Retinopathy
OS Vitreus Opacity Proliferative
Diabetic Retinopathy
Oleh :
Jeanne Vibertyn R
Pembimbing :
dr. Andi Pratiwi
Supervisor :
dr. Muhammad Abrar Ismail, Sp.M
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
LAPORAN KASUS
TITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Makassar
No. Register : 058916
Tanggal pemeriksaan : 24 Mei 2016
Rumah sakit : RSP
Anamnesis
Keluhan utama : Penglihatan kabur pada mata kiri
Anamnesa terpimpin
Dialami sejak 2 tahun yang lalu, timbul secara
tiba-tiba setelah dipukul cucunya di bagian muka, dan
mengenai mata, semenjak itu pasien mengeluh
penglihatan makin kabur dan silau ketika melihat
cahaya, riwayat mata kanan kabur kurang lebih 3
bulan lalu secara perlahan-lahan dan semakin lama
semakin memberat. Riwayat mata merah tidak ada,
air mata berlebihan tidak ada, kotoran mata berlebih
tidak ada, gatal tidak ada, nyeri tidak ada, silau tidak
ada, rasa mengganjal tidak ada, rasa berpasir tidak
ada, riwayat trauma tidak ada. Riwayat nyeri kepala,
riwayat demam tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALISATA
KU : Sakit Sedang/Gizi
Cukup/Composmentis
Tanda Vital : TD
: 140/90 mmHg
Nadi
: 76x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu
: 36,60C
Foto Klinis
OD
OS
emeriksaan Oftamologic
Inspeksi
PEMERIKSAAN
OD
OS
Palebra
Edema (-)
Edema (-)
lakrimasi (-)
lakrimasi (-)
Silia
Sekret (-)
Sekret (-)
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Bola mata
Normal
Normal
Kornea
Jernih
Jernih
Apparatus
lakrimalis
PEMERIKSAAN
OD
OS
Kesan Normal
Kesan Normal
Iris
Pupil
Bulat, Sentral
Bulat, Sentral
Lensa
Mekanisme muskular
Keruh
Ke segala Arah
Keruh
Ke segala Arah
Pemeriksaa
Oftamologic
PALPASI
Pemeriksaan
OD
OS
Tensi okuler
Tn
Tn
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Massa tumor
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
Glandula
preaurikuler
emeriksaan Oftalmologik
Tonometri
TOD : 16 mmHg
TOS : 15 mmHg
Visus
VOD = 20/30F
= 1/300
SlitVOS
Lamp
SLOD : konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD
normal, iris coklat kripte (+), pupil bulat, sentral, RC
(+), lensa keruh
SLOS : konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD
normal, iris
coklat kripte (+), pupil bulat,
sentral, RC (+), lensa keruh
Pemeriksaan Oftalmologik
Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
OD
OS
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Kornea
Jernih
Jernih
BMD
Normal
Normal
Iris
Coklat, krypte
(+)
Coklat, krypte
(+)
Pupil
Bulat, sentral,
RC (+)
Bulat, sentral,
RC (+)
Lensa
Keruh
Keruh
Funduskopi
Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11.1 gr/dL
13.2017.30
Hematokrit : 34.1 %
40-45
Leukosit
: 9120 L 3.80-10.60
Trombosit : 438.000 L 150.000440.000
GDS : 223 mg/dL 70-110
HbA1c
: 9.2 % 4-6
Resume
Wanita 56 tahun datang ke rumah sakit dengan
penurunan penglihatan pada mata kiri dialami sejak 2
bulan yang lalu, timbul secara tiba-tiba semenjak dipukul
cucunya di bagian wajah. pandangan terasa kabur dan silau
ketika melihat cahaya. Riwayat mata kanan mengalami
penurunan penglihatan secara perlahan-lahan ada sejak 3
bulan yang lalu. riwayat diabetes mellitus (+) diketahui
sejak 10 tahun lalu, berobat dengan insulin, riwayat
hipertensi ada, kurang lebih 5 tahun, tidak berobat teratur.
riwayat pemakaian kacamata (+) kacamata presbiop
Dari pemeriksaan oftalmologi, VOD : 20/30F, VOS : 1/300.
Pada pemeriksaan tonometri, didapatkan TOD = 16 mmHg,
TOS = 15 mmHg. Pada pemeriksaan Slitlamp, SLOD :
konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD normal, iris
coklat kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
Resume
FOD: Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas ,
CDR: 0,3 A/V=2/3, macula reflex fovea (+), retina
perifer tampak mikroaneurisma, retina perifer blot dot
(+), cotton wall spot (+)
FOS : Refleks fundus (+), papil N.II dan CDR sulit
dievaluasi, terdapat neovaskularization of the disc
(NVD), A/V sulit dievaluasi, macula reflex fovea sulit
dievaluasi, retina perifer tampak fibrosis jaringan di
area porus posterior hingga retina perifer, perdarahan
intraretinal ada berupa blot dot hemorrhage
DIAGNOSIS
OD Moderate Non Proliferative
Diabetic Retinopathy
OS Vitreus Opacity Proliferative
Diabetic Retinopathy
Diabetes Mellitus Tipe II
OSD Karatarak Senil Immatur
PENATALAKSANAAN
Regulasi ketat gula darah
Konsul ke bagian endokrin metabolik
OD : Pemeriksaan rutin tiap 6 bulan
OS : Rencana Laser Fotokoagulasi
PROGNOSIS
Quo
Quo
Quo
Quo
ad
ad
ad
ad
Vitam
: Bonam
Sanationam : Dubia et bonam
Visam
: Dubia et malam
Comesticam: Bonam
PEMBAHASAN
Epidemiologi
Pendahuluan
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik degeneratif tersering
dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia.
Diabetes mellitus dapat menyebabkan perubahan pada sebagian
besar jaringan okuler- kornea, glaukoma, palsi otot ekstraokuler,
neuropati saraf optik dan retinopati
Diabetik retinopati merupakan penyulit penyakit diabetes mellitus
yang paling ditakuti
- insidennya yang cukup tinggi
- prognosa yang kurang baik bagi penglihatan
Masalah utama - keterlambatan diagnosis karena sebagian besar
penderita pada tahap awal tidak mengalami gangguan penglihatan
Anatomi
Lapisan Retina
Vaskularisasi Retina
koriokapila
ris
cabangcabang
dari arteri
centralis
retina
Etiologi
Belum diketahui secara pasti
Keadaan hiperglikemik lama
dianggap sebagai faktor risiko utama
Hiperglikemik kronik perubahan
fisiologi dan biokimia endotel
kerusakan endotel pembuluh darah.
Durasi
Khurana A. Disease of Retina. Comprehensive Opthalmology. 4 ed. New Delhi: New Age International (P) Limited; 2007.
Pandelaki K. Retinopati Diabetik. In: Sudoyo A, et al, editor. Ilmu Penyakit Dalam. 5 ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. p. 2400-6.
Asimptomatik
Awal
Mikroaneurisme - penonjolan
dinding kapiler terutama
daerah vena dengan bentuk
berupa bintik merah kecil
yang
terletak
dekat
pembuluh darah terutama
polus posterior
Hard exudate
merupakan infiltrasi
lipid ke dalam retina
Early PDR
Pemeriksaan
Foto Fundus
Flourescein
angiogram
Kontrol
Jenis Diabetik
Disertai
Retinopati
CSME
Normal/ Minimal
NPDR
Mild to Moderate
NPDR
Severe NPDR
Early PDR
High Risk PDR
Interval
Pemeriksaan
yang
disarankan
(Bulan)
Tidak ada
12
Tidak ada
6-12
Ada
Tidak ada
2-4
2-4
Ada
Tidak ada
2-4
2-4
Ada
Tidak ada
2-4
2-4
FOTOKOAGULA
Teknik
Indikasi :
scatter
Retinopati
diabetik
proliferatif dengan high
risk
Neovaskularisasi pada
iris
Pasien
yang
jarang
mengontrol retinopatinya
Sebelum operasi katarak/
capsulotomi
Gangguan ginjal
Ibu hamil
FOTOKOAGULA
Teknik Fokal Koagulasi
Indikasi :
Edema makula
Ditujukan
pada
mikroaneurisma
atau
lesi
mikrovaskular
di
tengah cincin hard
exudates
yang
terletak 500-3000
m dari tengah
FOTOKOAGULA
Grid Fotokoagulasi
Indikasi :
Edema makula
Penggunaan sinar
laser
dimana
pembakaran
dengan
bentuk
kisi-kisi diarahkan
pada
daerah
edema yang difus.
VITREKTOM
Indikasi dilakukan vitrektomi:
Perdarahan vitreus berat dan tidak menghilang (>3
bulan).
Ablasio retina tipe traksi melibatkan atau mengancam
makula.
Ablsio retina tipe campura (traksi dan rhegmatogenosa)
Edema makula difus yang disertai traksi posterior
hyaloidal.
Perdarah vitreus signifikan yang rekuren walaupun telah di
lakukan Fotokoagulasi Panretinal.
Proliferasi fibrovaskular.
Proliferasi fibrovaskular hyaloidal anterior.
Red blood cell- induced (erythroclastic) glaucoma dan
ghost- cell glaucoma.
Neurovaskularisasi
segmen
anterior
dengan
opasitas media yang menghalangi fotokoagulasi
HYPERTENSI RETINOP
Retinopati Hipertensi Derajat II
Faktor
TERIMA