Anda di halaman 1dari 39

ACUTE CORONER

SYNDROME

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

LAPORAN KASUS
IHD (ISCHEMIC HEART DISEASE)

Diajukan kepada :
Pembimbing: dr. Bartholomeus Susanto Permadi, Sp.PD.

Disusun oleh:

Lathifa Nur Afuw 14202211187

Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Umur
: 77 tahun
Status Marital
: Menikah
Pekerjaan
: Agama
: Islam
Kelompok Pasien
: BPJS PBI
Bangsal
: Anyelir
DPJP
: dr. B. Susanto Permadi,
Sp.PD.

Keluhan Utama : Nyeri Dada

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sekitar
3 hari sebelum masuk rumah sakit
nyeri
dirasakan terus
menerus, semakin
memberat,
seperti
ditekan
dan
menjalar
kebelakang (punggung)
Nyeri juga dirasakan pada tengkuk kebawah leher
dan ke bagian tangan kiri.

Pasien tidak mual dan muntah.


BAK sehari > 3 kali, warna kuning, tidak nyeri
saat berkemih dan tidak panas, BAB 1 kali
dalam 1 hari biasanya pada pagi hari, tidak diare
dan tidak susah BAB.
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hal
seperti ini, dan tidak ada riwayat kaki bengkak.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat Penyakit Kencing Manis
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: (+)
Riwayat Penyakit Jantung
: Disangkal
Riwayat Stroke
: Disangkal
Riwayat Penyakit ginjal
: Disangkal
Riwayat Trauma
: Disangkal
Riwayat Operasi
: Disangkal
Riwayat Allergi
: Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat Hipertensi
: (+)
Riwayat Penyakit DM
: (-)
Riwayat Penyakit Jantung
: Disangkal

Riwayat Penggunaan Obat


Pengobatan keluhan sekarang
: (-)
Obat Lain
: Disangkal

Riwayat Pribadi Sosial dan Ekonomi


Merokok 1 bungkus sehari.
Pasien tinggal bersama 1 isteri dan 2 orang
anak. (sosial-ekonomi rendah).
Pasien merupakan seorang petani yang bekerja
dari pagi sampai siang.

Pemeriksaan Fisik (Obyektif)

KU
: Tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
:

TD

: 160/90 mmHg
Nadi
: 96x/menit
Suhu : 36.7oC
RR : 20x/menit

Kulit : Dbn
Kepala
: Normocephal, rambut hitam,
distribusi merata.
Wajah : Simetris, ekspresi gelisah.

Mata : Edema palpebra -/-,


conjungtiva
pucat -/-, sklera ikterik -/ Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang
lapang, serumen -/ Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum
deviasi, sekret -/ Mulut : Mukosa bibir basah, faring tidak
hiperemis, atrofi papil lidah, Tonsil T2-T2
Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada deviasi trakhea, tidak teraba
pembesaran KGB

Thorak
: Retraksi suprasternal (-)
Pulmo
I : Normochest, dinding dada simetris
P : Ekspansi dada simetris
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor
I : Tidak tampak ictus cordis
P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS V antara linea midclavicula
dan axilaris anterior
Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra
A : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/

Abdomen :
I
: Perut agak cembung
A
: Bising usus (+) normal
P
: Dinding perut supel, turgor kulit baik,
hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae &
tidak teraba membesar
P
: Timpani.

lien

Ekstremitas: Akral hangat, edema tungkai (-),


capilary refill <2detik

Assesment

Diagnosis kerja : Observasi chest pain


Diagnosis diferential :
STEMI
DISPEPSIA
GERD
Angina pektoris

Planning

Non Farmakologi
Bed

rest
Diet dengan mengkonsumsi rendah garam dan
rendah lemak.

Farmakologi
O2

3 LPM
Inf. RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 grm / 12 jam
ISDN 3 x 1 tablet

Interpretasi EKG :

Irama : Sinus Rythem (gel. P diikuti kompleks QRS)

HR

Regularitas : Reguler (interval R-R dan P-P konstan)

: Normal 88x/menit

Gelombang P
< 2,5 mm)

: Normal (tinggi <2,5mm dan leber

Interval PR : Normal (0,20 detik atau 5 kotak kecil)

Kompleks QRS: Normal (<0,12 detik atau 3 kotak kecil)

Interval QRS
kecil)

: Normal (<0,08 detik atau 2 kotak

Segmen ST : Depresi segmen ST di sadapan II III (>1


mm)
Interval QT : Normal (0,28 detik atau 7 kotak kecil)
Gelombang T
V5 V6
Kesimpulan : IHD

: T inverted di sadapan V2 V3 V4

DEPRESI
segmen ST

INVERSI
gel T

Penulusuran Follow Up

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam

23

PEMBAHASAN

24

DEFINISI

Ischemic Heart Disease (IHD) atau disebut juga Penyakit


Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang
disebabkan karena kelainan pembuluh darah koroner.
Pembuluh darah koroner (arteri koronaria) adalah
pembuluh darah yang menyuplai oksigen pada jantung.
Kelainan dapat berupa penyempitan arteri koronaria
yang disebabkan karena atherosclerosis.

25

ANGKA KEMATIAN

FAKTOR RISIKO

Hipertensi

Hiperkolesterolemia
Merokok
Umur
Jenis

kelamin
Geografis
Ras
Diet
Obesitas
Diabetes
Keturunan

27

Penyebab

Acute coronary
syndrome adanya
penyempitan pembuluh
darah/plaque/pembuntuan
arteri sehingga aliran darah
ke jantung terganggu
Plaque terbentuk dari
kolesterol dan benda lainnya
Pembentukan plaque didalam
tubuh membutuhkan waktu
yang lama

SINDROME KORONER AKUT

Wright, R. S. et al. J Am Coll Cardiol


2011;57:e215-e367

GEJALA KLINIS
Textbook
Lokasi

Sifat

Penjalaran

Substeranal, retrosternal dan


prekordial

Pasien
Prekordial

Rasa sakit seperti ditekan, rasa


terbakar, ditindih benda berat,
Ditindih benda berat dan
seperti ditusuk, rasa diperas,
panas
dan dipelintir
Lengan kiri leher, rahang bawah,
gigi, punggung/interskapula,
Pungung dan lengan kiri
perut dan dapat juga ke lengan
kanan

Membaik
dengan

Istirahat dan atau obat nitrat

Faktor
pencetus

Latihan fisik, stress emosi, udara


Aktivitas fisik
dingin, dan sesudah makan

Gejala yang
menyertai

Mual, muntah, sulit bernapas,


keringat dingin, cemas dan
lemas

Istirahat

keringat dingin, dan


lemas

31

PAIN PATTERNS WITH MYOCARDIAL ISCHEMIA


Usual distribution of pain with
myocardial ischemia

Less common sites of pain with


myocardial ischemia

Right side

Jaw

Epigastrium

Back

Acute Coronary Syndrome


( ACS )
ST-segment
Depression
Biomarkers of
Biomarkers of
Cardiac Injury ( - ) Cardiac Injury ( + )

ST-segment
Elevation

Biomarkers of
Cardiac Injury ( + )

STEMI
NSTEMI
( ST-Elevation
( Non ST-Elevation
Myocardial Infarction ) Myocardial Infarction )
pean Heart Journal (2007) 28,882
UA
( Unstable Angina )

CHEST

Admission
Working
Diagnosis

ECG

Suspicion of Acute Coronary Syndrome ( ACS )


Persistent
ST-Elevation

Biochemistry
Risk
Stratification
Diagnosis

Treatment

PAIN

STEMI

ST/T-abnormalities

Normal /
Undetermined ECG

Troponin (+)

Troponin 2x (-)

High Risk

Low Risk

NSTEMI

UA

Reperfusion Invasive

Non-Invasive

Guideline for the diagnosis and treatment of NSTEMI ACS, ESC Guidelines June 14 th,
2007

Acute Coronary Syndromes Algorithm.

Copyright American Heart Association

ALGORTMA SINDROME KORONER AKUT


(APTS/NSTEMI)
Nyeri dada
Segera lakukan pemeriksaan fisik < 10 menit :
- Periksa TTV, evaluasi saturasi O2
- Pasang IV line
- Periksa ECG 12 lead
- Periksa biomaker
-Ro dada < 30 menit

Segera diberikan pengobatan :


- M orphine IV bila nyeri dada tidak hilang
dg nitrogliserin
- O xygen 4L/menit, pertahankan saturasi
O2>90%
- N itrogliserin
- A spirin 300 mg (160-325 mg)

Review
ECG 12 lead
Biomaker
Segmen ST Elevasi

STEMI

Segmen ST Depresi
Gel T inversi
APTS/NSTEMI

MRS dg terapi :
Clopidogrel
Nitrogliserin
Heparin
Glycoprotein Iib/IIIa
inhibitor
APTS/NSTEMI

ECG non diagnostik


Biomaker (-)
Nyeri dada menetap
Ulangi ECG
Ulangi
biomaker
setelah
6-12
jam
onset nyeri dada
Ada perubahan segmen
ST
Biomaker (+)
Nyeri dada menetap

Anda mungkin juga menyukai