Anda di halaman 1dari 20

BIOTEKNOLOGI

ENERGI
Kelompok 5
Hera herlianti
Hilda Triana M.S
Imat lisnawati
Kiki sakinah

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari


pemanfaatan makhluk hidup. Selain dalam proses
menghasilkan barang dan jasa bioteknologi juga
bermanfaat sebagai sumber energi.

Beberapa sumber energi yang digunakan manusia di antaranya


adalah batubara, minyak bumi, dan gas alam. Sumber energi tersebut
disebut bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil merupakan sumber
energi yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang ada dalam
kerak bumi sehingga tidak dapat diperbaharui karena dibutuhkan
waktu jutaan tahun untuk menghasilkannya.
Sumber energi lainnya seperti matahari, angin, aliran air, kayu,
dan panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui.
Sumber energi tersebut dapat terbentuk kembali secara alami
dalam waktu-waktu tertentu.

CONTOH BIOTEKNOLOGI ENERGI

1. BIOMASSA
Biomassa adalah bahan organik yang terbuat dari tumbuhan atau hewan
dan berasal dari residu pertanian dan kehutanan, kota dan limbah industri dan
perairan darat dan tumbuh tanaman khusus untuk keperluan energi. Salah
satunya adalah pengembangan mikroalga sebagai salah satu sumber biomasa
masa depan.

Terdapat dua proses yang paling menentukan dalam proses bioteknologi


mikroalga yaitu kultivasi serta pemanenan mikroalga. Metode yang umum
digunakan dalam proses kultivasi mikroalga. Metode tersebut adalah sistem
open raceway pond dan sistem closed photobioreactor.

Gambar Raceway open pond dilapangan

Gambar Instalasi tubular photobioreactor


Gambar Instalasi flat photobioreactor

2. BIO-ETANOL

Bio-etanol adalah bahan bakar berbasis alkohol yang terbuat dari


gula dan pati ditemukan dalam jagung, sorgum biji-bijian dan gandum
oleh fermentasi dan proses penyulingan.

Bahan Baku Bioetanol


Bahan berpati, singkong, atau ubi kayu, ubi jalar, tepung
sagu, biji jagung, biji sorgum,gandum kentang, ganyong,
garut, umbi dahlia, dan lain-lain.

Bahan bergula, berbentuk molasess (tetes tebu), nira


tebu, nila kelapa, nila batang sorgum manis, nira aren
(enau), nira nipah, gewang, nira lontar dan lain-lain.

Bahan berselulosa, berupa limbah logging,limbah


pertanian seperti jerami padi, ampas tebu, jenggel (tongkol)
jagung, onggok (limbah tapioka), batang pisang, serbuk
gergaji (grajen) dan lain-lain.

3. BIOGAS
Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahanbahan organik oleh
bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri
anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4)
sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan
hidrogen sulfida.

4. Sel Surya (Solar Cell)


Mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan
Photovoltaic (PV) cell, atau sering disebut solar cell atau sel surya. Proses
perubahan energi matahari menjadi listrik yaitu Ketika

cahaya

matahari

melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi elektron pada komponen


panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga
dihasilkan listrik

yang selanjutnya dialirkan dan disimpan pada baterai

sehingga dapat digunakan pada saat mendung atau malam hari.

Tenaga air
(hydropower)
Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi
kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan listrik.
Siklus

air

dari

hydropower

diawali

adanya

evaporasi

atau

penguapan air yang kemudian membentuk awan dan hujan. Air


hujan yang terdapat pada dataran tinggi, selanjutnya mengalir ke
daerah yang lebih rendah melalui sungai.

6. Pembangkit Listrik Tenaga


Angin (Wind Power)
Ada

dua

jenis

pembangkit listrik tenaga


angin

yang

saat

dikembangkan,
pembangkit

listrik

ini
yaitu:

tenaga

angin yang dibangun di


daratan

dan

dibangun di pantai.

yang

Keuntungan menggunakan Bioteknologi Energi

Pemanfaatan Biodiesel Dari Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Alternatif


Pengganti Minyak Solar Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah bahan bakar dari
sumber hayati.
Panel Surya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu menghasilkan
energi cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan.
Hydropower dapat menghasilkan energi yang besar, membutuhkan biaya yang
sedikit, dan sedikit menghasilkan emisi CO2.
Wind Power cara mengasilkan listrik bebas polusi.

Kekurangan menggunakan Bioteknologi Energi


Panel surya membutuhkan sistem penyimpanan listrik dan komponen pada panel surya ini
termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga harus didaur ulang dengan benar setelah
pemakaian selama 20-25 tahun.
Menggunakan hydropower banyaknya tanah yang terganggu dan pengalihan tempat
tinggal penduduk, menyumbang emisi metana (CH4) yang dilepaskan di udara akibat
terurainya organisme yang mati dalam air, dan mengganggu ekosistem air di daerah muara.
Dengan Wind Power menggunakan biaya yang cukup besar dan keberadaan angin harus
cukup besar dan stabil dan pembangkit listrik harus dibangun di tempat yang jarang
penduduknya.

(
Kamsahamnida )

Anda mungkin juga menyukai