Anda di halaman 1dari 12

AIR DAN AIR LIMBAH- CARA UJI KADAR

FENOL SECARA SPEKTROFOTOMETRI

SNI 06-6989-21-2004

PRINSIP PENGUJIAN
Semua fenol dalam air akan bereaksi dengan 4aminoantipirin pada pH 7,9 +-0,1 dalam suasana larutan
kalium ferri sianida akan membentuk warna merah
kecoklatan dari antipirin. Warna yang terbentuk diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 460 nm atau 500
nm.

REAKSI YANG TERJADI

PEOSEDUR KERJA
Pengawetan

contoh uji
Contoh uji di awetkan dengan cara penambahan
asam sulfat sampai pH lebih kecil sama dengan 2
pada temperatur 4 derajat celcius. Waktu simpan
maksimum adalah 28 hari

PEMBUATAN KURVA KALIBRASI UNTUK KADAR FENOL 0,005


MG/L SAMPAI DENGAN 0,1 MG/L
Dioptimalkan alat spektofotometer
sesuaindengan petunjuk penggunaan alat
untuk pengujian kadar fenol rendah

-Diukur 500 mL larutan baku secara duplo dan dimasukkan kedalam


gelas beaker 1000 mL
- Ditambahkan -Ditambahkan 12 mL larutan NH4OH 0,5 N dan diatur
pH menjadi 7,9 +- 0,1 dengan penambahan larutan penyangga fosfat
-Dipindahkan larutan dalam corong pisah, ditambahkan 3 mL larutan
aminoantipirin sambil diaduk
-Ditambahkan 3 mL larutan kalium ferrisianida sambil diaduk,
didiamkan selama 3 menit sampai berwarna kuning jernih
-Diekstraksi dengan 25 mL kloroform dan dikocok corong pisah paling
sedikit 10 kali sampai larutan kloroform terpisah
- dikeluarkan lapisn kloroform dengan kertas saring yang dilapisi
dengan 5 gram natrium sulfat anhidrat
-dimasukkan kedalam kuvet, dibaca absorbansinya pada panjang
gelombang 460 nm dan dicatat
- Dibuat kurva kalibrasi
Kurva kalibrasi larutan standar
fenol

PEMBUATAN KURVA KALIBRASI UNTUK KADAR


FENOL 0,200 MG/L SAMPAI DENGAN 5,000 MG/L
Dioptimalkan alat
spektro

- Ditambahkan 2,5 mL larutan NH4OH 0,5 N dan diatur pH


menjadi 7,9 +- 0,1 dengan penambahan larutan peyangga fosfat
- Ditambahkan 1 mL larutan aminoantipirin sambil diaduk
- Ditambahkan 1 mL larutan kalium ferrisianida sambil
diaduk dan didiamkan 15 menit
- Dimasukkan kedalam kuvet, dibaca dan dicatat absorbansi
pada panjang gelombang 500 nm
- Dilakukan pengujian secara duplo
Dioptimalkan alat
spektro

PENGUJIAN KADAR FENOL DALAM AIR DAN AIR LIMBAH


ANTARA 0,005 MG/L SAMPAI DENGAN 0,1 MG/L
500 mL contoh uji dalam
gelas beaker

-Ditambahkan 12 mL larutan NH4OH 0,5 N dan diatur pH menjadi 7,9 +- 0,1


dengan penambahan larutan penyangga fosfat
-Dipindahkan larutan dalam corong pisah, ditambahkan 3 mL larutan
aminoantipirin sambil diaduk
-Ditambahkan 3 mL larutan kalium ferrisianida sambil diaduk, didiamkan
selama 3 menit sampai berwarna kuning jernih
-Diekstraksi dengan 25 mL kloroform dan dikocok corong pisah paling sedikit
10 kali sampai larutan kloroform terpisah
- dikeluarkan lapisn kloroform dengan kertas saring yang dilapisi dengan 5
gram natrium sulfat anhidrat
-dimasukkan kedalam kuvet, dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 460
nm dan dicatat
- Dilakukan pengujian secara duplo

Kadar fenol dalam air


dan air limbah

PENGUJIAN KADAR FENOL DALAM AIR DAN AIR LIMBAH


ANTARA 0,200 MG/L SAMPAI DENGAN 5,000 MG/L
100 mL contoh uji dalam
gelas beaker 250 mL
- Ditambahkan 2,5 mL larutan NH4OH 0,5 N dan diatur pH menjadi 7,9
+- 0,1 dengan penambahan larutan peyangga fosfat
- Ditambahkan 1 mL larutan aminoantipirin sambil diaduk
- Ditambahkan 1 mL larutan kalium ferrisianida sambil diaduk dan
didiamkan 15 menit
- Dimasukkan kedalam kuvet, dibaca dan dicatat absorbansi pada
panjang gelombang 500 nm
- Dilakukan pengujian secara duplo
Kadar fenol dalam air
dan air limbah

RUMUS PENENTUAN KADAR FENOL


Hitung kadar fenol dalam contoh uji dengan menggunakan kurva
kalibrasi atau persamaan
garis regresinya dan perhatikan hal-hal berikut:
a) Selisih kadar maksimum yang diperbolehkan antara dua
pengukuran duplo adalah 12%.
b) Apabila hasil perhitungan kadar fenol lebih besar atau sama
dengan 0,1 mg/L dan lebih
kecil atau sama dengan 0,2 mg/L. Ulangi pengujian dengan
pengenceran contoh uji.

Perhitungan Relative Percent Different (RPD)


% RPD = (X1-X2)/Xrerata X 100%
dengan pengertian:
X1 adalah hasil analisis pada penentuan pertama;
X2 adalah hasil analisis pada penentuan kedua.

Persen Temu Balik ( % Recovery, % R)


Persen temu balik dihitung dengan menggunakan rumus
seperti berikut:
% R = A- B/ C
dengan pengertian:
A adalah Kadar contoh uji yang di spike (mg/L);
B adalah Kadar contoh uji yang tidak di spike (mg/L);
C adalah Kadar standar yang diperoleh (target value)
(mg/L);
dengan,
C = Y x Z/ V
dengan pengertian:
Y adalah volume standar yang ditambahkan (mL);

Z adalah kadar standar fenol yang ditambahkan


(mg/L);
V adalah volume akhir (mL).

Anda mungkin juga menyukai