Kelompok { 4 }
Aulia Rahmi
Firnanda Rizki Riasta
Klanita Sabira
Nurul Azizah
Prinsip Dasar
Cairan
yang
akan
dipisah
kan
merupa
kan
fase
cair
dan zat
padatn
ya
merupa
kan
fase
diam
(stasio
pemisa
han
molekul
berdas
arkan
perbed
aanaf
nitasny
aterha
dap
zatpad
at
tertent
u
Instrumentasi
(a) Solvent inlet flter, (b) pompa, (c) inline solvent flter, (d)
valve injeksi, (e) flter pre-kolom, (f) kolom, (g) detektor, (h)
rekorder, (i) regulator tekanan-balik, dan (j) penampung waste
Berdasarkan
efsiensi
performance
Berdasarkan
alat
Berdasarkan
jenis
Prinsip :
Pemisahan dilakukan dengan menggunakan
interaksi hidrofobik antara sampel dan ligan pada
kromatograf.
Fungsi :
digunakan untuk memisahkan molekul kecil
dan peptida dan tidak umum digunakan untuk
protein.
Mekanisme :
Untuk fase gerak, penambahan sifat hidrofobik
dengan
membentuk
pasangan
ion
akan
mengadsorpsinya ke fase diam. Adsorpsi yang
sangat
kuat
,
terlihat
dai
penambahan
konsentrasi
pelarut.
Hal
inilah
yang
menyebabkan terjainya elusi.
Prinsip :
Sampel berinteraksi pada konsentrasi garam
yang tinggi, sebagai fase gerak dan fase diam
yang hidrofobik. Selanjutnya, sampel dielusi dari
fase stasioner dengan pengurangan konsentrasi
garam.
Fungsi :
Pemisahan Protein
Mekanisme :
Hampir semua molekul memiliki sisi hidrofobik
pada strukturnya, yang terlindung oleh sisi
hidroflik/kumpulan ion. Dengan penambahan
konsentrasi garam, sisi hidrofobik akan lebih
terlihat dan berinteraksi dengan ligan hidrofobik
yang ada pada packing.
Colomn chromatography
Colomn
Chromatography
Prinsip Pemisahan:
Perbedaaan tingkat adsorpsi
komponen-komponen sampel pada
suatu adsorben (wujud padat)
Fase Stasioner:
Adsorben yang ada di dalam kolom
Fase gerak:
Solvents (eluents)
Colomn
Chromatography
Thin Layer
Chromatography
Prinsip Pemisahan:
Perbedaaan tingkat adsorpsi
komponen-komponen sampel pada
suatu permukaan adsorben
Fase Stasioner:
Adsorben (Silica, alimunium oksida, berbentuk
lapisan tipis (0,1-0,3 mm)
Fase gerak:
Berbagai jenis pelarut organik atau campuran
pelarut
Thin Layer
Chromatography
High-performance liquid
chromatography
Low-performance liquid
chromatography
Karakteristik sistem :
a) jarak antara peak lebih dekat
b) Presentasi kemurnian rendah
c) waktu pemisahan cepat
d) kolom dapat mentoleransi tekanan tinggi dan dengan
aliran yang rendah
Kelebihan sistem :
a) waktu analisis cenderung cepat
b) automasi mudah
c) presentasi kemurnian relatif tinggi
d) aplikasi analitis
e) purifikasi
1. High-performance liquid
chromatography (HPLC)
Kelemahan sistem :
a) Kapasitas sampel rendah
b) Biaya lebih mahal
karakteristik sistem :
a) jarak antara peak lebar
b) persentasi kemurnian rendah
c) waktu pemisahan yang lama
d) kolom hanya dapat dioperasikan pada
tekanan yang rendah
Kelebihan sistem:
a) sistem lebih sederhana
b) murah
c) purifikasi sampel
d) menghilangkan gangguan pada sampel
Adsorp
si
Elusi
Operation Mode
Dalam
kromatograf
(jenis
apapun) prinsip kerja yang terjadi
ada 2 yaitu adsorpsi dan elusi.
Operating mode bertujuan untuk
menganalisis proses pemisahan
yang
terjadi
di
dalam
kromatograf
Saat setimbang, yang diperlukan
oleh fase stasioner & fase
bergerak
untuk
berseparasi,
berbeda
untuk
setiap
jenis
solutnya.
Operation Mode
Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan
dari
suatu
campuran
dengan
cara
pengikatan bahan tersebut pada seluruh
bagian adsorben cair yang diikuti dengan
pelarutan
Adsorpsi melibatkan fase stasioner yang
akan menarik liquid yang bergerak pada
permukaannya.
Pada adsorpsi sampel dimasukkan sedikit
demi sedikit secara kontinu sampai seluruh
kolom menjadi jenuh dengan molekul
target.
Adsorpsi peka terhadap bentuk stereometri
dari solut yang dipisahkan, sehingga cocok
untuk memisahkan campuran yang serupa
tetapi
memiliki
perbedaan
bentuk
sterometrik
Adsorpsi
Operation Mode
Elusi
merupakan
proses
pemisahan
campuran menjadi penyusun-penyusunnya,
hasil pemisahan disebut eluat, dan fase
gerak disebut eluen. Pemilihan fase diam
dan fase gerak berdasarkan distribusi
sampel kedalam dua fase tersebut.
Prinsip kerjanya adalah meluruhkan satu
jenis komponen dari campuran yang larut
pada eluen
Dalam elusi , kolom dialiri larutan bufer
kemudian sampel yang memiliki komponen
kompleks dimasukkan kedalam kolom untuk
dipisahkan. Buffer kemudian mengalir lagi
untuk mencuci komponen yang akan
dipisahkan
Komponen yang larut (komponen yang
akan dipisahkan) dalam buffer akan keluar
terakhir sehingga data yang muncul pada
monitor akan menunjukkan retention time
Elusi
Fixed
Bed
Expand
ed Bed
Simulat
ed Bed
Fixed bed
kromatograf
C
A
Fixed Bed memiliki zat komposit yang
ditargetkan dan teradsorbsi ke adsorben.
Proses kromatograf ini akan memisahkan
campuran ke bagian-bagian misalnya terdiri
dari senyawa A,C dimana A<C
Bed tidak bergerak namun komponen A dan C
Pada kondisi ini, cairan sampel (campuran A dan C) dimasukkan pada salah
satu ujung kolom
Jika kita terus memasukkan cairan ke dalam desorben, setiap komponen dari
sampel (A dan C) akan bergerak di lapisan adsorben dengan laju
perpindahan Ua dan Uc (yang ditentukan dengan adsorpsi afnitas nya)
Dengan adanya perbedaan laju perpindahan antara Ua dan Uc yang
bergerak melalui adsorben, maka mereka akan terpisah satu sama lain
Cairan akan berturut turut menetes keluar dari kolom
Mekanis
me
Karena
kekurangankekurangan
ini, banyak
upaya inovatif
untuk
memperbaiki
fxed bed
sehingga
dapat
digunakan
sebagai
perangkat
industri.
aliran
mengandung
senyawa sebagai
target kontaminan
yang dimasukkan
ke dalam sebuah
kolom yang diisi
dengan
matriks
padat fungsional
atau adsorben.
Padatan
harus
memiliki
ukuran
yang terdistribusi
merata
agar
fluidisasi stabil.
Mekanisme
Expanded beddapat berfluidisasi dengan mengenalkan aliran
dasar kolom dan memungkinkan perluasan area dalam bed.
Ekspansi ini dapat meningkatkan voidage/ kekosongan dalam bed.
Di bawah kondisi ini, bahan padat, koloid dan molekul yang sangat
besar yang terdapat dalam bahan baku baku dapat melewati
expanded bed. Jika produk telah terikat ke dalam matriks, maka
produk dapat terkonsentrasi dengan menggunakan expanded bed.
Feed
dimasukkan
dari bawah
kolom
kromatograf
Apabila feed
mengandung
padatan,
padatan akan
terfluidisasi
Cairan akan
mengalir ke
kolom
Mekanisme
http://pubs.acs.org/subscribe/
archive/tcaw/09/i11/html/11in
stru.html
Pada
mulanya, partikelpartikel saling berdekatan
Saat partikel terfluidisasi,
terbentuk
gradien
konsentrasi
Sampel dimasukkan dan
melewati
partikel-partikel
dan terjadi interaksi antara
sampel dan partikel
Kolom
dikemas
ulang,
senyawa
dielusi
dari
partikel-partikel
Kekurangan
Simulated Moving
Bed
Kelebihan
Dapat menghemat
pelarut
Mendapatkanrecovery
dan kemurnian yang
tinggi
Memiliki produktivitas
yang tinggi
Konsentrasi produk
yang tinggi
Konsumsi daya yang
rendah
Kekurangan
Mekanisme
Mulutsetiapkolomterhubung
untuk membentuk sebuah
loop yang melingkar, dengan
empat
bukaan
untukmasukan
dan
gambaran fluida di setiap
kolom.
http://www.organo.co.jp/technology
/hisepa/en_hisepa/chromato/c5.htm
l
http://www.organo.co.jp/technol
ogy/hisepa/en_hisepa/chromato
/c5.html
METODE
PERHITUNGAN HPLC
HPLC
Analisis Kualitataif
Dasarnya adalah
waktu retensi atau
volume retensi suatu
senyawa
Membandingkan
waktu retensi atau
volume suatu senyawa
dalam sampel yang
dianalisis dengan
waktu retensi atau
volume senyawa
Analisisis Kuantitatif
ANALISIS KUANTITATIF
Metode pengukuran tinggi puncak
Tinggi puncak suatu kromatogram akan sebanding dengan
kadar senyawa yang membentuk kromatogram tersebut. Hasil
normalisasi dari lebar atau tinggi puncak memberikan
komposisi campuran dianalisis.
Pengukuran tinggi puncak didasarkan pada rumus pengukuran
tinggi suatu segitiga, yaitu suatu garis tegak lurus dari titik
tengah alas kromatogram sampai dengan perpotongan sisi
segitiga kromatogram tersebut.
ANALISIS KUANTITATIF
BESARAN YANG
MERUPAKAN UKURAN
EFISIENSI KOLOM
Waktu Retensi
Waktu retensi adalah
waktu yang dibutuhkan
oleh senyawa untuk
bergerak melalui kolom
menuju detektor
Untuk beberapa
senyawa, waktu retensi
akan sangat bervariasi
dan bergantung pada:
a. panjang kolom (L)
b. Laju alir fase
gerak
c. koefsien distribusi
d. Volume fase diam
e. Vm
Teori Pelat
1941, Martin dan Synge
mengemukakan teori
pelat yang
membayangkan bahwa di
dalam kolom
kromatograf terdapat
bagian-bagian tipis. Teori
ini berawal dari teori
Di dalam tiap pelat
destilasi
terjadi kesetimbangan
distribusi komponen di
dalam fase gerak dan
fase diam.
Semakin banyak jumlah
pelat (N), semakin baik
kemampuan memisahkan
(semakin efsien)
Di mana:
tR = waktu
retensi
W = lebar peak
Di mana:
tR = waktu
retensi
W0,5
= lebar
peak pada tinggi
setengah
Dimana:
H = panjang kolom (mm)
N = jumlah piringan
teoritis
Dimana:
UTE (%) = Utilization of
Theoritical Efficiency
Koefsien Partisi
Teori kromatografi didasarkan
pada kesetimbangn distribusi
sampel antara fasa yang
ditetapkan oleh konstanta
kesetimbangan K, disebut
dengan koefisien distribusi
(koefisien partisi) yang
dinyatakan sebagai berikut:
Di mana:
Cs = konsentrasi solut dalam
fase diam
CM = konsentrasi solut dalam
fase gerak
k = faktor kapasitas
Faktor kapasitas adalah faktor yang
menyatakan perbandingan mol
komponen analit dalam fasa diam
terhadap mol komponen dalam fasa
gerak
RESOLUSI
2 t R B t R A
2Z
RS
W A WB
W A WB
Nilai resolusi yang baik
adalah 1,5 yang disebut
resolusi garis dasar atau
Base Line Resolution
N
RS
4
k 'B
1 k 'B
CONTOH SOAL
Mencari Resolusi
suatu minyak lemon, dianalisis secara kromatograf.
Mempunyai waktu retensi 8.36 min. dengan lebar garis
dasar 0.96 min. g-Terpinene yang dielusi pada 9.54 menit,
dan luas dasar 0,64 min. berapa besar resolusi antara dua
puncaknya?
APLIKASI
Ekstraksi dengn
metanol
Pemisahan
senyawa
(dengan
kromatograf
kolom)
Analisis
kualitatif
vitamin E (TLC)
Mikroenkapsula
si
Analisis aktiftas
antioksidan
Daftar Pustaka
Skoog, DA; Holler, FJ; Crouch, SR.Principles of Instrumental
Analysis, 6th ed.Belmont, CA. Thomson Higher Education.
2007.
Anonim. Formula for Calculating the Number of Theoretical
Plates. Diakses dari:
http://www.shimadzu.com/an/hplc/support/lib/lctalk/34/34tec.h
tml
pada Tanggal 11 November 2013, pukul 22.30 WIB
Anonim. Number of Theoritical Plate. Diakses dari:
http://www.chem.agilent.com/Library/Support/Documents/f39
250232446.pdf
pada Tanggal 11 November 2013, pukul 22.37 WIB
Anonim. Theoretical Plates. Diakses dari:
http://toolboxes.flexiblelearning.net.au/demosites/series5/50
8/Laboratory/StudyNotes/snTheoreticalPlates.htm
pada Tanggal 11 November 2013, pukul 22.42 WIB
http://download.portalgaruda.org/article.php?
Pertanyaan
Etri: waktu retensi pada soal dan arti Tm
Dwini: bagaimana mencari konsentrasi
dan yang dimaksud dengan kolom void
Denia: Batas waktu resolusi
Retno: Perbandingan petroleum eter
kenapa ga 100:...
Lucia: Apakah seluruh perhitungan
kromatograf menggunakan rumus yang
sama, apa yang membedakan