
Semua level energi yang tersedia terisi penuh
Energi tingkat paling tinggi yang terisi penuh disebut
energi fermi Ef, dengan momentum fermi pf

Handaru

Fermi Gas Model

Handaru

Fermi Gas Model


Fermi Momentum and
Energy

Dalam cakupan volume V, jumlah


keadaan dengan momentum diantara p
dan p + dp adalah:

Karena 1 state diisi 2 nucleon dengan


spin berbeda, maka didapat

Handaru

Volume dari inti adalah


Asumsikan untuk sementara:
Kedalaman sumur potensial neutron dan
proton sama
Z=N=A/2

Nukleon bergerak bebas


dengan momentum yang bes

Lalu didapat energi ferminya

Kembali ke potensial sebelumnya, nilai


antara ujung atas sumur dengan level
fermi adalah nilai energi ikat per nukleon
Handaru

Fermi Gas Model


Nucleon Potential
Sehingga
kedalaman
sumurnya
menjadi :

Kedalaman sumur
potensial neutron
lebih dalam dari
proton
Handaru

Jadi proton terikat sedikit lebih lemah dari


neutron, yang diakibatkan oleh repulsi Coulomb

Fermi Gas Model

Binding Energy Dependence on Neutron


Surplus

Energi kinetik rata-rata per nukleon:


Sehingga total energi kinetiknya
Volume term
SEMF

Jika diekspansikan
Handaru

Asymmetry term
SEMF

Shell Model
Recalling Shell Structure of
Atoms
Quantum Numbers
Principal (n)
Orbital Angular Momentum (l)
Magnetic (ml)
Spin-Projection (s)
Atom yang stabil shell n nya terisi penuh, yaitu
Atomic magic number
pada
Handaru

Shell Model
Nuclear Magic Number
Magic number juga ditemukan di struktur
nuklir
Nuclei dengan N dan Z nya magic number
Magic Nuclei memiliki banyak isotop stabil
Magic Nuclei memiliki bentuk yang hampir
bulat sempurna
Nuclei dengan magic neutron(proton)
membutuhkan energi yang besar untuk
melepaskan neutron(proton)
Handaru

Shell Model
Mayer - Jensen
Untuk menjelaskan magic number, Mayer
dan Jensen mengusulkan adanya bagian
spin-orbit pada potensial total, analogis
dengan yang ada pada atom
Dengan nilai ekspektasi ls

Sehingga pemisahan dua level energi

Handaru

Handaru

Shell Model
Shell Model Configuration
Konfigurasi shell model menggunakan
notasi
(nlj)k
untuk setiap sub-shell
Sebagai contoh, pada 17O
Protonnya
Neutronnya

Handaru

SPIN NUCLEI
Nuclei yang tergolong magic number
diprediksi punya spin nuklir 0
Nuclei Z-genap dan N-genap punya spin
nuklir 0

Veryanta

PREDIKSI PARITAS DI
NUCLEI
Partikel tunggal punya bilangan paritas
intrinsic 1 (untuk nucleon)

Veryanta

MOMEN DIPOLE MAGNETIK


Momen magnet di nuklir,
Model kulit atom tak akurat memprediksi
momen magnet
Momen magnet bias diprediksi dengan
kombinasi orbital dan spin factor g

Veryanta

Non-Spherical Nuclei
Electric Quadrupole
Moment

Dengan bentuk nuclei yang tidak bulat


sempurna muncul fenomena baru
Distribusi muatan pada inti didefinisikan
dalam bentuk moment multipole listrik.
Moment pertama yang tidak nol adalah
quadrupole listrik Q

Handaru

Dengan nilai a dan b, diparameterisasi


dengan
Maka didapat
Handaru

Non Spherical Nuclei


Single-particle Estimate of
Q
Nilai Q untuk nuclei dengan A ganjil dan
Z ganjil dengan sebuah proton diluar
subshell memiliki total momentum
angular j diluar subshell yang sudah
penuh adalah
Sehingga:
Untuk j = nilai Q = 0
Untuk nuclei dengan neutron
yang diluar subshell penuh,
memiliki nilai Q = 0
Handaru

Non Spherical Nuclei


Systematics of Q
Kelakuan sistematis nilai Q yang terukur.
Berubah tanda pada magic number

Handaru

Non Spherical Nuclei


Rainwaters model
Rainwater ingin menjelaskan nilai Q yang
terukur yang tidak sesuai dengan
ekspektasi
Seperti liquid drop model pada chapter 2,
perubahan energi ikat akibat deformasi:
Rainwater : Distorsi menghasilkan term
baru
Terakhir saat spin ikut dimasukkan pada
teori kuantum Q untuk ground state
Handaru

Non Spherical Nuclei


Collective model
Gabungan Shell model dengan Liquid
drop model
Berpandangan bahwa nukleus memiliki
inti nukleoun-nukleon yang rigid pada
shell yang terisi(shell model) dengan
nukleon-nukleon valensi terluar berlaku
seperti permukaan tetes cairan(liquid
drop model)

Handaru

7.5 Summary of
Nuclear Models

Liquid Drop Model


Menjelaskan energi ikat (binding energy)

Fermi Gas Model

Menjelaskan potensial dan suku asymmetry pada SEM

Adzilah

Shell Model (fully Quantum)

Observed magic
numbers
- Dapat memprediksi nuclear magic number
2
- Menjelaskan spin dan paritas dari nuclei pada
8
keadaan dasar
20
- Menjelaskan suku pairing pada SEMF
28
- Tapi tidak sukses memprediksi momen
50
magnetik
82
126
Collective Model (fully Quantum)

- Dapat memprediksi dipol magnetik dan


momen magnetik quadrapole

- Dapat menjelaskan collective vibrasi dan


rotasi

Adzilah

PELURUHAN-
Secara prinsip, peluruhan bias terjadi jika

Veryanta

Potential Nuklir Peluruhan


Probabilitas transmisi, T

Veryanta

7.7 Beta Decay

7.7 Beta-Decay
Fermi Theory
- Fermi menjelaskan peluruhan beta
dengan interpretasi teoritis
- Fermis Golden Rule (Perturbation
Theory):

Adzilah

Transition Amplitude (matrix element


from initial states I to different final
states f) [Mif]
Mif = GF/V dengan GF adalah coupling
constant
Density of states

Adzilah

Distribusi Momentum
Electron

Transition Rate bergantung pada factor energy


kinetic pada density of states, n(K)
Asumsikan proton dan neutron heavy sehingga
hanya ada Energi Kinetik pada electron dan
neutrino dapat ditulis:
Sehingga akan didapatkan

Adzilah

Fungsi Fermi (Fermi Screening Factor)

Fermi screening factors F(Z,

Adzilah

Kurie Plot dan Massa


Neutrino
Kurie Plot (grafik)

Adzilah

Beta Decay Transition

Adzilah

Massa Neutrino

Adzilah

7.8 Gamma Decay

7.8.1 Selection Rules


Emisi gamma adalah bentuk radiasi
elektromagnetik, electric radiation atau
magnetic radiation
Klasifikasi radiasi tergantung konservasi
momentum angular dan paritas pada
Transisi dari keadaan awal (i) dari
Initial state
reaksi
momentum angular dan paritas ke keadaan
Ii , i
L

I f , f

akhir (f) dan


Asumsikan:

Ii I f

Koservasi Momentum Angular:


final state

Adzilah

Ii L I f

Angular Momentum and


Parity Selection Rules
TYPE OF RADIATION: ELECTRIC OR MAGNETIC?
Jika tidak ada perubahan pada paritas the radiation field
harus punya paritas
yang genap
Jika ada perubahan pada paritas the radiation field
harus punya paritas yang
ganjil

( ML ) (1) L 1

( EL) (1) L

For Magnetic field


For Electric field

Adzilah

7.8.2 Transition Rates

Probabilitas
transisi per unit waktu

Dengan adalah probabilitas transisi tereduksi (matrix


element kuadrat)
Untuk transisi elektrik diukur dalam satuan
Untuk transisi magnetik diukur dalam satuan dimana
adalah nuclear magneton

Adzilah

Weisskopf
Estimates:

( E1) 1.0 10 A E

( M 1) 5.6 1013 E 3

( E 2) 7.3 10 A E

( M 2) 3.5 107 A2 / 3 E 5

14
7

( E 3) 34 A E
2

2/3

4/3

( M 3) 16 A4 / 3 E 7

( E 4) 1.110 A E
Adzilah
5

8/ 3

( M 4) 4.5 10 6 A2 E 9

Anda mungkin juga menyukai