KEHAMILAN DENGAN
PREEKLAMSIA
Definisi
Suatu sindrom atau kumpulan gejala dengan karakterisik aktivasi
sistemik sistem pembekuan darah, sehingga terjadi trombosis pada
pembuluh darah berukuran kecil dan sedang di seluruh tubuh.
Trombosis menyeluruh ini dapat mengganggu supply darah ke berbagai
organ dan dapat menyebabkan gagal organ.
Perubahan sistem hemostasis selama kehamilan
Selama kehamilan, kondisi prothrombotik menjadi lebih aktif
dibandingkan fibrinolisis, perubahan ini diduga berperan sebagai
proteksi alami tubuh terhadap perdarahan yang terjadi ketika
persalinan dan sesudah persalinan.
Epidemiologi
Sejak tahun 1901 kondisi thrombohemorragic sudah diamati dan
dilaporkan terjadi pada berbagai komplikasi kehamilan seperti
abruptio placenta, intrauterine fetal death, embolisme cairan
amnion, atau aborsi septik.
Karena definisi yang digunakan di berbagai negara masih berbeda
dan DIC dapat terjadi dalam berbagai tingkat keparahan, maka
menentukan insidensi DIC yang pasti pada wanita hamil masih sulit
dilakukan.
Insidensi DIC pada kehamilan di Negara barat diperkirakan sekitar
3-10 kasus per 100.000 kelahiran. Mortalitas ibu terkait DIC
diperkirakan sekitar 6-24%. Morbiditas maternal yang terkait dengan
DIC pada kehamilan berupa histerektomi postpartum, transfusi darah
masif, dan acute tubular necrosis.
pada
traktus
Pada ibu hamil yang memiliki kelainan yang sering diasosiasikan dengan
DIC, maka sebaiknya pemeriksa melakukan pemeriksaan kulit dengan
teliti. Lesi kulit baru yang berupa petekie, purpura, atau bula hemoragik
Meskipun jarang, tapi kadang dapat ditemukan abdominal compartment
syndrome pada pasien dengan DIC.
Abdominal compartment syndrome kondisi dimana perfusi jaringan
dan fungsi organ terganggu karena meningkatnya tekanan dalam rongga
abdomen, yang kemudian menyebabkan gangguan sirkulasi sistemik.
Gambaran klinis dari abdominal compartment syndrome insufisiensi
kardiovaskular, gagal napas, gagal ginjal, distensi abdomen dan
meningkatnya tekanan intraabdominal. Gejala akan membaik dengan
dekompresi secara surgikal.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium biasanya mencakup parameter untuk
menilai komponen yang terlibat dalam proses prokoagulasi dan
fibrinolitik serta tanda-tanda dari gagal organ.
Penelitiaan
meta-analysis
menunjukkan
pemeriksaan
laboratorium abnormal yang paling sering ditemui pada DIC
adalah
thrombocytopenia,
peningkatan
D-dimer
serta
pemanjangan PT dan aPTT.
Dalam kehamilan normal, waktu PT dan aPTT biasanya
memendek, tetapi tidak signifikan. Pemanjangan waktu PT dan
aPTT ditemukan pada 50-69 % kasus DIC.
Pemanjangan waktu pembekuan dianggap signifikan jika
didapat sesudah test berulang dan nilanya >1,5 x dari normal
untuk PT dan >2,5 x dari normal untuk aPTT.
Hitung Trombosit
Hitung trombosit dapat dilakukan dengan mudah dan merupakan
indicator dari koagulopati konsumtif dengan sensitivitas yang
tinggi tapi spesifisitas yang rendah.
Pada wanita hamil dapat terjadi trombositopenia gestasional
pada trimester ketiga dan dapat mempersulit diagnosis DIC.
Salah satu cara membedakan keduanya adalah dengan melakukan
pemreiksaan hitung trombosit serial.
Jumlah trombosit <100.000 sel / L sugestif bahwa telah terjadi
DIC dan ditemukan pada >90% pasien.
TATALAKSANA
Kunci tatalaksana DIC adalah pendekatan multidisplin dengan melibatkan
dokter anestesi dan hematologist. DIC merupakan komplikasi dari penyakit
lain yang mendahulinya, maka tatalaksana penyakit yang menjadi penyebab
DIC harus diberikan sambil melakukan tatalaksana suportif yang bertujuan
untuk memperbaiki kelainan koagulasi.
Pemberian produk darah
Mencakup transfusi sel darah merah, fresh frozen plasma, dan
trombosit
Pemberian antikoagulan
Antithrombin dapat digunakan sebagai monoterapi pada pasien dengan
DIC obstetric dan dengan konsentrasi antithrombin plasma <70%.