Anda di halaman 1dari 6

Membaca Puisi

dengan Lafal,
Nada, Tekanan,
dan Intonasi yang
Tepat

Indikator:
1. Membaca puisi dengan memperhatikan
lafal, nada, tekanan, dan intonasiyang
sesuai dengan isi puisi.
2. Memberi saran perbaikan pembacaan
yang kurang tepat.

Hal-hal yang perlu


diperhatikan dalam
Membaca Puisi
Lafal, cara seseorang atau kelompok
orang dalam suatu masyarakat bahasa
mengucapkan bunyi bahasa.
Tekanan, keras lembutnya bagian ujaran
Intonasi, lagi kalimat
Ketika membaca puisi kita harus
menyisipkan tanda-tanda henti agar puisi
tersebut enak dibaca

Tanda-tanda henti
tersebut adalah:

Tanda koma, biasanya diganti (/)


Tanda titik, biasanya diganti dengan (//)
Tanda pemisah bait, biasanya diganti
dengan (///). Tanda pemisah bait ini
jarang digunakan karena umumnya puisi
sekarang sudah berbait-bait.

Contoh Puisi:

Bantimururng
Oleh Ras Agaffar

Gemercik airnya/meneteskan puisi alam yang panjang/


mengalirkan mata air kerinduan/ melelahkan duka kecemasan/
dicelah-celah bebatuan/
di ujung mentari kepagian/
Di lereng bukit kedamaian/
di bibir sunagi kebeningan/
Di cakrawala langit kebebasan/
di rentang siang kecerahan/
di sejuk udara kenikmatan//
Bantimurung/
gemuruh airnya menerjang sepanjang musim/
mengalir ke kota/-ke sawah/-ke ladang-ladang kehidupan/
menumbuhkan garah/-harapan masa depan//
Bantimurung/
Bumi yang dihuni sama kupu-kupu/
Hinggap dan bertebaran/
Di antara serangga satwa lindung anugerah illahi/
Meniupkan pesona lagu-simfoni kelestarian alami//

Tugas!
1.
2.
3.

Carilah sebuah puisi dengan tema bebas!


Berilah jeda pada puisi tersebut!
Bentuk kelompok terdiri 5-6 orang. Keudian
bacalah puisi tersebut di depan teman-teman
kelompok Anda!
4. Teman-teman yang lain memberi penilaian.
Berikut ini kriteria dan penilai-annya:
a. Kriteria: lafal,tekanan, intonasi, mimik,
gesture.
b. Nilai: A (baik sekali), B (baik), C (cukup) D
(kurang)

Anda mungkin juga menyukai