Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS RUANG TERBUKA

HIJAU TERHADAP KUALITAS


UDARA DI KAMPUS UM TAHUN
2016
Oleh:
Kelompok 3

Latar Belakang
Jumlah mahasiswa bertambah
Jumlah kendaraan bertambah
Alih fungsi lahan
RTH berkurang

Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi kualitas udara di Universitas Negeri
Malang?
Bagaimana peran RTH (ruang terbuka hijau) di
Universitas Negeri Malang dalam menyerap CO2 di
udara?
Berapa banyak pohon dan luas tajuk di Universitas
Negeri Malang yang dibutuhkan untuk mereduksi CO2 di
udara?

Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis:
a. Memberi informasi kepada
pengambil kebijakan dalam penyediaan
RTH, agar dapat mengimbangi konntrasi
gas CO2 di udara pada lingkungan UM.
b. Memberikan manfaat kepada civitas
akademik dalam memahami pentingnya
keberadaan RTH di lingkungan UM.
c. Dapat dijadikan referensi bagi
peneliti selanjutnya tentang RTH.

Manfaat Praktis:

a. Dapat mengembangkan pola pikir secara kriris dan


dinamis bagi penulis.

b. dapat digunakan sebgai referensi yang berkaitan


dengan RTH, keadaan lingkungan suatu wilayah dan sebagainya.

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian di lakukan di lingkungan UM.
Parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas
udara di UM: gas CO2 dari kendaraan bermotor.
RTH yang dihitung hanya pohon yang memiliki diameter
batang besar.
Menghitung jumlah dan jenis kendaraan di kampus UM.

Definisi Operasional
RTH (ruang terbuka hijau): Ruang terbuka hijau yang
dimaksud merupakan ruang terbuka hijau dengan
wujud pohon.
Pohon: pohon yang dimaksud yaitu pohon yang
memiliki ukuran diameter batangnya sebesar 20 cm.
Kendaraan: merupakan kendaraan bermotor yang
keluar masuk di area Universitas Negeri Malang.

Ruang Terbuka Hijau


Ruang terbuka hijau adalah ruang yang pemaanfaatanya lebih bersifat
pengisian hijauan tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah atau
budidaya tanaman (Sukowati, 2012).
Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami yang merupakan
habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, maupun RTH
non alami atau binaan yang seperti taman nasional, maupun ruang terbuka
non alami atau binaan yang seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun
bunga (Dwiyanto, dalam Sukowati 2012).
Sebagai kawasan pendidikan tinggi (perguruan tinggi) , Universitas Negeri
Malang (UM) seharusnya di arahkan dan di peruntukkan untuk berbagai
pengembangan pendidikan tinggi yang dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan
penunjang yang lengkap dan saling bersinergi dalam satu ruang yang solid.
Tipe ruang terbuka hijau yang dapat dikembangkan pada wilayah ini yakni
tipe rekreasi dan konnservasi (Banuera,I dkk 2013).

Pohon

TRANSPORTASI DAN KENDARAAN


BERMOTOR
Emisi dari berbagai gas dan pertikel dari kegiatan
transportasi kendaraan bermotor kedalam atmosfer
menimbulkan berbagai problem menurunnya mutu
lingkungan. Pada umumnya pertambahan jumlah
kendaraan akan mengakibatkan pertambahan pula
dalam dampak lingkungan yang negatif. Pertambahan
volume kendaraan juga akan mengakibatkan
bertambahnya emisi pulusi udara sehingga dapat
dianggap menurunkan kualitas udara (Morlok, Eka.,
1995).

PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah keadaan dimana masuknya
suatu sumber kedalam udara atmosfer, baik melalui
aktivitas manusia maupun alamiah dibebaskan satu
atau beberapa bahan atau zat-zat dalam kuantitas
maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik
memiliki kecenderungan dapat menimbulkan
ketimpangan susunan udara atmosfer secara ekologis
sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan
bagi kehidupan satu atau kelompok organism maupun
benda-benda (Ryadi, S., 1982).

EMISI GAS BUANG


Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan
bakar didalam mesin pembakaran dalam, mesin
pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui
sistem pembuangan mesin (Juliatmo, D, 2011). Standar
Nasional Indonesia (2015)
Siswantoro, dkk (2012) dalam penelitiannya
mengatakan Gas buang kendaraan bermotor
mengandung zat-zat yang berbahaya antara lain,
karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen
oksida (NOx), sulfur dioksida (SOx), dan partikulat
(PM10).

Tabel faktor emisi kendaraan bermotor berdasarkan


jenis kendaraan dan tipe bahan bakar
Faktor emisi (gr/liter)
Tipe kendaraan/bahan
bakar

CH4

CO

N2O

CO2

Bensin

KendaraanPenumpang

0,71

462,63

462,63

462,63

Kendaraan niaga kecil

0,71

295,37

295,37

295,37

Kendaraan niaga besar

0,71

281,14

281,14

281,14

Sepeda motor

3,56

427,05

427,05

427,05

Solar

KendaraanPenumpang

0,08

0,08

0,08

0,08

Kendaraan niaga kecil

0,04

0,04

0,04

0,04

Kendaraan niaga besar

0,24

0,24

0,24

0,24

Sepeda motor

0,24

0,24

0,24

0,24

(Sumber: IPCC dalam Jinca dkk, dalam Banurea, I dkk, 2013).

Secara konseptual perhitungan emisi total dalam satu kawasan


dapat dihitung dari formula berikut (Banurea, I dkk, 2013).
Q =Ni x FEi x Ki x L
Keterangan :
Q = Jumlah emisi (gr/jam)
Ni =Jumlah kendaraan bermotor tipe-i(kendaraan/jam)
Fei = Faktor emisi kendaraan bermotor tipe-i (gr/liter)
Ki = Konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor tipe-i (liter/100
km)
L = Panjang jalan (km)

Rancangan Penelitian
Analisi RTH terhadap kualitas udara
di UM
Mengetahui kemampuan RTH dalam mereduksi CO2
kendaraan bermotor
Sensus pohan dan kendaraan
bermotor di UM
Sensus pohon:
1. Lokasi
absolut
pohon
2. Luas tajuk
3. Diameter batang
4. Daya serap emisi

Sensus kendaraan:
1. Jumlah kendaraan
2. Konversi emisi CO2
berdasarkan
bahan
bakar
3. Emisi Co2 berdsarkan
panjang jalan yang
dilalui kendaraan

Perhitungan kualitatif antara emisi total buangan kendaraan bermotor


dengan daya serap emisi CO2 oleh RTH
Penentuan daerah yang perlu penambahan RTH dan jenis RTH (Pohon) yang
direkomendasikan sesuai tata ruang
Penentuan Kebutuhan RTH untuk mengimbangi emisi
buangan (CO2) dari kendaraan bermotor

Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian Analisis Ruang Terbuka Hijau
Terhadap Kualitas Udara Di Kampus UM Tahun 2016
adalah menghitung jumlah pohon berdasarkan jumlah
pohon dan luas tajuk pohon di Universitas Negeri Malang
dan
menghitung
banyaknya
kendaraan
yang
berlalulalang pada Kampus UM.

Anda mungkin juga menyukai