Design Principle
Current Problem
Consumer
Credit
Dir..
High
NPL
AM
D
Commercial
Credit
CCR
D
Salah satu
sebabnya
dimungkinkan
karena tata kelola
organisasi yang
kurang mendukung
Low
NPL
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Kol 3-5
AMD
Potential Problem :
1. Proses berulang mengakibatkan inefisiensi dari sisi waktu dan effort
2. Transfer penyelesaian kredit mengakibatkan accountability atas kredit bermasalah menjadi kabur. dalam arti penyelesaian
kredit bermasalah untuk konsumer/komersial berpotensi saling lempar tanggung jawab (ex; kredit rumah bersubsidi
bermasalah, ketika kol 3 lewat karena penanganan yang kurang baik sehingga sampai kol 5 tidak tertangani bagaimana
KPI-nya?padahal di kol 2 sdh bisa diantisipasi)
Alternati
ve
solution
Kredit
Konsumer
CCRD
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Kredit
Komersial
AMD
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Objek Penyelesaian
Kredit Bermasalah
Kredit Konsumer (Subsidi)
Kredit Komersial (NonSubsidi)
Konsep Desain
Organisasi
Pembagian tugas
berdasarkan tingkat KOL
Tidak melihat objek kredit
Dir..
AM
D
CCR
D
1. Apakah proses
penyelesaian kredit
bermasalah sama ?
2. Apakah kompetensi SDM
yang dibutuhkan untuk
setiap jenis debitur
(consumer atau komersial)
sama atau terdapat
perbedaan khusus dalam
menangani keduanya?
Note : Apabila jawaban no 2
adalah tidak sama meskipun
nomor 1 sama maka
pembagian tugas tidak
seharusnya didasarkan pada
proses tetapi pada jenis
customer.
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Kol 3-5
AMD
Potential Problem : workload bagian AMD akan menjadi sangat besar ketika proses penyelesaian
di CCRD banyak yang suffered
Kredit
Konsumer
Restrukturi
Penyelesai
CCRD
Pembinaan
Collection
sasi
an
Alternati
ve
solution
Kredit
Komersial
AMD
Pembinaan
Collection
Restrukturi
sasi
Penyelesai
an
Kesimpulan
Sebaiknya pembagian kerja didasarkan pada segmen
pasar (bukan produk)
KPI menjadi lebih jelas (accountability)---end to end
process jadi tanggung jawab satu unit kerja
Pengembangan SOP dapat dilakukan sendiri sesuai
kondisi segmen pasar yang ditangani (lebih fleksibel)
Perimbangan beban kerja dapat diatur melalui
perimbangan sumber daya yang menjadi tanggung
jawab masing-masing divisi