Anda di halaman 1dari 14

Dasar Diagnosis

Tn.
S,
45

1 jam lalu, kecelakaan di


Padalarang, saat
kecelakaan masih pakai
seatbelt
Di UGD : nyeri hebat pada
abdomen, t.u. LUQ,
menjalar ke bahu kiri
KU : sakit berat
Kesadaran : GCS 13
(E3 V4 M6)

Tabrak belakang

Dasar Diagnosis Pemeriksaan Fisik


Tanda Vital
TD : 70/50 mmHg --- tanda syok hemoragik
N : 118x/menit --- tanda syok hemoragik
Periksa Allgwer Index

R : 22x/menit
T : 36,5oC

Kepala : conj : anemis, lainnya d.b.n


Leher :
Nyeri pada penekanan di belakang m.
Sternocleidomastoideus sin --- Saegessers sign

Dasar Diagnosis Pemeriksaan Fisik


Thorax
Ins : pernapasan asimetris, hemithrx sin tertinggal
Perk : dull setinggi ICS IV
Palp : hemithrx sin tertinggal, tactile fremitus sin
bawah menurun
Ausk : VBS menurun setinggi ICS IV sin ke bawah

Abdomen
Ins : seatbelt sign
Ausk : bowel sound min
Palp : def musk (+), nyeri tekan
Perk : dullness (+)

Dasar Diagnosis Pemeriksaan Fisik


Ekstremitas
Akral dingin, nadi cepat dan kecil,
capillary refill 4 detik

Genitalia : d.b.n.
Rectal touchr
Tonus sphincter menurun, protat teraba
(overriding -)

Dasar Diagnosis Pemeriksaan Lab.


Hematologi
Hb : 11gr%
Ht : 33%
Leukosit : 22.000/mm3
Trombosit : 200.000/mm3

Urinalisis
Warna : kuning, relatif pekat
Lainnya d.b.n.

Dasar Diagnosis Pemeriksaan


Tambahan
S PO2 : 94%
Foto Thorax AP
free air subdiaphragma (+) dan peninggian
letak diaphragma kiri setinggi ICS IV

USG Abdomen
Cairan bebas intraperitoneal di perisplenic
space, gaster terdesak ke kanan, curvatura
major tampak bergerigi, cairan interloop (+),
colon transversum terdorong ke bawah, dan
tampak laserasi pada lien sepanjang 3 cm

Diagnosis Kerja

Trauma Tumpul Abdomen dengan


Perdarahan Intraabdominal et causa
Ruptur Lien + Peritonitis et causa
Perforasi Usus + Syok Hemoragik

Pemeriksaan Penunjang
Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)
Adalah pemeriksaan cavitas abdomen dengan
cara memeriksa isinya, digunakan untuk
mengetahui darah di intraperitoneal dengan
cepat
Indikasi :
Pasien dengan jejas pada medula spinalis (gangguan
kesadaran)
Jejas multipel dan syok yang tidak dapat dijelaskan
Gangguan sensoris
Cedera pada struktur yang berdekatan
Pasien yang berpotensi cedera intra-abdomen

Pemeriksaan Penunjang
Dapat juga dilakukan pada pasien yang
tidak memungkinkan dilakukan
pemeriksaan lain (CT scan, USG, dll)
KI : perlu laparotomi, pembedahan perut
berulang, morbid obesity
Positif bila :
Saat catheter masuk keluar darah (10mL),
isi usus, urine, cairan empedu
RBC count >100.000/mm3

Pemeriksaan Penunjang
X-ray / Rntgen
Pada trauma tumpul, tahu terbatas
Pada keadaan tertentu sangat
membantu, jika jejas sampai timbul
fraktur
Berguna untuk pemeriksaan perforasi
usus (free air subdiaphragma)

Pemeriksaan Penunjang
USG (Ultrasonografi)
Telah digunakan sejak 1970-an
Dapat dilakukan bed side, lebih aman,
untuk mendeteksi hemoperitoneum --FAST (pengganti DPL) untuk evaluasi
pasien dengan hemodinamik yang tidak
stabil
FAST (Focused Assessment with
Sonography in Trauma), free
intraperitoneal fluid --- Morrison pouch,
Cavum Douglas

Pemeriksaan Penunjang
CT-scan
Mendeteksi organ solid yang terkena jejas, tapi
mahal dan buang waktu
Bisa menemukan jejas lain di sekitar
Bisa menemukan asal perdarahan
Pasien (dengan hemodinamik stabil) harus di
pindahkan, tanda vital diperhatikan,
sebelumnya diberi kontras IV atau peroral (ada
efek samping)
Kontras oral takut aspirasi atau bocor kemanamana jika ada perforasi

Pemeriksaan Penunjang
Laparoskopi Diagnostik
Akhir 1980 1990 diperkenalkan
sebagai pemeriksaan dan
penatalaksanaan trauma tumpul
abdomen
Cukup invasif, butuh anestesi
Terbatas : jejas retroperitoneal
Sangat baik untuk mendiagnosis jejas
diafragmatis
Masih lebih baik DPL atau CT-scan

Pemeriksaan Penunjang

Anda mungkin juga menyukai