Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 5:

SKENARIO
Penderita laki-laki usia 50 tahun datang ke RSGM bagian
prostodonsia dengan keluhan sakit pada bagian buka tutup mulut.
Dari anamnesa didapatkan penderita kehilangan semua gigi
geraham kanan dan kiri bawah dikarenakan gigi tinggal sisa akar
dan harus dicabut, pencabutan dilakukan sekitar 3 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan klinis didapatkan bagian posterior rahang
atas supraposisi dan gigi anterior atrisi rahang atas dan rahang
bawah. Pada pemeriksaan Temporomandibular Joint (TMJ)
penderita merasa sakit dan terganggu dengan pengunyahannya.
TMJ adalah suatu persendian yang sangat kompleks dimana
identifikasi diperlukan sebagai dasar penunjang diagnosis.

Memuat

IDENTIFIKASI & KLARIFIKASI


ISTILAH ASING

ANALISIS MASALAH
1.
2.

3.
4.

5.

6.

Apa penyebab pasien tidak dapat membuka mulut ?


Jawab : hiperfungsi, trauma dan kebiasaan buruk
Apakah ada pengaruh antara gigi yang hilang, supraposisi
dan atrisi terhadap TMJ ?
Jawab : SB
Penatalaksanaan pada kasus di skenario ?
Jawab : SB
Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan ?
Jawab : palpasi,inspeksi,asimetri wajah dan pemeriksaan
oklusi
Apa komplikasi dari TMD ?
Jawab : malnutrisi, gangguan mastikasi, gangguan berbicara,
dan estetik tidak bagus.
S O AP ?

Memuat

LANJUTAN
1.

2.

3.

4.

Etiologi dari TMD ?


Jawab : stres, trauma, spasme otot, miositis, dan gangguan
oklusi
Bagaimana prognosisnya ?
Jawab : baik, apabila dilakukan timdakan yang tepat dan
cepat
Gejala klinis dari TMD ?
Jawab : nyeri, sulit membuka tutup mulut, bunyi klik pada
rahang, dan sering sakit kepala
Apa saja pemeriksaan penunjang yang bisa
digunakan?
Jawab : CT scan, dan panoramik

PROBLEM TREE

S.O.A.P
Subjektif:
laki-laki usia 50 tahun
keluhan sakit pada bagian buka tutup mulut

Objektif:
I.O :
Gigi RA posterior supraposisi
Gigi anterior RA & RB atrisi
E.O
P. penunjang : CT scan dan panoramik radiografi

Assesment: TMD
Planning :

ANATOMI TMJ

TEMPORO MANDIBULAR
JOINT
Fungsi
sistem pengunyahan yang dibentuk 3 tulang skletal ,yaitu :
-Maksila
-Mandibula
-Temporalis
Otot-otot pengunyahan,yaitu :
-M.masseter
-M.temporalis
-M. Pterygoideus lateral
-M. Pterygoideus media
-M. Digastricus

KELAINAN TMJ
Diagnosa kasus TMJ sering dinyatakan secara sederhana sebagal
gangguan sendi rahang yang ditandai dengan gelala bunyi sendi
atau krepitasi ringan yang tidak disertai sakit.
Diagnosa lebih spesifik dinyatakan dalam bentuk nyeri otot,
kejang otot buka tutup mulut, radang sendi, pergeseran atau
kerusakan diskus.
Gejalanya antara lain bunyi sendi waktu buka-tutup mulut yang
dapat disertai rasa sakit, kepitasi, atau kesulitan membuka mulut

DEFINISI
TMD adalah
suatu gangguan atau ketidakberfungsian
sendi temporomandibula dengan tanda dan gejala yang
berbeda.
Gangguan sendi temporomandibular terjadi sebagai akibat dari
masalah yang berhubungan dengan sendi rahang dan otot-otot
disekitar wajah yang mengontrol proses pengunyahan dan
gerakan rahang.

(Shofi, 2014. Fajrin, 2011)

ETIOLOGI
Secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:
Kelainan struktural adalah kelainan yang disebabkan
perubahan struktur persendian akibat gangguan pertumbuhan,
trauma eksternal, dan infeksi.
Gangguan fungsional adalah masalah TMJ yang timbul
akibat fungsi yang menyimpang karena adanya kelainan
pada posisi atau fungsi gigi geligi dan otot kunyah.

Memuat

(Shofi, 2014)

LANJUTAN

Kondisi oklusi
Trauma : mikrotrauma dan makrotrauma
Stress emosional
Aktivitas parafungsional
kehilangan gigi
Kebiasaan buruk (bruxism, mengunyah satu sisi,
bertopang dagu sebelah sisi)

(Cernoff, 2006. Shofi,


2014)

EPIDEMIOLOGI
umumnya terjadi pada pasien usia antara 20 tahun dan 40 tahun, paling sering
ditemukan pada wanita. Fase awal gejalanya terkait dengan adanya bunyi klik
(clicking ), subluksasi dan dislokasi berulang.

GEJALA KLINIS

Rasa nyeri pada sendi rahang, nyeri pada daeraah wajah,


Bunyi clicking pada sendi mandibula saat membuka mulut
Kesulitan saat membuka dan menutup mulut
Rasa tidak nyaman atau nyeri ketika menggigit atau mengunyah
makanan
Gerak rahang yang terbatas atau diluar jalur membuka dan
munutupmlut yang normal
Dapat disertai keluhan lain yang tidak spesifik seperti nyeri kepala,
telinga,daerah leher, dada dan punggung, serta rasa pusing
sehingga enyulitan dalam menegakkan diagnosis yg sesungguhnya
(katika,ria dan laura
S.Himawan 2007)

PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan fisik oleh doker gigi meliputi
-analisa gerak rahang dapat dilakukan secara visual
-nyeri atau sukar menggerakan rahang
-perabaan pada daerah sendi untuk mengetahui adanya rasa sakit
-Stetoskop dapat dipakai untuk mendengar bunyi sendi yang
mungkin terjadi pada awal atau akhir buka mulut akibat perbedaan
posisi diskus

PEMERIKSAAN KLINIS
Inspeksi : melihat wajah adanya deformitas atau tidak
Palpasi :
- masticatory muscle examination
-muscular resustance testing , mencari lokasi 5 nyeri :
a. Resistive opening
b. Resistive closing
c. Resistive lateral movement
d. Resistive protrusion
e. Resistive retrusion

MEKANISME

PENATALAKSANAAN
Ultra Sonik ( US )
Dengan intervensi US diharapkan dapat terjadi efek mikromassage
yang dapat berpengaruh mengurangi spasme/hipertonus otot serta
menurunkan hipertrofi otot, meningkatkan sirkulasi sehingga dapat
mengatasi inflamasi yang terjadi pada diskus dan otot, mengurangi
ketegangan otot dimana efeknya sama seperti pada efek mikromassage
dan memacu proses penyembuhan kolagen jaringan yang akan dapat
menurunkan spasme/ hipertonus otot-otot

PENATALAKSANAAN
Latihan Rahang
Latihan rahang biasanya dikombinasikan dengan jenis perawatan
gangguan sendi temporomandibula lainya, namun tidak jarang juga
dijadikan sebagai terapi tunggal pada kasus-kasus dengan tanda dan
gejala yang bersifat ringan sampai sendang. Latihan rahang dilakukan
selama 2-3 menit dengan frekuesi latihan 2-3 kali sehari

PENATALAKSANAAN
Terapi oklusal (Occlusal Appliance Therapy)
Occlusal appliancetherapy disebut juga sebagai a bite guard, a night
guard, an interocclusal appliance atau alat orthopedic, merupakan alat
lepasan yang biasanya dibuat dari akrilik keras dapat dipasang pas
pada pemukaan oklusal dan incisal gigi pada salah satu lengkung,
menciptakan kontak oklusal yang tepat dengan gigi-gigi antagonisnya .
Alat-alat akrilik lepasan yang menutupi gigi ini dipakai untuk
penatalaksanaan TMD dengan cara mengubah hubungan oklusal dan
menata kembali distribusi gaya-gaya oklusal

PROGNOSIS

KOMPLIKASI
Dislokasi atau rahang terkunci

Permasalahan dalam proses makan


Permasalahan dalam kesehatan gigi dan
mulut
Permasalahan dalam proses menelan dan
berbicara

DAFTAR PUSTAKA

Shofi N, dkk. DESKRIPSI KASUS TEMPOROMANDIBULAR DISORDER PADA PASIEN DI RSUD ULIN
BANJARMASIN BULAN JUNI AGUSTUS 2013 Tinjauan Berdasarkan Jenis

Kelamin, Etiologi, dan Klasifikasi.

Dentino (Jur. Ked. Gigi) 2014 : 2(1) : 70 - 73

Fajrin W.M. 2011. Gangguan psychophysiologic sebagai salah satu penyebab kelainan pada sendi temporomandibula.
Universitas Hasanuddin. Makassar

Chernoff R. 2006. Nutrition the health professional handbook 3rd ed. USA. Jones and Bartett p.174

Hirmawan SL, dkk. PENATALAKSANAAN KASUS GANGGUAN SENDI TEMPORO MANDIBULA DENGAN LATIHAN
RAHANG. Jurnal of denstistry 2007; 14(1): 12-17

Suhartini, Kelainan pada temporo mandibular joint (TMJ) , jurnal kedokteran gigi universitas jember vol 8 no2 2011 : 78-85
Masbirin, Permana Irmansyah. GANGGUAN TMJ PADA PENDERITA MALOKLUSI: PEMERIKSAAN DAN
HTIBUNGANNYA DENGAN
PERAWATAN ORTODONTIK.

Anda mungkin juga menyukai