Anda di halaman 1dari 13

Perjanjian kerja dan Macam perjanjian

kerja yang diatur dalam UU


Ketenagakerjaan
Nama kelompok :
Gusti Akbar Setiawan
Wisnu Chairul ichwan
Dwi Restu Kurniawan
Rahmat Hidayat

Pengertian perjanjian kerja


Perjanjian kerja dalam bahasa Belanda disebut
Arbeidsoverenkoms, yang artinya perjanjian kerja.
Sedangkan Perjanjian kerja itu sendiri adalah
perjanjian diantara pihak pertama dengan pihak
kedua, yaitu pihak kedua mengikatkan dirinya
untuk di bawah pimpinan pihak pertama dalam
kurun waktu tertentu, dan pihak kedua melakukan
pekerjaan yang diberikan dengan menerima upah.

Ketentuan Hukum Perjanjian Kerja


Yaitu tentang ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa
perjanjian kerja di buat atas dasar :
1. Sepakat kedua belah pihak;
2. Kemampuan atau Kecakapan untuk melakukan
perbuatan hukum;
3. Adanya pekerja yang diperjanjikan;
4. Pekerja yang diperjanjikan tidak boleh bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

Unsur-Unsur Dalam Perjanjian Kerja


Berdasarkan penjelasan pengertian tentang perjanjian
kerja yang dijelaskan sebelumnya dapat ditentukan
unsur-unsur dari perjanjian kerja yaitu:
1. Adanya unsur work atau pekerjaan.
2. Adanya unsur perintah (Commend)
3. Unsur waktu (Time)
4. Unsur upah (pay)

Bentuk dan Jangka Waktu Perjanjian Kerja


Didalam pasal 14 undang-undang No. 25 tahun 197 tentang ketenagakerjaan
menyebutkan bahwa perjanjian kerja yang dibuat tertulis sekurang-kurangnya
memuat:
Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
Nama, jenis kelamin, umur, dan alamt pekerja/buruh;
Jabatan atau jenis pekerjaan;
Tempat Pekerjaan;
Besarnya Upah dan Cara Pembayarannya;
Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja/buruh
Mulai dan jangka waktu berlakunya melakukan perjanjian kerja;
Tempat, tanggal perjanjian kerja dibuat.
Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja

Sedangkan dalam pasal 59 ayat 1 Undang-Undang No 13


Tahun 2003 menyebutkan bahwa Perjanjian Kerja untuk
waktu tertentu hanya dibuat untuk pekerjaan tertentu yang
menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan
selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
Pekerjaan yang dipekerjakan penyelesaiannya dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.
Pekerjaan yang bersifat musiman.
Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan
baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan
atau penjajakan.

Kewajiban pihak-pihak dalam perjanjian


kerja
Kewajiban pihak pertama (perusahaan/Owner)
1. Memberikan upah kepada pihak kedua atau karyawan sesuai
perjanjian kerja
2. Memberikan istirahat/cuti kepada karyawan
3. Kewajiban menanggung/memberikan fasilitas pengobatan untuk
karyawan yang bekerja di tempatnya
4. Memperlakukan sama antara pekerja perempuan dengan pekerja
pria
5. Memberikan jaminan hari tua kepada karyawan
6. Perusahaan wajib memberikan surat peringatan kepada
karyawan apabila melakukan kesalahan yang di sengaja ataupun
tidak disengaja selama itu merugikan perusahaan dan
memberikan surat peringatan saat sebelum melakukan
pemutusan hubungan kerja

Kewajiban pihak kedua (pekerja)


1. Pekerja wajib melakukan pekerjaannya
2. Pekerja wajib mentaati peraturan dan
petunjuk dari pihak pertama (perusahaan)
3. Kewajiban membayar ganti rugi apabila
terdapat melakukan perbuatan/kelalaian yang
dapat merugikan perusahaan

Macam-macam perjanjian kerja


Secara hukum dikenal 2 (dua) macam Perjanjian Kerja
(PK) ataupun Pekerja yaitu :
1. Pekerja Kontrak (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu =
PKWT); dan
2. Pekerja Tetap (Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu = PKWTT).

Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)


PKWT adalah Perjanjian Kerja antara Buruh dengan pengusaha
yang ditentukan berdasarkan pada jangka wqaktu tertentu.
Menurut Pasal 56 ayat 2 (UU No.13 Tahun 2003, Pembuatan
PKWT berdarkan atas :
Jangka waktu; dan
Selesainya pekerjaan tertentu
Pekerja Kontrak itu sendiri diartikan secara hukum adalah
Pekerja dengan status bukan Pekerja tetap atau dengan kalimat
lain Pekerja yang bekerja hanya untuk waktu tertentu berdasar
kesepakatan antara Pekerja dengan Perusahaan pemberi kerja.

Menurut Prof. Imam Soepomo berpendapat


hubungan hukum antara pekrja/buruh dengan
pengusaha, terjadi setelah diadakan perjanjian,
dimana pekerja/buruh menyatakan kesanggupannya
untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah,
dan dimana pengusaha menyatakan kesanggupannya
untuk mempekerjakan buruh denan membayar upah.
Perjanjian kerja yang menimbulkan hubungan kerja
mempunyai unsur :
Pekerjaan;
Upah; dan
Perintah.

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yang selanjutnya disebut PKWTT adalah perjanjian
kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang
bersifat tetap.
Dalam Pasal 15 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.100/MEN/VI/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) :
PKWT yang tidak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf latin berubah menjadi
PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
Dalam hal PKWT dibuat tidak memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal
4 ayat (2), atau Pasal 5 ayat (2), maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak adanya
hubungan kerja.
Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru
menyimpang dari ketentuan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3), maka PKWT berubah menjadi
PKWTT sejak dilakukan penyimpangan.
Dalam hal pembaharuan PKWT tidak melalui masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak diperjanjikan lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak tidak
terpenuhinya syarat PKWT tersebut.
Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dengan
hubungan kerja PKWT sebagaimana dimaksud di atas, maka hak-hak pekerja/buruh dan
prosedur penyelesaian dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bagi
PKWTT.

Contoh Kasus
Pemutus hubungan kerja seorang wanita
bernama Karina yang menyusui saat jam kerja
tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dahulu
atau secara sepi b hak.

Anda mungkin juga menyukai