Anda di halaman 1dari 23

Referat

leptospirosis

Oleh :
Meiki Permatasari, S.Ked
Pembimbing :
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2016

LATAR BELAKANG

Leptospirosis merupakan penyakit musiman.

Di negara dengan iklim sedang masa puncak insidens


dijumpai pada musim panas dan musim gugur.

Didaerah tropis insidens tertinggi terjadi selama


musim hujan.

International leptospirosis society menyatakan


indonesia sebagai negara dengan insidens
leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk
mortalitas

LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang


disebabkan oleh mikroorganisme patogen
yang dikenal dengan nama Leptosira
Interrogans.
ikterus
(mud fever, slime fever, swamp fever,
autumnal fever, infektious jaundice, field
fever, cane cutter fever, canicola fever,
nanukayami fever, 7-day fever )

EPIDEMIOLOGI

Tersebar diseluruh dunia, kecuali antartika


Terbanyak di daerah tropis
Ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman
leptospira
spesies mamalia, seperti anjing, babi, lembu,
kuda, kucing, marmut, dan sebagainya.
Binatang pengerat terutama tikus merupakan
vektor yang paling banyak.
Tikus merupakan vektor utama dari L.
icterohaemorrhagica penyebab leptospirosis
pada manusia.

Kuman leptospiratubulus ginjal


tikusdikeluarkan secara terus menerus
melalui urin tikus
Insiden meningkat selama musim hujan >>

ETIOLOGI

genus leptospira, famili treponemataceae


mikroorganisme spirocheata
Genus leptospira L.interrogans (patogen) ,
L. biflexa (non patogen)
L. interrogans banyak terdapat serovar,
namun yang paling sering menginfeksi
manusia ialah L. icterohaemorrhagiae
dengan reservoir tikus, L. canicola dengan
reservoir anjing, L. pomona dengan reservoir
sapi dan babi.

Kuman leptospiradi air tawar hingga 1


bulan

dalam air laut, selokan dan air kemih yang


tidak diencerkan akan cepat mati.

PENULARAN

Masuk melalui luka di kulit,


konjungtiva,
Selaput mukosa utuh

Multiplikasi kuman dan menyebar melalui


aliran darah

Kerusakan endotel pembuluh darah


kecil :
ekstravasasi Sel dan perdarahan

Perubahan patologi di organ/jaringan


- Ginjal

: nefritis interstitial sampai nekrosis tubulus, perdarahan.

- Hati

: gambaran non spesifik sampai nekrosis sentrilobular

disertai hipertrofi dan hiperplasia sel Kupffer.


- Paru

: inflamasi interstitial sampai perdarahan paru

- Otot lurik: nekrosis fokal


- Jantung : petekie, endokarditis akut, miokarditis toksik
- Mata

: dilatasi pembuluh darah, uveitis, iritis, iridosiklitis.

PATOGENESIS

Leptospiraendotoksinmerusak dinding
pembuluh kapilervaskulitis disertai
kebocoran vaskuler

MANIFESTASI KLINIS
Fase Leptospiremia / fase septikemia (4-7
hari)
Fase leptospiremia adalah fase ditemukannya
leptospira dalam darah dan css berlangsung
secara tiba-tiba dengan gejala awal
1. sakit kepala biasanya di frontal
2. rasa sakit pada otot yang hebat terutama
pada paha, betis dan pingang disertai nyeri
tekan pada otot tersebut.
3. Pada pemeriksaan keadaan sakit berat,
bradikardi relatif, dan ikterus (50%).

Fase Imun (minggu ke-2)


1. nyeri kepala hebat yang nyaris tidak dapat
dikonrol dengan preparat analgesik. Nyeri
kepala ini seringkali merupakan tanda awal
dari meningitis.
2. Anicteric disesase ( meningitis aseptik )
merupakan gejala klinik paling utama yang
menandai fase imun anicteric

Fase Penyembuhan / Fase reconvalesence


(minggu ke 2-4)
Demam dan nyeri otot masih bisa dijumpai
yang kemudian berangsur-angsur hilang.

LEPTOSPIROSIS
Ikterik, anikterik

PERBEDAAN GAMBARAN KLINIK LEPTOSPIROSIS IKTERIK


DAN ANIKTERIK
Sindroma, Fase

Gambaran klinik

Spesimen laboratorium

Leptospirosis anikterik *
Fase

leptospiremia

(3-7 Demam tinggi, nyeri kepala, Darah,

hari)

mialgia, nyeri perut, mual, serebrospinal

Fase imn (3-30 hari)

muntah, conjunctival suffusion. urin

cairan

Demam ringan, nyeri kepala,


muntah, meningitis aseptik

Leptospirosis ikterik
Fase

leptospiremia

dan Demam, nyeri kepala, mialgia, Darah,

cairan

fase imn (sering menjadi ikterik, gagal ginjal, hipotensi, serebrospinal (minggu I)
satu atau tumpang tindih)

manifestasi
pneumonitis
leukositosis.

perdarahan, Urin (minggu II)


hemoragik,

CONJUNCTIVAL SUFFUSION

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
1. Pada anamnesis identitas pasien
Identitas pasien ditanyakan :
nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan jangan lupa menanyakan hewan
peliharaan maupun hewan liar di lingkungannya,
karena berhubungan dengan leptospirosis.
Menanyakan apakah sedang ada kebanjiran atau
tidak karena berhubungan dengan cara transmisi
kuman
2. keluhan yang dirasakan
3. data epidemiologis penderita harus jelas karena
berhubungan dengan lingkungan pasien.

Pada keluhan biasanya ditemukan :


1. demam mendadak
2.
keadaan umum lemah tidak berdaya
3. mual, muntah, nafsu makan menurun
4. dan merasa mata makin lama bertambah
kuning
5. sakit otot hebat terutama daerah betis dan
paha.

PEMERIKSAAN FISIK
Gejala klinik menonjol :
ikterik
demam
mialgia
nyeri sendi
conjungtival suffusion

Kelainan fisik lain :


hepatomegali,
splenomegali,
kaku kuduk,
hipotensi,
ronkhi paru dan
adanya diatesis hemoragik.
Ruam kulit dapat berwujud eritema, makula,
makulopapula ataupun urtikaria generalisata
maupun setempat pada badan, tulang kering atau
tempat lain.

PENATALAKSANAAN
1. preventif
Hindari kontak dengan kencing peliharaan

KURATIF
Tujuan Pemberian Obat
1.

Regimen

Treatment
a. Leptospirosis ringan

Doksisiklin 2 x 100 mg/oral atau


Ampisillin 4 x 500-750 mg/oral atau
Amoxicillin 4 x 500 mg/oral

b.Leptospirosis sedang/ berat

Penicillin G 1,5 juta unit/6jam i.m atau


Ampicillin 1 g/6jam i.v atau
Amoxicillin 1 g/6jam i.v atau
Eritromycin 4 x 500 mg i.v

2.

Kemoprofilaksis

Doksisiklin 200 mg/oral/minggu

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai