Anda di halaman 1dari 44

KONSOLIDASI

References:

ASTM D2435: Standard Test


Method for One-Dimensional
Consolidation Properties of Soils.
Holtz and Kovacs. (1981). An
Introduction to Geotechnical
Engineering, Chaps 8 and 9.
Braja M Das. (1985) Mekanika
Tanah 1., Bab 7

Settlement:
1.

Elastic/immediate settlement
(SE)

2.

Consolidation settlement (SC)

3.

Secondary settlement (SS)

ST = SE + SC + SS

Penurunan Konsolidasi
Merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat
dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah

Akibat beban luar yang bekerja di


atas tanah jenuh, tekanan air pori
akan naik mendadak.

(beban luar)
Pasir

MAT

Lempung

Pasir

Pada pasir (permeable) air pori


bisa mengalir dengan cepat dan
kenaikan tekanan segera selesai.
Permeabilitas lempung yang
sangat kecil menyebabkan air pori
terjebak dan pelepasan kenaikan
tekanan air pori sangat lambat.
Keluarnya air pori diiringi
pengurangan volume tanah
terjadi penurunan

PEMODELAN KONSOLIDASI PRIMER


Akibat pertambahan beban kenaikan tekanan air pori
Keluarnya air dari pori tekanan air pori kembali lagi (tanah settle)

k e c e p a t a n a ir
d it e n t u k a n p e r m e a b ilita s

S
pegas
(ta n a h )

U 0 +

a ir

S e lu r u h
d ip ik u l a ir

0
S e lu r u h
d ip ik u l T a n a h

Consolidation
Settlement:
1.
2.

Besarnya?
Lamanya?

Proses konsolidasi disipasi tegangan air pori ekses pada lempung jenuh air

Kompresibilitas

Kompresibilit
as

Facts:
Height = 60 m
Girth = 19.6 m
Mass = 14,500 tons
Tilt = 5.5o
Commenced = 1173

Consolidation
Test

Oedometer (consolidometer)
Tujuan utama dari test konsolidasi 1
dimensi adalah untuk mendapatkan
parameter kompresibilitas dari suatu tanah
jenuh sebagai besaran untuk menghitung
magnitud dan kecepatan penurunan dari
suatu struktur.

Type of Oedometer
(consolidation test apparatus)

Drainage from the


bottom porous stone
may be measured or
otherwise controlled

The ring friction is


somewhat less than in
a fixed-ring test

Oedometer (consolidometer)

Data yang
dibutuhkan:
Kadar air dan berat sampel di awal dan
akhir tes
Specific gravity, Gs
Berat kering tanah
Luas sampel A,
Ketinggian sampel h, untuk setiap

Consolidation Settlement
Normally, ratio of
diameter to
height of
specimen is
between 2.5 to 5

h
h0

Basic experimental setup of consolidation cell

Consolidation
Cell

Preparing the specimen

Basic experimental setup of consolidation cell

2 cm-high
6 cm in diameter

Schematic of an fixed-ring
oedometer
EP

Pneumatic
loading

Vertical load
Loading piston
(one unit with the
specimen cap)
LVDT

Load
cell
Porous
stone,
loading

Specimen
( = 60mm; h=20mm)

LCDPT

University of Tokyo, Japan

One Dimension Compression Test


Kawabe, et al (2009)

Test 8: Fujinomori clay


e0 = 1.134
w0 = 42.3 %
LL = 43.6 %
PI = 20.0
b

Axial strain, a (%)

c
d
e
f

10

15
h

30

b-c;f-g;h-i;l-m: 0.05 %/min


a-b;g-h;m-n: 0.005 %/min
c-d;e-f;i-j;k-l: 0.0005 %/min
d-e;j-k: SL for one day

10

100

1000

Effective axial stress, 'a (kPa)

Test 8: Fujinomori clay


e0 = 1.134
w0 = 42.3 %
LL = 43.6 %
PI = 20.0

m
l

1000

500

0
m

25

1500

i
j

20

2000

Effective axial stress, 'a (kPa)

b-c;f-g;h-i;l-m: 0.05 %/min


a-b;g-h;m-n: 0.005 %/min
c-d;e-f;i-j;k-l: 0.0005 %/min
d-e;j-k: SL for one day

10

15

20

Axial strain, a (%)

25

Apakah konsep perhitungan 1D


konsolidasi Terzaghi masih berlaku
pada kasus ini?

30

Penurunan Konsolidasi

Tahapan penurunan:

Penurunan Konsolidasi

Tahapan penurunan:
Tahap I :

Pemampatan awal (initial compression), yang pada umumnya


adalah disebabkan oleh pembebanan awal (preloading).

Tahap II:

Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu periode selama


tekanan air pori secara lambat laun dipindahkan ke dalam
tegangan efektif, sebagai akibat dari keluarnya air dari pori-pori
tanah.

Tahap III:

Konsolidasi sekunder (secondary consolidation), yang terjadi


setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Pemampatan yang
terjadi di sini adalah disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat
plastis dari butir-butir tanah.

Penurunan Konsolidasi
Transfer : variasi tegangan total, tegangan air pori,
dan tegangan efektif

(beban luar)
Pasir

MAT

Lempung

Pasir

Penurunan Konsolidasi
Transfer : variasi tegangan total, tegangan air pori,
dan tegangan efektif

Pada saat t = 0
Pertambahan
tegangan total

Pertambahan
tegangan air pori

Pertambahan
tegangan efektif

Kedalaman

= 0

u=
Kedalaman

Kedalaman

Penurunan Konsolidasi
Transfer : variasi tegangan total, tegangan air pori,
dan tegangan efektif

Pada saat 0 < t <


Pertambahan
tegangan total

Kedalaman

Pertambahan
tegangan efektif

>0

u<

Kedalaman

Pertambahan
tegangan air pori

Kedalaman

Penurunan Konsolidasi
Transfer : variasi tegangan total, tegangan air pori,
dan tegangan efektif

Pada saat t =
Pertambahan
tegangan total

Pertambahan
tegangan air pori

Pertambahan
tegangan efektif

Kedalaman

u=0
Kedalaman

=
Kedalaman

KOMPOSISI TANAH
HUBUNGAN BERAT-VOLUME:

Udara

Va
Vv

Ww

Air

pori

Vw

W
V
Ws

Butiran
Padat

Vs

Angka Pori:

e=

Vv
Vs

Porositas:

n=

Vv
V

Derajat Kejenuhan:

S=

Vw
Vv

Kadar Air:

w=

Ww
Ws

Berat Volume:
Berat Volume
Kering:

W
V
W
d s
V
=

Penurunan Konsolidasi
Analogi Konsolidasi Pada Tanah Jenuh

PEMODELAN KONSOLIDASI PRIMER


Akibat pertambahan beban kenaikan tekanan air pori
Keluarnya air dari pori tekanan air pori kembali lagi (tanah settle)

k e c e p a ta n a ir
d it e n t u k a n p e r m e a b ilita s

pegas
(ta n a h )

U 0 +

a ir

S e lu r u h
d ip ik u l a ir

0
S e lu r u h
d ip ik u l T a n a h

Penurunan Konsolidasi
Uji Konsolidasi 1-D di Laboratorium

PRINSIP PENGUJIAN:
SKALA
UKUR

BEBAN

1. Benda uji diameter 2.5 dan tinggi 1


direndam
2. Pembebanan dilakukan bertahap &
tiap tahap selama 24 jam
3. Setelah 24 jam beban dinaikkan 2 kali
lipat

BENDA
UJI

4. Penurunan akibat tiap tahap


pembebanan dicatat
5. Akhir pengujian berat kering benda uji
ditimbang
6. Perubahan angka pori thd tahap
beban diplot (kurva e vs. log p)

Penurunan Konsolidasi
Kurva e vs. log p

Langkah Pembuatan Grafik:


1. H s

Ws
AG s w

2. Hv = H - Hs

tinggi awal ruang pori

Vv H v A H v

angka pori awal


Vs H s A H s
H1
e1 = e0 - e1
4. e1
Hs
e2 = e1 - e2
H1
5. e 2
Hs

3. e 0

tinggi butiran padat


e0
e1
e2

p1

p2

Contoh 7.1

log p

Sifat Kompresibilitas Tanah


(ditunjukkan oleh kurva hubungan
e dan log p)
Sangat ditentukan
oleh:

Apakah tanah lempung tersebut merupakan


tanah Normally consolidated (NC) atau
tanah Over Consolidated (OC), ditinjau dari
sejarah pembebanannya
Sensitivitas tanah

Tegangan Prakonsolidasi
Untuk mengetahui apakah tanah yang ditinjau
termasuk tanah NC atau OC, perlu terlebih
dahulu diketahui tegangan maksimum prakonsolidasinya.
Cara menentukan tegangan maksimum
pra-konsolidasi:

Test langsung di lapangan


Metode grafis berdasarkan hasil tes
konsolidasi
Dengan perhitungan

Tegangan Prakonsolidasi
Metode grafis yang paling banyak dipergunakan
adalah metode yang diperkenalkan oleh A.
Casagrande (1936):

pc

Penurunan Konsolidasi
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan
Terlalu Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

Penentuan Tekanan Prakonsolidasi (pc):


1.

2.
3.
4.
5.

Dengan melakukan pengamatan secara


visual, tentukan titik a di mana grafik e vs.
log p mempunyai jari-jari kelengkungan
yang paling minimum.
Gambar garis horisontal ab.
Gambar garis singgung ac pada titik a.
Gambar garis ad yang merupakan garis
bagi sudut bac.
Perpanjang bagian grafik e versus log p
yang merupakan garis lurus hingga
memotong
garis ad di titik f.
Absis titik f adalah besarnya tekanan
prakonsolidasi

Penurunan Konsolidasi
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan
Terlalu Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

Kemiringan
kurva
pada
awal
pemampatan terlihat landai adalah
akibat sampel yang mengembang saat
diambil
(terlepas
dari
tekanan
overburden) dan kemudian mendapat
tekanan lagi.

e0
e1
e2

p1

p2

log p

Apabila sampel terus diberi tekanan


sampai lebih besar dari tekanan
overburden, maka perubahan angka
pori akan lebih besar, sehingga kurva e
vs. log p menjadi linear dan memiliki
kemiringan yang lebih tajam.

Penurunan Konsolidasi
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan
Terlalu Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

1. Normally
Consolidated
(NC):
apabila tekanan overburden yang
diterima oleh tanah saat ini
merupakan tekanan maksimum
yang pernah dialami oleh tanah
tersebut

log p

2. Over Consolidated (OC): apabila


tekanan overburden yang diterima
oleh tanah saat ini lebih kecil dari
tekanan maksimum yang pernah
dialami
oleh
tanah
tersebut
(tekanan prakonsolidasi)

Penurunan Konsolidasi
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan
Terlalu Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

Over Consolidation Ratio (OCR):

OCR

pc
p

pc : tekanan prakonsolidasi
p : tekanan efektif overburden saat tanah diuji

log

NC

OC

NC

OC

h
= h = +110 lt

= +3 lt

= + 110 lt = + 150 lt

Log

= + 150 lantai
= h + 110 lantai
= h + 3 lantai
= h

4
3

Normally Consolidated (NC):


max yg pernah terjadi =

sekarang

Overconsolidated (OC)
max yg pernah terjadi >

sekarang

OCR (Overconsolidation Ratio) =

max yg pernah terjadi


sekarang
= h+30 lantai
= h+3 lantai

Consolidation Test Curve

Penurunan Konsolidasi
Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer

V = V0 - V1 = H . A - (H - S) - A = S . A
V = S . A =Vv0 - Vv1 = Vv
Vv

Vv = e . Vs
e
Vs
V
AH
Vs 0
1 e0 1 e0

(1)
(2)

Dari persamaan (1), (2), (3), (4) :

V S.A e.Vs e

(3)

SH
(4)

AH
1 e0

e
1 e0

Persamaan Umum Konsolidasi

Penurunan Konsolidasi
Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer
Lempung Terkonsolidasi Secara Normal (NC)
e

Index pemampatan Cc:

Cc

p p
log 0

p0

SH

Cc

log p
log (p0+p)-log p0

p 0 p

p0

e Cc log

e
1 e0

p p
Cc. log 0
p0
SH
1 e0

Penurunan Konsolidasi
Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer
Lempung Terlalu Terkonsolidasi (OC):
p0+p pc

absis pada garis ab

e = Cs (log (p0+p)-log
p0 )
Cs

SH

Cs. log

p 0 p
p0

1 e0

Cs
Cc

p0+p > pc

p0

pc

log p

SH

Cs. log

pc
p0

1 e0

absis pada garis bc

Cc. log

p c p
pc

1 e0

Penurunan Konsolidasi
Perhitungan Penurunan Konsolidasi Sekunder

C '

e
log

Ss H

t2
t1

C
1 ep

t2

t
e
H.C '.log 2 H
1 ep
t1
1 ep

t2
t1

Perhitungan konsolidasi sekunder sangat penting


untuk semua jenis tanah organik atau anorganik
yang sangat mampu mampat.

ep

t1

C . log

log t

Pada tanah anorganik yang terlalu terkonsolidasi


(OC) index pemampatan sekunder sangat kecil,
hingga penurunan sekunder dapat diabaikan

Penurunan Konsolidasi
Harga Empiris Index Pemampatan (Cc):

Umumnya Cc ditentukan dari kurva hubungan antara angka pori dengan logaritma tekanan
hasil dari uji konsolidasi di laboratorium.
Terzaghi dan Peck (1967):

Cc = 0,009 (LL 10)

lempung undisturbed

Cc = 0,007 (LL 10)

lempung remolded

Hasil Penelitian Lain:


Persamaan
Cc = 0,007 (LL-7)
Cc = 1,15 (e0 0,27)
Cc = 0,30 (e0 0,27)
Cc = 0,0115 wN
Cc = 0,75 (e0 0,5)
Cc = 0,156 e0 + 0,0107

Index Pemuaian (Cs):

Acuan
Skempton
Nishida
Hough

Pemakaian
lempung remolded
semua lempung
tanah kohesif anorganik: lanau, lempung berlanau, lempung
tanah organik, gambut, lanau organik, lempung
tanah dengan plastisitas rendah
lempung

1
1
Cs ( sampai )Cc
5
10

Contoh 7.2, 7.3, 7.4

Anda mungkin juga menyukai