Anda di halaman 1dari 29

Mekanisme Kerja Jantung dan

Penyumbatan Pembuluh Darah

Fatimah Hartina Faradillah


fatimah.2014fk143@civitas.ukrida.ac.id
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 56942061, fax : (021) 563-1731
tu.fk@ukrida.ac.id

skenario
Seorang

laki-laki (80) penderita jantung

koroner datang ke UGD dengan keluhan


sesak napas dan sakit dada sebelah kiri.
Pasien segera diberi pertolongan pertama
dan dilakukan pemeriksaan EKG serta
pemeriksaan penunjang lainnya termasuk
pemeriksaan petanda darah untuk deteksi
kerusakan otot jantung yang disebabkan oleh
penyumbatan pembuluh darah jantung

Identifikasi istilah yang tidak diketahui


Rumusan masalah
Laki-laki (80) penderita PJK dengan
keluhan sesak napas dan sakit dada
kiri
Hipotesis
Sakit dada kiri yang diderita karena
penyumbatan pembuluh darah

Mind map
Aktivitas listrik
jantung

Mekanisme
pembekuan
darah

Sumbatan di
pembuluh
darah
Vaskularisasi
jantung

Sistem
penghantar
khusus
Enzim jantung

RM

Makroskopis &
mikroskopis
jantung
Sadapan &
gelombang
EKG

EKG

Mekanisme
kontraksi
jantung
Persarafan
jantung

Struktur
khusus
pembuluh
darah

Struktur umum
pembuluh
darah

Sasaran pembelajaran
Mampu

memahami makroskopis dan mikroskopis

jantung
Mampu memahami struktur umum dan khusus
pembuluh darah
Mampu memahami aktifitas listrik jantung
Mampu memahami proses penyumbatan pembuluh
darah
Mampu memahami proses pembekuan darah
Mampu memahami EKG secara umum
Mengetahui enzim jantung
Mengetahui vasularisasi dan persarafan jantung

Jantung

Ruang pada jantung

Mikroskopis jantung

Vaskularisasi Jantung
Jantung mendapatkan peredaran
darah dari arteria coronaria
dextra dan sinistra. Kedua arteri
ini berasal dari aorta ascendens
tepat di atas valva aortae.
Arteriae coronariae terletak di
atas sulcus coronariae.

Struktur Umum Pembuluh Darah

Struktur Spesifik pembuluh Darah

Elektrokardiogram
Peristiwa yang terjadi pada jantung
berawal dari permulaan sebuah denyut
jantung sampai berakhirnya denyut
jantung berikutnya disebut siklus
jantung
Elektrokardiografi / EKG digunakan
untuk merekam pola kerja jantung yang
akan dicetak pada sebuah kertas
perekam. Alat ini dapat mengidentifikasi
dan mendiagnosis apabila ditemukan
keabnormalan pada kerja jantung.

Kertas perekam EKG


Sebuah

elektrokardiograf khusus berjalan di atas


kertas dengan kecepatan 25 mm/s,
Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm.
Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas
EKG sama dengan 0,04 s (40 ms).
5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama
dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu, ada 5 kotak
besar per detik.

Seleksi saring
Mode

monitor= membantu
mengurangi garis dasar yang
menyimpang
Mode diagnostik= membantu
mengurangi bising saluran listrik

sadapan
Grafik yang menunjukkan
hubungan antara elektrode
positif.
Sadapan mencatat sinyal listrik
jantung dari gabungan khusus
elektrode rekam yang
ditempatkan di titik-titik tertentu
tubuh pasien yang ditampilkan di
EKG.

Sadapan ektremitas

Sadapan 1

Sadapan II

Sadapan

einthoven
L I= LA + & RA
L II= LL + & RA
L III= LL + & LA
sadapan ekstremitas tambahan
aVR, aVL, aVF
sadapan prekordial V1, V2, V3,
V4, V5, dan V6

Gelombang dan interval


Sebuah

EKG yang khas melacak detak


jantung normal (atau siklus jantung) terdiri
atas 1 gelombang P, 1 kompleks QRS dan 1
gelombang T.

Peranan Enzim Kardiovaskuler


Enzim jantung atau enzim kardiovaskuler terbagi 2
yaitu:
Enzim Fungsional
dibuat di dalam hati dan terdapat dalam sirkulasi
darah (berfungsi di dalam plasma, bekerja di
dalam darah), Contoh: lipoprotein lipase,
pseudocholinesterase, proenzim pembekuan
darah dan pemecahan bekuan darah.
Enzim

Nonfungsional
tidak berfungsi di dalam darah. Substratnya pun
tidak terdapat di dalam darah.. Contoh : sekresi
eksokrin, amilase pankreas, lipase, alkine
fosfatase, fosfatase asam prospat (PAP),

Transamiase
CPK=CK (Creatine phospho kinase
= creatine kinase)
CPK 1 (BB) terdapat dalam otak
CPK 2(MB) terdapat dalam otot
CPK 3 (MM) terdapat dalam otot

Persarafan jantung
Jantung

dipersarafi oleh serabut simpatis


dan parasimpatis
susunan saraf otonom melalui plexus
cardiacus yang terletak di bawah arcus
aortae.
Saraf simpatis berasal dari bagian cervicale
dan thoracale bagian atas truncus
symphaticus
persarafan parasimpatis berasal dari nervus
vagus

Aktivitas listrik jantung


1. Fase depolarisasi,
penurunan siklis
fluks pasif K+,Na+
masuk
2. Channel Ca2+
terbuka, Ca2+
masuk untuk
mempertahankan
kepositifan dan
mencapai ambang
3. Fase potensial
aksi, akibat Ca2+
yang mencapai
ambang pada sel
pacu jantung
4. Fase palteu
dengan inaktivasi
channel Ca2+,ion
K= keluar karena
permeabilitas

Sistem penghantar khusus


sistem penghantar adalah
simpul sinoatrial (simpul SA),
lintasan simpul sinoatrial,
lintasan antar simpul di atrium,
simpul atrioventrikular (simpul
AV), berkas His dan cabangcabangnya, dan sistem Purkinje.

Simpul SA= paling besar


kemampuan membentuk
potensial aksi
Serat purkinje= paling cepat
menghantarkan impuls

Mekanisme kontraksi jantung

Sumbatan pembuluh darah


Proses

aterosklerosis sebabkan penyempitan


lumen pembuluh darah koroner.
Penyumbatan tersebut menyebabkan
gangguan pada aliran darah sehingga dapat
terjadi kekurangan pasokan gas asam
berupa O2
Terjadilah pembentukan pembekuan darah
yang dikenal sebagai trombus. Thrombus ini
dapat menyebabkan sumbatan pada lumen
darah baik yang sebagian maupun yang
selurahnya.

Sistem Fibrinolitik
Profibrinolisin
(plasminogen)

Fibrinolisin
(plasmin)

Inhibitor (Asam Amino kaproat)


di aktifkan oleh
Fibrinolisokinase
(Fibrinokinase)
Tissue Plasminogen
Aktivator/t-PA
di inaktifkan oleh

Plasma Antifibrinolisin
Bekuan
Fibrin

Bekuan Lisis

(Kloroform)
(Streptokinase)
(Stafilokinase)

kesimpulan
Nyeri

pada dada disebabkan karena


adanya sumbat pada pembuluh darah
jantung yang mana dapat dianalisis
dengan menggunakan pemeriksaan
EKG, Faktor pembekuan darah pun
menjadi faktor penting dalam
memperbaiki kerusakan pada
pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai