Virus 3. Influenza
Struktur Virus
Variasi Genetik
Variasi
Genetik
2. Antigenic Shift :
Terjadi perubahan urutan nukleotida pada gen
yang mengkode protein permukaan virus akibat
terjadinya genetic reassotment.
- Keadaan ini menyebabkan perubahan major
pada hemagglutinin atau neuraminidasenya
yang tidak dapat diterangkan melalui mutasi
yang sederhana, tapi mungkin terjadi karena
rekombinasi antara human dan animal strain
dari influenzae virus A.
- Pada setiap varian yang baru, terjadi
penambahan antigen yang baru sedangkan
beberapa antigen yang lama masih tetap
dipertahankan
VIRUS INFLUENZAE
Tipe-tipe Virus Influenza
1. Tipe A : Mutasi spontan
Labil
2. Tipe B : Mutasi jarang
Kurang stabil
3. Tipe C : Mutasi tidak ada
Stabil
Akibat Mutasi
>
>
Variasi
Perubahan Ag
Strain Baru
/
/
<
<
Virulen
Pneumotropik
VIRUS INFLUENZAE
Struktur Antigen
1. Hemaglutinasi Ag (= Virus Ag)
- Protein Murni
- Spesies Spesifik
- Kekebalan
- Sakit
Zat Anti HI & M
Vaksinasi
VIRUS INFLUENZAE
Struktur Antigen
2. Soluble Ag (= CFA)
- RNA
- Group / Tipe Spesifik
- Sakit
Zat Anti
Virus Influenzae dapat menghemaglutinasi Ery
Manusia & Ery Cavia
Virus + Eritrosit
Ery.Vir. Kompleks
Spontan
Tidak perlu dipanaskan 370C
VIRUS INFLUENZAE
Patogenesis
Drop. I. Per Inh
Nasofarings : - Neuramidase
Envelop :- lipida
- H.A
- Enzim neuramidase
. Viskositas
. Merusak Sal.bawah ---- Paru-paru
Paru-paru
Nekrosis
Viremia
Sifat Pneumotropik
Mutasi
Pneumonia
Br. pneumonia
tu Anak-anak
VIRUS INFLUENZAE
Gejala Klinik
- Masa tunas 1 - 2 hari
- Gejala A = B = C
* A lebih berat
* Demam, Sakit kepala, Lesu, Anoreksia,
Sakit otot, Sakit Tulang, Sakit Sendi
Infeksi pada Wanita
Trim. I
Trim. II & III
Trim. IV
Hamil :
: Abortus
: Kelainan saraf
: Ibu dan Anak
VIRUS INFLUENZAE
Diagnosa
1. Isolasi
* BP : Apus / Air cucian tenggorok
* 1-3 hari sebelum / setelah gejala
* Intranasal pada Ferret ---> Gejala
= Manusia
* Intra Amnion Telur berembryo
2. Serologis : * HI
* CFT
VIRUS INFLUENZAE
Epidemiologi
Sporadis
Endemis
Pandemis
Wabah terjadi secara periodik
Tipe A : 2 - 3 tahun
Tipe B : 3 - 6 bulan
1. Bertambahnya orang yang peka (kelahiran)
2. Berkurangnya orang yang kebal (kematian)
3. Bertambahnya orang yang klinis sembuh,
tetapi masih mengandung vir.Influenzae
sepanjang tahun (taa gejala)
Mutasi
VIRUS INFLUENZAE
Pencegahan Vaksinasi
Macamnya : 1. In aktif vaksin :
Sinar UV
560C beberapa menit
Eter & Formalin
2. Live attenuated vaccin
Bahaya : * Mutasi
* Virulensi berubah
VIRUS INFLUENZAE
Pencegahan Vaksinasi
* Hanya mencegah virus tidak menjalar
ke Saluran napas bawah
* Kekebalan Lama kekebalan belum
diketahui
* Vaksinasi dikatakan berhasil :
- Belum mengadakan wabah di
negara yang bersangkutan
- Belum masuk ke negara
bersangkutan
VIRUS INFLUENZAE
Pencegahan Vaksinasi
VIRUS INFLUENZAE
Pusat Influenza Nasional
VIRUS INFLUENZAE
Pusat Influenza Internasional
1. Menentukan tipe virus yang sedang berjangkit
Mempelajari sifat Ag dari sudut :
- Virologi
Epidemiologi
- Socio-Ekonomi
2. Kirim strain baru
* Negara yang mengirim
* Negara tetangga
* Negara anggota
VIRUS INFLUENZAE
REOVIRIDAE
6
3
genus :
Reovirus
Orbivirus
Rotavirus
genus pada pertumbuhan
VIRUS INFLUENZAE
REOVIRIDAE REOVIRUS
-Penyebab peny. sal. cerna, sal. nafas
pada manusia & hewan
- Sindroma klinik : belum jelas
- Mudah diisolasi dari tinja dari pada
dari hidung / tenggorokan
- Tumbuh subur pada biakan ginjal kera
cpe
Reo = Respiratory Enterik Orphan
VIRUS INFLUENZAE
REOVIRIDAE ORBIVIRUS
* Orbi = cincin / lingkaran
* Pertamakali ditemukan oleh Barden dkk
1971
* Berkembangbiak dalam : serangga,
Vertebrata, Tumbuhan
* Pada manusia : demam ringan, sakit
kepala
* Yang paling patogen menyebab Blue
tongue (lidah biru) pada kambing
VIRUS INFLUENZAE
REOVIRIDAE ROTAVIRUS
VIRUS INFLUENZAE
Gambaran Klinik
* Bervariasi : Diare ringan - berat
Dehidrasi
Syok
VIRUS INFLUENZAE
Sifat Rotavirus
* Relatif stabil
* Resisten terhadap pelarutpelarut lipid
* Susah dibiak pada biakan
jaringan
VIRUS INFLUENZAE
Diagnosis Rotavirus
VIRUS INFLUENZAE
Terapi Rotavirus
* Supportif
* Mencegah dehidrasi
mengakibatkan syok