LITERATUR
Ahmed Tarek, Reservoir Engineering Handbook,
2nd Ed., Gulf Publishing Company, Boston, London,
Auckland, Johannesbourg, Melbourne, New Delhi,
(2001)
Reservoir Engineer
Kerangka Sajian
Tekanan dan Temperatur
Reservoir
Reservoir Migas
Reservoir Migas
Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi
Definisi Reservoir
Reservoir Rock
Jenis-jenis Reservoir
Definisi Reservoir
Suatu formasi batuan berpori ( Porous ) dan tembus
fluida
( permeabel ) di bawah permukaan tanah
pada kedalaman tertentu yang dapat menyimpan
minyak dan gas
01
02
03
Wadah
Reservoir Rock
Isi
Reservoir Fluid
Kondisi
Pressure and Temperature
10
11
12
Migrasi
13
Reservoir Rock
Contoh: Batu pasir (sandstone), batu gamping (limestone), batuan dolomit (batuan
gamping yang terdolomitasi / terkena proses pelarutan air formasi sehingga terdapat
unsur Mg didalamnya).
14
Source Rock
Contoh: Batu Serpih/Shale (Batu lempung yang pipih) dan Coal (Batubara).
15
Seal Rock
Contoh: Batu lempung (Clay)
16
I-Learning
PETROLEUM SYSTEM
Petroleum system proses
Petroleum system element
17
Petroleum System
Petroleum
Petroleum System
System Elements
Elements
Gas
Gas
Cap
Cap
Entrapment
Entrapment
Oil
Oil
Water
Water
Seal
Seal Rock
Rock
Reservoir
Reservoir
Rock
Rock
Migration
Migration
120
120 F
F
Generation
Generation
350
350 F
F
24803
24803
18
19
mampu
menyimpan
dan
mampu
Migration Route, Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock
menuju Reservoir.
Cap Rock atau Seal, merupakan batuan yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang kecil sehingga cairan hidrokarbon tidak dapat melalui
batuan tersebut yang mengakibatkan minyak dan gas bumi terjebak.
Trap, Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan
minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi.
20
Tipe Karogen
Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini
dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu
menghasilkan gas.
Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini
merupakan bahan utama minyak dan gas bumi
Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperti ini
umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu
menghasilkan minyak dan gas.
21
Hydrocarbon
TOC in Shale
TOC in Carbonates
POOR
0.0 0.5
0.0 0.2
FAIR
0.5 1.0
0.2 0.5
GOOD
1.0 2.0
0.5 1.0
VERY GOOD
2.0 5.0
1.0 2.0
EXCELLENT
> 5.0
> 2.0
Generation Potential
22
Jenis-Jenis Reservoir
23
Berdasarkan Mekanisme
Pendorong
-----------------------------------------------
Reservoir
Reservoir
Reservoir
Reservoir
water drive
gas cap drive
solution gas drive
combination drive
24
Patahan
Antiklin
Saltdome
25
Reservoir Antiklin
26
Reservoir Patahan
27
Unconformity
Pinch-Out
28
Reservoir
Unconformity
29
30
Reservoir Lidah
31
Anticline Fault
Piercment Dome
-----------------------
32
Reservoir Anticline
Fault
33
2
DRIVE
MECHANISMS
3
DEPLETION
GAS DRIVE
4
GAS CAP DRIVE
DRIVE
MECHANISMS
5
WATER DRIVE
DRIVE MECHANISMS
Minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari reservoirnya ke lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu
energi yang mendorongnya.
Jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorong reservoir dibagi menjadi lima, yaitu : depletion drive reservoir,
gas cap drive reservoir, water drive reservoir, segregation drive reservoir, dan combination drive
reservoir.
35
DEPLETION GAS
DRIVE
P Tu r u n d e n g a n C e p a t
GOR
Mula-Mula
Rendah
Naik dengan Cepat
Qw Kecil
R E C O V E RY FA C T O R ( R F ) 5 - 3 0 %
Kemudian
DEPLETION GAS
DRIVE
-
Pada
waktu
sumur
selesai
dibor
menembus
reservoir
dan
produksi
minyak dimulai, maka akan terjadi
suatu penurunan tekanan di sekitar
lubang bor
Penurunan
tekanan
ini
akan
menyebabkan
fl u i d a
mengalir
dari
reservoir menuju lubang bor melalui
pori-pori batuan. Penurunan tekanan
disekitar
sumur
bor
akan
menimbulkan terjadinya fasa gas
P Tu r u n L a m b a t Te r u s M e n e r u s
G O R M e n i n g k a t Te r u s
Re c o v e r y Fa c t o r 2 0 - 4 0 %
Add an image
WAT E R D R I V E
- P Relatif Stabil
Re c o v e r y Fa c t o r 3 5 - 6 0 %
Add an image
WAT E R D R I V E
-
-Dilihat
dari
terbentuknya
batuan
reservoir
water
drive,
maka
air
merupakan
fl u i d a
pertama
yang
m e n e m p a t i p o r i - p o r i r e s e r v o i r . Te t a p i
dengan adanya migrasi minyak bumi
maka
air
yang
berada
disana
tersingkir
dan
digantikan
oleh
minyak.
Dengan
demikian
karena
volume
minyak
ini
terbatas,
maka
bila
dibandingkan dengan volume air yang
merupakan
fl u i d a
pendesaknya
akan
jauh lebih besar
Reservoir Minyak Tak Jenuh (Under Saturated Reservoir) : Gas Terlarut dalam
minyak
Reservoir Minyak Jenuh (Saturated Reservoir) : Gas sudah terlepas dari minyak
sehingga terdapat fasa minyak dan fasa gas yang terpisah.
42
Saturasi
Wetabilitas dan
Kompresibilitas
Permeabilitas
Resistivity
Porositas
43
PENGAMBILAN SAMPEL
44
Conventional coring
Sidewall coring
45
Porositas
Porositas menentukan volume fluida yang bisa terkandung di dalam batuan (storage capacity).
Vp
Vb
x100%
Vb Vg
Vb
x100%
Vp
V p Vg
x100%
46
Porositas Absolut: Perbandingan antara volume pori total (saling berhub. maupun tidak) thd. volume
bulk batuan.
Porositas Efektif: Perbandingan antara volume pori yang saling berhubungan terhadap volume bulk
batuan.
Vp
abs
Vb
x 100%
Porositas Sekunder: Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil dari proses pelarutan,
kekar, dolomitisasi, dsb.
eff
x100%
Volume total batuan
eff
g b
g f
x100%
47
48
Ilustrasi Porositas
49
50
51
KUBUS
52
RHOMBOHEDRAL
53
SHALY SAND
SANDSTONE
54
Skewness VS Porositas
55
Kompresibilitas Batuan
Fo
Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P)
turun sementara tekanan overburden konstan, dan:
56
Saturasi Fluida
Perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif (saling
berhubungan) batuan.
57
Saturasi VS Permeabilitas
58
59
Wetabillitas
Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah
kemampuan fluida untuk membasahi padatan
Faktor yang mempengaruhi :
- Komposisi kimia fluida
- Komposisi kimia (mineral) padatan, dan
- Temperatur
Kohesi > Adhesi tidak membasahi padatan
60
Tekanan Kapiler
Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak salingcampur (immiscible) sebagai akibat terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida non-wetting phase
dengan fluida wetting phase, atau :
61
LANJUTAN
tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung pada jari-jari pipa dan jenis fluida yang ada.
62
R1 dan R2 = jari-jari prinsipal lengkungan bidang antarmuka dari sistem fluida dalam pori-pori batuan.
63
LANJUTAN
64
Imbibisi: Wetting phase meningkat, non wetting phase menurun. Terjadi saat produksi (water influx) &
saat melakukan water flooding.
Drainage: Non wetting phase meningkat, wetting phase menurun. Terjadi saat migrasi oil & saat
melakukan EOR (injeksi yang bukan air).
65
Tekanan Kapiler
66
Tekanan Kapiler
67
Tekanan Kapiler
68
Permeabilitas
Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk meloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.
Keterangan :
V = kecepatan aliran, cm/sec
= viskositas fluida yang mengalir, c
dP/dL = gradien tekanan dalam arah
aliran, atm/cm
k = permeabilitas media berpori, mD
IATMI SM STT MIGAS | IATMI
69
Klasifikasi Permeabilitas
Permeabilitas absolut, bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di dalam media berpori hanya
satu fasa.
Permeabilitas efektif, bila fluida yang mengisi ruang pori lebih dari satu fasa.
70
Darcy
Penelitian Permeabilitas ini dilakukan pertama kali oleh Darcy, seorang ilmuwan perancis
abad sembilan belas (Tahun 1856).
Darcy menyimpulkan bahwa kecepatan aliran fluida melalui sistem saringan pasir sebanding
dengan perbedaan tekanan pada kedua ujung dan berbanding terbalik dengan panjang dari
sistem saringan pasir tersebut
Asumsi darcy
Fluida 1 fasa, hanya menggunakan 1 fasa saja. Seperti air saja, atau oil saja, atau gas saja.
71
72
(Panjang kolom
pasir) L
73
q(
) (cp ) L(cm)
darcy
2
A(cm ) P ( atm)
cm 3
dtk
74
75
1.0
1.0
0.8
0.8
Relative Permeability, Fraction
0.6
Oil
0.4
0.2
0.6
Water
0.4
Oil
0.2
Water
0
20
40
60
80
100
20
40
60
80
100
76
TUGAS
Merangkum Handbook Ahmed tarek Second Edition sifat fisik batuan
Suatu reservoir yang berukuran luas 160 acre dan ketebalam 100 ft
mempunyai porositas 11%. Kompresibilitas pori diketahui 5.0 X 10^-6 psi^1. jika tekanan menurun sebesar 3000 psi, berapakah subsidence (dalam ft)
yang terjjadi?
Jika di laboratorium terukur o = 0 drajat, Pc = 10 psi dan reservoir terukur o
= 25 dyne o = 30 drajat, hitung tekanan kapiler di reservoir (PcR)
77
SIEVE ANALYSIS
78
SIEVE ANALYSIS
79
SIEVE ANALYSIS
Penyebab Problem Kepasiran :
Drag Force (tenaga pengerukan) yg besar
Aliran fluida dan viskositas meningkat
Produksi di zona pasir
Adanya lapisan unconsolidated disekitar formasi
Hilangnya kompaksi batuan
Disebabkan aliran fluida reservoir
Penurunan Tekanan laju alir
Akibatnya kekompakan formasi unconsolidated mulai berkurang akibat penurunan
tekanan laju alir
80
SIEVE ANALYSIS
81
SIEVE ANALYSIS
Screen
Gravel
Sand
82
SIEVE ANALYSIS
Jenis-jenis Formasi
Consolidated:
Unconsolidated:
83
SIEVE ANALYSIS
84
Add an image
Add an image
SCREEN LINER
SIEVE ANALYSIS
87
APLIKASI DILAPANGAN
88
89
TUJUAN
Menentukan asam yang sesuai untuk formasi ketika hendak melakukan acidizing.
90
PROSES PENGASAMAN
Matrix acidizing : Asam di injeksikan ke formasi pada tekanan dibawah tekanan
rekah, dengan tujuan agar reaksi asam menyebar ke formasi secara radial. Matrix
Acidizing digunakan baik untuk batuan Karbonat (limestone/dolomite) maupun sand
stone.
Acid Fracturing : penginjeksian asam ke dalam formasi pada tekanan yang cukup
tinggi untuk merekahkan formasi atau membuka rekahan yang sudah ada.
Acid Washing : Asam yang di injeksikan untuk melarutkan scale disekitar sumur,
menghilangkan endapan yang dapat larut dalam asam atau untuk membuka saluransaluran meliputi pipa dan lubang perforasi.
91
Add an image
SYARAT ASAM
93
TUJUAN PENGASAMAN
Pengontrol laju aliran produksi
Mengetahui zona evaporasi yang tepat
Memperbaiki permeabilitas
94
95
96
SIEVE ANALYSIS
97
APLIKASI DILAPANGAN
98