NORMAL
1. Fase oral: 0-1 tahun
2. Fase anal:1-3 tahun
3. Fase falik (penis dan klitoris): 4-6 tahun
4. Fase laten (nafsu seksual di represi): 6-12 tahun
5. Fase genital (penis dan vagina): >12 tahun-dewasa
REFERAT
Pembimbing:
Fajar A., dr., Sp.A
Penyusun:
Steven Hermantoputra
/1522314019
Afni Oktaria
Rinaldi Wibawa S.
/1522314022
Johanes A.M.
/1522314023
/1522314024
/1522314025
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Memberikan pengertian yang memadai mengenai
perubahan fisik, mental dan proses kematangan
emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada
remaja.
Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan
dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran,
tuntutan dan tanggung jawab).
Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap
seks dalam semua manifestasi yang bervariasi.
Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia
dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan
kehidupan keluarga.
TUJUAN (2).
1.3 MANFAAT
Mengerti dan memahami peran jenis kelaminnya sehingga dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan jenis kelaminnya.
Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan
apa adanya.
Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat dan mendapatkan
informasi yang salah dari teman sebayanya, orang lain, maupun
media massa.
Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab pada dirinya.
Seorang anak akan memahami betapa besarnya kuasa Sang
Pencipta, setelah mempelajari pendidikan seks karena anak telah
mengetahui bahwa tujuan diciptakannya organ reproduksi adalah
untuk mendapatkan keturunan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
REMAJA
Suatu fase tumbuh kembang
yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu.
Masa ini merupakan periode
transisi dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa yang ditandai
dengan percepatan
perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial.
Remaja (2)
WHO
10-19 Tahun
Undang-Undang No.4
tahun 1979
remaja adalah individu
yang belum mencapai
umur 21 tahun dan
belum menikah.
menenga
h (15-16
tahun)
awal (1014 tahun)
akhir (17-20
tahun)
latar
latar belakang
belakang
diperlukannya
diperlukannya
pendidikan
pendidikan seks
seks bagi
bagi
remaja
remaja
organ-organ
organ-organ seksual
seksual pria
pria
dan
dan wanita,
wanita, fertilisasi
fertilisasi
(pembuahan),
(pembuahan),
perkembangan
perkembangan janin,
janin,
bentuk-bentuk
perilaku
bentuk-bentuk perilaku
seksual
seksual remaja
remaja
perubahan-perubahan
perubahan-perubahan
yang
yang terjadi
terjadi ketika
ketika
memasuki
masa
memasuki masa remaja
remaja
(perubahan
fisik,
(perubahan fisik,
psikologis,
psikologis, dan
dan sosial
sosial
PENDIDIKA
N SEKS
akibat-akibat
akibat-akibat yang
yang dapat
dapat
ditimbulkan
dengan
ditimbulkan dengan
melakukan
melakukan perilaku
perilaku seks
seks
bebas
bebas
tantangan
tantangan
menuju
menuju
kesejahteraan
kesejahteraan
seksual
seksual remaja
remaja
cara
mengatasi
gejolak
seksual
remaja
penyakit-penyakit
menular seksual
dan jenis-jenisnya
GONORR
HEA
HIV/AIDS
HPV
SIFILIS
PENYAKIT
MENULA
R
SEKSUAL
TRIKOMO
NAS
VAGINALI
S
KLAMIDIA
HERPES
GENITAL
GONORRHEA
Kuman penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae.
Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah,
bengkak, dan bernanah.
Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat
kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan,
ujung penis tampak merah dan agak bengkak.
Pada perempuan 60% kasus tidak menimbulkan
gejala, namun ada juga yang merasa sakit pada
saat kencing dan terdapat keputihan kental
berwarna kekuningan.
Akibat dari penyakit GO ini seringkali berupa
kemandulan, radang panggul, kebutaan pada bayi.
SHYPILIS
Kuman penyebabnya adalah Treponema
pallidum.
Terdapat bercak kemerahan pada tubuh
sekitar 6-12 minggu setelah hubungan
seks.
Setelah 5-10 minggu penyakit sifilis akan
menyerang susunan saraf otak, pembuluh
darah dan jantung.
Pada perempuan hamil sifilis dapat
ditularkan kepada bayi yang dikandungnya
dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati,
limpa, dan keterbelakangan mental.
HERPES GENITAL
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Herpes simplex virus-2.
Gejala dan tandanya adalah bintil-bintil
berair yang sangat nyeri pada sekitar
alat kelamin, kemudian pecah dan
meninggalkan luka yang kering
mengerak lalu hilang sendiri.
Gejala tersebut dapat kambuh lagi bila
ada faktor pencetus (stres, haid, minum
minuman berakohol).
Pada perempuan seringkali menjadi
kanker mulut rahim beberapa tahun
kemudian
KLAMIDIA
Sistemik : demam, dingin, mual & muntah, anoreksia
Sering tanpa gejala (asymptomatic), sehingga penderita tidak sadar
dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual
Discharge vagina mukopurulent, pruritus, dysuria dan inflamasi servik
hipertrofi.
Perdarahan pervaginam yang abnormal,
Nyeri pelvik atau abdomen
Serviks yang rapuh
TRIKOMONAS VAGINALIS
Pada wanita sering menginfeksi vagina,
kelenjar bawah kulit dan saluran kencing
bagian bawah
Pada pria sering menginfeksi traktus
genitourinaria
Transmisi penularan melalui coitus
Discharge yang berbau dan berwarna kuning
atau kehijauan
Pruritus dan eritema vaginal yang difus
Petechiae dan lesi makular pada cervix
KANDIDIASIS VAGINAL
Merupakan keputihan yang
disebabkan oleh jamur Candida
albicans.
Pada keadaan normal, jamur ini
terdapat di kulit maupun di
dalam liang kemaluan
perempuan.
Gejalanya adalah keputihaan
berwarna putih seperti susu,
bergumpal disertai rasa gatal
panas dan kemerahan pada
kelamin dan di sekitarnya.
HPV
Penyebabnya adalah Human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang
khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur,
selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Biasanya laki-laki baru menyadari seteah ia menulari pasangannya.
HIV/AIDS
Kerusakan atau kemunduran sistim kekebalan tubuh seseorang secara
didapat dengan segala akibatnya
HIV
(Human
Immunodeficiency Virus)
INFEKS
I
Infeksi
awal
MENULAR
(sumber penularan)
AIDS
(Acquired
Immune
Deficiency
Syndrome)
MATI
HIV
dapat
diisolasi
Darah
Air mata
Air mani
Air liur
Air kemih
Cairan otak
Getah serviks/
vagina
CARA PENULARAN
1.
2.
3.
Hubungan seksual
- oral / mulut
- Homoseksual
- vaginal
- Heteroseksual
- anal / dubur
75 %
Parenteral / darah
- Transfusi darah aman
- IVDU : pemakai narkoba suntik
- Alat suntik / tato / pisau cukur dll
- Transplantasi organ
15%
Vertikal ( Ibu anak )
- dalam kandungan
- waktu lahir
- menyusui
10 %
PERAN GURU
Bersahabat dengan siswa
Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada
kegiatan ekstrakurikuler
Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
Meningkatkan disiplin sekolah dan sanksi yang tegas
Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru, dan sekolah
lain
Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek
setempat
Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
PERAN MEDIA
Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam
tayang sesuai usia)
Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak
provokatif)
Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak,
elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja.
BAB 3
KESIMPULAN
Masa remaja atau masa adolesence adalah suatu fase tumbuh
kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari
identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri
remaja.
Masalah tersebut antara lain: hubungan seksual pra nikah,
kawin muda, aborsi, dan infeksi menular seksual.
Diperlukannya pendidikan seksual sejak dini oleh orang tua
dan dukungan pengembangan pendidikan seks oleh
pemerintah dan masyarakat
TERIMAKASIH