Anda di halaman 1dari 17

dr. Isti I. F. Iman, MSc.

(CM-FM)
Fakultas Kedokteran USU
Departemen IKM/ IKP/ IKK

Studi Kasus Kontrol


Penelitian dengan pendekatan
longitudinal yang bersifat
observasional mengikuti perjalanan
penyakit ke arah belakang
(retrospektif) untuk menguji
hipotesis spesifik tentang adanya
hubungan pemaparan terhadap
faktor risiko di masa lalu dengan
timbulnya penyakit.

Onset of Study

Waktu

Faktor Resiko (+)

Kasus
Faktor Resiko (-)
Faktor Resiko (+)

Kontrol
Faktor Resiko (-)
Lampau

Retrospektif
Sekarang

Kasus - Kontrol
Kelompok Kasus (penderita): kelompok
individu yang menderita penyakit yang
akan diteliti dan ikut dalam proses
penelitian sebagai subjek studi.
Kelompok Kontrol: kelompok individu
yang sehat atau tidak menderita penyakit
yang akan diteliti, tetapi mempunyai
peluang yang sama dengan kelompok
kasus utk terpajan oleh faktor resiko yang
diduga sbg pybb timbulnya penyakit.

Ciri-ciri Penelitian
Retrospektif
Bersifat observasional
Diawali dengan kelompok penderita dan
bukan penderita
Terdapat kelompok kontrol
Kelompok kontrol harus memiliki risiko
terpajan oleh faktor risiko yang sama
dengan kelompok kasus
Membandingkan besarnya pengalaman
kelompok terpajan oleh faktor risiko antara
kelompok kasus dan kelompok kontrol
Tidak mengukur insidensi

Keuntungan
Cocok untuk penyakit yang jarang terjadi
atau penyakit dengan fase laten yang
panjang
Pelaksanaannya relatif lebih cepat
Sample yang dibutuhkan relatif lebih kecil
Biaya penelitian relatif lebih murah
dibandingkan penelitian prospektif
Dpt. memanfaatkan data yg ada (hospital
based)
Kemungkinan utk mengadakan penelitian
thd bbrp faktor yang diduga sebagai
faktor penyebab.

Kerugian
Kesalahan pemilihan kasus yang disebabkan
kesalahan dalam diagnosis.
Kesalahan dalam pemilihan kontrol.
Potensi timbulnya bias (recall bias, rekam
medik yang tidak lengkap)
Validasi data yg diperoleh tidak dapat
dilakukan
Pengendalian terhadap faktor penyerta
(confounding factor) sulit dilakukan.
Perhitungan risiko relatif hanya perkiraan.
Tidak dapat dilakukan untuk evaluasi hasil
pengobatan.

Pengukuran Odd Rasio


Pengukuran Risiko Relatif tidak dapat
dilakukan secara langsung (perkiraan
saja)
Penelitian retrospektif tidak mengukur
insidensi, yang diukur adalah besarnya
pemaparan.

Penyakit

Positif
(Kasus)
Negatif
(Kontrol)
Jumlah

Pemaparan

Jumlah

Positif

Negatif

A+B

C+D

A+C

B+D

A+B+C+
D

A= penyakit (+), pemaparan (+)


B= penyakit (+), pemaparan (-)
C= penyakit (-), pemaparan (+)
D= penyakit (-), pemaparan (-)
Kemungkinan (probability) dari
kasus telah terpapar sebelumnya
(Case Exposure Probability)=
Semua kasus yang terpapar =
A
Semua kasus
A+B

Kemungkinan (probability) dari kasus yang


tidak terpapar sebelumnya (Case
Unexposure Probability)=
Semua kasus yang tidak terpapar =
B
Semua kasus
A+B

Odds Pemaparan pada kasus adalah


Kemungkinan dari kasus yg terpapar
sebelumnya dibagi Kemungkinan dari Kasus
yg tidak terpapar sebelumnya.
Odds Pemaparan pada Kasus =
B
= A

A= penyakit (+), pemaparan (+)


B= penyakit (+), pemaparan (-)
C= penyakit (-), pemaparan (+)
D= penyakit (-), pemaparan (-)
Kemungkinan (probability) dari
Kontrol telah terpapar sebelumnya
(Control Exposure Probability)=
Semua Kontrol yang terpapar =
C
Semua kontrol
C+
D

Kemungkinan (probability) dari Kontrol yang


tidak terpapar sebelumnya (Control
Unexposure Probability)=
Semua Kontrol yang tidak terpapar =
D
Semua Kontrol
C+D

Odds Pemaparan pada Kontrol adalah


Kemungkinan dari Kontrol yg terpapar
sebelumnya dibagi dengan Kemungkinan
dari Kontrol yg tidak terpapar sebelumnya.
Odds Pemaparan pd Kontrol =
D
= C

Odds Rasio = Odds Pemaparan pada Kasus


Odds Pemaparan pada Kontrol
=A
C
B
D
=AxD
BxC
= (penyakit +, pemaparan +) x (penyakit -,
pemaparan -)
(penyakit +, pemaparan -) x (penyakit -,
pemaparan +)

Contoh Kasus: Suatu penelitian tentang

hubungan Karsinoma Paru-paru dengan


rokok yang dilkkn secara retrospektif dgn
mengambil 100 org penderita Ca.Paru
sebagai kasus dan 100 orang dengan
penyakit yg lain yg tidak ada hubungannya
dgn Ca. Paru sbg kelompok Kontrol. Kedua
kelompok disamakan berdasarkan umur,
jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Hasilnya
adl pada kelompok kasus ada 90 org yg
merokok, sedangkan pada kelompok kontrol
terdapat 40 org yg merokok. Berapakah
besarnya risiko bagi perokok terkena
Ca.Paru dibandingkan kel. kontrol?

Penyelesaian
Penyakit

Pemaparan
Merokok

Positif
(Kasus)
Negatif
(Kontrol)
Jumlah

Jumlah

90

Tidak
Meroko
k
10

100

40

60

100

130

70

200

Penyelesaian
Odds pemaparan pada kel. Kasus= 90/10 = 9
Odds pemaparan pada kel. Kontrol= 40/60 =
0.67
Odds Rasio = 9/0.67 = 13.43
Interpretasi:
Risiko kelompok perokok untuk terkena
Ca.Paru adalah 13.4 kali lebih besar
dibandingkan dengan kelompok bukan perokok.

Anda mungkin juga menyukai