Anda di halaman 1dari 24

NEMATODA

JARINGAN
dr.Christiane M. Tahun-Sooai

ELEPHANTIASIS

1,3 milyard penduduk dunia beresiko (2010),


> 83 negara, 60% asia tenggara
WHO 1999, pada tahun 2000 dideklarasikan
The Global Goal of elimination of
Lymphatic Filariasis as a public health
problem by the year 2020
Indonesia timur prevalensi lbh tinggi
Thn 2009 : 11.914 kasus di 401
kabupaten/kota

ETIOLOGI

Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori

WUCHERERIA BANCROFTI

Wuchereriasis, Filarisis
bancrofti,elephantiasis
Dewasa :
hidup

dlm kel.limfe & sal.limfe


Hair like
Transparan
Filariform (meruncing sedikit demi sedikit)
Jantan & betina melinggkar, sulit dilepaskan

Vektor : Culex,Aedes, Anopheles

Jantan : 25-40 x 0,1 mm, posterior


melengkung ke ventral, memiliki spiculae
Betina : 80-100 x 0,25 mm
Life span 5-10 thn

CACING DEWASA

MIKROFILARIA

Wuchereria bancrofti

290 x 6 mikron
Hyaline sheath
Secondary kink ()
Body nuclei
merata/teratur
Cephalic space 1:1
Terminal nuclei (-)

INFEKSI

Gigitan nyamuk betina


Bentuk infektif : larva stadium III
Portal entri : kulit
Gejala klinik :
Ringan

: tdk bergejala
Timbul 3 bln setelah infeksi
Peradangan sal & kel limfe
penyumbatan
Demam sampai 40,6 C (panas, dingin, berkeringat
Sakit kepala, mual, muntah, fotofobia, nyeri otot
Limfangitis (nyeri tekan sal limfe, merah&
bengkak)

Edema
Asites, hidrokel, efusi pleura
Sal limfe mengeras spt tali dibawah kulit
(femoral, inguinal, skrotal) peradangan
berulang memecah mjd fistel

HOST
Definitif host (Manusia)
Berada dlm kelenjar & sal. Limfe, setelah
kawin cacing betina akan melahirkan
mikrofilaria
Bertahan lama tanpa berubah bentuk
Intermediate host (nyamuk)
Mikrofilaria terhisap masuk dlm tubuh
nyamuk, ke lambung (melepaskan
shealthnya), menembus dinding lambung,
bersarang di otot toraks (st.I,II,III), migrasi
ke abdomen, ke kepala(probosis)

BRUGIA MALAYI

Merupakan parasit yang menyebabkan filariasis


brugia
Hanya terdapat di Asia
Cacing dewasa ditemukan di sistem limfatik,
bentuk halus seperti benang berwarna putih susu
Vektor : nyamuk Mansonia dan Anopheles
Mempunyai hospes cadangan, seperti kera,
kucing, anjing

MIKROFILARIA

Brugia malayi

Body nuclei padat,


seolah-olah bertumpuk
Cephalic space ratio
2:1
Terminal nuclei ada 2
buah
Sheath pada
pengecatan Giemsa
nampak jelas, berwarna
ungu muda/pink

MIKROFILARIA

Brugia malayi

Wuchereria bancrofti

BRUGIA TIMORI

Hospes definitif : manusia


Hospes perantara : nyamuk ( Anopheles
barbirostris)
Habitat : Cacing dewasa pada saluran dan
kelenjar limfe
Menyebabkan Brugiasis timori, filariasis timori
Distribusi geografik pada Indonesia bagian timur
(pulau Timor, Flores,Rote, dan Alor)
Daur hidup sama dengan Brugia malayi

MIKROFILARIA

Brugia timori

280-310 x 7 m
Berselubung
Cephalic space 3:1
Inti padat sampai ke
ujung ekor
Mempunyai dua inti
tambahan

DIAGNOSIS

Gejala klinik
Mikrofilaria dalam darah tepi (sediaan darah
tipis dan tebal) Giemsa- sesuai periodisitas.
Tes profokasi

PENCEGAHAN

Memutus mata rantai penularan dengan pemberian


obat masal pencegahan filariasis (POMP filariasis) di
daerah endemis dengan menggunakan DEC
(diethylcarbamazine) 6 mg/kgbb + albendazol 400 mg
sekali setahun selama 5 thn
Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk /
kawat nyamuk.
Menggunakan obat nyamuk semprot / obat nyamuk
bakar.
Mengoles kulit dengan obat anti nyamuk.
Menggunakan kelambu

PENGOBATAN

Diethylcarbamazine (DEC) 5 mg/kgBB/hari


selama 10 hari.

Tropical eosinofilia* : DEC 6 mg/kgbb/hari


selama 2-3 mggu.
(*hipereosinofili: penghancuran mikrofilaria
berlebihan oleh sistem kekebalan
penderita,shg hipersensitifitas thdp antigen
mikrofilaria, sehingga IgE meningkat).

TERIMAKASIH
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai