Journal READING
Journal READING
Pendahuluan
Contact Lens-related allergic (CLAC) adalah penyebab umum dari
ketidaknyamanan okular pada pemakai lensa kontak, yang
menyebabkan intoleransi lensa kontak (CL).
Gejala peradangan CLAC : pembentukan papiler, hiperemia
konjungtiva, lendir, dan gatal.
Konjungtivitis alergi (AC) tanpa CL terkait dengan ketidakstabilan air
mata dan mata kering. AC menurunkan densitas sel goblet, yang
mengarah pada ketidakstabilan film air mata.
Karena jaringan konjungtiva terletak berdekatan dengan kelenjar
meibom, CLAC dapat mempengaruhi kelenjar meibom, sehingga
menyebabkan ketidakstabilan air mata.
Tujuan
Mengamati perubahan morfologi kelenjar meibom pasien
dengan Clac dengan menggunakan meibography noncontact
Untuk menilai hubungan antara perubahan morfologi dan
parameter kelopak mata dan air mata.
Pemeriksaan
Slit-lamp baik sebelum dan sesudah fluorescein,
Pengukuran tear film breakup time (BUT),
Meibography,
Produksi air mata dengan Schirmer I test,
Tingkat ekspresi meibum.
Hasil
Rata-rata usia (p = 0.72) dan rasio jenis kelamin (p = 0.50)
tidak berbeda secara signifikan antara empat kelompok.
Pada kelompok CLAC, 16 pasien menggunakan rigid gaspermeable lens dan 48 pasien menggunakan lensa hidrogel
(lensa hidrogel konvensional, n = 8; disposable hydrogel
lenses, n = 40).
Pada kelompok pemakai CL tanpa CLAC, 28 pasien
menggunakan rigid gas-permeabel lenses dan 49
menggunakan lensa hydrogel (lensa hidrogel konvensional, n
= 11; disposable hydrogel lenses, n = 38).
Rata-rata waktu yang memakai CL dengan clac adalah 11,2
8,2 tahun, dan 13,1 7,3 tahun yang tanpa CLAC (p = 0.16)
tabel 1
tabel 2
tabel 3
Keterbatasan penelitian
Tidak mengamati morfologi kelenjar meibom sebelum salah memakai CL atau AC.
Tidak memeriksa apakah mereka yang awalnya memiliki distorsi saluran cenderung
menderita AC.
Tidak meneliti korelasi antara distorsi MG dan baik kualitas atau kuantitas meibum,