Anda di halaman 1dari 14

PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA

Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

HIDAYATULLAH
IKHWAL BUDIMAN
IKRAR MAHMUDA
MEGI NANDA
RAHMAT FAJAR
SANDRA PRIMA
WINDY ARIANI
TEGUH SATRIA
YUSEP

PENDAHULUAN
Pengukuran aliran fluida sangat penting dari laju aliran darah di

dalam pembuluh darah manusia sampai aliran oksigen cair dalam


roket.
Dalam hal tertentu pengukuran aliran fluida memerlukan ketepatan
yang sangat tinggi, sedang dalam hal 2 tertentu mungkin
pengukuran kasar saja sudah memadai.
Pada berbagai operasi industri, ketelitian pengukuran berhubungan
langsung dengan laba perusahaan pompa bensin, meteran air.
Cara pengukuran laju aliran tergantung pada jenis kuantitas aliran,
yaitu padat, cair atau gas kasus padat, cocok untuk mengukur laju
aliran massa (the rate of mass flow), sedangkan dalam kasus cair
dan gas, dalam istilah laju aliran volume (the volume flow rate).
Dalam beberapa kasus pengukuran laju penggunaan bahan bakar
cair dalam sebuah roket, dimana perlu mengukur laju aliran
massa cairan dan teknik-teknik khusus tersedia untuk ini.

Continue...

PENDAHULUAN

Laju aliran massa benda padat dalam proses industri, biasanya

benda padat dalam bentuk partikel-partikel kecil.

Dimana M = massa material, L = perpindahan material dan


v = kecepatan alat pembawa barang (conveyor).

M .v
m
L

V Q v.A

m .Q

Laju aliran massa fluida biasanya ditentukan dengan pengukuran


simultan dari laju aliran volume (debit, Q) yang melewati luas
penampang (A) tertentu.

TABUNG PITOT

Merupakan intrumen penyisipan (insertion), yaitu dengan cara

menyisipkan probe kecepatan ke dalam aliran yang diukur.


Kecepatan aliran yang terukur merupakan kecepatan pada satu
titik dari probe pengukuran titik (lokal).
Diciptakan oleh insinyur Perancis (1732) Henri Pitot.
Biasanya untuk aliran sementara, meskipun juga digunakan
pada beberapa instansi untuk mengontrol/memonitor aliran
permanen.
Tabung
Piezometer

Tabung
Pitor
Tekanan
Dinamik

Aliran
4

Ujung yang terbuka akan membawa


sedikit bagian fluida yang
menyentuhnya, kehilangan energi
kinetik dan akan diubah menjadi
pertambahan ukuran dalam tekanan
pada bagian dalam tabung.

Continue...

TABUNG PITOT

Tekanan pada ujung tabung (titik S) disebut dengan tekanan


macet (stagnasi), dimana alirannya diperlambat ke
kecepatan nol.
Tabung Piezometer digunakan untuk mengukur tekanan
statik dan Tabung Pitot untuk tekanan total aliran.
Dengan menerapkan persamaan Bernoulli, aliran
inkompresibel akan didapatkan :
2

Po Vo
P
V

s s
.g 2.g .g 2.g

Vo C. 2.g .h

P P
Vo 2. s o 2.g .h

, Vs = 0

Untuk aliran sebenarnya (nyata) :


Konstanta C adalah koefisien tabung Pitot yang merupakan
faktor koreksi untuk keadaan nyata, karena tidak semua
fluida pada bagian ujung tabung akan diam dimana ada
bagian yang akan slip di sekelilingnya sesuai dengan desain
tabung.

METER RINTANGAN
Peranti ini sering disebut meter tinggi-tekan (head-meter) karena

disini sebagai petunjuk tentang laju aliran digunakan pengukuran


kehilangan-tinggi (head-loss) atau penurunan tekanan (pressure
drop).

v1

v1
p2, T2
p1, T1
1, A1

Aliran inkompresibel ( 1 = 2
2
= ):
A
v2
p1 p2

2, A2

1 2
2
A1

Untuk laju aliran volumetrik :

Qnyata C.Qideal
6

Qideal A2 v2

A2

1 A2 / A1

2
p1 p2

VENTURI
Keunggulan : ketelitian tinggi, penurunan tekanan kecil, tapi mahal

dari segi biaya.

Aliran inkompresibel :

Qnyata K . A2

Aliran

2( p1 p2 )

Aliran kompresibel :
K = koefisien aliran = C.M
M = faktor kecepatan
masuk
Y = faktor muai
k
7

cp
cv

k 1

p
Ya 2
p1

p
1 2
p1
k

k 1 1 p2

p1

Qnyata Y .K . A2 2 1 ( p1 p2 )
M

A
1 2
A1

1 A2
A1

1 A2 p2
A1
p1

NOSEL & ORIFIS


Nosel dan orifis mempunyai penurunan tekanan permanen yang

relatif tinggi tetapi orifis mempunyai biaya yang lebih murah.

1
Aliran

NOSEL

Laju aliran volume untuk aliran


inkompresibel dan kompresibel sama
dengan venturi, tapi dengan Y :

1
Aliran

ORIFIS

A2 p1 p2

Y1 1 0,41 0,35
A

1 k . p1
2

di vena kontrakta

Y2 1 0,333 1,145 2 0,7 5 12 13

pk.pp
1

Y2 dipakai jika
pengambilan tekanan
dari pipa (orifis).

A2
A1

ROTAMETER
Rotatemeter disebut juga meter area variabel.
Aliran masuk melalui bagian bawah tabung
vertikal tirus (tapered) dan menyebabkan bob
atau apung(float) bergerak ke atas.
Bob naik sampai pada titik dimana gaya seret
(drag force) seimbang dengan bobot gaya apung
(buovancy).
Kesetimbangan gaya pada
Bob :
Dengan gaya seret (Fd) :
Fd f gVB B gVB

d
vm

Bob

Tabung
tirus

Aliran
D

f vm2
Fd Cd AB
2

Dimana f dan b = kerapatan fluida dan Bob, VB


= volume total Bob, Cd = koefisien seret, AB =
luas frontal Bob, dan vm = kecepatan aliran rata2
dalam ruang anulus antara Bob dan tabung.

Continue...
Kecepatan aliran:

ROTAMETER

1 2 gV

B
B
vm
1

Cd AB f

1 2 gV

B
B
Q A.vm A.
1

Cd AB f

Dimana luas anulus A = /4 [(D + ay)2 d2] , dengan y jarak


vertikal dari lubang masuk dan a adalah konstanta tirus
tabung.

Dalam praktek, luas anulus


m C1. y ( B f ) B C1 = konstanta
hampir linier untuk dimensi
meter
tabung dan Bob :
Koefisien seret bergantung pada angka Reynolds bacaan tak
bergantung pada viskositas.
Dengan konstruksi Bob khusus, rotameter dapat digunakan
untuk mengkompensasi perubahan densitas fluida.
10

METER TURBIN
Fluida yang mengalir menyebabkan roda

turbin kecil berputar bersama roda.


Sebuah pemungut reluktans (reluctance
pickup) yang terpasang pada bagian atas
meter mendeteksi setiap putaran roda
turbin.
Aliran volumetrik sebanding dengan jumlah
putaran roda, maka keluaran pulsa total
akan memberikan petunjuk tentang aliran
total.

Laju aliran volumetrik : Q f


K

11

f = frekuensi pulsa
K = koefisien aliran

Koefisien aliran bergantung pada laju aliran dan viskositas


kinematik () fluida.

CONTOH SOAL

12

13

14

Anda mungkin juga menyukai