Anda di halaman 1dari 30

BAKTERI:

MORFOLOGI, PERTUMBUHAN,
REPRODUKSI, dan KULTIVASI

RETNO KAWURI
MICROBIOLOGY LAB
Perbedaan Utama Prokaryot dan
Eukaryot
Prokaryot Eukaryot
Organisasi materi genetik dan replikasi
DNA bebas dalam sitoplasma DNA dikandung dalam membran
nukleus. Pada Nukleolus juga ada.
DNA berasosiasi dengan histon- DNA kompleks dengan protein
like protein histon
Mungkin mengandung plasmid Plasmid hanya ditemukan pada
yeast
Divisi sel dengan pembelahan Divisi sel secara mitosis
biner, replikasi aseksual
Perpindahan materi dengan Pertukaran informasi genetik
genetik dapat dengan konjugasi, terjadi selama reproduksi seksual
transduksi dan transformasi
Perbedaan Utama Prokaryot dan Eukaryot
Prokaryot Eukaryot
Organisasi sel

Membran sitoplama mengandung Membran sitoplasma mengandung


hopadoid, teichoic acid dan sterol
lipopolisakarida
Metabolisme energi berkaitan dengan Mitokondria terdapat pada semua
membran sitoplasma kasus
Fotosintesis berhubungan dengan Kloroplast persisten pada alga dan sel
sistem membran vesikel dalam tanaman. Membran interna, RE,
sitoplasma aparat golgi berhubungan dengan
sintesa protein dan sasaran hasil.
Terdapat lisosom dan peroksisom,
sitoskeleton dan mikrotubule
Flagella mengandung suatu protein yg Flagela mempunyai sruktur
disebut flagelin komplekdengan 9+2 mikrotubule
Ribosom-70S Ribosom-80S
Beberapa Ciri G+ dan G-

Ciri Gram + Gram -

Sruktur dinding sel Tebal 15-80 nm, Tipis 10-15 nm,


berlapis tunggal berlapis 3 (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid 4%, Kandungan lipid 22%,
peptidoglikan ada sbg peptidoglikan ada
lapisan tunggal mrp didlm lapisan kaku
komponen utama sebelah dlm,
lebih dr 50% berat jumlahnya sedikit
kering pada bbrp sel, merupakan 10% berat
ada asam tekoat kering, tdk ada asam
tekoat
Kerentanan terhadap Lebih rentan Kurang rentan
penisilin
Beberapa Ciri G+ dan G-
Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan tidak
dihambat oleh zat-zat dihambat dengan dihambat
warna dasar misal nyata
ungu violet

Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada Relatif sederhana


banayak species

Resistensi terhadap Lebih resisten Kurang resisten


gangguan fisik
I . MORFOLOGI BAKTERI

1. Morfologi Kasar Sel Bakteri

Ukuran : satuan um ( mkrometer ) = 10 3 mm

Bentuk :
1. Ellips, bola disebut coccus

2. Batang disebut bacillus ; ujung membulat, meruncing, satu melekat


deangan yang lain sehingga seperti rantai .

3. Spiral ( individual ) dgn ukuran pendek, spiral berpilin ketat, spiral


berpilin longgar, spiral yang pendek dan tdk lengkap disebut bakteri
koma / vibrio.
Penataan ;
Species species tertentu menunjukan adanya pola penataan sel
seperti berpasangan, gerombol rantai atau filamen.

Coccus ;
Diplococcus, eg; Streptococcus pneumoniae
Doble;

Sterptococcus, eg; Streptococcus pyogenes


Filamen

Tetracoccus, eg; Pediococcus cerevisiae


Empat

Staphilococcus, eg Staphylococcus aureus


Gerombol, bercabang

Sarcinia, eg Sarcinia ventriculli


Kubus
Bacillus ;
Bakteri penyebab diphteri akan membentuk kelompok sel yang berbaris
berdampingan seperti batang korek api ( penataan pagar ) eg
Corynebacterium diphteriae

Bakteri Tuberkulosis yaitu penataan 3 bacillus yang memberikan kesan


struktur Y

( Penataan roset ) eg, Caulobacter vibrioides

Diplobacillus, Streptobacillus ( Penataan Rantai ) eg, Bacillus cereus


2.Struktur halus sel bakteri
Pemeriksaan dengan EM menunjukan adanya struktur –struktur diluar
dinding sel dan struktur lain yang terbungkus didalam dinding sel.
Beberapa bagian struktural umum dijumpai pada semua sel seperti
dinding sel dan membran sitoplasma. Struktur lain hanya ada pada atau
didalam species tertentu

Struktur diluar dinding sel

Flagella / flagellum ;
Terbentuk dari flagellum yang terdiri dari 3 bagian yaitu tubuh dasar,
struktur seperti kait dan sehelai filamen diluar dinding sel
Untuk melihat flagella harus menggunakan pewarnaan Leifson atau
pewarnaan negative.

Jenis-jenis flagella :
Monotrichous eg, Pseudomonas earuginosa
Lipotrichous eg, Pseudomonas thiorescens
Amphitrichous, eg, Spirillium repens
Peritrichous, eg, Salmonella typhi
2. Pili (fibriae) / pilus ;
Seperti filamen tetapi berukuran lebih kecil, lebih pendek dan
banyak
Hanya dapat dilihat dengan EM, tidak berfungsi untuk
pergerakan, dijumpai pada species Yang mobil / non mobil
Beberapa pili berfungsi untuk alat pelekat pada perbagai
permukaan misalnya pada jaringan hewan dan tumbuhan yang
merupakan sumber nutrisinya
Salah satu jenis disebut Pilus F ( pilus sex ) berfungsi sebagai
pintu gerbang bagian masuknya bahan genetic selama berlangsung
perkawinan antar bakteri ( konyugasi )

3. Kapsul ;
Berfungsi sebagai cadangan makanan dan penutup lindung
Ukuran tergantung dari tempat tumbuh bakteri itu, contoh
Klebsiella pneumoniae
dikelilingi oleh bahan kental yang disebut kapsul/ lapisan lendir.
Terbuat dari polysacharida / polipeptida / keduanya biasanya
mengandung air yang banyak.
Kapsul penting untuk diagnosa penyakit / serological proses
Struktur Sebelah Dalam Dinding Sel

1. Membran sitoplasma
Mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan
dimana mampu menahan dan mengambil nutrient dalam jumlah yang
sama
Menyediakan peralatan biokimia untuk memindahkan ion-ion mineral ,
gula, asam amino, electron serta metabolit- metabolit lain yang
melintasi membrane dinding dengan cara difusi pasif atau angkutan
aktif.

Difusi pasif ( osmosis );


Bersifat tidak spesifik yang tidak membedakan bahan-bahan yang lewat
melalui membrane, mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Bekerja untuk menyamakan konsentrasi pada kedua sisi
membrane.
Angkutan Aktif;
Bersifat sangat spesifik dan selektif, dimana proses sanmgatlah rumit didalam membrane
sitoplasma, dimana angkutan semacam ini diwujudkan oleh senyawa-senyawa yang disebut “
portir membrane “ bersama reaksi biokimia yang menghasilkan energi.
2. Sitoplasma dan struktur-struktur didalam sitoplasma dibagi menjadi;
a. Daerah sitoplasma mempunyai penampilan granular dan kerja RNA
b. Daerah kromatin atau nucleus kaya akan DNA
c. Bagian zat alir, mengandung nutrient terlarut dan bahan partikulat yang disebut
tubuh Inklusi.
d. Protoplast dan steroplast
ad. a). Daerah sitoplasma; partikel-partikel RNA protein yang disebut ribosom, terkemas padat
diseluruh daerah sitoplasma RNA untuk proses biosintesis protein
ad.b). Daerah nucleus; Bahan nucleus/ merupakan seuntaiDNA double helix yang tidak
mempunyai membrane sel dan dapat bergerak di dalam sitoplasma.
Ad.c). Inklusi sitoplasma; Berbagai macam substansi kimiawi dapat menumpuk dan membentuk
granul/ globin didalam sitoplasma. Contoh bakteri Belerang menumpuk sejumlah belerang yang
tampak sebagai globul didalam sitoplasma.
Ad.d). Protoplast dan Sferoplast
Protoplast adalah isi sitoplasma yang dikelilingi oleh membrane sitoplasma, bentuk seperti bola
karena tidak memiliki dinding sel luar yang kaku. Protoplast dapat dicirikan sbb;
Sama sekali tidak mempunyai dinding sel, Tidak bergerak, Berbentuk bola, Tidak dapat
membelah diri,Tidak mampu membentuk dinding sel, Tidak tahan terhadap infeksi oleh
bakteriophage yaitu virus yang menginfeksi bakteri
Untuk bakteri Gram – yang mempunyai dinding sel 3 lapis, pembuangan lapisan peptidoglikan
mungkin menyisihkan sebagian bahan lapisan luar tetap melekat pada membrane sitoplasma
dinamakan Sferoplast karena tidak seluruhnya bebas dari dinding sel.
SPORA

Species tertentu mempunyai spora yang didalam disebut


Endospora dan yang diluar disebut Eksospora. Bersifat dorman, dihasilkan
pada fase lanjut pada pertumbuhan sel dan pada kondisi-kondisi yang
sesuai akan berkecambah dan menghasilkan sel yang sama seperti
asalnya atau vegetatif. Spora tahan terhadap banyak bahan fisik maupun
kimiawi.

Eksospora
Contoh Streptomyces, spora disebut konidia yang disangga pada
ujung hifa oleh suatu filament vegetatif. Proses ini hamper sama dengan
pembentukan spora pada jamur.
Endospora

Endospora hanya terdapat pada bakteri, dinding sel tebal, sangat


reaktif dan resisten, dihasilkan oleh semua Bacillus, Clostridiem dan
Sporosarcinia.
Bakteri yang mampu membentuk endospora dapat tumbuh dan
bereproduksi selama banyak generasi sebagai sel vegetatif, tetapi pada
beberapa tahapan di dalam pertumbuhanya terjadi sintesis protoplasma
baru didalam sitoplasma vegetatifnya yang dimaksudkan untuk mmenjdi
spora.
Langkah-langkah pembentukan spora sbb;

Penjajaran kembali bahan DNA menjadi filament dan invaginasi


membrane sel didekat satu ujung sel untuk membentuk sauatu
struktur yang disebut bakal spora
Pembentukan sederetan lapisan yang menutupi bakal spora yaitu
korteks spora diikuti dengan selubung spora berlapis tebal.
Pelepasan spora bebas seraya sel induk mengalami lisis
Semua endospora bakteri mengandung sejumlah besar asam
dipikolimat yaitu suatu subtansi yang tidak terdeteksi pada sel-sel
vegetatif. Asam tersebut 5 – 10 % berat kering endospora. Selain
asam dipikolimat terdapat pula kalsium dan kompleks Ca 2+, asam
dipikolimat-peptidoglikan pada lapisan korteksnya.
Spora yang matang dapat juga / mampu bereproduksi seperti sel
vegetatif dengan cara; aktivasi spora dengan panas, berkecambah,
pertumbuhan menjadi sel vegetatif
Letak, Ukuran serta Bentuk Endospora
Spora eliptikal letaknya sentral, contoh; Bacillus cereus
Spora berbentuk bola, letaknya dinding terminal; contoh Clostridium tetani
Spora avoid, letaknya dekat ujung (subterminal ) contoh, Clostridium
subterminate
Spora resisten terhadap suhu tinggi kekeringan, tahan berpuluh tahun
pada tanah serta bahan-bahan kimia seperti desinfektan
II. KULTIVASI, REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN BAKTERI

A. KULTIVASI

1. Persyaratan Nutrisi
a. Sumber energi dapat berupa cahaya ( fototrop ) atau kimia ( kemotrop )
b. Karbon dioksida ( CO2 ); autotrof, fotoautrotof, kemoautotrof
c.Nitrogen, Sulfur, Phosfor, Na,K,Kcl,Mg,Fe,Zink,Co, unsur logam sangat
kecil dibutuhkan dalam ppm)
d. Vitamin, H2O
2. Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan selain menyediakan
yang sesuai untuk kultivasi bakteri, juga diperlukan kondisi fisik yang
menunjang untuk pertumbuhan
a. Suhu mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total pertumbuhan
organisme
- psikrofil; 0 – 30 0C
- mesofil; 25 – 40 0C
- thermofil; > 50 0C
3. Atmosfer gas; O2 dan CO2 dibagi menjadi;
- aerobik, an aerobik, fakultatif, mikroaerofilik
4. PH; normal 6.5 – 7.5
Diperluklan alat penyangga/ buffer untuk menyetukan pH media selama
pertumbuhan bakteri eg; KH2PO4 K2HPO4
PERTUMBUHAN BAKTERI

Definisi; Kenaikan yang konstan dari semua komponen kimiawi


mikroorganisme yang menyebabkan pertambahan ukuran dan diikuti
pembelahan sel.

Pertumbuhan bakteri diketahui dengan mengukur perubahan jumlah sel


dalam suatu populasi.

Metode yang digunakan adalah;

Cawan hitung
MPN ( Most Probable Number )

Hitungan Langsung
Turbidimitrik ( melihat kekeruhan dalam suatu media ).
LAJU PERTUMBUHAN

Laju pertumbuhan mikroorganisma adalah waktu yang diperlukan sel


untuk bereproduksi, dapat bervariasi tergantung dari parameter
fisiologi. Pertumbuhan menyebabkan bertambahnya jumlah dan bio-
massa sel. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran populasi
dua kali semula disebut waktu generasi ( doubling time ).
Pertumbuhan bakteri 1 2 23 24 2
Waktu Generasi dimana setiap sp bakteri berbeda

Waktu generasi / GMT ;


Jumlah bakteri yang ada pada mula-mula
Jumlah bakteri yang ada pada akhir waktu tertentu
interval waktu
PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN PADA STATUS FISIOLOGI SEL

Sel mengandung komponen seperti DNA, RNA, protein,


ribosom. Konsentrasi makromolekul sel relatif meningkat secara
eksponensial. Pada saat sel memerlukan protein lebih banyak ( laju
pertumbuhan cepat ), sel tidak menambah kecepatannya dalm
mempolimerisasi asam amino tetapi menaikkan jumlah ribosom.
Polimerisasi asam amino mempunyai laju yang relatif konstan

Gambar; Laju pertumbuhan bakteri pada status fisiologi sel

Protein

% of mass

RNA

DNA

Doubling time

Anda mungkin juga menyukai