Prosedur Analitis
Prosedur Analitis
ANALITIS
Hubungan
yg
ditemukan
Hubungan
yang logis
Pengembangan
ekspektasi
MENGAPA
BEDA?
INDIKASIKAN PERBEDAAN
EKSPEKTASI VS KONDISI
HUBUNGAN YG
DIEKSPEKTASI
MENGAPA
BEDA?
Contoh perbedaan yg bisa diterima:
kenaikan tren belanja hibah di pemprov
akibat perubahan regulasi alokasi belanja
BOS dari pemkab/pemkot ke pemprov
HUBUNGAN YG
DITEMUKAN
Perubahan regulasi
perubahan kebijakan
akuntansi
Transaksi non rutin
Salah saji
Contoh
Pengembangan
Ekspektasi
atas
Pola
Hubungan
yang
Seharusnya
Terjadi
dengan
Menggunakan Data Laporan Keuangan Akrual Basis
Akun
Pendapatan
Pajak
Data yang
digunakan
LO, Neraca
Ekspektasi yang
dikembangkan
Risiko salah saji
Risiko salah
saji
Pendapatan
Pajak
(LO)
=Lebih/kurang saji
Pendapatan Pajak (LRA) Saldoakun Pendapatan
Piutang Pajak Awal Tahun + SaldoPajak
Piutang Pajak Akhir Tahun
PENDAPATAN - LO
Pendapatan LRA TA ybs penerimaan pelunasan
Piutang tahun lalu + Piutang baru TA ybs.
BEBAN PERSEDIAAN - LO
Beban
Persediaan (LO)
PELAKSANAAN PROSEDUR
ANALITIS
10
LRA
Pendapatan
Belanja
Surplus/(defisit)
Pembiayaan
SILPA
450
(0)
450
1.000
1.450
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Neraca
1.000
360
1.360
2.000
640
1.360
100
(30)
1.450
1.520
ANALISIS VERTIKAL LO
Uraian
Persamaan
Uraian
Saldo Anggaran Lebih Akhir adalah
sama dengan Saldo Anggaran Lebih
Awal dikurangi Penggunaan SAL
sebagai penerimaan pembiayaan tahun
berjalan ditambah Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran ditambah Koreksi
Kurang/lebih Kesalahan Pembukuan
Tahun Sebelumnya
Persamaan
Saldo Anggaran Lebih Akhir = Saldo
Anggaran Lebih Awal Penggunaan
SAL sebagai penerimaan pembiayaan
tahun berjalan + Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran + Koreksi
Kurang/lebih Kesalahan Pembukuan
Tahun Sebelumnya
Uraian
Persamaan
Uraian
LRA
DAN
Persamaan
SiLPA di LRA harus sama dengan Saldo SiLPA pada LRA = Saldo Anggaran Lebih
Anggaran Lebih (SAL) akhir pada (SAL) Akhir pada Laporan Perubahan SAL
Laporan Perubahan SAL
SiLPA pada LRA Tahun Sebelumnya
harus sama dengan Penggunaan Silpa
pada Laporan Perubahan SAL harus
sama dengan penerimaan Pembiayaan
Silpa pada LRA harus sama dengan
Saldo Anggaran lebih (SAL) Awal pada
Laporan Perubahan SAL
Persamaan
Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan
Ekuitas harus sama dengan Ekuitas Ekuitas = Ekuitas Akhir pada Neraca
Akhir pada Neraca Tahun Sebelumnya
Tahun Sebelumnya
Surplus/Defisit
pada
Laporan Surplus/Defisit
pada
Laporan
Operasional harus sama dengan Operasional = Surplus/Defisit pada
Surplus/Defisit pada Laporan Perubahan Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas
Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan
Ekuitas harus sama dengan Ekuitas Ekuitas = Ekuitas pada Neraca
pada Neraca
Persamaan
Beban Penyusutan (LO) adalah sama dengan saldo Beban Penyusutan (LO) = saldo Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Tahun berkenaan dikurangi Penyusutan Tahun berkenaan - saldo Akumulasi
saldo Akumulasi Penyusutan tahun sebelumnya ,
Penyusutan tahun sebelumnya
TEKNIK PREDIKTIF
Pengertian:
Dilakukan dengan membandingkan realisasi dan
anggaran akun-akun di laporan realisasi anggaran.
Perbedaan signifikan yang terjadi bisa menjadi
indikasi permasalahan yang seharusnya diungkapkan
pada catatan atas laporan keuangan.
Contoh:
Memprediksi (memperkirakan) belanja pemeliharaan
kendaraan dinas tahun berjalan, dengan melihat data
dan jumlah kendaraan tahun-tahun sebelumnya.
TEKNIK PREDIKTIF
BELANJA PEMELIHARAAN KENDARAAN
BELANJA PEMELIHARAAN
KENDARAAN
TREN
REALISASI
SELAMA
3 TH
ANGGARAN
TA DIAUDIT
VS
TREN JUMLAH
KENDARAAN SELAMA
3 TH
ADA
HUBUNGAN
YG TIDAK
LOGIS?
DALAMI
BELANJA
PEMELIHARAAN
KENDARAAN:
-Penyimpangan
realisasinya
-Salah saji
-Mungkin
bdampak pada
akurasi beban
persediaan
(spare part
kendaraan)
ANALISIS TREND
Dilakukan dengan membandingkan akun yang sama
untuk periode lebih dari dua tahun, sehingga
diperoleh gambaran mengenai kecenderungan dari
suatu akun dalam laporan keuangan pemerintah
daerah.
Contoh:
Prediksi pencapaian pajak daerah pada tahun yang diperiksa
berdasarkan data atau informasi kecenderungan pencapaian
pajak daerah beberapa periode yang lalu.
ANALISIS TREN
PENDAPATAN DAN PIUTANG PAJAK
PAJAK DAERAH
TREN
PENDAPATAN
SELAMA
3 TH
TREN
PIUTANG
SELAMA 3
TH
VS
PENDAPATAN LO DAN
PIUTANG PAJAK DAERAH
ADA
HUBUNGAN
YG TIDAK
LOGIS?
DALAMI
PENDAPATAN LO
DAN PIUTANG
PAJAK DAERAH:
Penyimpangan
penerimaan pajak
Kesalahan
penetapan pajak
Perubahan
regulasi - PBB
Salah saji
Mungkin
berdampak pada
akurasi
penerimaan kas
PEMBATASAN
LINGKUP
1. Hubungan LRA dg LAK
tidak logis krn ada
pendapatan noncash di
LRA dan pengembalian
belanja
2. Tren belanja hibah Pemprov
tidak logis krn perubahan
regulasi transfer dana BOS
ke Pemprov
3. Tren pendapatan dan
piutang pajak tidak logis
karena beralihnya
pendapatan PBB ke
Pemkab/Pemkot
TERIMA KASIH