Anda di halaman 1dari 40

Penanggulang

an Gizi Buruk
TRI N HATALA, S.KEP.,NS

Pengertian Gizi Buruk


Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang
yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah
standar. Gizi buruk masih menjadi masalah yang
belum terselesaikan sampai saat ini. Gizi buruk
banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun
(balita).
Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah
garis merah adalah keadaan kurang gizi tingkat
berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dari makanan sehari-hari dan
terjadi dalam waktu yang cukup lama ( WHO,
2015)

Program-program pencegahan dan


penanggulangan gizi buruk
Kesehatan dan gizi merupakan faktor yang sangat penting untuk menjaga kualitas
hidup yang optimal. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi
seseorang. Kondisi status gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat
gizi yang akan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai tingkat
kesehatan optimal.

Angka kematian bayi dan balita di Indonesia adalah


seperempatnya sejak tahun 1990, namun laporan terbaru
menunjukkan bahwa sebanyak 134.000 anak-anak di bawah usia
lima tahun meninggal dunia setiap tahunnya, dimana hal tersebut
terutama disebabkan oleh masih adanya permasalahan kesehatan
dan gizi.

Pemerintah membuat program-program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk antara


lain :

1. Pemerintah Siapkan Taburia


Direktur Bina Gizi, Ditjen Gizi dan Kesehatan Ibu & Anak (KIA)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Minarto mengatakan, ang
garannya meningkat karena cakupan pemberian bubuk makanan
balita tersebut diperluas dari tiga provinsi di sembilan
Suplementasi lewat Taburia adalah solusi jangka pendek untuk
mengatasi kekurangan nutrisi. Idealnya, tetap melalui perubahan pola
makan menjadi lebih seimbang dan beragam, kata dr Minarto.
Suplemen Taburiamengandung vitamin dan mineral. Cara pakainya
relatif lebih gampang, tinggal ditaburkan ke atas makanan. Taburia
berupa serbuk tabur mengandung 12 vitamin dan empat mineral
penting, yakni yodium, selenium, seng dan zat besi. Seluruhnya
merupakan nutrisi pokok yang dibutuhkan dalam masa tumbuh
kembang anak yang berusia antara 6-24 bulan. Selain harus segera di
santap sampai habis, Taburia sebaiknya tidak dicampur dengan
makanan panas karena lemak yang menyelubungi zat besi bisa rusak
sehingga memicu rasa tidak enak.

Suplemen Taburia

2.

Program Positive Deviance

Positive Deviance (PD) atau penyimpangan positive adalah sebuah


program baru di dalam dunia kesehatan, yang bertujuan untuk
menangani kasus gizi buruk atau gizi kurang bagi anak-anak Balita yang
ada di seluruh Indonesia.
konsep pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat secara penuh untuk
mengatasi masalah gizi buruk, sangat jauh berbeda dengan program
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dikembangkan oleh
pemerintah.
Program PMT sangat tidak efektif karena masyarakat tidak dilibatkan
secara penuh dalam program tersebut, bahkan cenderung membuat
masyarakat manja dan memiliki ketergantungan sangat tinggi terutama
bagi keluarga penderita gizi buruk. Di samping itu juga, program PMT
sangat mubazir dalam hal pembiayaan, karena semua keluarga
penderita gizi buruk selalu berharap untuk mendapat bantuan. Itu
sebabnya program PD perlu mendapat perhatian pemerintah (Depkes)
untuk diadopsi dalam rangka mengatasi gizi buruk di masyarakat.

Penanggulangan Gizi
Buruk
a.

Upaya Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif

- Penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk.


- Perawatan balita gizi buruk
- Pendampingan balita gizi buruk pasca perawatan

Upaya Kesehatan
Promotif dan Preventif
1. Pendidikan (penyuluhan) gizi melalui
promosi kadarzi
2. Revitalisasi posyandu.
3. Pemberian suplementasi gizi.
4. Pemberian MP ASI bagi balita gakin

Kerangka Kerja Pencegahan Dan


Penanggulangan Gizi Buruk
Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi
Komponen SKPG:
1. Keluarga
2. Masyarakat dan Lintas Sektor
3. Pelayanan Kesehatan

10

Peran Keluarga:
1. Penyuluhan/Konseling Gizi: a. ASI eksklusif dan MP-ASI; b.
Gizi seimbang;
2. Pola asuh ibu dan anak
3. Pemantauan pertumbuhan anak
4. Penggunaan garam beryodium
5. Pemanfaatan pekarangan
6. Peningkatan daya beli keluarga miskin
7. Bantuan pangan darurat: a. PMT balita, ibu hamil, b.
Raskin

11

Peran Masyarakat dan Lintas Sektor


1. Mengaktifkan Posyandu: SKDN
2. Semua balita mempunyai KMS,
3. Penimbangan balita (D),
4. Konseling,
5. Suplementasi gizi,
6. Pelayanan kesehatan dasar
7. Berat badan naik (N) sehat
dikembalikan ke peran keluarga
8. BB Tidak naik (T1), Gizi kurang
diberikan PMT Penyuluhan dan Konseling
9. Berat badan Tidak naik (T2), BGM, Gizi
buruk, sakit, dirujuk ke RS atau Puskesmas

12

Peran Pelayanan
Kesehatan
1. Mengatasi masalah medis yang mempengaruhi gizi
buruk
2. Balita yang sembuh dan perlu PMT, perlu
dikembalikan ke Pusat Pemulihan Gizi untuk diberikan
PMT
3. Balita yang sembuh, dan tidak perlu PMT,
dikembalikan kepada masyarakat

13

Tujuan Penanggulangan
Gizi Buruk
Tujuan Umum:
Menurunnya prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) menjadi
setinggi-tingginya 15 % dan gizi buruk menjadi setinggitingginya 2,5 % pada tahun 2014.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui
penimbangan balita di Posyandu, Puskesmas dan jaringannya.
2. Meningkatnya cakupan suplementasi gizi terutama pada
kelompok penduduk rawan dan keluarga miskin.
3. Meningkatnya jangkauan dan kualitas tata laksana kasus
gizi buruk di Rumah Tangga, Puskesmas dan Rumah Sakit.
4. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga
dalam menerapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
5. Berfungsinya Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi
(SKPG).

14

Strategi Pencegahan Dan Penanggulangan Gizi Buruk

1. Mengembalikan fungsi posyandu dan meningkatkan kembali partisipasi masyarakat


dan keluarga dalam memantau, mengenali dan menanggulangi secara dini gangguan
pertumbuhan pada balita utamanya baduta.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM puskesmas beserta jaringannya
dalam tatalaksana gizi buruk dan masalah gizi lain, manajemen laktasi dan konseling
gizi.
3. Menanggulangi secara langsung masalah gizi yang terjadi pada kelompok rawan
termasuk keadaan darurat melalui suplementasi zat gizi mikro, MP-ASI, makanan
tambahan dan diet khusus
4. Mewujudkan keluarga sadar gizi melalui advokasi, sosialisasi dan KIE gizi seimbang.
5. Mengoptimalkan surveilans berbasis masyarakat melalui SKDN, Sistem Kewaspadaan
Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) Gizi Buruk, dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG), untuk meningkatkan manajemen program perbaikan gizi.
6. Mengembangkan model intervensi gizi tepat guna yang evidence based.
7. Menggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan masyarakat beserta
swasta/dunia usaha dalam memobilisasi sumberdaya untuk penyediaan pangan di
tingkat rumah tangga, peningkatan daya beli keluarga, dan perbaikan pola asuhan gizi
keluarga.

15

Salah Satu Program


Penanggulangan Gizi Buruk
Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu
komponen penting Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
dan program yang dirancang oleh pemerintah. PMT
sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif,
rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan
merupakan salah satu bentuk kegiatan pemberian gizi
berupa makanan dari luar keluarga, dalam rangka program
UPGK. PMT ini diberikan setiap hari, sampai keadaan gizi
penerima makanan tambahan ini menunjukkan perbaikan
dan hendaknya benar-benar sebagai penambah dengan
tidak mengurangi jumlah makanan yang dimakan setiap
hari dirumah. Pada saat ini program PMT tampaknya masih
perlu dilanjutkan mengingat masih banyak balita dan
anak-anak yang mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk.

16

Tujuan Pemberian
Makanan Tambahan
Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk
memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi
yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria
anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik
timbangannya serta yang berat badannya pada KMS
terletak dibawah garis merah. Bahan makanan yang
digunakan dalam PMT hendaknya bahan-bahan yang ada
atau dapat dihasilkan setempat, sehingga kemungkinan
kelestarian program lebih besar. Diutamakan bahan
makanan sumbar kalori dan protein tanpa
mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padipadian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran
hijau, kelapa dan hasil olahannya

17

Beberapa Pengertian Berkaitan Dengan Pemantauan dan


Pertumbuhan :
1. Pemantauan Pertumbuhan :
adalah kegiatan memantau pertumbuhan balita yang
dilakukan secara terus menerus dan teratur untuk
mengetahui secara dini adanya gangguan keseimbangan
gizi pada anak sehingga dapat dilakukan tindakan
penanggulangan dengan segera guna mencegah
memburuknya status gizi balita.
Tujuan Pemantauan Pertumbuhan :
1. Mencegah memburuknya keadaan gizi.
2. Meningkatkan keadaan gizi.
3. Mempertahankan keadaan gizi yang baik.
18

2. Pertumbuhan :
Kata Pertumbuhan sering dikaitkan dengan Perkembangan
TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh dari waktu ke waktu, contoh :
- BB : ringan berat
- TB : pendek tinggi
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh, yaitu :
pendengaran, penglihatan, kecerdasan, dan tanggung jawab.
Contoh :
- Seorang anak dari hanya mampu berbaring mampu
berjalan Tidak dapat berbicara mampu berbicara.

PERTUMBUHAN

: Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu

PERKEMBANGAN

: Bertambahnya fungsi tubuh.


19

3. Pemantauan Pertumbuhan Balita :


Semua informasi dan data yang diperlukan untuk
pemantauan pertumbuhan bersumber dari hasil
penimbangan balita setiap bulan di Posyandu.
pada KMS dinilai BB : Naik atau Tidak naik.
Ada 3 (tiga) kegiatan penting dalam pemantauan
pertumbuhan :
1. Ada kegiatan penimbangan balita yang dilakukan
terus menerus.
2. Ada kegiatan pengisian data berat badan balita
ke dalam KMS.
3. Ada penilaian Naik atau Tidak naik berat
badan balita sesuai dengan garis pertumbuhannya
20

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA
Plot BB di KMS
Ke posyandu

Ditimbang

Tumbuh
baik

Naik

Lakukan
tindakan

Tidak
naik

Lakukan
Konfirmasi

BGM

Bagaimana BB
anak ?
Dinilai perkembangan
BB-nya
21

4. Status Gizi Dalam Pemantauan Pertumbuhan :


Isitilah Status Gizi dalam pemantauan pertumbuhan ditujukan
untuk menilai perkembangan status gizi anak.
menyimpulkan bahwa keadaan gizi anak :
1. Tetap baik.
yaitu jika berat badan anak dari hasil penimbangan
berturut-turut berada pada jalur pertumbuhannya.
2. Membaik.
yaitu jika berat badan anak dari hasil penimbangan
berturut-turut menunjukkan adanya pengejaran terhadap
jalur pertumbuhan yang normal.
3. Memburuk.
yaitu jika berat badan anak dari hasil penimbangan
berturut-turut menunjukkan adanya peyimpangan terhadap
jalur pertumbuhan yang normal.
22

Perkembangan Status Gizi Anak


Yang Tetap Baik

23

Jalur pertumbuhan
normal anak

Sudah normal dan


perkembangan
status gizi tetap
baik
Membaik

Perkembangan Status Gizi Anak


Yang Membaik

24

Jalur pertumbuhan
normal anak
Memburuk

Memburuk
Jalur pertumbuhan
normal anak

Perkembangan Status Gizi Anak


Yang Memburuk

25

5. Penilaian Status Gizi

Kegiatan penilaian status gizi dilakukan melalui :


1. Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita setiap tahun sekali.
2. Integrasi gizi dalam SUSENAS.
3. Penimbangan bulanan di Posyandu.
4. Penelitian-penelitian.

Status gizi
Status gizi anak (seseorang) pada sutau saat yang didasarkan
pada kategori dan indikator yang digunakan.

Manfaat Penilaian Status gizi


1. Memperoleh gambaran tentang status gizi anak
Apakah perlu intervensi ? Apakah pertumbuhannya normal ?
2. Memperoleh gambaran tentang status masyarakat.
Berapa besaran masalah gizi pada kelompok balita ?
26

Baku Antropometri
INDEKS

(Menurut Standar WHO


NCHS)
ISTILAH
AMBANG
BATAS

BB/U

1. BB Lebih (Over weight)


2. BB Normal (Normal weight)
3. BB rendah (Under weight)
4. BB sangat rendah (severe)

> + 2 SD
2 SD s/d + 2 SD
3 SD s/d < - 2 SD
< - 3 SD

TB/U
PB/U

1. TB Jangkung (Tall)
2. TB Normal (Normal weight)
3. TB pendek (stunted)
4. TB sangat pendek (severe s)

> + 2 SD
2 SD s/d + 2 SD
3 SD s/d < - 2 SD
< - 3 SD

1. Gemuk (Fatty)
2. Normal (Normal)
3. Kurus (wasted)
4. Sangat kurus (severe
wasted)

> + 2 SD
2 SD s/d + 2 SD
3 SD s/d 2 SD
< - 3 SD

BB/TB
BB/PB

27

6. Pertumbuhan dan Gizi Seimbang

Pertumbuhan merupakan gambaran keseimbangan antara ASUPAN


dengan KEBUTUHAN zat gizi seorang anak yang sedang dalam
proses tumbuh.

Gangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat maupun


dalam waktu yang cukup lama.
Penurunan berat badan merupakan gambaran adanya gangguan
pertumbuhan dalam waktu singkat.
Hambatan pertambahan tinggi badan merupakan gambaran
adanya gangguan pertumbuhan dalam waktu yang cukup lama.

Gizi baik, jika asupan SAMA dengan kebutuhan

Gizi kurang, jika asupan LEBIH KECIL dari kebutuhan

Gizi lebih, jika asupan LEBIH BESAR dari kebutuhan


28

DIPERLUKAN UNTUK

GIZI SEIMBANG

Pertumbuhan

Perkembangan
Kecerdasan
Pemeliharaan
kesehatan
Aktivitas dan
Lain-lain
29

Tanda-tanda Umum Gangguan Gizi dan Langkah-langkah


Penanggulangan
1. Masalah Kurang Energi Protein (KEP)
- Tanda-tanda Anak KEP :
1. Berat badan anak pada KMS berada di bawah garis merah.
2. Tubuh anak (termasuk orang dewasa) tampak sangat kurus.
3. Tubuh bayi yang baru lahir tampak sangat kecil.
- Macam-macam penyakit akibat KEP tingkat berat :
Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmic - kwashiorkor
- Upaya pencegahan & langkah awal penanggulangan :
ibu disarankan untuk :
1. Selalu ASI ekslusif.
2. Memberikan MP ASI sejak usia 6 bulan.
3. Memberikan ASI terlebih dahulu, baru kemudian MP ASI
4. Dll.
30

2. Masalah Kurang Vitamin A (KVA)


- Tanda awal KVA
Rabun senja : penglihatan menjadi gelap pada senja hari,
- Langkah awal penanggulangan KVA :
1. Semua anggota keluarga mengkonsumsi bahan makanan yang
banyak mengandung vitamin A.
sayuran daun hijau, buah berwarna, dan lauk hewani.
2. Bayi (umur 6 11 bulan) diberi 1 (satu) kapsul vitamin A
warna biru.
3. Anak balita (umur 1 4 tahun) diberi 1 (satu) kapsul vitamin A
warna merah setiap 6 bulan sekali ( Februari dan Agustus)
4. Ibu nifas diberi 2 kapsul vitamin A warna merah, yaitu : segera
setelah melahirkan 1 kapsul, dan 1 kapsul lagi pada hari
berikutnya.

31

3. Masalah Anemia Gizi Besi (AGB)

- Anemia Gizi Besi adalah penyakit dimana kadar Haemoglobine (Hb)


dalam darah kurang dari normal.
- Tanda awal Anemia Gizi Besi :
1. Tanda tanda umum :
pucat pada bibir, lidah, dan kelopak mata, lesu, letih, lemah,
cepet mengantuk, sering pusing, mata berkunang-kunang, dsb
2. Bagi pekerja produktivitasnya menurun.
3. Bagi anak-anak kemampuan belajarnya menurun.
4. Bagi ibu hamil
mata berkunang-kunang, badan lesu, cepat lelah, dsb.
- Langkah awal penanggulangan Anemia Gizi Besi :
1. Banyak mengkonsumsi lauk hewani, kacangp-kacangan, sayuran
daun hijau.
2. Ibu hamil, Ibu menyusui, dan WUS minum tablet tambah darah
3. Balita minum sirop Fe.
32

4. Gangguan Akibat Kekuranan Yodium (GAKY)


- GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh
seseorang kekurangan unsur yodium secara terus-menerus dan
dalam waktu yang cukup lama.
- Salah satu tanda GAKY adalah terjadinya pembesaran kelenjar
thyroid (gondok).
pada tingkat berat dapat mengakibatkan timbulnya KRETIN
- Langkah awal penanggulangan Anemia Gizi Besi :
1. Banyak mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari laut.
2. Selalu menggunakan garam beryodium yang memenuhi syarat
dalam memasak makanan sehari-hari.
3. Penduduk yang tinggal di daerah gondok endemik tingkat berat
dan sedang (terutama Ibu hamil dan WUS) minum kapsul
minyak beryodium. 1 kapsul/tahun.

5. Kegemukan (Obesitas)
- Penampilan sangat gemuk, risiko untuk menderita
penyakit degeratif, misalnya : PJK, Diabetes Mellitus,
dsb.
- Prinsip dasar penanggulangan Obesitas :
1. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sesuai
kebutuhan
batasi konsumsi KH dan kurangi konsumsi lemak
2. Mengurangi makanan selingan dan jajanan.
3. Olah raga secara teratur.
4. Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
tinggi serat.
banyak mengkonsumsi sayuran dan buah.
34

Pencatatan dan Pelaporan Hasil Penimbangan Balita


DATA HASIL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN YANG TERSEDIA DI POSYANDU DAN DESA

Data

POSYANDU

DESA

Jumlah seluruh balita yang ada di


wilayah kerja Posyandu.

Jumlah seluruh balita di desa.

Jumlah seluruh balita yang memiliki


KMS bulan ini di wilker Posyandu.

Rekap jumlah seluruh balita yang


memiliki KMS bulan Ini di Desa

Jumlah seluruh balita yang ditimbang


bulan ini di wilker Posyandu.

Rekap jumlah seluruh balita yang


ditimbang bulan Ini di Desa

N
Jumlah seluruh balita yang ditimbang
atau dalam dua bulan berturut-turut garis
T
pertumbuhannya naik atau tidak naik

Rekap jumlah seluruh balita yang N


atau T dari seluruh Posyandu di
Desa

BG
M

Jumlah seluruh balita yang BB-nya di


bawah garis merah pada KMS

Rekap jumlah seluruh balita BGM


seluruh Posyandu di Desa

Balita yang tidak ditimbang bulan


sebelumnya

Rekap jumlah Balita yang tidak


ditimbang bulan sebelumnya
diseluruh Posyandu di Desa

Balita yang baru pertama kali


ditimbang bulan ini.

Rekap jumlah Balita yang baru


pertama kali ditimbang bulan ini dari
seluruh Posyandu di Desa 35

36

URUTAN IPM DI INDONESIA SEBAGAI BERIKUT:


1.Tahun 1999

= 0,677

2.Tahun 2005

= 0,697

3.Tahun 2006

= 0,711

4.Tahun 2007

= 0,728

METODOLOGI
Pada umumnya untuk mengubah sebuah variabel awal, sebagai contoh x,kepa
Da sebuah indeks bebas antara 0 dan 1 (yang memperbolehkan indeks yang
Berbeda untuk ditambahkan sebagai satu kesatuan),formal yang digunakan
Adalah sebagai berikut:
X indeks = X- min (X)
max(X)-min (X)
Dimana min(X) dan max(X) adalah variabel angka maksimum dan minimum
Yang dapat diperoleh,
37

IPM menggambarkan tiga indikator umum berikut:


Indek Pembangunan Manusia= Indeks Human Development (IHD)
1.Harapan Hidup Indeks = LE-25
85-25
2.Indeks Pendidikan = 2/3 X ALI +1/3 X GER
- Angka melek huruf dewasa = ALR 0
100 - 0
- Gross Enrollment Ratio(GER)= CGER- 0
100 - 0
-GDP Indeks = Log (GD Ppc) log(100)
log(40.000) Log(100)
**LE =Life Expectancy
ALR = Adult Literacy Rate
CGER = Combined gross Enrollment ratio
GDP pc = GDP per capita at PPP in USD
38

Kualitas manusia antara lain ditentukan oleh masukan (intake) gizi :


Anak merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi
masyarakat,karena:
1.merupakan generasi penerus bangsa-----perlu disiapkan dengan
baik kualitasnya
2.Sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental untuk
menunjang
kehidupan dimasa datang ---- perlu kondisi tubuh yang optimal
dan bugar
3.Merupakan perantara dalam penyampaian pesan penyuluhan gizi
pada keluarga
dan masyarakat sekitarnya.

39

Terima Kasih Atas Perhatiannya


Dan
Selamat Belajar

40

Anda mungkin juga menyukai