UTANG PAJAK
TUJUAN
PEMBAHASA
N
T I M B U L N YA U TA N G PA J A K
Apabila melihat timbulnya utang pajak bahwa
utang pajak timbul karena surat ketetapan pajak
( ajaran formal), ajaran ini diterapkan pada official
assesment system. Perbedaan dengan ajaran materiil
bahwa utang pajak timbul karena udang-undang.
Ajaran ini diterapkan pada self assesment system.
Saat terutangnya pajak.
a. Pajak penghasilan (PPh)
Saat terutangnya PPh pasal 22 UU PPh no 7 tahun
1983,
1. PPh pasal 22 atas impor barang terutang pada
saat pemabyaran bea masuk. Dalam hal impor barang
tersebut mendapatkan fasilitas penundaan atau
dibebaskan dari bea masuk, maka PPh pasal 22
terutang pada saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan impor barang (PIB).
BKP berupa
barang berwujud
yang menurut sifat
atau hukumnya
berupa barang
tidak bergerak,
saat penyerahan
ditentukan oleh
mana yang terjadi
lebih dahulu
JKP selain
pemborong
bangunan atau
barang tak
bergerak lainnya,
saat penyerahan
adalah: saat
tersedianya
barang atau
fasilitas yang
untuk dipakai
sebagian ataupun
seluruhnya
Impor
Barang
kena
Pajak
Bea Materai
Bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen
yang bersifat perdata dan dokumen untuk digunakan di
pengadilan Nilai bea meterai yang berlaku saat ini Rp.
3.000,00 dan Rp. 6.000,00 yang disesuaikan dengan nilai
dokumen dan penggunaan dokumen.
Bea Materai terutang pada saat kapan dokumen itu selesai dibuat ?
BPHTB
(Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan)
1. Orang pribadi
Dimulai pada saat orang pribadi
tersebut dilahirkan, berada atau berniat
untuk bertempat tinggal di Indonesia.
A. Subjek
pajak luar
negeri
2. Warisan
Dimulai saat warisan yang belum terbagi
tersebut timbul. Berakhir pada saat
warisan tersebut selesai dibagikan
kepada ahli waris.
B. Subjek
pajak luar
negeri
1.
1.
Pembayaran2.
4.
5.
Kompensasi3.
Pembebasan
Penghapusan
Daluwarsa
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Menurut faham formal utang pajak timbul karena
perbuatan fiskus, yakni fiskus menerbitkan SKP (Surat
Ketetapan Pajak).
2. Menurut faham materiil utang pajak timbul karena
terpenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan
dalam undang-undang.
3. Saat terutangnya PPh Diatur dalam pasal 22 UU PPh
no 7 tahun 1983.
4. Saat terutangnya PPN dan PPnBM Dalam pasal 11
undang-undang no 8 tahun 1983 tentang pajak
pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
mewah sebagai mana telah diubah terakhir dengan
undang-undang no. 18 tahun 2000.
5. Bea Materai terutang pada saat kapan dokumen itu
selesai dibuat atau pada saat dokumen itu digunakan.
6. Saat terutangnya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan) sesuai dengan pasal 9 UndangUndang No. 20 tahun 2000 tentang perubahan atas
perubahan Undang-Undang No. 21 tahun 1997.
7. Hapusnya utang pajak disebabkan oleh pembayaran,
kompensasi, daluwarsa, pembebasan, penghapusan.