Anda di halaman 1dari 60

delvi pebrina

m. iqbal rachmansyah
novita oktaviani
rani mega yanti

kelompok 3
smts 07 a
Universitas Gunadarma

kayu
dan pemanfaatannya dalam dunia konstruksi

pengertia
n

Kayu
Bagian batang atau cabang serta ranting
tumbuhan yang mengeras karena mengalami
lignifikasi (pengayuan). Bagian xylem dari
pohon tersusun dari berbagai macam sel
kayu. Sel kayu terdiri dari bagian dinding sel
dan rongga sel. Menurut panshin dan de
Zeuw (1978), sel kayu tersusun dari
komponen-komponen yang berbeda, baik
jumlah begitu juga sifat fisik, kimia dan
mekaniknya.

bagian - bagian

Kayu
Keterangan :
A = Kulit luar (outer bark) & Kulit dalam (inner bark)
B = Kambium
C = Kayu Gubal
D = Kayu Teras
E = Kayu Hati (heartwood)
F = Lapisan Kambium (lingkaran tahun)
G = Jari-jari teras
H = Kayu Awal
I = Kayu Akhir

bagian - bagian

Kayu

Sifat-sifat

Kayu

Sifat Mekanis
Kayu

Kayu
Keteguhan Tarik
Kekuatan kayu untuk
menahan gaya-gaya
yang berusaha menarik
kayu.

Sifat Mekanis
Kayu

Kayu
Keteguhan Tekan
Kekuatan kayu untuk
menahan muatan atau
beban.

Sifat Mekanis
Kayu

Kayu
Keteguhan Geser
Kemampuan kayu untuk
menahan gaya-gaya
yang membuat suatu
bagian kayu tersebut
turut bergeser dari
bagian lain di dekatnya.

Sifat Mekanis
Kayu

Kayu
Kekakuan
Kemampuan kayu
untuk menahan
perubahan bentuk atau
lengkungan.

Sifat Mekanis
Kayu

Kayu
Keteguhan Belah
Kemampuan kayu
untuk menahan gayagaya yang berusaha
membelah kayu.

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar
air dan zat ekstraktif didalamnya.Berat suatu jenis kayu berbanding
lurus dengan BJ-nya.Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda,
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu
nani).Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan
semakin kuat pula.

Sifat Fisik Kayu

Kayu

Tabel Perbandingan Kelas Kekuatan Kayu di


Indonesia

Kelas Kuat

Berat Jenis

Kuat Tarik

Kuat Takan

Absolut

Absolut

(Kg/cm3)

(kg/cm3)

0.90

1100

650

II

0.90 0.60

1100 725

650 425

III

0.60 0.40

725 500

425 300

IV

0.40 0.30

500 360

300 215

< 0.30

< 360

< 215

Sumber: Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang
merupakan unsur racun bagi perusak kayu.Zat ekstraktif tersebut
terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga
pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.

Sifat Fisik Kayu

Kayu

Tabel Perbandingan Kelas Keawetan Kayu di


Indonesia
Kelas Awet

Selalu berhubungan dengan tanah

8 tahun

5 tahun

3 tahun

Sangat

Sangat

pendek

pendek

Beberapa

Sangat

tahun

pendek

Beberapa

Sangat

tahun

pendek

20 tahun

20 tahun

lembab
Hanya terbuka terhadap angin dan

20 tahun

15 tahun

10 tahun

iklim tetapi dilindungi terhadap


pemasukan air dan kelemasan

Dibawah atap tidak berhubungan

Tak terbatas

dengan tanah lembab dan

Tak

Sangat lama

terbatas

dilindungi terhadap kelemasan

Seperti di atas tetapi dipelihara


dengan baik, dicat

Tak terbatas

Tak

Tak terbatas

terbatas

Sumber: Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna
dalam kayu yang berbeda-beda.

Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu
bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar
(contoh: kempas, meranti dll).

Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang
pohon.Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu,
serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba
permukaan kayu (kasar, halus, l icin, dingin, berminyak
dll).Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung
dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam
kayu.

Bau dan Rasa


Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama
tersimpan di udara terbuka.Beberapa jenis kayu
mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan
bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda
yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat
penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah
serat, tekstur, dan pemuncula n riap-riap tumbuh dalam
pola-pola tertentu.Pola gambar ini yang membuat sesuatu
jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan
air.Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula
kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya.Dalam kondisi kelembaban kayu sama
dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut
kandungan air keseimbangan (EMC =Equilibrium Moisture
Content).

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Sifat higroskopik kayu adalah kemampuan penyerapan atau

pelepasan air dari dan ke udara sekitar dalam mencari


kesetimbangan. Penyusutan kayu sebagai proses fisis
ditentukan oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu
disebut kadar air kayu.
Kadar Air = x 100%

Kadar air kesetimbangan (Equilibrium moisture content


EMC). Air yang dikandung oleh kayu dibedakan dalam dua
macam yaitu air bebas dan air terikat.

Sifat Fisik Kayu

Kayu
a) Kadar air dari pohon hidup
b) Kadar air dengan air bebas
dan air terikat
c) Kadar air yang mencapai titik
jenuh serat (30%)
d) Kayu yang kering udara kadar
air mencapai antara 0% 30%
e) Kayu yang kering tanur kadar
iar mencapai 0%
Kadar Air Pada Kayu

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Sifat Kayu terhadap Suara

Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat


dengan elastisitas kayu.

Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang


suara.Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu
banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

Daya Hantar Panas


Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas

Sifat Fisik Kayu

Kayu
Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek
untuk aliran listrik.Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh
kadar air kayu.Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi
bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu
mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya
hantarnya bolehdikatakan sama dengan daya hantar air.

Cacat

Kayu
Mata Kayu
Pada beberapa jenis kayu mata kayu justru
dianggap sebagai tekstur penting yang
menambah nilai ekonomis dan estetika kayu.
Bagaimanapun, mata kayu pada sebagian jenis
kayu bukanlah suatu hal yang baik terutama mata
kayu mati. Terbentuk karena adanya pertumbuhan
cabang pohon. Semakin besar cabang pohon akan
semakin besar diameter mata kayu pada batang
utama.

Cacat

Kayu
Lubang Serangga
Serangga pemakan kayu sama
halnya penyakit yang menular,
apabila kita tidak 'mengisolasi' kayu
yang memiliki cacat ini maka
produk yang telah difinishingpun
memiliki resiko yang sama.

Cacat

Kayu
Retak/pecah
Cacat yang diakibatkan
karena penyusutan
kayu yang terlalu
cepat. Sering terjadi
pada ujung papan atau
log.

Cacat

Kayu
Watermark
Cacat ini berupa garis-garis seperti aliran
air pada permukaan kayu, berwarna
gelap, dan biru tua. Garis-garis tersebut
sulit dihilangkan dan sangat jelas terlihat
pada permukaan perabot yang difinishing
warna natural. Ini disebabkan karena log
atau kayu gergajian tersimpan pada
permukaan tanah yang lembab dan
tergenang air.

Cacat

Kayu
Bluestain/Jamur
Mudah terlihat terutama pada kayu
pinus dan kayu karet. Bluestain
terlihat seperti bagian kayu yang
berwarna kebiruan dan statusnya
merupakan awal dari pembusukan
kayu. Cacat ini merusak nilai
ketahanan kayu dan estetika kayu
jika difinishing warna natural.

Cacat

Kayu

Cacat

Kayu

Pemanfaatan

Kayu
Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan teknis:
Kuat, keras, berukuran besar dan
mempunyai keawetan alam yang tinggi.
Jenis kayu:
Balau, bangkirai, belangeran, cengal,
giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara,
rasamala.

Pemanfaatan

Kayu
Lantai (parket)
Persyaratan teknis:
Keras, daya abrasi tinggi, tahan asam,
mudah dipaku dan cukup kuat.
Jenis kayu:
Balau, bangkirai, belangeran,
bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.

Pemanfaatan

Kayu
Bantalan Rel Kereta Api
Persyaratan teknis:
Kuat, keras, kaku, awet.
Jenis kayu:
Balau, bangkirai, belangeran,
bedaru, belangeran, bintangur,
kempas, ulin.

Kelebihan

Kayu
1.
2.
3.
4.
5.

Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah


Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
Relatif mudah dikerjakan dan diganti
Mudah didapatkan, relatif murah
Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat
diabaikan
6. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang
rendah, sehingga baik untuk partisi
7. Merupakan sumber daya terbarukan, dan mereka membantu
mengurangi polusi udara dianggap lebih ramah lingkungan.

Kekurangan

Kayu
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak
seragaman), cacat kayu (mata kayu, retak, dll.)
2. Beberapa jenis kayu kurang awet
3. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu,
kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan
4. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan
struktur bangunan yang makin beskala besar dan tinggi
5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan
ketersediaan terbatas (langka).

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

KAYU KELAPA

KAYU ULIN

KAYU KARET

KAYU GELAM

KAYU AKASIA

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

Memiliki karakteristik yang stabil,


kuat dan tahan lama. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas
Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti
tahan terhadap jamur, rayap dan
serangga lainnya karena kandungan
minyak di dalam kayu itu sendiri.
Tidak ada kayu lain yang
memberikan kualitas dan
penampilan sebanding dengan kayu
jati.

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

Termasuk salah satu jenis kayu yang


cukup keras dan stabil sebagai
alternatif pembanding dengan kayu
jati. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau
juga terbukti tahan terhadap
serangga.

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang


cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat
I, II.
Sering digunakan untuk material
konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu
bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan
terhadap cuaca sehingga sering menjadi
pilihan bahan material untuk di luar
bangunan / eksterior seperti lis plank,
outdoor flooring / decking, dll

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

Memiliki serat kayu yang halus dan indah


sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III
dan Kelas Kuat II, I.

Kayu

yang digunakan sebagai bahan


konstruksi

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu


keras, bertekstur tidak terlalu halus, dan
juga tidak begitu tahan terhadap cuaca,
sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai
di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV
dan Kelas Kuat II, IV.

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Bangunan
Bertingkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Bangunan
Bertingkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Bangunan
Bertingkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Rumah
TIngkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Rumah
TIngkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Sambungan Kayu pada Rumah


TIngkat

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Rangka Atap

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Rangka Atap
Konstruksi yang berfungsi
bagai penahan beban
penutup atap, yang
melindungi penghuni rumah
dan panas matahari, angin
dan air hujan, yang
strukturnya terbuat dan
rangka kayu.

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Kuda-kuda

1. Menahan Tarikan
2. Menahan Tekanan (Desak)
3. Menahan Lenturan

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Kuda-kuda
Menahan Tarikan
Kekuatan terbesar yang dapat
ditahan oleh kayu adalah
sejajar arah serat, sedangkan
kekuatan tarikan tegak lurus
arah serat lebih kecil dari pada
sejajar serat.

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Kuda-kuda
Menahan Tekanan
Kayu juga dapat menahan
beban desak, baik tekanan
sejajar serat maupun tegak
lurus serat, misalnya sebagai
bantalan kereta api. Daya
tahan desak tegak lurus serat
lebih kecil bila dibandingkan
dengan sejajar serat.

Contoh penggunaan dalam


konstruksi

Kayu

Kuda-kuda
Menahan Lenturan
Besarnya daya tahan kayu terhadap
lenturan tergantung pada jenis
kayu, besarnya penampang kayu,
berat badan, lebar bentangan,
sehingga dengan dapatnya kayu
menahan lenturan maka dapat
menahan beban tetap meupun
beban kejut/pukulan.

Faktor yang mempengaruhi


konstruksi

Kayu

Pengaruh Cuaca
Kayu yang sering berhadapan dengan udara
terbuka yang terletak didaerah curah hujan.
Kerusakan lainnya yang mungkin terjadi jika kayu
sering kena air atau pengaruh udara yang terlalu
lembab adalah kayu membusuk atau lapuk.
Pengaruh lainnya yang sering terjadi adalah jika
udara mengandung bakteri atau jamurkayu akan
terserang hama sehinggakayu akan berlumut,
apalagi posisi kayu yang terlindung dari sinar
matahari.

Faktor yang mempengaruhi


konstruksi

Kayu

Serangan Binatang
Binatang yang sering
menyerang bangunan
rumah kayu adalah rayap,
tikus dankumbang
perengat.

Faktor yang mempengaruhi


konstruksi

Kayu

Pengaruh Pembebanan
Pembebanan yang tidak sesuai terhadap kayu akan
menimbulkan lengkungan dan kayu bisa sampai patah.
Ukuran kayu untuk menahan
bebanharusdiperhitungkan secara benar terutama
tiang, balok maupun rangka kuda kuda rangka atap.
Karena sifat kayu yang mudah memuntir akan
menyebabkan kayu cepat melengkung hingga patah bila
ukuran kayu tidak mampu menahan beban terlalu besar.

Perawatan pada konstruksi

Kayu

Pemusnahan dan Pencegahan


Rayap
Pemusanahan rayap dapat dilakukan
dengan meberikan obat anti rayap
pada bagian yang sudah terserang

Perawatan pada konstruksi

Kayu

Pencucian dinding luar


Dapat dilakukan dengan sistem
penguapan (steam) atau system
pressure , dapat juga dilakukan
dengan alat power washer
(penyemprotan air dengan tekanan
tertentu), menggunakan sikat
dengan bahan bulu lembut dan
kemudain mencampur air dengan
sabun pencuci yang mengandung
mild.

Perawatan pada konstruksi

Kayu

Pengecatan Ulang
Secara umum waktu pemeliharaan
yang direkomendasikan untuk
dinding kayu adalah pengecatan
kembali minimum setiap lima tahun
dan merawatnya dengan
pemberian zat warna setiap 3
tahun sekali.

Perawatan pada konstruksi

Kayu

Pemeriksaan Struktur
Perlu diadakan pemeriksaan
struktur bangunan baik tiang ,
balok dan lantai. Bilamana
dtemukan kayu yang melengkung ,
lakukan perbaikan misalnya
memberikan kayu penyokong, hal
ini dilakukan supaya kayu jangan
sampai patah.

Terim
a

Kasih
kelompok 3
smts 07 a

Fakultas Teknil Sipil &


Perencaan
Jurusan Teknik Sipil

Universitas
Gunadarma

CIVIL
Engineering

Anda mungkin juga menyukai