Anda di halaman 1dari 40

SINDROMA KORONER

AKUT
Oleh :
AHMAD AMSORI, S. KED
MEIKI PERMATASARI, S. KED
NOVIA ISNA P, S.KED
Pembimbing :
dr. Toni Prasetya, Sp.PD

SINDROMA KORONER
AKUT/SKA

Suatu keadaan gawat darurat


jantung dengan manifestasi klinis
berupa perasaan tidak enak di
dada
Atau gejala-gejala lain sebagai
akibat iskemia/nekrosis miokard
karena gangguan aliran darah ke
otot jantung

Faktor risiko SKA


umur > 50 tahun

Pria

Merokok

DM

Obesitas

Hipertensi

Dislipidemia

Kurang olahraga

Riwayat keluarga PJK


SINDROMA KORONER AKUT salah satu
manifestasi PJK

PATOGENESIS SKA
Faktor risiko plak
aterosklerosis ruptur plak
obstruksi akut/subakut
menurunkan konsumsi
O2 trombosis,
vasokonstriksi, mikroemboli
Disfungsi endotel plak
stabil dan plak tidak stabil
(SKA)

Diagnosis
Anamnesis
Elektrokardiogram
Petanda biokimia

Penegakan diagnosis
SKA
2 dari 3 kriteria WHO
Nyeri dada khas infark
ST elevasi ST depresi, perubahan
EKG
Peningkatan enzim jantung

Diagnosis dan Gambaran Klinis


Bagi Angina Pektoris Tidak
Stabil
Anamnesis :

Penderita nyeri dada atau


nyeri ulu hati yang hebat

a. NYERI

b. Faktor Pencetus
c. Faktor yang memperberat

Diagnosis dan Gambaran Klinis


Infark Miokard Akut Tanpa
Elevasi ST
Anamnesis :

Diagnosis dan Gambaran


Klinis Bagi Infark Miokard
Akut Dengan Elevasi ST
Anamnesis :

NYERI

Pemeriksaan fisik
Bisa normal
Keringat dingin
Takikardi
Gallop
Tanda-tanda gagal
jantung
Syok kardiogenik

Pemeriksaan
penunjang

EKG
Foto rontgen dada
Petanda biokimia: CK, CKMB, Troponin T,I
Profil lipid, gula darah, ureum kreatinin
Ekokardiografi
Tes treadmill
Angiografi koroner

Elektrokardiogram

IMA dengan ST elevasi: hiperakut T, elevasi


segmen ST, gelombang Q inversi
gelombang T
IMA tanpa ST elevasi: depresi segmen ST,
inversi gelombang T dalam
Angina pektoris tidak stabil: depresi ST
dengan atau tanpa inversi gelombang T,
kadang ST elevasi sewaktu ada nyeri, tak
dijumpai gelombang Q

Pemeriksaan enzim
jantung
CK MB (creatinin kinase isoenzym
MB)
Troponin T dan troponin I
Mioglobin
Lain lain ; CK, SGOT
Dilakukan serial tiap 6 jam

Terapi

Tirah baring di ICCU/ICU


Pasang infus intravena NaCl atau D5%
Oksigenasi 2 liter/menit selama 2-3 jam,
bisa dilanjutkan jika saturasi <90%
Puasa sampai nyeri dada hilang, dilanjutkan
diet cair diteruskan dengan diet jantung

Penatalaksanaan SKA
-

Monitoring EKG awas Ventrikel


takikardi dan ventrikel fibrilasi
Defibrilasikardioversi jika henti jantung
Aspirin antiplatelet
Klopidogrel antiplatelet
Nitrat menurunkan spasme koroner,
menurunkan kebutuhan oksigen
Morphin menurunkan preload, stress
simpatis

Terapi
Atasi nyeri dengan
Nitrat sublingual atau nitrogliserin IV
Atau morfin IV
Atau petidin IV
Atau tramadol IV

Terapi lainnya

Antitrombotik (aspirin atau tiklopidin atau


klopidogrel)
Preparat statin
Trombolisis (streptokinase)
Antikoagulan (heparin)
Atasi rasa takut dengan diazepam
Pelunak tinja (laktulosa)
Penyekat beta bila tak ada kontraindikasi
ACE inhibitor
Reperfusi

Reperfusi
Farmakologi Trombolisis/fibronolisis
Non farmakologi PCI/percutaneous
coronary intervention
- primer : 90 menit paska infark
- sekunder : setelah terapi trombolisis

Komplikasi AMI

Perluasan infark
Aritmia
Iskemia paskainfark
Disfungsi otot jantung (dekompensasi
kiri, hipotensi, syok kardiogenik)
Infark ventrikel kanan
Ruptur korda, septum, dinding
Perikarditis, emboli paru

Komplikasi aritmia
mencakup
Atrial fibrilasi
Ventrikel takikardi
Ventrikel fibrilasi
Bradikardi aritmia
AV blok total
AV blok derajat 2

IMA inferior dengan ST


elevasi

IMA anterior dengan ST


elevasi

Posisi infark

Ventrikel takikardi

MEMATIKAN !!!

Ventrikel fibrilasi

MEMATIKAN !!!

Sinus bradikardi

PERLU BANTUAN ALAT PACU JANTUNG

Penyebab nyeri dada


noninfark

Nyeri pleuritik (seperti diiris pisau), intensitas


berubah dengan batuk
Nyeri dada yang terlokalisir
Nyeri dada karena pergerakan dengan
dada/lengan
Nyeri sangat singkat (beberapa detik)
Nyeri menjalar ke kaki
Kelainan muskuloskeletal, saluran cerna,
pneumonia, perikarditis, aneurisma torak,
neuropsikiatrik

Syok/renjatan
Kardiogenik

Adalah kegagalan sirkulasi akut


karena ketidakmampuan daya pompa
jantung

Syok kardiogenik
Terjadi umumnya pada STEMI

5 20% terjadi pada NSTEMI

Diagnosis
Tekanan darah <90 mmHg
Takikardia
Oliguria

Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda gagal jantung
Murmur:stenosis aorta berat,
regurgitasi aorta, mitral

Pemeriksaan EKG
Tanda iskemia, infark, hipertrofi, low
voltage
Aritmia: AV blok, bradiaritmia,
takiaritmia

Foto Toraks
Efusi pleura
Edema basal paru

Diagnosis banding
Syok hipovolemik
Syok obstruktif (emboli paru, tension
pneumotorak)
Syok distributif (syok anafilaksis,
sepsis, toksik, overdosis obat)
Infark jantung kanan

Terapi
Oksigenasi dosis tinggi, kalau perlu
intubasi endotrakeal, suction dan
ventilator
Dopamin
Atau dobutamin intravena
Atasi penyebab

Komplikasi

Gagal nafas
Kematian

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai