Anda di halaman 1dari 59

REFRESHING

ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK DI
BIDANG DERMATOLOGI

Pembimbing :
Dr. S. K Sulistyaningrum, Sp.KK

Disusun Oleh :
Chicilia Windia T. W 2010730020

ANAMNESIS

Keluhan Utama
Subjektif
( gatal, nyeri,
baal, gangguan
kosmetik)

Objektif
(benjolan,
bercak,
beruntusan,
biduran,
lenting, lepuh)

Lokasi

Onset

Riwayat perjalanan penyakit dan


kejadian selama penyakit berlangsung
Sejak kapan mulai sakit ( berapa hari,
minggu, bulan)
Bagaimana dan berupa kelainan apa pada
awalnya (merah-merah, bintik-bintik, luka,
dsb)
Dimana kelainan pertama kali timbul (kaki,
kepala, wajah, anggota gerak)
Apakah menjalar/tidak, atau hilang timbul
Apakah gatal, sakit atau bagaimana
Apakah keluar cairan/kering
4

Faktor yang mempengaruhi penyakit


(menjadi lebih berat atau membaik)
Faktor genetik
Riwayat penggunaan obat-obatan
Faktor atau sumber penularan (bila
penyakit infeksi)

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi

Regio
Warna
Bentuk
Ukuran
Penyebaran
Batas
Efloresensi khusus
7

Palpasi
Diperhatikan adanya tanda-tanda
peradangan akut atau tidak,
misalnya dolor, kalor, fungsio lesa
( rubor dan tumor dapat pula dilihat),
ada tidaknya indurasi, fluktuasi, dan
pembesaran kelenjar regional
maupun generalisata.

Morfologi kulilt
Lesi menimbul

Lesi

kehilangan Lesi

jaringan

yang

rata Lesi

dengan Lesi yang berisi Lesi vaskular

dengan permukaan perubahan


sekitar

pada cairan

permukaan

Papul

Erosi

Macula

Scale

Vesicle

Purpura

Plaq

Ulcer

Patch

Crust

Bulla

Telangiek-

Nodul

Atrofi

Erythema -

Exco-

Pustule

tasis

Kista

Poikilo-

Eritro-

riation

Furuncle

Wheal

Fissure

Abscess

Scar

Sinus

Lichenifi

Comedo

Striae

Horn

Burrow

Calcinosi s

derma

derma

Eschar

cation
-

Sclerosis

Keratoder
ma

Eschar
9

MORFOLOGI YANG
MENONJOL
10

Papul
Penonjolan
di
atas
permukaan
kulit,
sirkumsrip,
berukuran
diameter lebih kecil dari
cm, dan berisikan zat
padat.
Contohnya pada : tinea
versikolor, morbus hansen.

11

Plak
Peninggian di atas permukaan kulit,
permukaannya rata dan berisi zat
padat
(biasanya
infiltrate),
diameternya 2 cm atau lebih.
Contonya papul yang melebar atau
papul-papul yang berkonfluensi pada
psoriasis.

12

Nodus
Adalah massa padat sirkumskrip,
terletak di kutan atau subkutan,
dapat menonjol. (jika diameter < 1
cm disebut nodulus).

13

Kista
Ruangan berdinding dan berisi
cairan, sel, maupun sisa sel. Contoh :
kista epidermoid.

14

Urtika
Penonjolan di atas kulit akibat edema setempat
dan dapat hilang perlahan-lahan < 24 jam.
Urtikaria yang menetap
> 48 jam terdapat pada
urtikaria
vasculitis.
Urtikaria yang setelah
menghilang
meninggalkan
bercak
keunguan
terdapat
pada
urtikaria
pigmentosa
(maculopapular
cutaneous
mastocytosis).

15

Parut (sikatriks)
Jaringan ikat yang
menggantikan
epidermis
dan
dermis yang sudah
hilang. Contoh :
keloid .

16

Komedo
Ruam kulit berupa bintik-bintik hitam
yang timbul akibat proses oksidasi
udara terhadap sekresi kelenjar
sebasea dipermukaan kulit, seperti
acne.

17

Kalsinosis
Deposit kalsium di dermis atau
subkutan yang keras, seperti nodul
berwarna keputihan, dengan atau
tanpa perubahan pada permukaan
kulit. Contoh : kalsinosis skrotalis.

18

LESI YANG DANGKAL

19

Erosi
Kelainan kulit yang
disebabkan
oleh
kehilangan
jaringan
yang tidak melampui
stratum basal. Contoh
: dermatitis kontak.

20

Ulkus
Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari
ekskoriasi.
Ulkus
dengan
demikian
mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.
Contoh : ulkus durum, ulkus diabetikum.

21

Atrofi
Berkurangnya ukuran sel, jaringan,
organ atau bagian dari tubuh. Atrofi
epidermis tampak mengkilat, hampir
transparan,
tipis
dan
keriput.
Contoh : DKA.

22

Sinus
Hubungan dari ruang supuratif yang
dalam antara satu dengan yang lain
pada permukaan kulit.
Contoh :
hidradenitis supuratif.

23

Burrow
Terowongan
yang
berkelok-kelok
yang
meninggi
di
epidermis
superfisial
yang
ditimbulkan oleh parasit.

24

Striae
Depresi linear kulit dengan panjang
beberapa cm dan terbentuk dari
perubahan
kolagen
yang
menyebabkan peregangan kulit.

25

LESI SETINGGI
PERMUKAAN KULIT
26

Makula
Efloresensi
primer
yang
berbatas tegas,
hanya
berupa
perubahan
warna
kulit
tanpa perubahan
bentuk
27

Bercak
Lesi mendatar pada kulit atau
membran mukosa dengan warna
yang berbeda dengan sekitarnya.
Biasanya > 0.5 cm. Contoh : Vitiligo.

28

Eritema
Kemerahan pada kulit atau membran
mukosa yang berkaitan dengan
pelebaran pembuluh darah pada
dermis pars papilare dan retikulare.

29

LESI DENGAN PERUBAHAN


PADA PERMUKAAN
30

Skuama
Adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari
kulit. Skuama halus tidak dapat dilihat langsung,
jadi harus direnggangkan / digores. Sedangkan
skuama kasar dapat dilihat dengan jelas.

31

Krusta
Onggokan cairan darah, kotoran,
nanah, dan obat yang sudah
mongering di atas permukaan kulit

32

Ekskoriasi
Jilangnya jaringan sampai ujung
stratum papilaris sehingga kulit
tampak merah disertai bintik-bintik
perdarahan. Contoh : dermatitits
kontak.

33

Rhagade
Belahan-belahan kulit dengan dasar
yang sangat kecil/dalam misal pada
keratoskisis, keratodermia.

34

Likenifikasi
Adalah penebalan kulit sehingga
garis-garis lipatan/relief kulit tampak
lebih jelas, seperti pada prurigo,
neurodermatitis.

35

LESI BERISI CAIRAN

36

Vesikel
Gelembung berisi cairan dengan
ukuran 0.5 cm

37

Bula
Vesikel dengan ukuran yang lebih
besar

38

Pustul
Gelembung yang sirkumskrip di
epidermis yang berisi pus.

39

Abses
Akumulasi material purulen di dermis
atau subkutan dan biasanya pusnya
tidak terlihat dari permukaan kulit.

40

Lesi veskuler
- Purpura
: ekstravasasi dari eritrosit
dari pembuluh darah kutaneus ke dalam
kulit atau membran mukosa.
- Telangiektasis : dilatasi persisten dari
pembuluh kapiler pada permukaan dermis
yang terlihat halus, terang, kemerahan
non-pulsatil.
- Eschar : nekrosis daerah kutaneus
akibat oklusi pembuluh darah di kulit akibat
inflamasi.
41

Lesi veskuler

42

Sifat efloresensi

43

44

Pemeriksaan Rambut
Alopesia areata :
adalah
kebotakan yang
terjadi
setempatsetempat
dan
berbatas tegas,
umumnya
terdapat
pada
kulit
kepala

45

Hipertrikosis
:
Adalah
penambahan jumlah
rambut
pada
tempat-tempat
yang biasanya juga
ditumbuhi
oleh
rambut.

46

Hirsutisme
:
Pertumbuhan rambut
yang berlebihan pada
wanita dan anak-anak
pada tempat yang
merupakan
tanda
seks
sekunder,
misalnya
kumis,
janggut
dan
cambang.
47

Pemeriksaan Kuku

Koilonikia ; kuku tipis dan berbentuk cembung dengan pinggir


yang meniggi.
Anonikia : tidak tumbuhnya kuku, umumnya karena defek
congenital.
Onikauksis : kuku menjadi menebal tanpa kelainan bentuk.
Onikogrifosis : kuku berubah bentuk dan menebal seperti cakar

onikogrifosis

koilonikia

Anonikia

GAMBARAN KHAS
PENYAKIT DERMATOLOGY
49

Tinea Versikolor : Regio punggung

tampak makula
hipopigmentasi berukuran
lentikular sampai plakat
berbatas tegas, sebagian
diskret, sebagian konfluens,
dan diatasnya terdapat
skuama halus.

Ptiriasis Rosea : Regio abdominalis

sinistra, terdapat makula


eritroskuamosa anular dan
solitar, berbentuk lonjong
dengan tepi meninggi dan
bagian sentral berskuama.
Disekitar lesi tersebut
terdapat multiple papul
eritema yang menyebar.

50

Tinea korporis : Regio


thorakalis
dekstra
sampai
abdominal
lateralis dextra, tampak multiple
makula
yang
berkonfluens
berwarna hiperpigmentasi dengan
tepi
aktif
dan
penyembuhan
sentral.
Dermatitis seboroik : Regio nasalis dan
oralis tampak lesi makula eritematosa
yang ditutupi oleh papul-papul miliar
berbatas tegas, dan terdapat skuama
halus diatasnya.
Predileksi : kulit kepala, belakang
telinga, alis mata, cuping hidung,
ketiak, dada, antara skapla dan daerah
suprapubis.

51

DA Infantil: Regio bucalis bilateralis dan


regio mentalis tampak papul miliar
eritematous berbatas tegas disertai
skuama kasar pada bagian atas lesi.
Predileksi : kedua pipi, kepala, badan,
lipat siku, lipat lutut.

DA Anak : Regio dorsum pedis bilateral


tampak lesi papul miliar yang
berkonfluens berbatas tegas disertai
likenifikasi dengan skuama kasar
diatasnya.
Predileksi : tengkuk, lipat lutut, lipat
siku.
52

DA Dewasa: Regio femoralis dan


tibialis fleksor bilateral tampak
lesi eritematous berukuran miliarnumular berbatas tidak tegas
sebagian diskret, sebagian
konfluens, diatasnya terdapat
krusta berbentuk hiperpigmentasi
berbatas tdk tegas berukuran
miliar-lentikuler.
Predileksi : tengkuk, lipat lutut,
lipat siku dan punggung kaki.

53

54

Regio genu bilateral tampak plak


eritematosa lentikuler yang
berkonfluens dengan gambaran
linear-arsinar, berbatas tegas
ditutupi oleh skuama kasar berwarna
putih mengkilat.
Predileksi : siku, lutut, kulit kepala,
telapak kaki dan tangan, punggung,
tungkai atas dan bawah serta kuku.

55

Eritem Multiformie : Regio manus


hingga carpalis sinistra terdapat
multiple makula eritematosa
berbentuk bundar, lentikular dengan
vesikel pada bagian tengahnya
(target cells).

Herpes Smpleks :
Regio bucalis sinistra tampak multiple
vesikel berkonfluens berukuran lentikular,
batas tegas dengan dasar dan pinggiran
eritem.

56

Herpes zoster : Regio abdomen


posterior dekstra tampak vesikel
yang berkonfluens dengan ukuran
lentikuler-numular, batas tegas
dengan dasar kulit eritematous.

Varisela : Tampak multiple vesikel


distribusi generalisata, berukuran
miliar-lentikuler , berbatas tegas,
dikelilingi makula eritem pada pinggir
lesi.

57

SSJ (Sindrom Steven-Johnson) /


NET
(Nekrolisis
Epidermal
Toksisk)
Tampak makula eritema generalisata
berukuran miliar hingga numular
berbatas tegas.

SSSS (Staphylococcal Scalded


Skin Syndrome)
Pada regio abdominalis hingga
inguinal terdapat multiple bercak
eritematus berukuran nummular
berbatas tegas dengan pinggiran
skuama kasar

58

Daftar pustaka
Budimulja Unandar. Mikosis. Dalam : Djuanda Adhi,editor. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Morfologi dan Cara
Membuat Diagnosis. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan ; 2015. Hal. 47.
Garg. Amit & Levin. Nikki. A. & Bernhard. Jeffrey.D. In : Wloff
Klaus et al, editors. Fitzpatricks Dermatology In General
Medicine. Eight Edition. United States: McGraw-Hill Companies
; 2010. Chapter 5, Structure of Lesions and Fundamentals of
Clinical Diagnosis ; p.30-41.
DA Burns, B Stephen, Cox Neil, G christopher. Rooks Textbook
of Dermatology. 8th edition. United Kingdom: Wiley-Blackwell
Publishing, 2010.
59

Anda mungkin juga menyukai