Anda di halaman 1dari 11

Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan III
Fajrin Nirwan Shiddiq Salasiwa
201210360311096
M. Zaki Mubarak
201210360311007

MUHAMMADIYAH SEBAGAI
GERAKAN POLITIK
Muhammadiyah sebagai gerakan politik

(political movement) maksudnya adalah


pergumulan dan keterlibatan muhammadiyah di
kancah perpolitikan bangsa Indonesia sejak
zaman penjajahan hingga zaman sekarang ini.
Bentuk keterlibatan politik muhammadiyah
sekarang ini adalah high politics, yakni lebih
mengedapankan moral daripada sekedar
memperoleh kekuasaan sebagaimana umumnya
perjuangan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
low politics (politics praktis kepartaian).

Pengertian Politik
David Easton menyatakan politik tidak lain

dari pada bagaimana mengalokasikan sejumlah


nilai yang otoritatif bagi sebuah masyarakat.
Didalam konsep islam, politik (siasah) memiliki
banyak arti antara lain; kegiatan mendidik,
memimpin, mengurus, menjaga kepentingan,
menyuruh melakukan kebaikan, menjalankan
tugas dan sebagainya. Semua itu bertujuan
untuk mendatangkan kebaikan dan manfaat
kepada masyarakat.

PERGUMULAN MUHAMMADIYAH
DALAM BERPOLITIK
Sejak berdirinya tahun 1912, Muhammadiyah bukan

partai politik
Dengan kata lain perjuangan politik muhammadiyah
didasarkan pada dua prinsip . pertama,
muhammadiyah memerlukan saluran aspirasi politik
dan ini dilakukan diluar organisasi muhammadiyah.
Kedua, penyaluran aspirasi politik melalui partai
islam harus dilakukan dengan tujuan kemenangan
islam dan umatnya secara keseluruhan. Karena itu
upaya untuk melibatkan dan memberdayakan
seluruh kekuatan islam merupakan suatu
keniscayaan.

Perkembangan Politik
Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah itu

mencakup seluruh bidang kehidupan,


termasuk bidang politik. Politik dan partai
politik itu berbeda.
Secara historis, politik yang melekat pada
muhammadiyah adalah politik kebangsaan
yang sering disebut dengan politik amar
maruf nahi munkar (mengajak ke kebaikan
dan mencegah kemungkaran).

LANDASAN OPERASIONAL
POLITIK MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara merupakan salah satu aspek


dari ajaran islam dalam urusan keduniawian (al-umur addunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan
dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang
utama
Muhammadiyah meyakini bahwa Negara dan usahausaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara,
baik melalui perjuangan politik maupun melalui
pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan
wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun
kahidupan untuk terwujudnya Baldatun thoyyibatun
warabbun ghafur.

Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak

mempunyai hubungan organisatoris dengan


kekuatan-kekuatan politik atau organisasi
manapun. Muhammadiyah senantiasa
mengembangkan sifat positif dalam
perjuangan politik dan menjalankan fungsi
kritik sesuai dengan prinsip amar maruf
nahimunkar demi tegaknya system politik
kenegaraan yang demokratis dan
berkeadaban.
Muhammadiyah memberikan kebebasan
kepada setiap anggota perserikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan
politik susuai hati nurani masing-masing.

KEBEBASAN BERASPIRASI POLITIK

DALAM POLITIK PRAKTIS


Muhamadiyah meminta kepada segenap
anggotanya yang aktif dalam politik untuk
benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan
politik secara sungguh-sungguh dengan
mengedepankan tanggung jawab (amanah),
ahklak mulia (akhlak karimah), keteladanan
(uswah khasanah), dan perdamaian (islah).

Metamorfose sikap politik Muhammadiyah


Tahun 1912-1926, Muhammadiyah dinyatakan bukan sebagai organisasi politik,

meskipun banyak anggota Muhammdiyah yang menjadi anggota dan aktif


dalam organisasi Budi Utomo, Sarikat Islam, Partai Sarikat Islam Indonesia.
Tahun 1927-1938, Muhammadiyah memantapkan diri sebagai organisasi islam
amal. Anggota Muhammadiyah yang memsuki Partai Sarikat Islam Indonesia
(PSII) terkena disiplin organisasi, tidak boleh merangkap keanggotaan dengan
Muhammadiyah.
Tahun 1942-1945, Muhammadiyah bersama dnegan organisasi-organisasi islam
mendirikan Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) dan Muhammadiyah sebagai
organisasi, tetap tidak merupakan bagian dari majelis ini.
Tahun 1945-1960, pada tahun 1945 MIAI akhirnya berubah menjadi Majelis
Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI) dan Muhammadiyah sebagai anggota
istimewa dinyatakan sebagai bagian structural dari partai itu. Pada tahun 1950,
Muhammadiyah tidak lagi menjadi anggota istimewa MASYUMI.
Tahun 1965-1971, Muhammadiyah dinyatakan oleh pemerintah sebagai
organisasi masyarakat (Ormas) yang berfungsi politik riel.
Tahun 1971-sekarang, dalam bidang politik muhammadiyah berusaha sesuai
dengan khittah (garis) perjuangannya dengan dawah amar maruf nahi
munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus
dapat membuktikan baik secara teoritis konseptual, secara operasional, secara
riel bahwa ajaran islam mampu mengatur masyarakat Indonesia sesuai dengan
UUD1945.

Tahun 1945-1960, pada tahun 1945 MIAI akhirnya

berubah menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia


(MASYUMI) dan Muhammadiyah sebagai anggota
istimewa dinyatakan sebagai bagian structural dari partai
itu. Pada tahun 1950, Muhammadiyah tidak lagi menjadi
anggota istimewa MASYUMI.
Tahun 1965-1971, Muhammadiyah dinyatakan oleh
pemerintah sebagai organisasi masyarakat (Ormas) yang
berfungsi politik riel.
Tahun 1971-sekarang, dalam bidang politik
muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittah (garis)
perjuangannya dengan dawah amar maruf nahi munkar
dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya,
Muhammadiyah harus dapat membuktikan baik secara
teoritis konseptual, secara operasional, secara riel bahwa
ajaran islam mampu mengatur masyarakat Indonesia
sesuai dengan UUD1945.

. HIGH POLITICS DAN LOW POLITICS


Yang dimaksud dengan High politics bukan politik
tinggi, tetapi politik yang luhur, adiluhung dan
berdimensi moral etis. Sedangkan low politics
bukan berarti politik rendah, tetapi politik yang
terlalu praktis dan seringkali cenderung nista.
Bila sebuah organisasi menunjukkan sikap yang
tegas terhadap korupsi, mengajak masyarakat
luas untuk memerangi ketidakadilan,
menghimbau pemerintah untuk terus
menggelindingkan proses demokratisasi dan
keterbukaan, maka organisasi tersebut sedang
memainkan high politics.

Anda mungkin juga menyukai